Claim Missing Document
Check
Articles

Found 71 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Pengaruh Variasi Waktu Pengisian Pada Reaktor Anaerobik Mesofilik Semi Kontinyu Penghasil Biohidrogen Kartika Dian Kurniasari; Muhamad Ramdlan Kirom; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi energi alternatif yang semakin dikembangkan salah satunya berasal dari hidrogen. Proses pencernaan anaerobik merupakan proses yang menggunakan bahan-bahan organik dan pada kondisi tanpa oksigen dengan melibatkan mikroorganisme. Dalam skala kecil, reaktor semi kontinyu yang dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi gas. Dalam penelitian ini, terbagi menjadi 3 bagian. 1) percobaan untuk mengetahui level optimal untuk reaktor semi kontinyu, 2) utuk mengetahui volume dan waktu pengisian optimal pada reaktor semi kontinyu, dan 3) untuk menguji kestablian produksi gas selama 20 hari masa produksi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa level optimal yaitu sebesar 65% dari total volume reaktor. Dengan batasan hanya menggunakan 3 variasi waktu dan volume pengisian, diperoleh waktu dan volume pengisian optimal yaitu dengan dilihat dari volume gas paling banyak dibanding yang lainnya yaitu per 2 hari dan volume pengisian 9,5 liter. Substrat dimasukkan pertama kali sebanyak level optimal yaitu 12,35 liter kemudian secara rutin akan diisi dengan volume 9,5 liter per 2 hari. Hasil pengujian stabilitas selama 20 hari diperoleh rata-rata volume gas sebanyak 5,9015 liter. Kata kunci: hidrogen, semi kontinyu, volume pengisian, HRT.
Evaluasi Performansi Tec (thermoelectric Cooler) Dari Data Teknis Dan Model Dengan Verifikasi Percobaan Anindya Nur Azizah; Tri Ayodha Ajiwiguna; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak TEC (Thermoelectric Cooler) merupakan sebuah alat yang bekerja mengkonversi energi listrik menjadi suhu berdasarkan efek Peltier. Efek Peltier mengakibatkan salah satu sisi modul menjadi dingin karena ada proses penyerapan kalor dari lingkungan. Sisi modul TEC (Thermoelectric Cooler) menjadi panas maupun dingin tergantung arah aliran listrik. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian nilai kalor yang diserap (Qc) dan COP (Coefficient Of Performance) dari tiga buah modul peltier TEC-12706. Setiap modul diuji secara percobaan, berdasarkan data teknis dan melihat grafik modul dengan suhu sisi panas (Th) dijaga tetap 50°C. Untuk mengetahui modul peltier yang memiliki performa paling bagus, maka hasil pengujian berdasarkan data teknis dan melihat grafik harus diverifiaksi dengan pengujian secara percobaan. Berdasarkan hasil penelitian, modul peltier TEC-12706 (A) memiliki performa paling bagus dengan nilai kesalahan pengujian kalor yang diserap (Qc) dan COP (Coefficient Of Performance) berdasarkan data teknis berturutturut sebesar 0,27% dan 1,6%. Kata Kunci: pendingin termoelektrik, efek peltier, nilai kesalahan. Abstract TEC (Thermoelectric Cooler) is a device that works to convert electrical energy into temperatures based on the Peltier effect. Peltier effect causes one side of the module to cool because there was a heat absorption process from the environment. The side of the TEC (Thermoelectric Cooler) module becomes hot or cold depending on the direction of electricity. In this study, testing the absorbed heat value (Qc) and COP (Coefficient of Performance) was carried out from three Peltier TEC-12706 modules. Each module tested experimentally, based on technical data and looking at the module graph with the heat side temperature (Th) kept 50 ° C. To find out the Peltier module that has the best performance, then the test results based on technical data and see the graph must be verified by trial testing. Based on the results of the research, the TEC-12706 (A) Peltier module has the best performance with the error value of absorbed heat testing (Qc) and COP (Coefficient of Performance) based on technical data of 0.27% and 1.6%, respectively. Keywords: thermoelectric cooler, peltier effect, error value
Perancangan Sumber Medan Magnet Variabel Untuk Pengaplikasian Tomografi Induksi Medan Magnet Fira Fauziah Hammur; Dudi Darmawan; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengenai perancangan sumber medan magnet variabel untuk pengaplikasian tomografi induksi medan magnet. Sumber medan magnet menggunakan rangkaian VCCS untuk mengubah tegangan menjadi arus. Sumber medan magnet variabel menggunakan koil selenoida sebagai sumber dan diberi inti ferrit, sebelum memilih koil selenoida yang akan digunakan dilakukan perbandingan terlebih dahulu terhadap semua sampel koil selenoida dengan perlakuan yang sama. Dibuat enam buah konfigurasi koil yaitu tiga koil konfigurasi dengan panjang yang sama 9 cm dan jumlah lilitan yang berbeda 900, 800, dan 700 serta tiga koil konfigurasi dengan jumlah lilitan N yang sama 600 dengan panjang yang berbeda yaitu  9 cm, 6 cm, dan 5 cm. Untuk memilih konfigurasi koil yang paling optimal dari keenam sampel maka semua sampel dibandingkan, tetapi jumlah lilitan dan panjang koil terpaut cukup jauh sehingga hanya dapat dipilih salah satu konfigurasi. Konfigurasi yang akan dibandingkan adalah konfigurasi dengan jumlah lilitan N yang sama yaitu 600. Hasil pengukuran disetiap titik uji pengukuran dari 0-2 cm dari konfigurasi yang telah dipilih menunjukkan kuat medan magnet yang paling besar adalah konfigurasi dengan spesifikasi koil panjang 5 cm, jumlah lilitan 600, dan jumlah layer 12. Koil dengan spesifikasi ini diberikan arus yang bervariasi dari 0-1 A dan menghasilkan medan magnet terbesar. Konfigurasi optimal yang telah dipilih dikarakterisasi terhadap sistem yang telah dibuat. Sumber medan magnet variabel yang telah dibuat ini memiliki range kuat medan magnet 16-101 Gauss pada jarak 0.5 cm dari ujung koil selenoida dan 7-46 Gauss pada jarak 1 cm dari ujung selenoida. 
Karakterisasi Bahan Cair Produk Distilasi Sampah Plastik Dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Bakar Isma Rekathakusuma; Suwandi Suwandi; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak digunakan dalam kehidupan masyarakat modern. Sejak pertama diciptakan, plastik telah banyak dimanfaatkan di berbagai bidang industri baik industri pangan maupun non pangan. Dapat dilihat produk berbahan plastik mulai dari mainan, perlengkapan dapur, alat elektronik sampai sikat gigi yang digunakan setiap hari. Plastik banyak dimanfaatkan dikarenakan keunggulan plastik yang kuat, ringan, mudah dibentuk, merupakan isolator yang baik, tidak korosif dan tahan lama. Konsumsi yang banyak tersebut tidak diimbangi dengan jumlah daur ulang yang sama besarnya. Sampah plastik dapat menimbulkan permasalahan bagi lingkungan karena sangat susah terurai. Struktur kimia plastik sebagai senyawa organik polimer terbentuk dari rantai karbon yang sangat kuat. Mikroorganisme tidak dapat memutus ikatan karbon tersebut sehingga membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk mengurai sampah plastik. Waktu penguraian sampah plastik secara alami membutuhkan kurang lebih delapan puluh tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Dengan teknologi sederhana tentunya sampah plastik dapat dikelola dengan baik. Teknologi tepat guna yang penulis gunakan untuk mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) adalah dengan metoda distilasi. Kata kunci : sampah plastik, daur ulang, bahan bakar minyak, distilasi.
Studi Sistem Pengaduk Berbasis Magnet Dan Pemanas Fluida Dengan Menggunakan Mikrokontroler Adisal Krisnatal; Suwandi Suwandi; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan uji suatu sistem pengaduk berbasis magnet dan pemanas fluida dengan menggunakan mikrokontroler. Pengujian bermaksud untuk mengetahui pengaruh viskositas fluida terhadap kecepatan rotasi fluida dan juga untuk mengetahui pengaruh kecepatan pengaduk terhadap pemanasan fluida. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian pengaduk dan pengujian pemanas. Pada pengujian pengaduk akan dilakukan dengan cara memutarkan larutan fluida dengan viskositas yang berbeda-beda dan mendapatkan nilai kecepatan rotasi fluida, sedangkan pada pengujian pemanas akan dilakukan dengan cara memanaskan larutan fluida dengan viskositas yang berbeda-beda dan mengamati perubahan suhu fluida. Berdasarkan perhitungan data hasil pengujian pengadukan setelah dikonversi ke dalam rumus diperoleh error yang sangat bervariasi, sehingga metode rotasi fluida dengan stirrer tidak direkomendasikan untuk mengukur viskositas suatu larutan.  
Studi Pengaruh Pelapisan Elektroda Dengan Bahan Dasar Karbon-logam Pada Sistem Sel Tunam Mikroba Binandika Arya Wangsa; Reza Fauzi Iskandar; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sel tunam mikroba atau yang biasa disebut MFC adalah bioreaktor yang mengubah energi kimia dari senyawa organik menjadi energi listrik melalui reaksi katalitik mikroorganisme dalam kondisi anaerob. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa dengan pelapisan logam dengan karbon dapat meningkatkan tegangan dan arus listrik yang dapat dihasilkan oleh sistem MFC ini. Hal ini dikarenakan sifat karbon yang dapat menyerap dengan baik diharapkan dapat menyerap lebih banyak elektron yang dihasilkan oleh mikroba untuk dihubungkan dengan rangkaian listrik. Semakin banyak elektron yang diserap, maka semakin besar pula beda potensial yang dihasilkan. Elektroda yang digunakan berupa logam seng dan tembaga yang kemudian dilapisi dengan karbon menggunakan dua metode. Metode yang pertama adalah elektrolisis dengan memanfaatkan energi listrik menjadi energi kimia. Dan yang kedua adalah pelapisan dengan memanfaatkan pasta karbon. Setelah dilapisi dengan karbon kemudian elektroda digunakan ke sistem STM dan hasilnya terjadi peningkatan teganan maupun kuat arus pada elektroda logam yang dilapisi karbon dengan pasta karbon daripada elektroda yang belum dilapisi ataupun dilapisi dengan elektrolisis. Hal ini dikarenakan pada elektroda dengan pelapisan elektrolisis terdapat zat kimia metilen biru yang membuat mikroba dalam substrat menjadi tidak berfungsi atau pelapisan ini menyebabkan tertutupnya lapisan logam sebagai elektroda sehingga teganan maupun kuat arus yang dihasilkan sangat tidak stabil. Tegangan rata-rata tertinggi dihasilkan pada elektroda dengan pelapisan pasta karbon dengan rata-rata tegangan sebesar 0,92 V dan rata-rata kuat arus 0,75 mA dengan menggunakan substrat air limbah inlet Kata kunci: Sel Tunam Mikroba, Elektroda, Elektrolisis, Pelapisan Abstract Microbial fuel cell or we can call it MFC is a bioreactor that used to transform chemical energy to electrical energy using the compound organic to make catalystic reaction for microorganism. The purpose of this research is to prove that coating the metal electrode with carbon can make the electric energy that produced is increased. This is caused by the nature characteristic of carbon that have the capability to absorb better than any material. So hoping that it will absorb more electron to transfer so it can increase the voltage that produced by the MFC itself. Metal electrode that used to be coated by carbon is zinc and copper. First method is using electrolysis to make the coating by transform the electric energy to chemical energy. The second is coating using carbon paste. And the result is the voltage and current that produced is increased with the electrode that coated with carbon paste. and the other electrode is producing a not stable voltage and the current because the coating itself might be harm the microbe, so it makes the electron not well functioned. The other conclusion is that the coating itself is blocking the electron to transfer so it makes it not stable. The highest average voltage and current that produced is 0,94 V and 0,75 mA with carbon paste electrode and using inlet waste water as the substrate Keywords: Microbial Fuel Cell, Electrolysis, Electrode, Coating
Rancang Bangun Sistem Amplifier Pada Elektrokardiogram Fiqih Maulana Hasbi; Suwandi Suwandi; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Elektrokardiograf (ECG) merupakan suatu alat yang umum dipakai untuk mengukur kinerja jantung manusia dengan memanfaatkan electrode sebagai penangkap impuls. Permasalahan yang kemudian terjadi dalam proses tersebut adalah sinyal yang dihasilkan oleh aktivitas jantung memiliki amplitudo dan frekuensi yang rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan proses amplifikasi sebagai penguat sinyal keluaran agar selanjutnya dapat digunakan oleh subsistem lain seperti monitoring pasien. Pada tugas akhir ini, alat yang dirancang merupakan sebuah sistem penguat untuk ECG dengan memanfaatkan operational amplifier dan filter sebagai penguat sinyal dari tiga buah elektroda yang ditempel ke permukaan kulit subjek untuk pembacaan aktivitas jantungnya. Hasil dari penguatan tersebut dijadikan sinyal keluaran yang selanjutnya dapat diolah menjadi informasi oleh mikrokontroler. Rancangan sistem amplifier ini dibangun dengan memanfaatkan IC INA333 dan OPA333. Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan, sistem penguat ini dapat berjalan dengan cukup baik apabila dilihat dari setiap komponennya karena berjalan sesuai kebutuhan. Rata-rata error keseluruhan dari sistem ini dibawah 5%, dalam artian masih dalam batas wajar. Kata kunci : ECG, Monitoring, Amplifier Abstract Electrocardiograph (ECG) is a tool that commonly used to measure the performance of human within electrode to detect the impulse. But the problem occurs in the process of generating signal on cardiac activity, because of low amplitude and frequency. Therefore, amplification process is needed to amplified the output signal before it can be used by other subsystems such as monitoring a patient. In this final project, researcher designed an amplifier for ECG by utilizing operational amplifiers and filters as a signal amplifier of three electrodes attached to the surface of the subject's skin for the reading of its heart activity. The result of the reinforcement is used as output signal which can be post-processed into information by microcontroller. The design system is confirmed to be done quite well based on each component as it effective as needed. The error rate of the system is below 5%, which can be concluded as good cause still within reasonable limits. Keywords : ECG, Monitoring, Amplifier
Perancangan Sistem Simulasi Sinyal Ecg Berbasis Mikrokontroler Riandi Oktovian; Suwandi Suwandi; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang memakan banyak korban jiwa. Oleh karena itu diperlukan perangkat medis pendukung, Salah satu perangkat bioinstrumen yang digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan pada jantung adalah Electrocardiograph (ECG). Namun, ECG perlu di kalibrasi menggunakan alat ecg simulator, harga dipasaran cukup mahal penulis mencoba membuat alat tersebut dengan hanya menggunakan mikrokontroler. Alat ini menghasilkan data yang mirip dengan data yang denyut jantung yang dihasilkan tubuh manusia. Dalam penelitian ini, Data yang dikeluarkan dari alat ini dibandingkan dengan data yang ada pada MIT BIH. Keluaran sinyal yang ada pada alat ini dapat dirubah sesuai dengan parameter yang di inginkan. Parameter yang dapat dirubah yaitu : periode denyut, tegangan denyut, nilai tengah denyut, amplitudo tegangan dan lebar parameter PQRST. Untuk merubahnya menggunakan menu pengaturan yang ada pada GUI arduino nya. Berdasarkan hasil pengujian, alat ini dapat bekerja dengan baik dalam menampilkan simulasi sinyal ECG dan perubahan parameter PQRST, karena output dari alat ini sesuai dengan yang di inputkan dalam GUI mikrokontroler. Keywords: ECG Signal Simulation, Arduino Due, PQRST Parameters Abstrak Heart disease is one of the most deadly diseases. Therefore, a medical device is needed. One of the bioinstruments used to detect heart defects is Electrocardiograph (ECG). However, ECG needs to be calibrated using ecg simulator tool, the market price is quite expensive the author tries to make the tool by using only microcontroller. This tool produces data that is similar to the heart rate data generated by the human body. In this study, Data released from this tool is compared with data available on MIT BIH. The signal output in this tool can be changed according to the desired parameters. Parameters that can be changed are: the period of beats, the pulsation voltage, the mean pulse rate, the voltage amplitude and the width of the PQRST parameter. To change it using the settings menu in its arduino GUI. Based on the test results, this tool can work well in displaying ECG signal simulation and PQRST parameter change, since the output of this tool matches the input in GUI microcontroller.Keywords: ECG Signal Simulation, Arduino Due, PQRST Parameters Keywords: ECG Signal Simulation, Arduino Due, PQRST Parameters
Perancangan Dan Realisasi Sistem Pemindaian Pada Metode Eddy Current Testing (ect) Untuk Mendeteksi Anomali Pada Bahan Feromagnetik Anggi Ari Pranasa; dudi Darmawan; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eddy Current Testing (ECT) merupakan salah satu metode Non-Destructive Testing yang didasarkan pada interaksi antara sumber medan magnet dengan objek yang diuji. ECT ini dapat mendeteksi cacat, retak, lubang dalam berbagai macam objek yang bersifat konduktif. Untuk mempermudah pengujian ECT, dibutuhkan sistem pemindaian atau scanning yang akan secara otomatis menginduksi medan magnet, membaca data tegangan di setiap titik pengujiannya, dan pergerakan koil yang otomatis. Data tegangan tersebut memuat distribusi nilai tegangan yang terbaca dari seluruh titik pengujian. Pada objek yang terdapat anomali, data tegangan yang terbaca akan berbeda dengan objek yang normal. Dari data distribusi data tersebutlah dapat mendeteksi adanya anomali pada bahan. Data tegangan yang didapatkan tersebut selanjutnya dibentuk matriks dan divisualisasikan sehingga akan dengan mudah mengetahui letak anomali pada objek. Dengan adanya hal tersebut keakurasian pengujian dan efisiensi waktu & tenaga akan semakin baik. Sistem pemindaian yang dirancang memiliki  akurasi  >94  %  dengan  menggunakan  frekuensi  optimal  penginduksian  200  kHz.  Sistem  ini  mampu mendeteksi adanya anomali dengan ukuran anomali 10 mm. Kata Kunci: Eddy Current Testing, pergerakan koil, induksi medan magnet akuisisi data, pemetaan data.
Pengaruh Kadar Keasaman (ph) Terhadap Produksi Biogas Dengan Menggunakan Campuran Kotoran Hewan Dan Substrat Kentang Busuk Pada Reaktor Anaerob Satria Pambudi; M Ramdlan Kirom; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Biogas merupakan produk akhir pencernaan atau degradasi anaerobik bahan – bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme anaerob dalam lingkungan yang kedap udara atau bebas dari oksigen. Penggunaan limbah sebagai bahan baku untuk penelitian ini berupa limbah kotoran ternak yaitu kotoran sapi dan kentang yang dibusukkan. Biogas memiliki kondisi optimum sebagai patokan apakah produksi suatu biogas sesuai dengan kriteria atau tidak, salah satunya tentang pengkondisian derajat keasaman (pH). Dengan menggunakan larutan NaOH, variasi nilai pH yang dikondisikan yaitu 6.8, 7.0, 7.2 dan 7.4. Dari hasil pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa lama waktu produksi gas (Hydraulic Retention Time) dari setiap nilai pH berbeda, dengan pH 6.8 memiliki nilai HRT 29 kali pengukuran. Untuk pH 7.2 memiliki nilai HRT 27 kali pengukuran, sedangkan pH 7.0 dan pH 7.4 sama-sama memiliki nilai HRT 26. Dengan total volume gas pH 6.8 sebesar 2040 mL, total volume gas pH 7.0 sebesar 1880 mL dan untuk total volume gas pH 7.2 dan pH 7.4 sama besar yaitu 1670 mL. Untuk hasil uji kandungan gas metana tidak terlalu bagus, dengan pH 6.8 tertinggi dari yang lainnya yaitu 0.002 %. Kata Kunci: Biogas, bahan baku, derajat keasaman (pH), HRT, volume gas, kandungan gas Abstract Biogas is the final product of digestion or anaerobic degradation of organic matter carried out by anaerobic microorganisms in an air-free or oxygen-free environment. The use of waste as a raw material for this research in the form of livestock manure is cow manure and decomposed potatoes. Biogas has an optimum condition as a benchmark whether the production of biogas in accordance with the criteria or not, one of them about conditioning the degree of acidity (pH). By using the NaOH solution, the variation of pH values conditioned were 6.8, 7.0, 7.2 and 7.4. From the measurement results, it is know that the duration of gas production (Hydraulic Retention Time) of each pH value is different, with pH 6.8 having HRT value 29 times the measurement. For pH 7.2 has an HRT value of 27 times the measurement, whereas pH 7.0 and pH 7.4 have an HRT value of 26. With a total gas volume of pH 6.8 is 2040 mL, the total gas volume of pH 7.0 is 1880 mL and for total gas volume pH 7.2 and pH 7.4 as large as 1670 mL. For the test results of methane gas content is not very good, with the highest pH 6.8 from the other is 0.002%. Keywords: Biogas, raw material, acidity degree (pH), HRT, gas volume, gas content
Co-Authors Abdi Wahyu Sejati Abdussalam, M. Yusup Abrar Abrar Ismardi Achmad Raihan Adam Zakiy Hizbullah Adisal Krisnatal Agus Ganda Permana Agus Jatmiko Ahmad Mahmuda Ahmad Qurthobi Akbar, Iqbal Nur Amaliyah Rohsari Indah Utami Andi Aditya Pratama Andre Swardana Anggi Ari Pranasa Anggraeni Dwi Setyowati Anindya Nur Azizah Annisa Fardhani Bahalwan Annisa Puji Lestari Anugrah, Fadli Septian Arief Elang Raharja Asep Hidayat Ayu Amalia Ayu Novita Sari Bagus E. B. Nurhandoko Bahtiar Yoga Prasetyo Bima Ilham Naufal Binandika Arya Wangsa Casmika Saputra Daffa Zakaria Dani Gustaman Syarief Dedi Supriadi Dewa Buana Muharmadin Dinan Achmad Fauzan Dudi Darmawan Dyatmiko Tri Kadhono Edy Wibowo Eka Vonia Nurcahyani Endang Rosdiana Erni Dwi Sumaryatie Fadillah, Muhammad Agfian Faizal Ghearama Girindra Fajril Ambia Falery Widyawan Fikri Rangga Halim Fiqih Maulana Hasbi Fira Fauziah Hammur Furqan Vaicdan Ghani Gumilang Heliadi Gilang Saputro Guntur Bhatara Sutra Gusti Lucky Lerian Hafidudin . Hafidz Esya Wijdani Heni Dwi Juniar Hertiana Bethaningtyas Hertiana Bethaningtyas D.K. Hertiana Bethaningtyas Dyah K Hertiana Bethaningtyas Dyah Kusumaningrum Husniah, Zahira Aulia I Wayan Adi Wicaksana Ibrahim Fahri Fuady Ihsan Maulidin Ilham Hamdi Indra Chandra Indra Wahyudin Fathonah Indri Eka Savitri Isma Rekathakusuma Ismudiati Puri Handayani Jahja, Maiisy Kartika Dian Kurniasari Kaswandhi Triyoso Lulu Millatina Rachmawati M. Thurisina Choliq Mahatman L. Budi Maiisy Jahja Mamat Rokhmat Mochamad Reza AS Mochamad Roffa Firdaus Muhamad Ikhsan Muzayin Muhamad Ramdlan Kirom Muhammad Agfian Fadillah Muhammad Bahar Rizqi Muhammad Ilham Kurniawan Muhammad Iqbal Muhammad Luthfian Dhiya Urramdhan Muhammad Yugi Imanudin Mujaddid Shibghotul Islam Mulkan Azhiman Nabilah, Jihan Fadhil Nouval Abdullah Novi Prihatiningrum Nugroho Wisnu Murti Nurwulan Fitriyanti Nurwulan Nurwulan Octaviani, Yeni Osep Prasetyo Porman Pangaribuan Prasetyo, Eko Nur Andre Rachmawati, Lulu Millatina Rahmat Awaludin Rahmat Awaludin Salam Ramadhan, Muhammad Rizqi Syah Rashyad, Muhammad Kevan Azzriel Reksa Putra Reza Fauzi Iskandar Riandi Oktovian Ridho Adjie Pratama Rio Samuel Rizky Abet Panjaitan Royhan Ardhi Bachtiar Satria Pambudi Sena Banyuaji Shelvy Adila El Safura Soeparwoto Dharmoputra Sony Sumaryo Sugiarto, Eka Sundayani Sundayani Suprayogi Suprayogi Suwandi Suwandi Suyatna, Sefani Fitria Tania Verasta Teguh Widodo Theresia Deviyana Gunawan Tri Ayodha Ajiwiguna Triyo Krismantoro Vichi Nugroho Wahyu E. Abdianto Walid Ramdhani Weldzikarvina Weldzikarvina Wisnu Abdiguna Surahman Murti Wisnu Jinawi Yahya Arwiya Yanuar Herlambang Yasir Yasir Yayu Gandis Canceria Yusril, Mohamad Zuhal Sigit Rinaldi