Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Optimalisasi Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam Kurikulum Merdeka: Strategi dan Konsep Penyusunan Soal Bahasa Arab di MTs Pembangunan Jakarta Ashfia, Ahmad; Ridlo, Ubaid; Raswan
Mauriduna: Journal of Islamic Studies Vol 5 No 2 (2024): Mauriduna: Journal of Islamic Studies, November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/mauriduna.v5i2.1189

Abstract

Penerapan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam Kurikulum Merdeka di MTs Pembangunan Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif siswa, khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Subjek penelitian adalah guru bahasa Arab dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran berbasis HOTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penyusunan soal HOTS melibatkan pendekatan berbasis analisis teks, diskusi kelompok, dan proyek kolaboratif, yang efektif dalam merangsang pemikiran kritis siswa. Guru juga memanfaatkan media pembelajaran interaktif, seperti video dan studi kasus, untuk mendorong siswa mengaitkan pengetahuan bahasa Arab dengan kehidupan nyata. Meskipun terdapat tantangan, seperti keterbatasan waktu dan adaptasi siswa terhadap soal HOTS, penerapan HOTS secara keseluruhan menunjukkan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan linguistik dan kognitif siswa. Adapun langkah strategi dan konsep penyusunan soal bahasa Arab berbasis HOTS di sekolah ini adalah Menentukan Tujuan Pembelajaran, Menentukan Jenis Soal, menentukan tingkat kesulitan soal, mengintegrasikan higher order thinking skills (HOTS), konsep desain soal, penyusunan butir soal, penggunaan media pendukung, langkah validasi dan uji coba, dan penilaian dan umpan balik. The application of Higher Order Thinking Skills (HOTS) in the Kurikulum Merdeka at MTs Pembangunan Jakarta aims to enhance students' critical, analytical, and creative thinking skills, particularly in Arabic language learning. This research employs a descriptive qualitative method, utilizing data collection techniques such as observation, interviews, and document analysis. The research subjects include Arabic language teachers and students involved in HOTS-based learning processes. The findings indicate that the strategy for designing HOTS questions involves a text-based analysis approach, group discussions, and collaborative projects, which are effective in stimulating students' critical thinking. Teachers also use interactive learning media, such as videos and case studies, to encourage students to connect Arabic language knowledge with real-life contexts. Despite challenges such as time constraints and students' adaptation to HOTS questions, the overall implementation of HOTS demonstrates positive impacts on improving students' linguistic and cognitive abilities. The steps for designing Arabic language questions based on HOTS in this school include determining learning objectives, selecting question types, defining the level of difficulty, integrating HOTS, designing the question concept, drafting the questions, utilizing supporting media, conducting validation and trials, and providing assessment and feedback.
Validitas Tes Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Asyim, Moh. Muqit; Ridlo, Ubaid; Raswan
Ukazh: Journal of Arabic Studies Vol 5 No 4 (2024): Ukazh : Journal of Arabic Studies, December 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/ukazh.v5i4.1208

Abstract

Validitas adalah komponen penting dalam pengukuran tes, yang menunjukkan sejauh mana tes mampu mengukur karakteristik atau dimensi sesuai dengan tujuannya. penelitian ini mengulas berbagai tipe validitas berdasarkan pandangan Nurgiantoro, termasuk validitas isi, konstruksi, konkuren, dan prediktif. Masing-masing tipe validitas memiliki penerapan yang beragam—misalnya, tes psikologis lebih mengutamakan validitas konstruksi, sedangkan tes belajar menitikberatkan pada validitas isi. Selain itu, validitas dikategorikan menjadi validitas eksternal dan internal. Validitas eksternal mengukur hubungan hasil tes dengan variabel eksternal yang relevan, sedangkan validitas internal menilai konsistensi bagian-bagian instrumen untuk memastikan bahwa setiap butir mendukung tujuan keseluruhan instrumen. penelitian ini juga menyoroti validitas butir soal, yang mencakup daya beda, tingkat kesukaran, dan fungsi pengecoh sebagai indikator kualitas instrumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif Dengan mengkaji berbagai dimensi validitas, hasil dari penelitian ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman akan pentingnya validitas sebagai landasan keandalan instrumen, sehingga hasil tes mampu secara akurat merefleksikan kemampuan atau karakteristik yang diukur
Pengembangan Instrumen Evaluasi Maharah Al-Kalam (Tingkatan, Soal, dan Tes) Huzaifi, Fikri; Ridlo, Ubaid; Raswan
Ukazh: Journal of Arabic Studies Vol 5 No 4 (2024): Ukazh : Journal of Arabic Studies, December 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/ukazh.v5i4.1271

Abstract

Pengembangan maharah al-kalam atau keterampilan berbicara menjadi salah satu fokus penting dalam pembelajaran bahasa Arab, karena keterampilan ini memungkinkan siswa untuk berkomunikasi secara efektif dan berpartisipasi dalam percakapan nyata. Pengajaran maharah al-kalam membutuhkan instrumen evaluasi yang akurat dan sesuai, untuk mengukur kemampuan berbicara secara menyeluruh, Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa untuk mencapai maharah al-Kalam yang baik dalam bahasa arab, guru perlu memperhatikan target serta faktor-faktor yang mendukung untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam berbicara, begitupun memperhatikan tingkatan soal dengan baik serta kendala-kendala yang terjadi pada proses pengembangan, ketika semua telah terlaksana maka bisa terlihat hasil dari pengembangan tersebut dan kemudian menjadi bahan evaluasi. The development of maharah al-kalam or speaking skills becomes one of the important focuses in Arabic language learning, as this skill enables students to communicate effectively and participate in real conversations. Teaching maharah al-kalam requires accurate and appropriate evaluation instruments, to measure speaking skills as a whole, The method used is descriptive qualitative method. The results of this study show that to achieve good maharah al-kalam in Arabic, teachers need to pay attention to targets and factors that support developing students' skills in speaking, as well as paying attention to the level of questions with good and the obstacles that occur in the development process, when all has been done, the results of the development can be seen and then become evaluation material.
Implementation of Diagnostic Assessment in Learning Mahārah Qirā’ah Based on Technological Pedagogical and Content Knowledge Al-Kautsar Bintaro Middle School: Tatbīq Attaqwīm Attasykhīshī fī Ta’līmī Mahārah Qirāah alqāim ‘ala Alma’rifat Attarbawiyyah Attiknulujiyyah wa Almuhtaawa Alma’ruf (TPACK) fī Madrasati Alkautsar Alibtidāiyyah Alislāmiyyah Bintaro Alya Putri Septianti; Ubaid Ridlo; Raswan
al Mahāra: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/almahara.2024.0102-04

Abstract

The development of ICT (Information, communication, & technology) requires teachers to innovate and align themselves with technological developments, diagnostic assessment is vital in identifying students initial abilities, strengths, and weaknesses in Arabic text reading skills. With the integration of TPACK, teachers can utilize technology to design assessment instruments that are more effective, interactive, and relevant to students needs, as well as develop pedagogical approaches that match the characteristics of the content. This research aims to provide a deeper understanding of how technology, if appropriately integrated with pedagogical and language content understanding, can effectively improve Arabic language teaching and learning, particularly in the diagnostic assessment of mahārah qirā’ah.  The research method used is descriptive qualitative. The research data sources are divided into two sources: the first source of literary data and field data sources. Data were collected through classroom observations, interviews, and analysis of student assessment documents. The results showed that TPACK-based diagnostic assessment helped teachers map students abilities more thoroughly. Technology allows the presentation of more varied and exciting assessments, thus increasing student motivation in learning. In addition, integrating technology, pedagogy, and content makes it easier for teachers to design more targeted and practical knowledge. Keywords: Diagnostic Assessment, Mahārah Qirā’ah, TPACK
Perjalanan Balaghah Dari Pengetahuan Menjadi Disiplin Ilmu(بين المعرفة والصناعة) Puji Sumeh Pangestu; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal At-Ta'bir Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59829/w0jkca82

Abstract

Karya sastra menjadi sangat populer dalam sejarah sastra Arab, karena bangsa Arab pada masa itu dikenal sebagai orang yang sangat pandai berbicara serta cerdas dalam memilih setiap kata, diksi, hingga penyusunan kalimat yang sarat akan makna. Terbukti dari banyaknya kata-kata bijak (hikam), pribahasa (matsal) yang digunakan oleh masyarakat Arab sebagai bentuk sekadar ekspresi mereka atau sebagai salah satu bentuk mata pencaharian mereka yang pada saat itu memiliki karya sastra sangat tinggi. Sehingga tidak perlu diragukan lagi akan fashohah dan balaghahnya. Sebagai bagian dari tradisi murni bangsa Arab, balaghah setidaknya mengalami perkembangan sampai bisa dikenal menjadi disiplin ilmu yang bisa dipelajari pada saat ini. Dalam khazanah ilmu bahasa Arab, balaghah pada awalnya dikenal hanya sebatas sebagai ma’rifah hingga kemudian dikenal sebagai sina’ah. Penelitian ini akan menjelaskan proses perkembangan ilmu balaghah dimulai dari disebut dengan ma’rifah sampai menuju sina’ah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa studi pustaka (library research) yaitu memahami dan mempelajari berdasarkan teori-teori yang diambil dari sumber literatur berupa buku ataupun artikel ilmiah yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, balaghah setidaknya mengalami dua periode dalam perkembangannya yaitu, periode ma’rifah dan periode sina’ah. Pada periode ma’rifah, balaghah dikenal hanya sebatas ilmu pengetahuan yang dipakai oleh kalangan sastrawan pada masa pra-Islam. Kemudian pada periode sina’ah, balaghah telah mengalami pembakuan sehingga pada masa ini balaghah telah menjadi disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan dipraktikan.
Ilmu Ma’ani (Kalam Insya’) dalam Surah Al-Fajr dan Maknanya Keysa Tamami; Raswan; Ahmad Dardiri; Achmad Fudhaili
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal At-Ta'bir Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59829/np07vb46

Abstract

Ilmu Ma'ani merupakan salah satu cabang ilmu Balaghah yang membahas tentang bagaimana suatu makna disampaikan dengan efektif sesuai dengan kondisi lawan bicara. Salah satu pembahasannya adalah Insya’, yaitu jenis kalam yang tidak mengandung kebenaran atau kebatilan, tetapi lebih kepada perintah, larangan, pertanyaan, atau harapan. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan mengkaji berbagai literatur klasik dan modern mengenai Balaghah, khususnya tentang Insya’ dalam ilmu Ma'ani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Insya’ terbagi menjadi dua, yaitu Insya’ Thalabi dan Insya’ Ghairu Thalabi, masing-masing dengan karakteristik dan penggunaannya dalam komunikasi bahasa Arab. Kajian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai aspek stilistika dalam bahasa Arab.
MODEL OF ARABIC AUTHENTIC ASSESSMENT INSTRUMENTS: SPEAKING (KALĀM) AT MADRASAH ALIYAH Raswan; Alawiyah, N. Lalah; Luthfi, Taufik
ALSINATUNA Vol 8 No 1 (2022): December 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/alsinatuna.v8i1.1739

Abstract

Authentic assessment is a model for assessing learning processes and outcomes that differ from ordinary assessments. Authentic judgment must be done in a natural context, not contrived, applied and taught. Authentic assessment is also an assessment mandate in Indonesia's latest curriculum, namely the 2013 Revised Curriculum (revised K.13). The speaking aspect is at the core of successfully learning other aspects of Arabic language skills: listening (istimā'), reading (qirā'ah), writing (kitābah) and culture (Ṡaqafah). With proper speaking assessment will be the capital of success in learning speaking and other aspects of learning Arabic. Therefore, a, this article aims to present an authentic assessment instrument model of aspects of Arabic speaking learning (kalām) based on revision K.13. The research method used is research on the development of 4D models, define (definition), design (Design), develop (Development) and disseminate (trial). The results showed that the speech skills assessment instrument developed in this article has good validity, through expert tests (84%) and public tests (78%). The results of this study state that the developed speech ability assessment instrument is suitable for use.
Tes Pragmatik Sebagai Penilaian Ranah Psikomotorik Peserta Didik Dalam Belajar Bahasa Arab Saiful Haq, Muhammad Eep; Raswan
Ukazh: Journal of Arabic Studies Vol 6 No 1 (2025): Ukazh : Journal of Arabic Studies, March 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/ukazh.v6i1.1450

Abstract

In the learning process, it will definitely pass the assessment at the end. Assessment is always closely related to the learning process. One thing that is assessed in the learning process is the psychomotor realm. Psychomotor is an assessment related to students' sensory skills. This research aims to enable readers to gain knowledge about the Pragmatic Test as one of the assessments of the psychomotor realm. The researcher in this research uses a descriptive qualitative method with the type of Library Research or Literature Study. So the source of data from this study is from scientific books and articles related to the research title.
Pemikiran Balaghah Menurut Ibn Qutaibah: الفكر البلاغي عند قتيبة Alif Alvian Mawaddi Hamid; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2025): APRIL-JUNI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/3eqcrp90

Abstract

Balaghah is the science that studies the beauty and effectiveness of language in conveying meaning accurately and beautifully. Ibn Qutaibah (d. 276 AH) is one of the early figures who paid great attention to the aspect of balaghah in the study of language and interpretation. Through his works such as Ta’wil Mushkil al-Qur’an and Adab al-Katib, he proposed an approach that balances between literal meaning and contextual meaning, while emphasizing the importance of aesthetic and rhetorical elements in understanding texts, particularly the Qur’an. This research shows that Ibn Qutaibah's rhetorical thought (balaghah) focuses on the understanding of the Arabic language and its rhetorical styles. It provides an in-depth analysis of poetry and prose, covering concepts such as majaz, kiasan, isti’arah, tasybih, tasjim, and emphasizes the importance of meaning and style in expression, contributing to the development of rhetorical studies. This method employs library research, which is a data collection method that involves understanding and studying theories from literature related to the research. The data sources for this research are obtained from relevant literature such as books, scientific articles, or journals on the chosen topic. The results of this study indicate that Ibn Qutaibah's balaghah thought emphasizes and focuses on the understanding of the Arabic language, the depth of meaning, and the accuracy in conveying messages.
Ilmu Badi’ Menurut Ibnu Al-Mu’taz Husnaini Muhammad Makhluf; Ahmad Dardir; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/b0jdg792

Abstract

Ilmu Badi’ merupakan salah satu cabang dari ilmu balaghah yang fokus pada aspek keindahan lafaz dan makna dalam bahasa Arab. Secara etimologis, kata badi’ berarti mencipta atau memulai, dan dalam konteks balaghah, memperindah ekspresi lisan maupun tulisan. Selain memperkaya khazanah sastra Arab, ilmu ini juga berperan penting dalam mengungkap aspek kemukjizatan Al-Qur’an dari sisi bahasa dan susunannya. Istilah badi’ sendiri telah dikenal sejak masa jahiliyyah, namun baru dikodifikasi sebagai disiplin ilmu secara sistematis oleh Ibnu Al-Mu’taz melalui karya monumentalnya Kitab al-Badi’. Dalam kitab tersebut, ia menyusun metodologi, pembagian, dan karakteristik ragam keindahan yang disebut sebagai unsur-unsur Badi’. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam konsep ilmu Badi’ menurut Ibnu Al-Mu’taz, Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan pendekatan deskriptif-analitis terhadap sumber-sumber primer dan sekunder. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman komprehensif mengenai ilmu Badi’ dan kontribusi Ibnu Al-Mu’taz dalam pengembangannya.