Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Efektifitas Pemberian Permen Jahe dan Kurma Ajwa Terhadap Hypermemesis Gravidarum Marlina, Lina; Rahmawati, Ai; Suryani, Iis Sopiah; Sulastri, Meti; Gustini, Sri
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 8 (2025): Volume 7 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i8.21065

Abstract

ABSTRACT Pregnancy is often accompanied by changes that cause discomfort, one of which is nausea and vomiting. Excessive nausea and vomiting are known as hyperemesis gravidarum. If not treated properly, it can cause disorders in the mother and fetus. Conventional therapy causes side effects, so a safe natural alternative is needed. The combination of ginger and dates is one form of complementary midwifery care for natural therapy. A more practical and easily accepted alternative is in the form of candy. To determine effectiveness of giving ginger candy and ajwa dates on hyperemesis gravidarum. The type of research used quantitative with a quasi-experimental pretest-posttest one group design. Population in this research was all pregnant women in the first trimester who experienced nausea and vomiting at TPMB  E Midwife, with samples by accidental sampling and 15 respondents were obtained. The instrument used was the PUQE-24 (Pregnancy-Unique Quantification of Emesis) questionnaire. Respondents were given ginger candy and ajwa dates with a dose of 2x a day for 7 days. Before and after the intervention, respondents were measured for PUQE. After the data was collected, an analysis was carried out using an independent t-test. Respondent characteristics: the majority of respondents were 20-35 years old  as many as 10 people (66.67%), with pariety were primigravida as many as 9 people (60%), with jobs of respondents as housewives as many as 9 people (60%). The PUQE score before the intervention was 9.67, after the intervention the average PUQE score was 6.53. after being analyzed using the dependent t-test, the p value was obtained = 0.000 (<0.05). Conclusion: Ginger candy and ajwa dates are effective in reducing nausea and vomiting or hyperemesis gravidarum Keywords: Hyperemesis Gravidarum, Ginger, Ajwa Dates, Nausea and Vomiting  ABSTRAK Kehamilan sering disertai banyak perubahan pada tubuh ibu hamil sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan, salah satunya adalah  mual dan muntah. Mual dan muntah yang berlebihan dikenal dengan istilah hyperemesis gravidarum. Butuh penanganan untuk mengurangi gejala yang ada. Jika keadaan ini tidak ditangani dengan baik, maka dapat menyebabkan gangguan yang terjadi baik pada ibu maupun janinnya. Terapi konvensional dengan pengobatan secara farmakologi menimbulkan efek samping, sehingga dibutuhkan alternatif alami yang aman. Kombinasi jahe dan kurma merupakan salah satu bentuk asuhan kebidanan komplementer untuk terapi alami. Alternatif yang lebih praktis dan mudah diterima adalah dalam bentuk permen. Untuk mengetahui Efektifitas pemberian permen jahe dan kurma ajwa terhadap hypermemesis gravidarum. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain quasi eksperimenpretest-posttest one group. Populasinya adalah seluruh ibu hamil trimester pertama yang mengalami mual muntah di TPMB Bidan E, dengan sampel secara accidental sampling dan diperoleh 15 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner PUQE-24 (Pregnancy-Unique Quantification of Emesis). Responden diberi permen jahe dan kurma ajwa dengan dosis 2x sehari selama 7 hari. Sebelum dan sesudah intervensi, responden diukur PUQE. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis menggunakan uji t-test independen. Karakteristik responden mayoritas usia 20 – 35 tahun sebanyak 10 orang (66,67%),  primigravida sebanyak 9 orang ( 60%), dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 9 orang ( 60%). Skor PUQE sebelum intervensi sebesar 9.67, setelah intervensi rata-rata skor PUQE adalah 6.53. setelah dianalisis menggunakan uji t-test dependen, didapat nilai p=0.000(<0.05). Permen jahe dan kurma ajwa efektif dalam menurunkan mual muntah atau hyperemesis gravidarum Kata Kunci: Hyperemesis Gravidarum, Jahe, Kurma Ajwa, Mual, Muntah
Perbandingan Efektivitas Daun Labu Kuning (Curcubita Moschata) dan Daun Lembayung (Vigna Sinensis L) Terhadap Kelancaran Pengeluaran Asi pada Ibu 3-4 Hari Pospartum Nurakilah, Heni; Jamil, Maria Ulfah; Sulastri, Meti; Nugraha, Budy
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i1.12757

Abstract

ABSTRACT The problems with breast milk production can be influenced by nutrition factors during pregnancy and during breastfeeding, that is will be impact on the flow breast milk. Management to irregular milk production can be use pharmacologicalyl and non-pharmalogically. One of pharmacological therapy to help breast milk production by using plants that can be stimulate breast milk production. Pumpkin leave contain several important components that is protein, carbohydrates, phisphorus, calcium, iron, vitamin A, itamin B, vitamin C. Apart from pumpkin leaves, breastfeeding mothers can be consume long bean or lembayung leaves because have a saponins and polyphenols which can incease prolactin levels. Lembayung leaves have a contain several substances that is: calories, protein, carbohydrtaes, fat, phosphorus, iron, vitamin A, vitamin B and vitamin C. This study to compare the effectiveness of pumpkin leaves and lavender leaves on the smoothness of milk production in mothers 3-4 days postpartum. The novelty in this study is to find out which plants are more effective in influencing the smooth release of breast milk. The mthode used was quasi-experimental with a one group pretest-posttest research design. Analysis data used the Man-Whitney test to determine the comparison after treatment between the two groups regarding the smooth flow of breast milk. The results of the research that is breast milk flow was smooth with giving pumpin leaves and lembayung leaves with a mean ±SD 10,22±0,97 dan 26,78±1.12 (p=0,001). treatment with giving lembayung levaes has a greater effect on the smooth production of breast milk in postpartum 3-4 day mothers compared to giving pumpkin leaves  Keywords: Pumpkin Leaves, Lembayung Leaves, Expenditure of Breast Milk  ABSTRAK Permasalahan produksi ASI dapat di pengaruhi oleh faktor nutrisi sejak saat kehamilan dan saat menyusui, sehingga akan berdampak pada ketidaklancaran pengeluaran ASI. Penatalaksanaan ketidaklancaran pengeluaran ASI dapat dilakukan secara farmakologis dan non-farmakologis (Nurakilah et al., 2019). Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan untuk memperlancar pengeluaran ASI adalah dengan memanfaatkan tanaman yang dapat merangsang pengeluaran ASI. Daun labu kuning mengandung beberapa komponen penting yaitu: protein, karbohidrat, fosfor, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C (Erwiyani et al., 2022). Selain daun labu kuning, ibu menyusui dapat mengkonsumsi daun kacang panjang atau lembayung yang dapat memperlancar ASI dikarenakan memiliki kandungan saponin dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolactin. Daun lembayung memiliki beberapa kandingan zat yaitu: kalori, protein, karbohidrat, lemak, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C (Djama, 2018). Penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas daun labu kuning dan daun lembayung terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu 3-4 hari postpartum. Kebaharuan pada penelitian ini untuk mengetahui tanaman mana yang lebih efektif dalam mempengaruhi kelancaran pengeluaran ASI. Metode yang digunakan quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest- postest. Analisis data menggunakan Uji Man-Whitney untuk mengetahui perbandingan sesudah perlakuan kedua kelompok terhadap kelancaran pengeluaran ASI. Hasil penelitian menunjukan kelancaran pengeluaran ASI dengan pemberian daun labu kuning dan daun lembayung nilai rerata±SD 10,22±0,97 dan 26,78±1.12 (p= 0,001). Pemberian daun lembayung lebih berpengaruh terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu 3–4 pospartum dibanding dengan pemberian sayur daun labu kuning. Kata Kunci: Daun Labu Kuning, Daun Lembayung, Kelancaran Pengeluaran ASI
Efektivitas Pijat Endorphine dan Bonapace Terhadap Penurunan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Pada Primipara Daryanti, Eneng; Sulastri, Meti; Nurakilah, Heni; Jamil, Maria Ulfah; Marlina, Lina
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i1.12769

Abstract

ABSTRACT Pain is a natural process in the birth process. If it cannot be handled properly, it can cause other problems, for example increased anxiety during childbirth so that the production of the hormone adrenaline increases and can result in vasoconstriction which causes the mother's blood flow to the fetus to decrease. The fetus will experience hypoxia while the mother will experience prolonged labor and can increase systolic and diastolic pressure. Problems that occur during the first stage of labor, primiparous mothers experience an increase in the level of pain during the first stage, so it needs to be anticipated to reduce the pain, this encourages mothers who are about to give birth to choose surgery because they don't want to feel the pain. To analyze the effectiveness of endorphine massage with bonaface in reducing pain in the first stage of labor in primiparas. The method used was quasi-experimental with a pretest-posttest only control group design. Data analysis was carried out before and after the procedure using the Wilcoxon test, while to determine the effectiveness of the endorphine and Bonapace massage procedures using the Mann Whitney test. The results obtained showed that the endorphine and bonapace massage procedures each showed a p value of <0.005, which means that there was a significant difference in the mean of labor pain during the first active phase in primiparous mothers before and after the endorphine massage, as well as for bonapace. The results of the analysis carried out on these two actions obtained a p value of 0.74 (more than 0.005), this shows that there is no difference in the effectiveness of endorphine and bonapace massage in reducing pain in the first stage of labor in primiparas in the Malangbong Community Health Center working area. There is an effect of endorphine massage on reducing pain in the first stage of labor in primiparas and there is also an effect of bonapace on reducing pain in the first stage of labor in primiparas in the working area of the Malangbong Community Health Center, but there is no difference in the effectiveness of endorphine massage and bonapace in reducing pain during labor. I in primipara. Keywords: Massage Endorphine, Bonapace, Pain Labour  ABSTRAK Nyeri adalah proses alamiah dalam proses persalinan. Apabila tidak bisa diatasi dengan baik, dapat menimbulkan masalah lain misalnya meningkatnya kecemasan pada saat menghadapi persalinan sehingga produksi hormon adrenalin meningkat dan bisa mengakibatkan vasokonstriksi yang menyebabkan aliran darah ibu ke janin menurun. Janin akan mengalami hipoksia sedangkan ibu akan mengalami persalinan lama dan dapat meningkatkan tekanan sistolik dan diastolic (Solehati, 2018). Permasalahan yang terjadi pada proses persalinan kala I ibu primipara didapatkan tingkat nyeri saat proses kala I meningkat, sehingga perlu diantisipasi untuk mengurangi rasa sakit tersebut, hal ini mendorong ibu yang akan melahirkan memilih jalan dengan operasi karena tidak ingin merasakan rasa sakit. Untuk menganalisis keefektivitasan antara pijat endorphine dengan bonaface dalam menurunkan rasa nyeri persalinan kala I pada primipara. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan preetest-posttest only control group design. Analisis data dilakukan sebelum dan sesudah tindakan menggunakan uji wilcoxon, sedangkan untuk mengetahui efektivitas dari tindakan pijat endorphine dan bonapace dengan uji mann whitney. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tindakan pijat endorphine dan bonapace masing-masing menunjukkan nilai p <0,005 yang artinya terdapat perbedaan rerata nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu primipara yang bermakna sebelum dan sesudah tindakan pijatan endorphine, begitu juga untuk bonapace. Hasil analisis yang dilakukan pada kedua tindakan ini mendapatkan nilai p 0,74 (lebh dari 0,005), hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan efektivitas pijat endorphine dan bonapace terhadap penurunan rasa nyeri persalinan kala I pada primipara di wilayah kerja Puskesmas Malangbong. Ada pengaruh pijatan endorphine terhadap penurunan rasa nyeri persalinan kala I pada primipara dan ada pengaruh juga dari bonapace terhadap penurunan rasa nyeri persalinan kala I pada primipara di wilayah kerja Puskesmas Malangbong, akan tetapi tidak ada perbedaan efektivitas pijat endorphine dan bonapace terhadap penurunan rasa nyeri persalinan kala I pada primipara. Kata Kunci: Pijat Endorphine, Bonapace, Nyeri Persalinan