I Made Suindrayasa
Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan Dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CARDIOPULMONARY RESUSCITATION MELALUI PELATIHAN BASIC LIFE SUPPORT PADA PECALANG DAN KADER DI DESA WISATA BONGAN TABANAN Suindrayasa, I Made; Manangkot, Meril Valentine; Juniartha, I Gusti Ngurah; Antari, Gusti Ayu Ary
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i03.p14

Abstract

Desa Wisata adalah satu program yang dibuat oleh satu desa yang bertujuan untuk menarik kunjungan wisatawan. Bongan merupakan salah satu desa wisata yang ada di Bali yang sedang berkembang. Industri pariwisata harus didukung oleh berbagai aspek khususnya kesehatan. Ketika melakukan pertolongan dalam situasi kegawatdaruratan, seseorang harus mempunyai pengetahuan yang baik dan sikap yang positif. Pengetahuan menolong meliputi pemahaman dalam prinsip, langkah, dan tata cara menolong. Sikap positif dalam menolong adalah posisi seseorang dalam berkeinginan untuk menolong sehingga nanti ditunjukkan dengan perilaku menolong. Persiapan, pencegahan, dan penanganan kondisi kegawatdaruratan yang baik akan memberikan rasa aman bagi wisatawan yang berkunjung dan pelaku jasa pariwisata yang ada di desa wisata. Pecalang dan kader merupakan perwakilan dari masyarakat yang dapat diandalkan saat terjadi kondisi-kondisi kegawatdaruratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pelatihan Basic Life Support terhadap pengetahuan dan sikap pecalang dan kader dalam penanganan kegawatdaruratan khususnya tentang cardiopulmonay resuscitation. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode quasi experimental dengan pre-post test. Perlakuan yang diberikan berupa Pelatihan Basic Life Support berupa ceramah, demontrasi, tanya jawab yang dilaksanakan secara tatap muka. Hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p-value < 0,05 menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap tentang penanganan kegawatdaruratan khususnya tentang cardiopulmonay resuscitation melalui pelatihan BLS.
PENINGKATAN SELF EFFICACY MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN KEBENCANAAN FADIP (FIRST AID AND DISASTER PLAN TRAINING) Suindrayasa, I Made; Manangkot, Meril Valentine; Saputra, I Kadek; Wibawa, Ari
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i06.p04

Abstract

Dalam kondisi kebencanaan persiapan penanggulangan dan mitigasi harus disiapkan self efficacy yang baik. Self-efficacy dalam kebencanaan adalah kepercayaan diri individu terhadap kekuatan yang dipunyai untuk mampu melakukan mengatasi kondisi kebencanaan. Pelatihan kebencanaan FADIP (First Aid and Disaster Plan Training) merupakan pelatihan yang berisi tentang topik-topik persiapan, penanggulangan, dan mitigasi bencana. Desa Tista adalah desa wisata yang terletak di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali yang sedang berkembang. Industri pariwisata harus didukung oleh berbagai aspek khususnya kesehatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah ada peningkatan self efficacy masyarakat melalui pelatihan kebencanaan FADIP (first aid and disaster plan training) di Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan. Tujuan dari penelitian ini yaitu peningkatan self efficacy masyarakat melalui pelatihan kebencanaan FADIP (first aid and disaster plan training) di Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan metode quasi experiment dengan pre-post test. Sampel penelitian ini adalah responden yang berada / tinggal di daerah Desa Wisata Kabupaten Tabanan. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapat nilai p-value < 0,05 yang memiliki arti ada peningkatan self efficacy masyarakat melalui pelatihan kebencanaan FADIP (first aid and disaster plan training) di Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan.
PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN MENOLONG KORBAN KEGAWATDARURATAN WISATA PADA PEDAGANG PESISIR PANTAI DENGAN EDUKASI WATER RESCUE DI KABUPATEN BADUNG Juniartha, I Gusti Ngurah; Saputra, I Kadek; Suindrayasa, I Made
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 12 No 2 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2024.v12.i02.p14

Abstract

Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali untuk berwisata di pantai selain berdampak positif juga akan menjadi perhatian khusus pada kejadian kegawatdaruratan. Banyaknya kasus kegawatdaruratan pada wisawatan dipengaruhi oleh pertolongan pertama orang terdekat/bystander salah satunya adalah peran pedagang pesisir. Pedagang pesisir menyatakan sangat jarang terpapar pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kesiapsiagaannya dan apabila ditinjau dari kesibukannya, pedagang pesisir akan lebih memprioritaskan untuk berdagang dibandingkan meningkatkan kompetensi pertolongan. Untuk menanggulangi hal tersebut, metode yang dipilih adalah dengan pembuatan media audio visual berupa video Water Rescue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapsiagaan pedagang pesisir untuk menolong korban kegawatdaruratan wisata pantai di Kabupaten Badung. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode pre-experiment one group pretest-posttest dan dilaksanakan pada delapan lokasi pantai yang ada di Kabupaten Badung. Pemilihan responden dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan total responden sebanyak 103 orang. Pengambilan data dengan kuesioner untuk menilai kesiapsiagaan sebelum dan setelah pemberian video Water Rescue. Hasil analisis dengan uji t-Test menyatakan ada perbedaan kesiapsiagaan pedagang pantai yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan video Water Rescue dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Edukasi melalui pemberian media audio visual bisa dikatakan efektif untuk meningkatkan kesiapsiagaan kelompok pedagang pantai karena media dibuat dengan real setting dan real time, serta memadukan pendekatan budaya setempat dengan penggunaan bahasa yang sesuai dengan responden. Selain itu, diperlukan lokasi khusus untuk scan barcode penanganan kegawatdaruratan di lokasi pantai/air serta pelatihan secara berkala guna memantapkan kemampuan psikomotor dari pedagang sekitar lokasi wisata pantai/air.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI PERTOLONGAN PERTAMA DENGAN MOTIVASI MENOLONG KORBAN KECELAKAAN BERWISATA DI DUSUN SOMPANG, NUSA PENIDA Purnawan, I Wayan Agus; Suindrayasa, I Made; Sawitri, Ni Komang Ari
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i04.p04

Abstract

Kecelakaan lalu lintas dan tenggelam merupakan jenis kecelakaan yang paling sering dialami oleh wisatawan ketika berkunjung ke objek wisata di Dusun Sompang, Nusa Penida. Pengetahuan mengenai pertolongan pertama dan motivasi menolong sangat penting dimiliki oleh masyarakat, mengingat kedua hal tersebut sangat diperlukan ketika hendak menolong wisatawan yang mengalami kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama dengan motivasi menolong korban kecelakaan berwisata di Dusun Sompang, Nusa Penida. Metode yang digunakan adalah deskriptif cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 62 orang, yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat memiliki tingkat pengetahuan dan motivasi menolong yang berada pada kategori sedang. Kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai signifikansi p = 0,007 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi 0,337. Nilai koefisien korelasi menandakan bahwa kekuatan hubungan rendah dengan arah hubungan yang positif.
GAMBARAN BUDAYA KESELAMATAN SATGANA PMI DALAM PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN BENCANA KEBAKARAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BULELENG Alit Suardani, I Gusti Agung Ayu; Juniartha, I Gusti Ngurah; Saputra, I Kadek; Suindrayasa, I Made
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i04.p11

Abstract

Sepanjang tahun 2022, telah tercatat 16 kejadian kebakaran permukiman di Kabupaten Buleleng. Kabupaten Buleleng memiliki angka kejadian kebakaran permukiman yang tinggi dibandingkan dengan kejadian bencana lain. Satuan Siaga Penanggulangan Bencana (SATGANA) adalah tim khusus yang dibentuk, dibina dan diterjunkan oleh PMI untuk menangani masalah bencana kebakaran permukiman tersebut. Dalam melakukan pertolongan, SATGANA memiliki potensi risiko kecelakaan saat bekerja. Sehingga diperlukan sikap yang harus diterapkan untuk mengurangi potensi risiko kecelakaan kerja tersebut dengan menerapkan Budaya Keselamatan atau Safety Culture. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitik dan pengambilan data menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 30 orang anggota SATGANA yang diberikan kuesioner SCART melalui Google form, dan pengambilan data dilakukan pada tanggal 15-28 Februari 2023. Didapatkan hasil bahwa Budaya Keselamatan anggota SATGANA PMI Buleleng dalam memberikan pertolongan pertama pada korban bencana kebakaran permukiman termasuk dalam peringkat kategori B dengan bobot total skor 696,88. Peringkat B mengindikasikan bahwa kinerja keselamatan sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan dan tidak menimbulkan risiko pelanggaran pemenuhan persyaratan keselamatan. Namun, masih ada beberapa hal terkait kinerja keselamatan yang perlu ditingkatkan dengan cara mengadakan pelatihan rutin, melibatkan semua tingkatan organisasi untuk mengadakan pertemuan tingkat institusi dengan menekankan pentingnya safety, memberikan penghargaan berupa piagam atau reward kepada anggota setelah mengikuti pelatihan dan pertolongan serta mengadakan kegiatan evaluasi kinerja dan dokumentasi evaluasi dilengkapi dengan pemberian rekomendasi tindak lanjut.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI HEMODIALISA Rilla, Eldessa Vava; Suindrayasa, I Made
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 12 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2024.v12.i01.p05

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan suatu penyakit yang disebabkan tidak berfungsinya ginjal dengan baik, karena ginjal tidak mampu mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan, dan elektrolit sehingga menyebabkan uremia. Pasein gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sangat membutuhkan dukungan keluarga. Dukungan dari keluarga pasien akan meningkatkan motivasi pasien dalam menjalani pengobatan. Dari hasil studi pendahuluan, masih ada beberapa pasien yang menjalani terapi hemodialisa yang belum mendapatkan dukungan dari keluarga. Dukungan keluarga dan motivasi sangat berperan penting bagi pasien yang menderita penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan motivasi pasien gagal ginjal kronik dalam menjalani hemodialisa di RSUD dr. Slamet Garut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 responden. Analisis bivariat yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi pasien gagal ginjal kronik dalam menjalani hemodialisa di RSUD dr. Slamet Garut dengan p-value (0,001). Simpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD dr. Slamet Garut.