Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENGARUH BAHASA SLANG TERHADAP POLA KOMUNIKASI DI MEDIA SOSIAL Nasution, Siti Hanifah; Azizah, Nurul; Yunus, Syarifudin
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 6 No. 5 (2025): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v6i5.11125

Abstract

Slang is one of the linguistic phenomena that is growing rapidly in the digital era, especially on social media. This research is motivated by the increasing use of slang by social media users from various circles, which is thought to influence their communication patterns. The purpose of this study is to analyze the influence of slang on communication patterns on social media, both in terms of the effectiveness of message delivery, the level of familiarity between users, and the potential for misunderstanding in communication. The research method used was collected through questionnaires distributed to respondents and with a phenomenological approach. The results of the study indicate that slang has a significant impact on communication patterns on social media. Slang can create emotional closeness between users, especially in certain communities, but also has the potential to cause misunderstandings if used outside the context of that community. In addition, excessive use of slang can affect the structure and rules of formal language, especially in the younger generation. Bahasa Slang merupakan salah satu fenomena linguistik yang berkembang pesat di era digital, khususnya di media sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya penggunaan Bahasa Slang oleh pengguna media sosial dari berbagai kalangan, yang diduga memengaruhi pola komunikasi mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Bahasa Slang terhadap pola komunikasi di media sosial, baik dari segi efektivitas penyampaian pesan, tingkat keakraban antar pengguna, maupun potensi kesalahpahaman dalam komunikasi. Metode penelitian yang digunakan dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada responden dan dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahasa Slang memiliki dampak signifikan terhadap pola komunikasi di media sosial. Bahasa Slang mampu menciptakan kedekatan emosional di antara pengguna, terutama dalam komunitas tertentu, namun juga berpotensi menimbulkan kesalahpahaman jika digunakan di luar konteks komunitas tersebut. Selain itu, penggunaan Bahasa Slang secara berlebihan dapat memengaruhi struktur dan kaidah bahasa formal, terutama pada generasi muda.
REALITAS BAHASA SLANG DI KALANGAN GENERASI Z: IMPLIKASI TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MODERN Sari, Irna Revita; Mikdad, Mikdad; Yunus, Syarifudin
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 6 No. 6 (2025): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v6i6.11186

Abstract

This research explores the reality of slang language use among Generation Z and its implications for the development of modern Indonesian. Slang, which was initially only used in informal contexts, is now an integral element in Generation Z's daily communication. Based on the questionnaire results, the frequency of slang use is very high, with the types of slang dominated by terms from social media, such as “ngab,” “santuy,” or “auto.” Slang is used to create a relaxed atmosphere, show group identity, and increase emotional closeness between users. Nonetheless, the intensity of slang use can pose challenges, such as reduced exposure to standardized language in formal contexts. This study also found that acceptance of slang varies depending on the context of communication, with a tendency for the boundaries between formal and informal language to blur. In the long run, this phenomenon is predicted to enrich the vocabulary of Indonesian while posing a risk to the preservation of linguistic rules. Penelitian ini mengeksplorasi realitas penggunaan bahasa slang di kalangan Generasi Z dan implikasinya terhadap perkembangan bahasa Indonesia modern. Bahasa slang, yang awalnya hanya digunakan dalam konteks informal, kini menjadi elemen integral dalam komunikasi sehari-hari Generasi Z. Berdasarkan hasil kuesioner, frekuensi penggunaan slang sangat tinggi, dengan jenis slang yang didominasi oleh istilah dari media sosial, seperti "ngab," "santuy," atau "auto." Bahasa slang digunakan untuk menciptakan suasana santai, menunjukkan identitas kelompok, dan meningkatkan kedekatan emosional antar pengguna. Meskipun demikian, intensitas penggunaan slang dapat menimbulkan tantangan, seperti berkurangnya eksposur terhadap bahasa baku dalam konteks formal. Studi ini juga menemukan bahwa penerimaan terhadap Bahasa slang bervariasi, bergantung pada konteks komunikasi, dengan kecenderungan adanya kaburnya batas antara bahasa formal dan informal. Dalam jangka panjang, fenomena ini diprediksi akan memperkaya kosakata bahasa Indonesia sekaligus menimbulkan risiko terhadap pelestarian kaidah kebahasaan.
ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TAYANGAN PODCAST “DANIEL TETANGGA KAMU” SAAT CINTA LAURA MENJADI NARASUMBER Sinetri, Yohana; Maharani, Sefia; Yunus, Syarifudin
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 6 No. 6 (2025): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v6i6.11235

Abstract

The problem addressed in this research is code switching and code mixing in the Daniel Tetangga Kamu Podcast episode featuring Cinta Laura as the guest speaker. This study aims to describe the forms of code switching and code mixing in the Podcast. The method used in this research is a qualitative descriptive method. The data source is taken from the Daniel Mananta’s Podcast The data consists of conversations that involve code switching and code mixing between the interviewer, Daniel Mananta, and the guest speaker, Cinta Laura. The data collection technique used is nonparticipant observation technique followed by note taking. The study of code switching and code mixing includes the forms and factors causing code switching and code mixing. Based on the research findings, there are forms of external code switching. The factors causing code switching include the speaker, interlocutor, and changes in the topic of conversation. The factors influencing code mixing are the speaker's background and language attitudes. Keywords: code switching, code mixing, Daniel Mananta Network, Cinta Laura). Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah alih kode dan campur kode dalam episode Podcast Daniel Tetangga Kamu yang menampilkan Cinta Laura sebagai pembicara tamu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode dalam Podcast tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data diambil dari Podcast Daniel Mananta. Data terdiri dari percakapan yang melibatkan alih kode dan campur kode antara pewawancara, Daniel Mananta, dan pembicara tamu, Cinta Laura. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi non partisipan yang diikuti dengan pencatatan. Kajian alih kode dan campur kode mencakup bentuk dan faktor penyebab alih kode dan campur kode. Berdasarkan temuan penelitian, terdapat bentuk-bentuk alih kode eksternal. Faktor-faktor penyebab alih kode meliputi pembicara, lawan bicara, dan perubahan topik pembicaraan. Faktor-faktor yang mempengaruhi campur kode adalah latar belakang pembicara dan sikap bahasa.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA Hadi, Muhammad; Threesnaldy, Muhammad Rezky; Yunus, Syarifudin
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 12 No. 9 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v12i9.11092

Abstract

This research investigates the effectiveness of the group debate method in enhancing students' speaking abilities. Employing a qualitative approach, data were collected through observations involving 27 student participants, complemented by a Google Form questionnaire. The findings reveal that the group debate method positively impacts students' speaking skills, particularly in boosting self-confidence, improving the ability to structure ideas, and enhancing communication skills. Furthermore, group debates significantly contribute to expanding students' understanding of diverse perspectives, thereby enriching the quality of discussions. This study recommends the broader implementation of this method in educational settings to optimize the development of students' speaking proficiency. Penelitian ini mengeksplorasi efektivitas metode debat kelompok dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi yang melibatkan 27 siswa sebagai responden, dilengkapi dengan kuesioner melalui Google Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode debat kelompok memberikan kontribusi positif terhadap keterampilan berbicara siswa, terutama dalam meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan menyusun ide, dan keterampilan komunikasi. Selain itu, debat kelompok juga berperan penting dalam memperluas pemahaman siswa terhadap berbagai perspektif, sehingga meningkatkan kualitas diskusi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan metode ini secara luas dalam pembelajaran untuk mengoptimalkan pengembangan keterampilan berbicara siswa.
DAMPAK TEKNOLOGI ARTIFICIAL INTELLEGENCE (AI) TERHADAP POLA BELAJAR MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI Ulya, Dinda Zuhrotul; Huda, Fathia Nurul; Yunus, Syarifudin
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 12 No. 10 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v12i10.11163

Abstract

This study explores the impact of Artificial Intelligence (AI) technology on student learning patterns. It addresses questions regarding how AI influences student learning in higher education, aiming to fill the scientific gap concerning the integration of AI in educational settings. This research employs a quantitative approach, utilizing a structured questionnaire to collect measurable data from a randomly selected sample of 32 university students. The findings indicate that AI can enhance the learning experience by improving efficiency and effectiveness, presenting challenges such as reduced social interaction and potential dependence on technology. Ultimately, this study seeks to provide insights into how AI can be leveraged to prepare students for a technology-driven workforce better, while also considering implications for teaching methods and student engagement. Studi ini mengeksplorasi dampak teknologi Artificial Intelligence (AI) terhadap pola belajar mahasiswa. Ini membahas pertanyaan tentang bagaimana AI mempengaruhi pembelajaran siswa di pendidikan tinggi, yang bertujuan untuk mengisi kesenjangan ilmiah mengenai integrasi AI dalam pengaturan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menggunakan kuesioner terstruktur untuk mengumpulkan data terukur dari sampel 32 siswa yang dipilih secara acak di berbagai universitas. Temuan menunjukkan bahwa AI dapat meningkatkan pengalaman belajar dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas, sementara juga menghadirkan tantangan seperti berkurangnya interaksi sosial dan potensi ketergantungan pada teknologi. Studi ini pada akhirnya berusaha memberikan wawasan tentang bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan siswa dengan lebih baik untuk tenaga kerja yang digerakkan oleh teknologi, sementara juga mempertimbangkan implikasi untuk metode pengajaran dan keterlibatan siswa.
ANALISIS DAMPAK PEMBELAJARAN DARING TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA Damanik, Hera Vani; Suhendro, Daniel Dwi; Yunus, Syarifudin
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 12 No. 10 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v12i10.11164

Abstract

The purpose of this study was to describe the impact of online learning on students' learning independence. This study uses a quantitative method with the research subjects being non-regular students of the YSC class at Indraprasta PGRI University. The data collection technique used was a survey using a questionnaire. The impact of online learning is a decrease in discipline, understanding and learning outcomes and student skills. The inhibiting factor is the expensive internet quota. The supporting factors are the existence of cellphones or laptops, internet networks, learning media, learning strategies and parental support. Other impacts for lecturers are not being able to supervise students directly, having to do bolstering, limited provision of motivation and advice, only being able to discuss the main points of learning materials, limited assignments. The impact on parents is the increase in parental duties, namely acting as teachers at home and having to spend money to provide online learning facilities for their children. Based on the results of research and data processing related to online learning on student learning independence, it can be concluded that online learning has a positive impact on student learning independence. Most respondents felt more independent in learning during online learning. Thus, it can be concluded that online learning has the potential to increase student learning independence. More targeted efforts need to be made to support the development of student learning independence in the context of online learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak pembelajaran daring terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek penelitian adalah mahasiswa non reguler kelas Y5C universitas Indraprasta PGRI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan menggunakan kuesioner. Dampak dari pembelajaran daring adalah menurunnya kedisiplinan, pemahaman dan hasil belajar serta keterampilan mahasiswa. Faktor penghambat nya adalah kuota internet yang mahal. Adapun faktor pendukungnya adalah keberadaan handphone atau laptop, jaringan internet, media pembelajaran, strategi pembelajaran dan dukungan orang tua. Dampak lainnya bagi dosen adalah tidak bisa mengawasi mahasiswa secara langsung, harus melakukan Guling, terbatasnya pemberian motivasi dan nasehat, hanya bisa membahas pokok- pokok materi pembelajaran, pemberian tugas terbatas. Dampak bagi orang tua adalah bertambahnya tugas orang tua yaitu berperan sebagai guru di rumah dan harus mengeluarkan uang untuk menyediakan fasilitas belajar daring bagi anak mereka. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data terkait dengan pembelajaran daring terhadap kemandirian belajar mahasiswa maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring memiliki dampak positif terhadap kemandirian belajar mahasiswa. Sebagian besar responden merasa lebih mandiri dalam belajar selama pembelajaran daring. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring memiliki potensi untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Perlu dilakukan upaya yang lebih terarah untuk mendukung pengembangan kemandirian belajar mahasiswa dalam konteks pembelajaran daring.
PENGARUH PELATIHAN MENULIS KARYA ILMIAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA Febriani, Nada’a Rizka; Aryati, Dila; Yunus, Syarifudin
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 12 No. 11 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v12i11.11181

Abstract

This study aims to determine the impact of scientific writing training on students’ writing skills. The research method employed is descriptive quantitative survey using a questionnaire as the data collection instrument. The respondents consisted of 21 students who participated in the scientific writing training. Data were analyzed using descriptive and inferential statistical techniques to identify changes in writing skills before and after the training. The results indicate that the training had a positive effect on improving students’ writing skills. A total of 85% of respondents reported an increased understanding of the structure of scientific writing., while 90% felt more confident in constructing academic arguments. Additionally, the average score of students ‘writing skills increased by 25% after the training compared to before. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan menulis karya ilmiah terhadap kemampuan menulis mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Responden dalam penelitian ini berjumlah 21 mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan menulis karya ilmiah. Data dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan inferensial untuk mengidentifikasi perubahan kemampuan menulis sebelum dan setelah pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan menulis mahasiswa. Sebanyak 85% responden melaporkan peningkatan pemahaman terhadap struktur penulis karya ilmiah, sedangkan 90% responden merasa lebih percaya diri dalam menyusun argumen akademik. Selain itu, rata-rata skor kemampuan menulis mahasiswa meningkat sebesar 25% setelah pelatihan dibandingkan sebelumnya.
DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL MAHASISWA Fajriah, Okti; Handriyani, Kiki; Sulaeman, Eka Gilang Wicaksana; Yunus, Syarifudin
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 12 No. 12 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v12i12.11216

Abstract

This research was carried out with a purpose sampling technique approach through literature research, digital research, and surveys on 33 students. This research uses the social media theory of Paul G. Zurkowski, namely the Information Literacy Theory. The concept of Zurkowski's theory explains that information literacy is the ability to utilize various tools and sources of information to solve problems. The results of the study show that students spend more than 3-5 hours per day, students are able to understand and utilize digital technology effectively, and are able to increase critical thinking on digital literacy. This study recommends a method of using social media as a means of learning to increase the level of literacy and criticality of students. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan teknik purpose sampling melalui riset pustaka, riset digital, dan survei pada 33 mahasiswa menggunakan kuesioner Google Form. Penelitian ini menggunakan teori media sosial dari Paul G. Zurkowski yaitu teori Literasi Informasi (Information Literacy Theory). Konsep teori Zurkowski menjelaskan bahwa literasi informasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat dan sumber informasi untuk memecahkan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menghabiskan waktu berselancar di media sosial lebih dari 3-5 jam per hari, mampu untuk memahami dan memanfaatkan teknologi digital secara efektif, serta mampu meningkatkan daya berfikir kritis terhadap literasi digital. Penelitian ini merekomendasikan metode menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana pembelajaran untuk meningkatkan tingkat literasi dan kekritisan mahasiswa.
MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA ANAK SMA Antika, Rindi; Saputra, Rendys; Yunus, Syarifudin
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 12 No. 12 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v12i12.11217

Abstract

This study aims to improve students' learning motivation by implementing the Student Teams Achievement Divisions (STAD) learning model in high school students. The STAD model is a cooperative learning method that emphasizes group cooperation, individual responsibility, and group evaluation to achieve learning objectives. This study uses a classroom action research method with two cycles. Each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection stages. The subjects of the study were 30 students in grade X of a high school. Data were collected through observation, interviews, learning motivation questionnaires, and learning outcome tests. The results showed that the application of the STAD model significantly increased students' learning motivation. In the first cycle, the average student learning motivation was in the moderate category, and increased to the high category in the second cycle. In addition, student learning outcomes also showed a significant increase, with the average student score increasing from 70 in the first cycle to 85 in the second cycle. The conclusion of this study is that the STAD model is effective in improving the motivation and learning outcomes of high school students. It is recommended that teachers use the STAD model as an alternative in developing fun and effective learning strategies. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa SMA. Model STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang menekankan kerja sama kelompok, tanggung jawab individu, dan evaluasi kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X di salah satu SMA yang terdiri atas 30 siswa. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, angket motivasi belajar, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model STAD secara signifikan meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada siklus pertama, rata-rata motivasi belajar siswa berada pada kategori sedang, dan meningkat ke kategori tinggi pada siklus kedua. Selain itu, hasil belajar siswa juga menunjukan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata nilai siswa meningkat dari 70 pada siklus pertama menjadi 85 pada siklus kedua. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model STAD efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMA. Disarankan agar guru menggunakan model STAD sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.
PERAN MEDIA DIGITAL DALAM MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Hia, Lestari Iman Putri; Sarah, Sartika; Yunus, Syarifudin
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 12 No. 12 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v12i12.11218

Abstract

The advancement of digital technology has brought significant changes in the world of education, including in learning Indonesian. Digital learning media, such as interactive videos, e-books, educational applications, and online learning platforms, have been used to improve the effectiveness of the learning process. The use of this media allows for the delivery of more interesting materials, increases students' learning motivation, and provides flexibility in accessing learning resources anytime and anywhere. In addition to these benefits, there are challenges that still need to be overcome, such as limited access to technology, low digital literacy among teachers and students, and the potential for disruption due to uncontrolled use of digital media. Therefore, the use of digital learning media needs to be balanced with the right strategy so that it can have a positive impact on the process of learning Indonesian. Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Media pembelajaran digital, seperti video interaktif, e-book, aplikasi edukasi, dan platform pembelajaran daring, telah digunakan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Penggunaan media ini memungkinkan penyampaian materi yang lebih menarik, meningkatkan motivasi belajar siswa, serta memberikan fleksibilitas dalam mengakses sumber belajar kapan saja dan di mana saja. Selain manfaat tersebut, terdapat tantangan yang masih harus diatasi, seperti keterbatasan akses terhadap teknologi, rendahnya literasi digital di kalangan guru dan siswa, serta potensi gangguan akibat penggunaan media digital yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, pemanfaatan media pembelajaran digital perlu diimbangi dengan strategi yang tepat agar dapat memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.