Claim Missing Document
Check
Articles

Perbedaan Aggressive Driving Ditinjau dari Altruisme dan Kematangan Emosi pada Remaja di Kota Surakarta Akbar Lazuardi, Elan; ., Hardjono; Arya Satwika, Pratista
Wacana Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/wacana.v9i2.109

Abstract

Perbedaan Aggressive Driving Ditinjau dari Altruisme dan Kematangan Emosi pada Remaja di Kota Surakarta     Aggressive Driving Comparison Based On Altruism and Emotional Maturity on Adolescent in Surakarta     Elan Akbar Lazuardi, Hardjono, Pratista Arya Satwika Program Studi Psikologi FakultasKedokteran UniversitasSebalasMaret       ABSTRAK   Aggressive driving merupakan perilaku mengemudi yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan, yang diakibatkan oleh emosi negatif dalam diri maupun keinginan untuk menghemat waktu. Seiring dengan perkembangan remaja, maka perbedaan usia memiliki tingkat altruisme dan kematangan emosi yang berbeda. Perbedaan ini terlihat dari perilaku sehari-hari individu, termasuk saat berkendara di jalan. Berkaitan dengan hal tersebut, tingkat altruisme dan kematangan emosi yang berbeda pada remaja mengarahkan pada tingkat aggressive driving yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aggressive driving ditinjau dari altruisme, perbedaanaggressive driving ditinjau dari kematangan emosi, dan perbedaan aggressive driving ditinjau dari altruisme dan kematangan emosi pada remaja di Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis two-way anova dan pengujian parametrik. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja usia 17-21 tahun di Kota Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 93 orang remaja. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan incidental sampling.  Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala aggressive driving, skala altruisme, dan skala kematangan emosi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan aggressive driving ditinjau dari altruisme (Fhitung = 1,865, p > 0,05). Hasil analisis data selanjutnya menunjukkan terdapat perbedaan aggressive driving ditinjau dari kematangan emosi (Fhitung = 4,700; p < 0,05). Analisis data berikutnya menunjukkan tidak terdapat perbedaan aggressive driving ditinjau dari altruisme dan kematangan emosi (Fhitung = 0,005; p > 0,05).   Kata kunci:aggressive driving, altruisme, kematangan emosi, remaja
Hubungan antara Kepemimpinan yang Melayani dan Internal Locus of Control dengan Komitmen Organisasi pada Guru di SMK Ganesha Tama Boyolali Dwi Puspa, Mita; Nanda Priyatama, Aditya; Arya Satwika, Pratista
Wacana Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.97 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v9i1.100

Abstract

Hubungan antara Kepemimpinan yang Melayani dan Internal Locus of Control dengan Komitmen Organisasi pada Guru di SMK Ganesha Tama Boyolali The Correlation Between Servant Leadership and Internal Locus of Control with Organizational Commitment on Teachers at SMK Ganesha Tama Boyolali Mita Dwi Puspa, Aditya Nanda Priyatama, Pratista Arya Satwika Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK Guru memiliki peranan penting dalam proses belajar anak didiknya.  Dalam proses belajar tersebut dibutuhkan komitmen organisasi pada guru. Komitmen organisasi pada guru diduga terkait dengan kepemimpinan yang melayani dan internal locus of control. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: (1) Hubungan antara kepemimpinan yang melayani dan internal locus of control dengan komitmen organisasi pada guru di SMK Ganesha Tama Boyolali; (2) Hubungan antara kepemimpinan yang melayani dengan komitmen organisasi pada guru di SMK Ganesha Tama Boyolali; (3) Hubungan antara internal locus of control dengan komitmen organisasi pada guru di SMK Ganesha Tama Boyolali. Penelitian ini menggunakan studi populasi yaitu guru swasta SMK Ganesha Tama Boyolali yaitu sebanyak 60 responden. Instrumen penelitian menggunakan skala komitmen organisasi dengan koefisien validitas 0,328 hingga 0,774 dan reliabilitas 0,859, skala kepemimpinan yang melayani koefisien validitas 0,458  hingga 0,791 dan reliabilitas 0,960, dan skala internal locus of control dengan koefisien validitas 0,273 hingga 0,679 dan reliabilitas 0,904. Teknik analisis data yangdigunakan untuk menguji hipotesis pertama adalah analisis regresi linear berganda dan untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga adalah korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kepemimpinan yang melayani dan internal locus of control dengan komitmen organisasi secara bersama-sama dengan kematangan karir yang ditunjukkan koefisien korelasi (R) regresi ganda sebesar 0,583, p<0,05 dan Fhitung 14,711 > Ftabel 3,15; ada hubungan positif antara kepemimpinan yang melayani dengan komitmen organisasi yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi parsial sebesar 0,487, p<0,05; serta tidak terdapat hubungan internal locus of control dengan komitmen organisasi dengan koefisien korelasi parsial sebesar 0,148, p>0,05. Nilai R2 sebesar 0,340 artinya dalam penelitian ini kepemimpinan yang melayani dan internal locus of control secara bersama-sama memberi sumbangan efektif sebesar 34% terhadap komitmen organisasi. Kata kunci : komitmen organisasi, kepemimpinan yang melayani, internal locus of control, guru
Kinerja Karyawan Berdasarkan Keterbukaan terhadap Pengalaman, Organizational Citizenship Behavior dan Budaya Organisasi Satwika, Pratista Arya; Himam, Fathul
Jurnal Psikologi Vol 41, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.131 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.6950

Abstract

Globalization era demands high organization’s performance to survive. There are some human resource problems in Indonesia that indirectly influence individuals’ performance in the organization. This research aimed to determine openness to experience, organiza¬tional citizenship behavior (OCB) and employee-oriented organizational culture as employee per-formance predictor. Ths was a field study that used a quantitative methodology. A questionnaire was used to collect data about open¬ness to experience, organizational citizenship behavior, employee-oriented organizational culture, and employee performance. Hypothesis test done with regression analysis toward 166 respondents resulted in the value of F=52,971 (p
LOYALITAS PELANGGAN MASKAPAI PENERBANGAN DITINJAU DARI KUALITAS LAYANAN DAN EMOTIONAL BRANDING Sari, Novia; Priyatama, Aditya Nanda; Satwika, Pratista Arya
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 11, No 2 (2019): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.561 KB) | DOI: 10.31289/analitika.v11i2.2817

Abstract

Adanya peningkatan jumlah penumpang pesawat memicu persaingan antar maskapai penerbangan dalam menciptakan dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kualitas layanan dan emotional branding. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk: (1) mengetahui adanya hubungan antara kualitas layanan dan emotional branding dengan loyalitas pelanggan; (2) mengetahui adanya hubungan antara kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan; dan (3) mengetahui adanya hubungan antara emotional branding dengan loyalitas pelanggan maskapai penerbangan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 69 orang yang dipilih berdasarkan simple random sampling. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah skala loyalitas pelanggan, skala kualitas layanan, dan skala emotional branding. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan dan emotional branding dengan loyalitas pelanggan maskapai penerbangan (p=0,000; p<0,05). Tingkat hubungan antara ketiga variabel tersebut tergolong sedang (r=0,537) dengan sumbangan efektif sebesar 28,8%. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan secara parsial antara kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan maskapai penerbangan (p=0,111; p>0,05) dan emotional branding dengan loyalitas pelanggan maskapai penerbangan (p=0,172; p>0,05). Dengan demikian, perusahaan perlu menyediakan layanan yang berkualitas dan emotional branding secara bersama-sama agar penumpang mendapatkan kepuasan secara fisik dan psikis.
Dukungan Emosional Keluarga dan Teman Sebaya terhadap Self-Compassion pada Mahasiswa saat Pandemi COVID-19 Satwika, Pratista Arya; Setyowati, Rini; Anggawati, Fika
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 11, No 3 (2021): EDISI KHUSUS: Dimensi Psikologis Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.688 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v11n3.p304-314

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between family and peer emotional support and self-compassion among the final year undergraduate students amid COVID-19 pandemic. A total number of 61 undergraduate students whose ages ranged from 19 to 26 years and who are completing their thesis at the time of this study were selected randomly. Data were collected using questionnaires of self-compassion, and family and peer emotional support which were distributed online. The results of multiple linear regression analysis show that there is a significant relationship between emotional support from family and peers with self-compassion. However, when the analysis was conducted partially, only the relationship between family emotional support and self-compassion that is significant; while, the relationship between peer emotional support and self-compassion is not proved. It can be concluded from the results that there is a simultaneous relationship between family emotional support and peer emotional support with self-compassion owned by students who are completing their thesis during the COVID-19 pandemic.Keywords: Emotional support, family, peer, self-compassion, students Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan emosional keluarga dan teman sebaya dengan self-compassion pada mahasiswa tingkat akhir pada masa pandemic COVID-19. Sejumlah 61 mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir dengan rentang usia 19 sampai 26 tahun direkrut menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala self-compassion, dan dukungan emosional keluarga dan teman sebaya. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan emosional keluarga dan teman sebaya dengan self-compassion. Secara parsial, terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan emosional keluarga dengan self-compassion, namun tidak terdapat hubungan antara dukungan emosional teman sebaya dengan self-compassion.  Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara simultan antara dukungan emosional keluarga dan dukungan emosional teman sebaya dengan self-compassion yang dimiliki oleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi pada masa pandemi COVID-19.
Loyalitas Pelanggan Maskapai Penerbangan Ditinjau dari Kualitas Layanan dan Emotional Branding Novia Sari; Aditya Nanda Priyatama; Pratista Arya Satwika
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 11, No 2 (2019): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v11i2.2817

Abstract

Adanya peningkatan jumlah penumpang pesawat memicu persaingan antar maskapai penerbangan dalam menciptakan dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kualitas layanan dan emotional branding. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk: (1) mengetahui adanya hubungan antara kualitas layanan dan emotional branding dengan loyalitas pelanggan; (2) mengetahui adanya hubungan antara kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan; dan (3) mengetahui adanya hubungan antara emotional branding dengan loyalitas pelanggan maskapai penerbangan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 69 orang yang dipilih berdasarkan simple random sampling. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah skala loyalitas pelanggan, skala kualitas layanan, dan skala emotional branding. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan dan emotional branding dengan loyalitas pelanggan maskapai penerbangan (p=0,000; p<0,05). Tingkat hubungan antara ketiga variabel tersebut tergolong sedang (r=0,537) dengan sumbangan efektif sebesar 28,8%. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan secara parsial antara kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan maskapai penerbangan (p=0,111; p>0,05) dan emotional branding dengan loyalitas pelanggan maskapai penerbangan (p=0,172; p>0,05). Dengan demikian, perusahaan perlu menyediakan layanan yang berkualitas dan emotional branding secara bersama-sama agar penumpang mendapatkan kepuasan secara fisik dan psikis.
Hubungan antara budaya organisasi dengan loyalitas karyawan di rumah sakit islam surakarta Nur rahman Aji Wicaksono; Bagus Wicaksono; Pratista Arya Satwika
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 6, No 1 Jun (2021): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu aspek penting dalam beroperasinya sebuah rumah sakit adalah karyawan, dikarenakan karyawan berhubungan secara langsung dengan pasien. Pemberian layanan dari karyawan pada pasien inilah yang nantinya memberikan penilaian terhadap rumah sakit. Pentingnya peran karyawan membuat organisasi harus menjaga loyalitas karyawan agar tetap bertahan dan nyaman dalam bekerja. RSIS mengalami konflik antara YARSIS dengan YWRSIS yang menyebabkan RSIS tutup selama 8 bulan. Namun setelah itu YARSIS memenangkan konflik dan RSIS kembali dibuka. 90% karyawan (371 orang) kembali bekerja di RSIS setelah sekian lama dirumahkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan loyalitas karyawan di Rumah Sakit Islam Surakarta. Populasi pada penelitian ini merupakan karyawan lama yang kembali bekerja sebanyak 285 orang. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling dengan jumlah subjek sebanyak 161 orang. Alat ukur penelitian ini menggunakan skala budaya organisasi dengan aspek dari Denison dan Mishra (1995) (Cronbach’s Alpha r=0,867) dan skala loyalitas dengan aspek dari Guillon dan Cezanne (2014) (Cronbach’s Alpha r=0,871). Berdasarkan hasil analisis data menggunakan korelasi Product Moment Pearson menunjukkan hasil r=0,14 dan p=0,077, sehingga dinyatakan bahwa tidak ada hubungan antara budaya organisasi dengan loyalitas karyawan. Kata kunci: Budaya organisasi, loyalitas, karyawan
Etos Kerja Pada Anggota Kepolisian Ditinjau dari Persepsi Dukungan Organisasi dan Dukungan Sosial Keluarga Ekshalanty Permata; Aditya Nanda Priyatama; Pratista Arya Satwika
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 1 (2020): INSAN JURNAL PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I12020.61-70

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan dukungan sosial keluarga dengan etos kerja, 2) hubungan persepsi dukungan organisasi dengan etos kerja,  3) hubungan dukungan sosial keluarga dengan etos kerja. Sampel penelitian ini berjumlah 61 orang anggota kepolisian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Analisis data penelitian dilakukan menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai F(61)=27.420, df=2, nilai p=.000, R=.697, yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dan dukungan sosial keluarga dengan etos kerja. Secara parsial, terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan etos kerja (rx|y= 0,410; p=0,001) dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan etos kerja (rx|y= 0,334; p=0,009). Nilai R2 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi dan dukungan sosial keluarga secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 48,6% terhadap etos kerja.Kata kunci: dukungan sosial keluarga, etos kerja, persepsi dukungan organisasi                                                                                                                                                                                ABSTRACTThis study aims to identify: 1) relation between perceived organizational support and family social support with work ethos, 2) relation between perceived organizational support with work ethos 3) relation between family social support with work ethos. This study was conducted on 61 active police department officers, selected by using cluster random sampling method. This study was using quantitative approach. Data analysis used multiple regression analysis technique. Result shows the score of F(61)=27.420, df=2, p=.000, R=.697, which means that there is a significant, positive correlation between perceived organizational support and family social support with work ethos. Partially, there is a significant, positive correlation between perceived organizational support with work ethos (rx|y= 0,410; p=0,001 < 0,05) and also between family social support with work ethos (rx|y= 0,334; p=0,009 < 0,05). R2 score shows that both perceived organizational support and family social support give effective contribution until 48,6% to work ethos. Keywords: family social support, perceived organizational support, work ethos
Hubungan antara Regulasi Emosi dan Religiusitas dengan Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di SLB C YPSLB Kerten Surakarta Rofatina .; Nugraha Arif Karyanta; Pratista Arya Satwika
Wacana Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.656 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v8i2.94

Abstract

Hubungan antara Regulasi Emosi dan Religiusitas dengan Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Tunagrahita di SLB C YPSLB Kerten Surakarta     The Correlation Between Emotional Regulation and Religiosity Towards Resilience on Mother of Mentally Retarded Child in SLB C YPSLB Kerten Surakarta   Rofatina, Nugraha Arif Karyanta, Pratista Arya Satwika Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Memiliki anak tunagrahita bukanlah suatu kenyataan yang mudah diterima oleh setiap orang tua. Ibu yang memiliki anak tunagrahita harus memiliki kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi konflik yang ada sehingga dapat meneruskan kehidupannya dengan lebih baik. Kemampuan ini disebut resiliensi. Regulasi emosi dan religiusitas akan memudahkan individu menyelesaikan masalah sehingga meningkatkan resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Hubungan antara regulasi emosi dan religiusitas dengan resiliensi, (2) Hubungan antara regulasi emosi dengan dengan resiliensi, dan (3) Hubungan antara religiusitas dengan resiliensi. Penelitian ini merupakan penelitian populasi pada ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB-C YPSLB Kerten Surakarta yang berjumlah 32 orang. Instrumen dalam penelitian ini berupa skala resiliensi, skala regulasi emosi dan skala religiusitas. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama adalah analisis regresi berganda, sementara uji hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis korelasi parsial. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai p = 0,000 (p<0,05) dan Fhitung = 10,831 > Ftabel = 3,33. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dan religiusitas dengan resiliensi. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan bahwa ada hubungan antara regulasi emosi dengan resiliensi dengan koefisien korelasi parsial sebesar 0,564, dan p = 0,000 (p<0,05) serta ada hubungan antara religiusitas dengan resiliensi dengan koefisien korelasi parsial sebesar 0,754   dan p = 0,000 (p<0,05). Nilai R2 sebesar 0,428, artinya regulasi emosi dan religiusitas secara bersama-sama memberi sumbangan efektif sebesar 42,8%.   Kata kunci: resiliensi, regulasi emosi, religiusitas, ibu memiliki anak tunagrahita  
Hubungan antara Hardiness dan Kecerdasan Emosi dengan Kepuasan Kerja pada Karyawan Head Office PT. Nakamura Surakarta Fadhilah Khairunnisa; Aditya Nanda Priyatama; Pratista Arya Satwika
Wacana Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.561 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v10i2.128

Abstract

ABSTRAK   Kepuasan kerja merupakan perasaan senang pada karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Kepuasan kerja dapat berpengaruh terhadap produktivitas, ketidakhadiran dan pengunduran diri karyawan. Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain hardiness dan kecerdasan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara hardiness dan kecerdasan emosi dengan kepuasan kerja, 2) hubungan hardiness dengan kepuasan kerja, 3) kecerdasan emosi dengan kepuasan kerja pada karyawan head office PT. Nakamura Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan head office PT. Nakamura Surakara. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi  berjumlah 36 orang sehingga dinamakan studi populasi. Instrumen yang digunakan adalah skala kepuasan kerja, skala hardiness, dan skala kecerdasan emosi. Hasil analisis regresi berganda menghasilkan nilai Fhitung sebesar 4,728 (> Ftabel 3,28) dengan sig. 0,016 (p<0,05), dan nilai R= 0,472. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,223 atau 22,3%, dimana sumbangan efektif hardiness sebesar 19,15% dan sumbangan efektif kecerdasan emosi sebesar 3,12%. Korelasi parsial antara hardiness dengan kepuasan kerja menunjukkan hasil sig. 0,043 (p<0,05), sementara korelasi parsial antara kecerdasan emosi dengan kepuasan kerja menunjukkan hasil sig. 0,644 (p>0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara hardiness dan kecerdasan emosi dengan kepuasan kerja, terdapat hubungan antara hardiness dan kepuasan kerja, dan tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan kepuasan kerja pada karyawan head office PT. Nakamura Surakarta.   Kata kunci: hardiness, kecerdasan emosi, kepuasan kerja