Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

SELOKO ADAT MELAYU JAMBI: REFLEKSI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI DAN BUDAYA MASYARAKAT MELAYU JAMBI Dina Chabib Uluum; Hanan Riswar; yogia prihartini; Musli; Mustar; Muhamad Khumaini Umasugi
Rihlah : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Vol 13 No 01 (2025): History and Culture
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/rihlah.v13i01.56778

Abstract

Seloko Adat Melayu Jambi is one of the oral literatures that is an inseparable part of the local wisdom of the Malay Jambi community. This tradition contains cultural, moral, and social values ​​that are passed down from generation to generation. This study aims to examine the role of Seloko Adat in shaping the cultural identity of the Malay Jambi community, as well as how this tradition functions as a guideline for life in facing social dynamics and modernization. With a qualitative approach, this study reveals that Seloko Adat is not only a tool for cultural communication, but also functions as a conflict resolution mechanism, a strengthener of harmonious values, and a guardian of customary norms, as well as a reminder of religious rules. Viewed from an anthropological perspective which includes normative studies, empirical studies, scientific studies, and analysis of interconnected integration. Seloko Adat Melayu Jambi merupakan salah satu sastra lisan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari kearifan lokal masyarakat Melayu Jambi. Tradisi ini memuat nilai-nilai budaya, moral, dan sosial yang diwariskan secara turun-temurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Seloko Adat dalam membentuk identitas budaya masyarakat Melayu Jambi, serta bagaimana tradisi ini berfungsi sebagai pedoman hidup dalam menghadapi dinamika sosial dan modernisasi. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengungkapkan bahwa Seloko Adat tidak hanya menjadi alat komunikasi budaya, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme resolusi konflik, penguat nilai-nilai harmoni, dan penjaga norma adat, serta pengingat dari aturan agama. Dilihat dari segi antropologi yang didalamnya mencakup kajian normatif, kajian empirik, kajian saintifik, dan analisis integrasi interkoneksi.  
Relasi Manusia Dan Hukum Lingkungan Human Relations And Environmental Law Muhammad Ajiseftian Suryatama; Mustar; Surya Sukti
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 4 (2025): Jurnal Resit Multidisiplin Edukasi (Edisi April 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i4.226

Abstract

Law and humans have a close relationship in creating a social order. As God's created beings, man is made up of a body and a spirit, where the spirit plays a role in shaping moral consciousness as well as legal behavior. In its development, law serves not only as a rule that governs human life, but also as a reflection of social and cultural values. The results of the discussion explained: 1) Human beings consist of bodies and spirits, with spirit as a vital element that forms personality and morality. In philosophy, man has the freedom to develop, but still depends on God. The search for spiritual satisfaction is the main goal of finding the meaning of life. 2) Law has two main forms: descriptive (natural phenomena) and prescriptive (regulating human behavior). The philosophy of law examines the basic nature of law, relates to culture and social values, and has various sources, such as God, reason, and legal consciousness. 3) Philosophy in human relations and environmental law seeks to create a sustainable balance between human needs and the preservation of nature, with the aim of achieving human welfare that does not damage the welfare of other living beings and future generations.
Living Law Dalam Hukum Keluarga di Indonesia Rahmah; Mustar; Surya Sukti
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 5 (2025): Jurnal Resit Multidisiplin Edukasi (Edisi Mei 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i5.289

Abstract

Living law atau hukum yang hidup merupakan konsep hukum yang berkembang dalam masyarakat dan berperan penting dalam sistem hukum keluarga di Indonesia. Hukum keluarga di Indonesia tidak hanya berlandaskan hukum positif, tetapi juga dipengaruhi oleh hukum adat, hukum agama, dan norma sosial yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini membahas definisi dan peran living law dalam hukum keluarga, contoh penerapannya dalam aspek perkawinan, warisan, dan pengasuhan anak, serta hubungan antara living law dengan hukum adat, hukum agama, dan hukum positif. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis tantangan serta peluang dalam harmonisasi living law dengan hukum tertulis guna menciptakan sistem hukum keluarga yang lebih adaptif dan inklusif. Hasil kajian menunjukkan bahwa living law tetap eksis dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam praktik hukum keluarga di Indonesia, meskipun belum sepenuhnya terintegrasi dalam sistem hukum formal. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih fleksibel dan inklusif dalam penyusunan kebijakan hukum keluarga agar dapat mengakomodasi keberagaman nilai dan norma yang hidup di masyarakat.
Hukum di Era Post Truth Asmarita; Mustar; Surya Sukti
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 5 (2025): Jurnal Resit Multidisiplin Edukasi (Edisi Mei 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i5.294

Abstract

Post-truth describes a situation where (objective) facts are no longer relevant, especially in today's society, this is because personal beliefs and feelings have more influence in forming public opinion than objective facts. This study discusses how law enforcement in the post-truth era, and the results of the study show that it can use a philosophical way of thinking.
Reformasi Hukum Keluarga di Era Disrupsi: Menyikapi Perkembangan Digital Dalam Isu Pernikahan dan Perceraian Novri Hanafiah; Surya Sukti; Mustar
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 5 (2025): Jurnal Resit Multidisiplin Edukasi (Edisi Mei 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i5.300

Abstract

The advancement of digital technology has significantly transformed the dynamics of family law, particularly in the contexts of marriage and divorce. Interactions that once required physical presence have increasingly shifted to digital spaces through matchmaking applications, social media, and other online communication platforms. This phenomenon poses new challenges for family law, which traditionally relies on physical evidence and conventional norms, especially regarding the recognition of digital evidence and the legality of online marriages. This study employs a normative-empirical approach using literature review, legal regulation analysis, and case studies to explore how family law can adapt to digital developments. It reveals that ontological, epistemological, and axiological challenges must be addressed through legal reforms that consider digital access equity, data privacy protection, and the validity of digital evidence. Family law reform must not only align legal procedures with technological progress but also uphold moral values and justice within the family institution. The study recommends updating regulations to accommodate digital transformation while preserving the foundational principles of family law.
PERAN ISTRI/PEREMPUAN DALAM PENDIDIKAN BAGI KELUARGA M. Rullyan Surachman; Mustar; Surya Sukti
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 6 (2025): Jurnal Resit Multidisiplin Edukasi (Edisi Juni 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i6.436

Abstract

Penelitian ini membahas peran strategis istri atau perempuan dalam pendidikan keluarga menurut perspektif Islam. Sebagai madrasah pertama, istri memiliki tanggung jawab utama dalam mendidik anak-anak serta membentuk karakter, nilai-nilai moral, dan spiritualitas dalam keluarga. Selain itu, istri juga berperan dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak dan memberikan dukungan spiritual kepada suami. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) dengan menelaah berbagai literatur, kitab, dan jurnal ilmiah yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa Islam memberikan kedudukan tinggi kepada perempuan dalam hal pendidikan dan menuntut ilmu, serta menempatkan mereka sebagai agen utama dalam membentuk generasi yang berkualitas. Penekanan pada pentingnya pendidikan bagi perempuan bukan hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga pada kemajuan keluarga dan masyarakat secara luas.
Islam Sebagai Sumber Hukum di Indonesia Roby; Mustar; Surya Sukti
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Mei)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i5.275

Abstract

Legal development in Indonesia is a complex process involving various issues, interests, and expectations. Islamic law has an important role in the formation of the national legal system as one of the recognized sources of law. However, the challenges faced in the integration of Islamic law with national law include the diversity of interpretations, harmonization with constitutional principles, and practical obstacles in implementation. This study uses a library method with a normative approach. The results of the discussion explain, namely, 1) The existence of Islamic law in Indonesia in the formation of legislation through the integration of religious norms into the current and future Indonesian national legal system using the Anglo-Saxon legal system model because the law will be applied to certain places, people and cases. 2) Islamic law has a strong influence in forming legal norms and values ​​in the national legal system. Islamic law in the legal system functions in three forms, first, Islamic law plays a role in filling the legal vacuum in positive law. Second, Islamic law contributes to the preparation of national law as a source of values. Third, Islamic law aims for rahmatan lil alamin, namely implementing and supervising its implementation in society.
Falsafah Hukum Keluarga Islam Achmad Rahmani; Mustar; Surya Sukti
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Mei)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i5.279

Abstract

Falsafah hukum keluarga Islam berlandaskan pada prinsip harmonisasi dan keseimbangan dalam kehidupan rumah tangga berdasarkan pedoman Al-Quran dan Hadis. Hukum ini mengatur hubungan antar anggota keluarga, melindungi hak individu, serta menjaga persatuan dan stabilitas keluarga dengan menekankan keadilan dalam pembagian peran dan tanggung jawab. Pernikahan dianggap sebagai ikatan suci yang memerlukan ketulusan, dengan aturan yang mengatur hak dan kewajiban suami istri, warisan, serta perlindungan terhadap perempuan dan anak. Selain itu, pentingnya pendidikan moral dan spiritual dalam pembentukan generasi masa depan juga ditekankan, dengan harapan menciptakan generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat sesuai tujuan syariah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
SPIRITUALITAS DAN PEMBANGUNAN HUKUM Rahmat; Surya Sukti; Mustar
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i6.437

Abstract

Spiritualitas dan pembangunan hukum merupakan dua aspek yang saling melengkapi dalam menciptakan masyarakat yang adil dan beradab. Dalam konteks ini, spiritualitas tidak hanya dipahami sebagai dimensi religius, tetapi juga sebagai nilai-nilai moral dan etika yang mendasari perilaku individu dan kolektif. Pembangunan hukum yang efektif memerlukan landasan spiritual yang kuat untuk memastikan bahwa norma-norma hukum tidak hanya diterima secara formal, tetapi juga dihayati dan dijalankan dengan kesadaran moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara spiritualitas dan pembangunan hukum, serta bagaimana integrasi keduanya dapat memperkuat sistem hukum dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keadilan. Melalui pendekatan kualitatif, studi ini menganalisis berbagai praktik hukum yang mengedepankan nilai-nilai spiritual, serta dampaknya terhadap perilaku masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika hukum dibangun dengan mempertimbangkan aspek spiritual, maka akan tercipta lingkungan yang lebih harmonis, di mana keadilan tidak hanya dilihat dari sudut pandang legalitas, tetapi juga dari perspektif kemanusiaan dan moralitas. Dengan demikian, integrasi spiritualitas dalam pembangunan hukum menjadi kunci untuk mencapai keadilan yang sejati dan berkelanjutan.
TRANSFORMASI HUKUM DALAM RUANG SOSIAL: RELASI ANTARA MASYARAKAT, NILAI KEADILAN, DAN PEMBINAAN HUKUM Maulana Syafi’i; Mustar; Surya Sukti
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juni)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i6.502

Abstract

Artikel ini membahas hubungan dinamis antara hukum dan masyarakat dengan menyoroti pentingnya transformasi hukum yang responsif terhadap realitas sosial. Dengan pendekatan sosiologis dan doktrinal, artikel ini menjelaskan bagaimana hukum tidak hanya berdiri sebagai aturan formal, tetapi juga sebagai produk dari interaksi sosial yang sarat nilai. Fokus pembahasan mencakup pengertian hukum, perbedaan pendekatan doktrinal dan sosiologis, upaya pembinaan hukum, serta nilai-nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan kajian pustaka sebagai sumber utama. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa hukum yang mampu memberikan rasa keadilan dan partisipatif dalam pembinaannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan memperkuat fondasi negara hukum. Dengan demikian, transformasi hukum perlu dilakukan dengan melibatkan masyarakat sebagai subjek aktif, bukan sekadar objek kebijakan hukum.