Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Janin Letak Sungsang Yulianita, Esti Dwi; Rosyidah, Rafhani
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.18647

Abstract

ABSTRACT Breech presentation is one of the leading causes of maternal mortality, although it occurs in only 2-3% of pregnancies, it carries significant risks of complications, including an increased risk of maternal death by 20-30%. The purpose of this study is to analyze the factors associated with breech presentation. This study uses an analytical design with a Cross-Sectional approach to analyze the relationship between several factors such as age, parity, polyhydramnios, maternal height, and placenta previa with the incidence of breech presentation. The study population consists of third-trimester pregnant women with a gestational age of 36-42 weeks who meet the inclusion criteria. The sample size of this study is 114 pregnant women in each group, calculated using the Lemeshow formula. Data was collected secondarily from medical records and analyzed using univariate analysis through frequency distribution tables, bivariate analysis using the chi-square test with a significance level of 0.05, and the prevalence of breech delivery was calculated using Prevalence Ratio (PR).  Keywords: Breech Presentation, Pregnancy, Risk Factors.  ABSTRAK Sungsang menjadi salah satu penyebab utama angka kematian ibu, yang walaupun hanya terjadi pada 2-3% kehamilan, tetapi memiliki risiko komplikasi yang signifikan, termasuk peningkatan risiko kematian ibu hingga 20-30%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan janin letak sungsang. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk menganalisis hubungan antara beberapa faktor seperti usia, paritas, hidramnion, tinggi badan ibu, dan placenta previa dengan kejadian letak sungsang. Populasi penelitian adalah ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan 36-42 minggu yang memenuhi kriteria inklusi. Biesar sampiel pienielitian ini adalah 114 ibu hamil tiap kielompok yang di hitung mienggunakan rumus Liemieshow. Data dikumpulkan secara sekunder dari rekam medis dan dianalisis menggunakan analisis univariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan menggunakan uji chi – square dengan tingkat kemaknaan 0,05 serta besar prevalensi persalinan sungsang dihitung menggunakan RP (Rasio Prevalensi). Kata Kunci: Letak Sungsang, Kehamilan, Faktor Resiko.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care di Rumah Bersalin dan Klinik Eva, Candi Artha Meivia Putri, Bunga; Rosyidah, Rafhani
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 5 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Juli 20
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v6i5.992

Abstract

Continuity of Care adalah asuhan yang berkesinambungan yang diberikan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan perencanaan keluarga berencana guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Menurut World Health Organization (2020), Angka Kematian Ibu (AKI) masih sangat tinggi, sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Angka kematian Ibu di negara berkembang mencapai 462 dari 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara maju sebesar 11 dari 100.000 kelahiran hidup. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny.P usia 34 tahun G4P3A1 dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan perenecanaan pemilihan kontrasepsi di Rumah Bersalin dan Klinik Eva padal tanggal 02 November 2023 - 20 Januari 2024. Teknik pengumpulan data subjektif dan objektif dilakukan secara langsung. Asuhan kehamilan pada trimester 3 dilakukan sebanyak 3x, kunjungan, persalinan 1x kunjungan, masa nifas 3x kunjungan, BBL 3x kunjungan. Selama dilakukannya asuhan pada Ny.P tidak ada kesenjangan teori dan berjalan dengan fisiologis.
Transforming maternal health through continuous midwifery care success in Indonesia: Mengubah kesehatan ibu melalui keberhasilan asuhan kebidanan yang berkesinambungan di Indonesia Azizah, Siti Nur; Rosyidah, Rafhani
Indonesian Journal on Health Science and Medicine Vol. 1 No. 1 (2024): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/ijhsm.v1i1.10

Abstract

This case study evaluates Continuity of Care (CoC) in midwifery for a 28-year-old multiparous woman at Wonoayu Community Health Center, Sidoarjo. Over one month, from late pregnancy through postpartum and family planning, comprehensive care was provided. The study found that CoC facilitated early problem identification and treatment, resulting in a normal delivery and effective postpartum and neonatal care. The continuous support enhanced maternal comfort and family satisfaction, highlighting CoC's potential to improve maternal and neonatal health outcomes in community settings.
IMPLEMENTASI MEOWS (MATERNAL EARLY OBSTETRIC WARNING SCORE) DALAM MEMPREDIKSI LAMA PERAWATAN PASIEN PREEKLAMPSIA Ningsih, Ririn Wahyu; Rosyidah, Rafhani; Hanum, SM. Faridah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42758

Abstract

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang dapat memperburuk kondisi ibu dan mengakibatkan perawatan yang lebih lama di rumah sakit. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi durasi perawatan masih menjadi tantangan dalam praktik medis. Metode Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif analitik yang melibatkan 276 pasien preeklampsia di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo dari Juni 2023 hingga Juni 2024. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien. Analisis dilakukan menggunakan kurva ROC untuk menentukan titik cut-off MEOWS dalam memprediksi durasi perawatan, serta uji regresi logistik untuk mengontrol variabel lain seperti usia, paritas, indeks massa tubuh (IMT), tingkat pendidikan, asuransi, dan riwayat hipertensi. Hasil Rata-rata lama perawatan pasien preeklampsia adalah X hari. Nilai Area Under the Curve (AUC) untuk MEOWS sebesar Y (p = 0,001) menunjukkan kemampuan prediksi yang cukup baik. Titik cut-off MEOWS optimal ditetapkan untuk mencapai keseimbangan antara sensitivitas dan spesifisitas dalam memprediksi lama perawatan. Beberapa variabel perancu juga ditemukan memiliki hubungan yang signifikan terhadap durasi perawatan. Analisis dan Diskusi MEOWS memiliki tingkat akurasi yang cukup dalam mengidentifikasi pasien preeklampsia yang berisiko menjalani perawatan lebih lama. Skor ini dapat menjadi alat skrining awal yang membantu tenaga medis dalam stratifikasi risiko dan pengelolaan pasien secara lebih efektif. Namun, penelitian lanjutan diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan validasi eksternal dari skor ini. Kesimpulan MEOWS dapat digunakan sebagai alat prediksi lama perawatan pasien preeklampsia dengan tingkat akurasi yang moderat. Penerapan skor ini berpotensi meningkatkan deteksi dini serta membantu dalam perencanaan perawatan yang lebih optimal.
IMPLEMENTASI MEOWS (MATERNAL EARLY OBSTETRIC WARNING SCORE) SEBAGAI PREDIKTOR PERAWATAN PASIEN PREEKLAMPSIA DI ICU (INTENSIVE CARE UNIT) puji astutik, eka; Rosyidah, Rafhani; Cholifah, Siti
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42801

Abstract

Pendahuluan Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang serius dan sering kali memerlukan perawatan di ICU. Tantangan utama dalam penanganannya adalah mengidentifikasi pasien yang membutuhkan perawatan intensif sejak dini. Maternal Early Obstetric Warning Score (MEOWS) telah digunakan untuk mendeteksi kelainan tanda-tanda vital, tetapi efektivitasnya dalam memprediksi kebutuhan ICU pada pasien preeklampsia masih belum banyak diteliti. Metode: Penelitian ini adalah studi kohort retrospektif analitik yang melibatkan 276 pasien preeklampsia di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo selama periode Juni 2023 hingga Juni 2024. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari rekam medis. Analisis dilakukan menggunakan kurva ROC untuk menentukan titik cut-off MEOWS, serta uji sensitivitas, spesifisitas, dan regresi logistik guna mengontrol faktor perancu. Hasil: Dari total pasien yang diteliti, 9,1% memerlukan perawatan di ICU. Analisis menunjukkan bahwa Area Under the ROC Curve (AUC) untuk MEOWS adalah 0,686 (p = 0,001), yang mengindikasikan kemampuan prediksi yang sedang. Titik cut-off optimal ditentukan untuk mencapai keseimbangan terbaik antara sensitivitas dan spesifisitas dalam mendeteksi kebutuhan ICU. Analisis dan Diskusi: MEOWS menunjukkan tingkat akurasi yang cukup dalam mengidentifikasi pasien preeklampsia dengan risiko tinggi memerlukan perawatan intensif. Skor ini dapat digunakan sebagai alat skrining awal untuk membantu tenaga medis dalam pengambilan keputusan terkait perawatan ICU. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut guna meningkatkan akurasi serta validasi eksternal dari skor ini. Kesimpulan: MEOWS dapat digunakan sebagai alat prediksi kebutuhan ICU pada pasien preeklampsia dengan tingkat akurasi yang moderat. Penerapan skor ini berpotensi untuk meningkatkan deteksi dini serta manajemen pasien yang berisiko tinggi.
PENINGKATAN KESADARAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN LITERASI DIGITAL BAGI REMAJA PUTRI MELALUI PENDEKATAN PSIKOEDUKATIF KOMUNITAS Rosyidah, Rafhani
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol. 7 No. 2 (2025): DedikasiMU Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v7i2.9852

Abstract

Remaja putri merupakan kelompok strategis dalam siklus kehidupan masyarakat yang memegang peran penting dalam menciptakan generasi sehat dan berkualitas. Di Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, masih ditemukan tantangan terkait rendahnya literasi kesehatan reproduksi dan pemanfaatan teknologi digital di kalangan remaja. Kondisi ini diperburuk oleh tingginya angka pernikahan dini dan risiko stunting. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja putri mengenai kesehatan reproduksi dan literasi digital sebagai bagian dari upaya pencegahan pernikahan dini dan reduksi stunting. Metode yang digunakan adalah pendekatan Community-Based Research (CBR) yang menggabungkan keterlibatan dosen, mahasiswa, dan masyarakat. Kegiatan edukasi dilakukan dalam bentuk psikoedukasi partisipatif, diskusi kelompok, dan simulasi. Evaluasi dilakukan melalui pretest dan posttest yang diberikan kepada 21 peserta pada dua topik utama, yaitu kesehatan reproduksi remaja dan literasi digital. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2024. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata pada kedua topik. Nilai rata-rata pretest untuk kesehatan reproduksi adalah 8,29 dan meningkat menjadi 9,10 pada posttest. Pada literasi digital, skor meningkat dari 8,43 menjadi 9,43. Temuan ini menunjukkan bahwa kegiatan edukatif berbasis komunitas yang disampaikan dengan pendekatan interaktif mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja putri terhadap isu-isu penting yang berkaitan dengan kesehatan dan digitalisasi.
Murottal Surah Ar-Rahman and Aromatheraphy Lavender (Lavendula Augustfolia) Inhalation to Decrease Labor Pain on First Stage Active Phase Azizah, Nurul; Rosyidah, Rafhani; Destiana, Evi
Jurnal Midpro Vol. 12 No. 1 (2020): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v12i1.192

Abstract

Childbirth is a natural process and causes pain, but many mothers can not resist the pain because it is influenced by stress. The study using non-phamacological pain relief therapy with aromatherapy which is believed to reduce pain and the aims to compare between murotal Al-Qur'an Surat Ar-rahman therapy and inhalation of lavender aromatherapy to reduce the intensity of labor pain when first active phase.The research design used Quasi Experimental with Non-equivalent Control Group Design method and using pretest - posttest. The population of the first phase active labor mothers in RB Nuril Masrukha Candi Sidoarjo. The technique sampling used Consecutive sampling. Data collected by observing 2 groups of labor mothers: 30 respondents listened to surah Ar-Rahman murottal and 30 respondents inhaled Lavender Aromatherapy. In both of groups, the pretest was given before treatment, then posttest was done after treatment using observation sheet assessment of pain scale with behavioral observation (FLACC behavioral scale). Data analysis using Independent Sample T-Test with a significance level α = 0.05. The results showed that the difference in pain score reduction in lavender aromatherapy inhalation was 3.26 ± 0.25, whereas in the murottal group of the Ar-Rahman Surah mean decrease in pain score was 2.62 ± 0.057 with P value <0.001, that showed a significant relationship.The conclusion is inhalation of aromatherapy lavender (Lavendula Augustfolia) and murottal surah Ar-Rahman can reduce intensity of labor pain during the first active phase, but inhalation group of aromatherapy lavender has a greater pain reduction score than murottal surah Ar-Rahman group.  
The Effectiveness of Acupressure for 3-Month Birth Control Acceptors Who Complaint of Menometrorrhagia Winarti, Sri; Mukhodim Faridah Hanum, Sri; Rosyidah, Rafhani
Jurnal Midpro Vol. 17 No. 1 (2025): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v17i1.814

Abstract

The use of hormonal contraception, such as 3-month injectable birth control, is often associated with side effects of menstrual disorders, one of which is menometrorrhagia. Untreated menometrorrhagia can affect the quality of life of birth control acceptors. This study aims to evaluate the effectiveness of acupressure therapy in 3-month contraceptive injection acceptors who experience complaints of menometrorrhagia. The research used an experimental method with a posttest-only non-equivalent control group design. The sample consisted of 23 acceptors of 3-month contraceptive injections who were divided into two intervention groups: Intervention 1 (reducing complaints from moderate to mild) and Intervention 2 (reducing complaints from mild to very mild or cured). The intervention was carried out for 7 days, focusing on the SP6, LI4, LV3, CV3 and CV4 acupressure points with a duration of 15–20 seconds per point. The results of statistical analysis showed that the average rating of menometrorrhagia complaints in the Intervention 1 group (14.23) was higher than Intervention 2 (9.10) with a significant value (p = 0.029). This shows that there is a significant difference between the two intervention groups, where Intervention 1 is more effective in reducing complaints of menometrorrhagia. These findings indicate that acupressure therapy is an effective method and can be applied as a non-pharmacological alternative to treat menometrorrhagia in 3-month contraceptive injection acceptors.    
Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status, and Diarrhea Incidence among Toddlers: Menyusui Eksklusif, Status Gizi, dan Insidensi Diare pada Balita Jannah, Raudhatul Rayhannatil; Purwanti, Yanik; Rosyidah, Rafhani; Widowaty, Hesty
Indonesian Journal on Health Science and Medicine Vol. 2 No. 2 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/ijhsm.v2i2.280

Abstract

Background : In Sidoarjo Regency, cases increased annually, with 65,813 cases recorded in 2021. Exclusive breastfeeding and adequate nutrition are crucial protective factors.Knowledge Gap: Previous studies identified various risk factors, yet limited evidence exists on their combined association in local community settings.Aim: This study examined the relationship between exclusive breastfeeding history and nutritional status with diarrhea incidence among toddlers in the Candi Sidoarjo Health Center area.Methods: A cross-sectional study was conducted on 45 mothers with toddlers aged 6–59 months using random sampling. Data were collected via questionnaires and anthropometric measurements, analyzed with chi-square tests.Results: Among toddlers, 60% received exclusive breastfeeding and 68.9% had normal nutritional status. Diarrhea incidence in the past three months was 55.6%. Chi-square analysis showed significant associations between exclusive breastfeeding (p=0.014) and nutritional status (p=0.037) with diarrhea occurrence.Novelty: The findings highlight how breastfeeding practices and nutritional adequacy collectively reduce diarrhea risk in community-level settings.Implications: Strengthening maternal awareness and nutrition interventions may lower diarrhea incidence and improve child health outcomes in similar populations. Highlights: Exclusive breastfeeding reduces diarrhea in toddlers Nutritional status significantly linked to diarrhea incidence Community-based evidence from Sidoarjo Keywords: Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status, Diarrhea, Toddlers, Sidoarjo
Adolescent Posyandu Visits, Diet, Nutritional Status, and Anemia in Penatarsewu: Kunjungan Posyandu Remaja, Pola Makan, Status Gizi, dan Anemia di Penatarsewu Khotimah, Devi Husnul; Cholifah, Cholifah; Rosyidah, Rafhani; Hanum, Sri Mukhodim Faridah
Indonesian Journal on Health Science and Medicine Vol. 2 No. 2 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/ijhsm.v2i2.282

Abstract

Background : In Sidoarjo, anemia prevalence among adolescent girls increased from 32.9% in 2020 to 51.6% in 2023, raising concerns about nutrition and preventive health service utilization.Knowledge gap: Although diet, nutritional status, and adolescent Posyandu visits are considered determinants of anemia, the consistency of their relationship is unclear.Aim: This study investigated the relationship between adolescent Posyandu visits, diet, and nutritional status with anemia incidence in Penatarsewu Village.Results: Using a cross-sectional design with total sampling of 32 respondents, hemoglobin levels, BMI, and dietary patterns were assessed. Fisher’s exact test showed no significant relationship between Posyandu visits (p=0.338), diet (p=0.581), or nutritional status (p=0.198) with anemia incidence.Novelty: Unlike many prior studies linking nutrition to anemia, this study reveals that these factors may not directly correlate with anemia in this population.Implications: Other variables, including menstruation, chronic illness, socioeconomic, and environmental factors, should be explored in future studies with larger samples to strengthen anemia prevention strategies. Highlights: Adolescent anemia remains high in Sidoarjo. No significant link between diet, nutrition, visits, and anemia. Broader factors must be considered for anemia prevention. Keywords: Anemia, Adolescent Girls, Posyandu Visits, Diet, Nutritional Status