Tujuan pengabdian ini adalah mengembangkan pendekatan spiritual dan psikologi dalam mengelola stres pengasuhan orang tua di Desa Pagelaran, Kabupaten Malang. Stres pengasuhan merupakan persoalan serius yang berdampak pada kesehatan emosional orang tua, kualitas hubungan keluarga, dan tumbuh kembang anak. Untuk menjawab permasalahan tersebut, program ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan orang tua, tokoh agama, dan tenaga psikologi dalam setiap tahap, mulai dari identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan intervensi berupa psikoedukasi, hingga evaluasi melalui diskusi kelompok dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pemahaman orang tua mengenai stres pengasuhan (t test p < .001). Jika sebelum intervensi sebagian besar responden tidak mengetahui definisi, penyebab, maupun strategi pengelolaan stres, maka setelah pendampingan 100% responden memahami konsep stres pengasuhan, dan 90% mampu mengidentifikasi strategi psikologis seperti relaksasi dan komunikasi asertif. Selain itu, seluruh peserta menyatakan kegiatan berbasis spiritual dan psikologis ini bermanfaat dalam memperkuat ketahanan keluarga. Keunikan program ini terletak pada integrasi nilai-nilai Al-Qur’an, yang menekankan pengasuhan sebagai amanah spiritual, dengan pendekatan psikologis modern yang berfokus pada keterampilan praktis pengelolaan stres. Inovasi ini menjadikan model pengabdian lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat pedesaan sekaligus memberikan kontribusi teoritis dalam pengembangan konsep pengasuhan berbasis spiritual-psikologis.