Claim Missing Document
Check
Articles

Pendugaan Stok Ikan Selar (Atule mate) di Perairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan Kurniawan, Dedy; Hasnarika, Hasnarika
Akuatiklestari Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i2.3035

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat produksi lestari (maximum sustainable yield) dan upaya penangkapan optimum Ikan Selar (Atule mate) di perairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2019 dengan mengumpulkan data produksi dan upaya tangkapan terhadap Ikan Selar menurut jenis tangkapan dan alat tangkap, periode tahun 2005-2010. Data diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Selatan. Data produksi dan upaya penangkapan dilakukan standarisasi, kemudian dilanjutkan analisis estimasi potensi lestari menggunakan Model Schaefer dan Fox. Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan Ikan Selar di perairan Pangkajene dan Kepulauan berdasarkan pendekatan model Schaefer diperoleh nilai estimasi hasil tangkapan lestari sebesar 507,0370 ton per tahun, estimasi upaya penangkapan optimum (F opt) sebesar 12.500 trip per tahun. Berdasarkan pendekatan model Fox menunjukkan nilai estimasi hasil tangkapan lestari sebesar 505,1256 ton per tahun, estimasi upaya penangkapan optimum (F opt) sebesar 11.238 trip per tahun. Berdasarkan hal tersebut, penangkapan Ikan Selar di perairan Pangkajene dan Kepulauan telah mengalami over fishing.
Kerapatan dan Pola Sebaran Lamun Berdasarkan Aktivitas Masyarakat di Perairan Pengujan Kabupaten Bintan Sari, Rosa Moriska; Kurniawan, Dedy; Sabriyati, Deni
Journal of Marine Research Vol 10, No 4 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i4.31679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan, pola sebaran dan indeks ekologi lamun berdasarkan aktivitas masyarakat di Perairan Desa Pengujan. Pengambilan sampel dan data ditentukan dengan metode Purposive Sampling sepanjang 100 meter dari pertama bertemunya lamun menggunakan transek kuadrat berukuran 50x50 cm. Pengambilan data dilakukan pada 3 stasiun yang terdapat aktivitas masyarakat yaitu aktivitas penangkapan siput gonggong pada stasiun I, aktivitas tambatan perahu pada stasiun II, dan tidak ada aktivitas pada stasiun III sebagai pembanding. Pada tiap stasiun terdiri dari 3 line transek dan tiap line transek terdiri dari 11 titik sampel di pesisir Desa Pengujan. Kerapatan lamun pada stasiun I dengan nilai 86,34 ind/m2 masuk dalam kategori agak rapat, pada stasiun II dengan nilai 57 ind/m2 terkategori jarang, dan stasiun III dengan nilai 172,67 ind/m2 dengan kategori rapat. Pola sebaran pada setiap stasiun terkategori mengelompok, aktivitas penangkapan siput gonggong 2,43 (mengelompok) aktivitas tambatan perahu 1,50 (mengelompok) dan tidak ada aktivitas 3,06 (mengelompok). Pada stasiun 1 nilai keanekaragaman sebesar 0,23, keseragaman 0,76, dominansi 0,66. Stasiun 2 nilai keanekaragaman sebesar 0,21, keseragaman sebesar 0,70, nilai dominansi sebesar 0,70. Pada stasiun 3 nilai keanekaragaman sebesar 0,30, nilai keseragaman sebesar 1,00, dan nilai dominansi sebesar 0,50. 
DENSITY AND DISTRIBUTION PATTERN OF BIVALVES IN WATERS OF MALANG RAPAT VILLAGE, GUNUNG KIJANG DISTRICT, BINTAN REGENCY Soehendrawan, Sherry Febrarismono; Lestari, Febrianti; Kurniawan, Dedy
AQUASAINS Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v10i2.p1049-1060

Abstract

The purpose of this study was to determine the density, diversity, uniformity, dominance and distribution pattern of bivalves in the waters of Malang Rapat Village. This research uses purposive sampling method. Determination of the sampling point based on the consideration of activities in the waters of Malang Rapat Village. Sampling using a quadrant transect method measuring 1x1 meter.  The results showed that the highest species density was Gafrarium pectinatum with a value of 63,333 ind/ha, and the lowest species was Pinctada radiata with a value of 1,111 ind/ha. The species diversity index obtained values in the range of 0.54-0.76 and the category of each station is low. The uniformity index is obtained with a value in the range of 0.56-0.76 and categories at stations I and III are medium, stations II and IV are high. The dominance index obtained values in the range of 0.22-0.42 and the category at each station are low, the dominant species was G. pectinatum with a value of 0.38. The distribution pattern of bivalves in the sea of Malang Rapat Village at stations I and 3 obtained values of 2.43 and 3.05 with clustered categories, while at stations II and IV obtained values of 0.07 and 0.48 with the same or uniform categories.
Potensi lestari dan tingkat pemanfaatan ikan selar (Atule mate) yang didaratkan di Desa Kelong, Kabupaten Bintan, Indonesia Ageng Nur Agustins Zahra; Susiana Susiana; Dedy Kurniawan
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.247 KB) | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.3.2.57-63

Abstract

Yellowtail scad fish was an economic value fish that many fishermen in Kelong Village catch. One of fishing ground in Bintan was Merapas Waters. Fishing activities without considering fish stocks in nature will caused overfishing. The objective of this research was to determine the Maximum Sustainable Yield (MSY), rate and effort of utilization, and Total Allowed Catch (TAC) of Yellowtail Scad fish in Merapas waters landed on Kelong Village. The fishing gear that Fishermen in Kelong Village used to catch Yellowtail Scad fish was hand line. This research used survey method. Primary data from this research were catch and effort of Yellowtail Scad Fish, while secondary data obtained from fishermen interviews and related literature. Data analysis of this research used Schaefer method. The result of this research was the potential value of MSY is 2,501.37 kg/month with the optimum effort (f opt) 178 trip. The utilization rate of Yellowtail Scad fish was 38.48% and effort rate of Yellowtail Scad fish was 22.16%. Total allowed catch value of Yellowtail Scad fish was 2,001.1 kg. Overall, the catch of Yellowtail Scad Fish hasn’t reach overfishing, so the fishing effort can be more optimized.
Inventarisasi kima (Tridacnidae) di Pulau Batu Bilis, Desa Kelarik Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia Rivanda Rivanda; Susiana Susiana; Dedy Kurniawan
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.4.2.59-63

Abstract

Pulau Batu Bilis Desa Kelarik dikelilingi oleh hamparan terumbu karang yang dangkal dengan tingkat kecerahan air yang cukup cerah, sehingga menjadi habitat bagi biota–biota ekonomis penting berupa kerang kima (Tridacnidae). Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi jenis kima dan mengetahui nilai kepadatan kima. Pengambilan data kima dilakukan pada 9 (sembilan) titik. Menggunakan metode Benthos Belt Transect, dengan luasan area pengamatan 140 m². Hasil penelitian dijumpai 2 (dua) jenis kima, yaitu Kima Lubang (Tridacna crocea) dan Kima Kecil (Tridacna maxima). Kepadatan tertinggi Kima Lubang  terdapat pada titik 9 (sembilan) dengan nilai 1.142,9 individu/ha, kemudian kepadatan terendah pada titik 7 (tujuh) 142,86 individu/ha. Kepadatan tertinggi Kima Kecil terdapat pada titik 7 (tujuh) dengan nilai kepadatan 928,57 individu/ha dan kepadatan terendah pada titik 8 (delapan) dengan nilai 71,43 individu/ha. Kualitas parameter fisika–kimia pada perairan Batu Bilis masih dalam kisaran normal untuk kehidupan kima seperti suhu 29,4⁰C, salinitas 29,5‰, kecepatan arus 0,08 m/s dan kecerahan 100%.
Maturity level of female red swimming crab gonads (Thalamita spinimana) in Dompak Waters, Tanjungpinang, Riau Island Sri Novitri; Susiana Susiana; Wahyu Muzammil; Dedy Kurniawan
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.5.2.35-38

Abstract

Red crab (Thalamita spinimana) is a type of crab that has a light body color, favored by coastal communities for its thick meat and high protein content at a low selling price. This research purpose to determine the maturity level of female red crabs. This research was conducted using a survey method with sampling twice for two months which was carried out from April to May 2021 in Dompak Waters, Tanjungpinang. The results of the research found that TKG I was immature gonads. Female red crabs incubate eggs (Ovigerous) with yellow and orange color, dominated by immature gonads, while brown and dark gray colors are dominated by mature gonads.
REKRUTMEN KARANG KERAS (SCLERACTINIA) BERDASARKAN ZONA GEOMORFOLOGI DI PERAIRAN PULAU BINTAN, KEPULAUAN RIAU Nurhasima; Aditya Hikmat Nugraha; Dedy Kurniawan
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v13i2.34551

Abstract

Kesehatan ekosistem terumbu karang dapat dilihat melalui kemunculan rekrutmen karang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan rekrutmen karang Scleractinia berdasarkan genus, life form, dan variasi ukuran rekrutmen karang Scleractinia di perairan Kampung Baru Lagoi dan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan berdasarkan zona geomorfologi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan keberadaan karang Scleractinia di daerah reef flat dan reef slope pada kawasan terumbu karang dan metode survei dengan menggunakan bingkai kuadrat 1x1 m yang dipasang sepanjang garis transek 70 m sejajar garis pantai. Hasil penelitian ditemukan 164 koloni dari 24 genus yang didominasi oleh Favia dan Favites. Berdasarkan life form karang yang paling banyak ditemukan yaitu coral encrusting dan coral massive dengan variasi ukuran 4,5-6 cm dalam kategori ukuran sedang. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji-t menunjukkan bahwa perbedaan geomorfologi di kedua lokasi penelitian tidak berdampak secara signifikan terhadap kelimpahan karang rekrutmen.
Fix Desalination System Technology as Development of Creative and Innovative Capabilities of Youth Community Eko Prayetno; Risandi Dwirama Putra; Dedy Kurniawan; Edwin Ghutowo; Soedrajad Haryo Adji; Ricky Try Noer Hidayah; Adih Adih
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 5, No 1 (2019): April
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.362 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.40040

Abstract

Community service activity is conducted in the region of KKN-PPM Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) in the Malang Rapat Village, Bintan Regency.  Malang Rapat Village was chosen because of the location on the coastal area and have a concern about the management of hydrology, clean water resources and the management of limited water resources.  The lack of information and transfer of knowledge to the community in the coastal areas will produce some difficulties to solve the problems, especially in solving the problems regarding the adequacy and need for clean water. Then the general condition of the youth village in the coastal areas is not goal oriented. Based on those exercising their Community Services activities are carried out using the learning development by including the principle of 4C (Creative, Collaborative, Communicative and Competitive). It is expected that with the development of scientific principles that incorporate the principle of the transfer of the value of creativity, collaborative, communicative and competitive will give a very good impact to the target object for the long term. In this case, appropriate technology was designed for a public event in the Region KKN-PPM Malang Rapat Village in helping to resolve the problem of clean water needs for consumption is making Fix Desalination System. Fix Desalination System designed structure mica glass/acrylic which has a volume of 1 m3 to produce 15.95 ml distilled fresh water in the tank within 6 hours.
Production and decomposition of mangrove litter in Jang River Estuary, Bukit Bestari District, Tanjungpinang City Gusti Randa; Febrianti Lestari; Dedy Kurniawan
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 11 No 1 (2020): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.059 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v11i1.631

Abstract

The purpose of this study was to analyze the level of mangrove density, the level of production and decomposition of mangrove litter in Jang River Estuary, Bukit Bestari District, Tanjungpinang City. Determination of the research location using purposive sampling method based on development activities around the Muara Jang River mangrove area, including the area of ​​community settlement development (station 1), landfill area for the construction of shop houses and housing (station 2) and the area without development activities (station 3). To measure the density of mangroves using a plot of 10 x 10 m2 with 3 plots, to measure the production of mangrove litter using litter and to measure the decomposition of mangroves using litter with a 0.5 cm mesh size placed under mangrove trees that are still affected by tides. The results showed the level of mangrove density at station 1 was 1033 ± 51 trees/ha with good criteria and moderate density, station 2 was 933 ± 115 trees/ha with rare damage and density criteria, and station 3 was 1367 ± 208 trees/ha with good criteria and moderate density. The level of mangrove litter production at Station 1 is 5.14 grams dry weight / m2, Station 2 is 2.80 grams dry weight / m2, and Station 3 is 6.67 grams dry weight / m2. The mangrove decomposition rate at station 1 was 63.33%, station 2 was 62.05% and station 3 was 67.73%.
Analisis Kesesuaian Kawasan Perairan untuk Ekowisata Diving di Pulau Soreh Kabupaten Bintan M Ramlan; Dedy Kurniawan; Susiana
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 12 No 2 (2021): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.241 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v12i2.1141

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekologis serta analisis kesesuaian dan daya dukung kawasan perairan Pulau Soreh untuk ekowisata diving. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yang terdiri dari 2 stasiun. Pengambilan data karang mengunakan metode PIT (Point Intersept Transect), data ikan menggunakan metode UVC (Underwater Visual Census), data kecerahan mengggunakan secchi disc, data kecepatan arus menggunakan botol berisi air dan dikat dengan tali berukuran yang sudah ditentukan, data kedalaman menggunakan bandul atau pemberat dengan tali yang sudah ditentukan ukurannya dan data sosial dengan metode wawancara. Berdasarkan hasil pengamatan potensi tutupan karang hidup sebesar 1–70 %, kecerahan perairan memiliki kecerahan berkisar 47,2-100%, jumlah jenis life form karang sebanyak 1-13 jenis, jenis ikan karang sekitar 4-14 jenis, kecepatan arus sebesar 10,82-13,36 cm/detik, kedalaman terumbu karang sekitar 3,50-10 meter, aksesibilitas sebanyak 1 aspek, dan biota berbahaya sebanyak 1 jenis. Kesesuaian wisata diving di Perairan P. Soreh pada setiap stasiun merupakan kawasan yang sesuai untuk dilakukan pengembangan ekowisata diving. Daya dukung terumbu karang untuk pengembangan ekowisata diving di Perairan P. Soreh pada setiap stasiun sesuai untuk dilakukan pengembangan wisata diving.