Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Industri Kertas pada Tanah Ultisols serta Efeknya terhadap Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharate Sturt) Agustini, Rika Yayu; Muharam, Muharam; Adhi, Satriyo Restu
Agrikultura Vol 36, No 2 (2025): Agustus, 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v36i2.58092

Abstract

Limbah industri kertas berupa fly ash dan sludge merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan amelioran pada tanah-tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah. Selain itu, pemberian limbah industri kertas ini juga dapat menjadi salah satu sumber nutrisi pada tanaman, terutama tanaman jagung manis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek penggunaan limbah sludge dan fly ash dari industri kertas terhadap produksi tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang pada bulan Februari sampai dengan April 2024. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan faktor pertama yaitu limbah fly ash dan faktor ke-dua yaitu limbah sludge kertas. Total perlakuan sejumlah 9 perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah industri kertas berupa fly ash dan sludge memberikan pengaruh interaksi pada produksi tanaman jagung manis. Hasil tertinggi pada seluruh parameter pengamatan produksi didapatkan pada perlakuan f1s3 (7,5% flly ash dan 25 ton/ha sludge).
PENGARUH BEBERAPA VARIETAS DAN WAKTU PENGGENANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merill) Nurbadillah, Dwi Riska Umami; Wagiono; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol 15 No 1 (2025)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Merill) merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang dapat diolah menjadi berbagai kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kedelai tidak diimbangi dengan peningkatan produksi kedelai nasional. Salah satu penyebab rendahnya produksi kedelai yaitu adanya cekaman genangan. Toleransi atau kemampuan tanaman untuk mempertahankan hasil optimum pada kondisi tergenang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu di antaranya jenis tanah, varietas, fase pertumbuhan dan lamanya tergenang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu penggenangan yang memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai terbaik pada setiap varietas, dan juga untuk mengetahui interaksi beberapa varietas dan waktu penggenangan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merill). Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan faktor pertama yaitu v1 (varietas Grobogan), v2 (varietas Anjasmoro) dan v3 (varietas NS), sedangkan faktor kedua yaitu w0 (tanpa penggenangan), w1 (waktu penggenangan 15 – 35 hst), dan w2 (waktu penggenangan 30 – 45 hst) diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 plot percobaan. Hasil penelitian ini yaitu menunjukan bahwa terdapat interaksi pada tinggi tanaman umur 50 hst. Hasil jumlah polong, bobot biji per tanaman dan bobot 100 biji menunjukan bahwa faktor mandiri varietas berbeda nyata. Perlakuan tanpa penggenangan (w0) memberikan hasil tinggi tanaman kedelai (Glycine max L. Merill) umur 50 hst tertinggi pada varietas Grobogan (v2) yaitu 135,97 cm.
PENGARUH APLIKASI KONSENTRASI POC KEONG MAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS NUANSA SANGGABUANA Napitupulu, Sahala; Sugiono, Darso; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol. 15 No. 1 (2025)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v15i1.182

Abstract

Kedelai merupakan tanaman polong yang menjadi sumber protein bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Produksi kedelai di Indonesia cenderung terus menurun akibat adanya degradasi lahan, diperlukan pemberian pupuk organik cair keong mas untuk meningkatkan serapan hara dan meningkatkan produktivitas tanaman kedelai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan rancangan acak kelompok (RAK) faktor tunggal, terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan konsentrasi pupuk organik cair (POC) keong mas terdiri dari P0 (kontrol), P1 (200 ml/l), P2 (300 ml/l), P3 (400 ml/l), P4 (500 ml/l). Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis sidik ragam dan diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat pengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, bagan warna daun, bobot polong basah, bobot polong kering dan bobot 100 biji. Perlakuan P4 (500 ml/l) memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman (11,24-30,79 cm), jumlah daun (6,73-18,03 helai), bobot polong basah (498,80 gram), bobot polong kering (283,60 gram) dan bobot 100 biji (21,80 gram).
PENGARUH BEBERAPA VARIETAS DAN WAKTU PENGGENANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merill) Nurbadillah, Dwi Riska Umami; Wagiono; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol. 15 No. 1 (2025)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v15i1.183

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Merill) merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang dapat diolah menjadi berbagai kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kedelai tidak diimbangi dengan peningkatan produksi kedelai nasional. Salah satu penyebab rendahnya produksi kedelai yaitu adanya cekaman genangan. Toleransi atau kemampuan tanaman untuk mempertahankan hasil optimum pada kondisi tergenang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu di antaranya jenis tanah, varietas, fase pertumbuhan dan lamanya tergenang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu penggenangan yang memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai terbaik pada setiap varietas, dan juga untuk mengetahui interaksi beberapa varietas dan waktu penggenangan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merill). Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan faktor pertama yaitu v1 (varietas Grobogan), v2 (varietas Anjasmoro) dan v3 (varietas NS), sedangkan faktor kedua yaitu w0 (tanpa penggenangan), w1 (waktu penggenangan 15 – 35 hst), dan w2 (waktu penggenangan 30 – 45 hst) diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 plot percobaan. Hasil penelitian ini yaitu menunjukan bahwa terdapat interaksi pada tinggi tanaman umur 50 hst. Hasil jumlah polong, bobot biji per tanaman dan bobot 100 biji menunjukan bahwa faktor mandiri varietas berbeda nyata. Perlakuan tanpa penggenangan (w0) memberikan hasil tinggi tanaman kedelai (Glycine max L. Merill) umur 50 hst tertinggi pada varietas Grobogan (v2) yaitu 135,97 cm.
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI FLY ASH DAN PUPUK KANDANG KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt) VARIETAS PARAGON TANAH ULTISOL Amanda, Nesya Amelia; Agustini, Rika Yayu; Subardja, Vera Oktavia
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v10i2.5521

Abstract

Fly ash waste that contains a lot of minerals can be combined with goat manure to improve soil texture, so it can help increase the growth and yield of Sweet Corn plants (Zea mays L. saccharata Sturt). The study aimed to determine the effect of real differences and the best dose of the combination of fly ash and goat manure on the growth and yield of sweet corn plants (Zea mays L. saccharata Sturt) ultisol soil paragon varieties. The research was carried out on land owned by the Republic of Indonesia Money Printing Company (PERURI) from December 2023 to February 2024. The method used is an experimental method using a single-factor Group Random Design (RAK) with 12 treatments and 3 repeats, so that there are 36 experimental units consisting of: A (Control), B (Goat manure 10 ton/ha), C (Goat Manure 20 ton/ha, D (Fly Ash 15 ton/ha), E (Fly Ash 15 ton/ha + Goat Manure 10 ton/ha), F (Fly Ash 15 ton/ha + Goat Manure 20 ton/ha), G (Fly Ash 20 ton/ha), H (Fly Ash 20 ton/ ha + Goat Manure 10 ton/ha), I (Fly Ash 20 ton/ha + Goat Manure 20 ton/ha), J (Fly Ash 25 ton/ha), K (Fly Ash 25 ton/ha + Goat Manure 10 ton/ha), L (Fly Ash 25 ton/ha + Goat Manure 20 ton/ha). The results showed that the treatment had a real effect on plant growth and yield. Fly Ash Treatment 20 ton/ha + Goat Manure 20 ton/ha (I), gives the highest yield of sweet corn plants (187.00 cm), Stem Diameter (27.13mm), Number of leaves (14.67 strands), Wet stash weight (657.00 grams), Cob Length (28.97 grams), Cob Diameter (62.93 mm), Cob weight with cob (516.00 grams) Without cob (394.00 grams) and Number of Cob Seed Rows (15.33 rows). Keywords: Fly Ash, Goat Manure, Sweet Corn and Ultisol
RESPON TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L. Var. Tosakan) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN AZOTOBACTER PADA TANAH MASAM Agustini, Rika Yayu; Muharam, Muharam; Setiawan, Muhammad Ghozi
AGRIBIOS Vol 22 No 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v22i2.5406

Abstract

Acid soils are characterized by low pH (<5.5) and high Al concentration. Organic fertilizers can provide nutrients, can also increase the pH of the soil, and reduce Al levels in the soil. In addition, the addition of Azotobacter bacteria can increase N nutrients and reduce Aluminum stress in the soil. The purpose of this study was to obtain the types of organic fertilizers and Azotobacter that provide the best results on the growth and yield of green mustard plants (Brassica juncea L.) on soils with high Aluminum content. The research was conducted at UNSIKA New Land, Pasirjengkol Village, Majalaya District, Karawang Regency, West Java Province. The design used was a Factorial Randomized Group Design (RAK) consisting of 6 treatments repeated 4 times to obtain 24 experimental units. The first factor is the type of organic fertilizer (K) which consists of 2 levels, namely K1 (Straw Fertilizer) and K2 (Cow Manure Fertilizer). The second factor is the dose of Azotobacter which consists of 3 levels, namely A1 (10 ml), A2 (20 ml), A3 (30 ml). The results showed that there was an interaction in the observation of wet weight of green mustard plants. The provision of various types of organic fertilizers showed that the K1 treatment (straw fertilizer) gave the best results in the observation of plant height, number of leaves, and wet weight of mustard green plants. Meanwhile, the application of Azotobacter influenced the observation of wet weight of mustard green plants in the A1 (10 ml) treatment, while the observation of the number of leaves of mustard green plants was obtained by the A2 (20 ml) treatment, and the observation of plant height of mustard green plants was obtained by the A3 (30 ml) treatment
PENGARUH PROPORSI JUMLAH TANAMAN PADA SISTEM TUMPANGSARI KUBIS BUNGA (Brassica oleracea L var. PM 126) DAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L var. Vima 1) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL Patriot Hukama, Mohammad Arief Mu'min; Supriadi, Devie Rienzani; Sugiono, Darso; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.151

Abstract

Tumpangsari adalah salah satu cara untuk meningkatkan hasil dan produktivitas lahan dengan menanam dua jenis tanaman atau lebih, pengaturan proporsi tanaman yang optimal dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan hasil produksi pada kedua tanaman tesebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proporsi jumlah tanaman terbaik pada sistem tumpangsari kubis bunga dan kacang hijau terhadap pertumbuhan dan hasil, serta menentukan Nilai Kesetaraan Lahan (NKL). Penelitian ini dilakukan di Lahan Sawah, di Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, pada bulan Desember 2022 – Maret 2023. Penelitian ini menggunakan metode eskperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktor tunggal, dengan 5 ulangan dan 5 perlakuan, K1 = 100% kubis bungan, K2 = 25% kubis bunga + 75% kacang hijau, K3 = 50% kubis bunga + 50% kacang hijau, K4 = 75% kubis bunga + 25% kacang hijau, K5 = 100% kacang hijau. Data dianalisis secara stastitik menggunakan ANOVA uji F taraf 5% dan uji lanjut menggunakan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pada taraf 5%. Proporsi tanaman yang terbaik adalah perlakuan K4 (75% kubis bunga + 25% kacang hijau), menunjukan Nilai Kesetaraan Lahan (NKL) terbesar yaitu 1,041
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA TANAH ULTISOL AKIBAT KOMBINASI PUPUK HAYATI, PUPUK ORGANIK CAIR DAN NPK Waffa Durrotun Shalihah; Subardja, Vera Oktavia; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.159

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditi hortikultura yang termasuk sayuran rempah yang memiliki banyak manfaat, peningkatan produksi tanaman bawang merah dapat terus ditingkatkan dengan memanfaatkan lahan kering sebagai lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada tanah Ultisol. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari : K1 (Pupuk Hayati), K2 (Pupuk Hayati + NPK), K3 (Pupuk Organik Cair), K4 (Pupuk Organik Cair + NPK ), K5 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair), K6 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair + NPK), K7 (NPK) sehingga terdapat 28 unit percobaan dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan Kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair, dan NPK menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap panjang akar sementara kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan hasil umbi tanaman bawang merah.
KOMBINASI PUPUK ORGANIK, HAYATI DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) VARIETAS INPARI 32 Sepdiyansyah; Subardja, Vera Oktavia; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.160

Abstract

Kebutuhan unsur hara sangat dibutukan bagi semua tanaman termasuk tanaman padi. Ketersediaan unsur hara juga dipengaruhi oleh mikrooganisme di dalam tanah, kedua faktor tersebut menjadikan kunci utama dalam kesuburan tanah pada lahan pertanian. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dalam pemupukan yaitu dengan mengkombinasikan pupuk, agar ketersediaan unsur hara dan mikroorganisme tetap seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kombinasi pupuk terbaik terhadap pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza Sativa L) Varietas Inpari 32. Percobaan dilakukan pada bulan Maret hingga juni 2023. Di lahan percobaan Fakultas Pertanian Unsika. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P1 (Pupuk hayati), P2 (Pupuk hayati +NPK), P3 (Pupuk Orgnaik Cair), P4 (Pupuk Organik Cair + NPK), P5 (Pupuk Organik Cair + Pupuk Hayati), P6 (Pupuk Organik Cair + Pupuk Hayati + NPK), P7 (NPK). Jika terdapat perlakuan yang berpengaruh nyata dilakukan analisis Uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) Taraf 5%. Hasil analisis ragam kombinasi pupuk organik, hayati dan anorganik menunjukan adanya pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan Tinggi tanaman, Jumlah anakan,Jumlah malai perumpun dan Bobot 1000 bulir.
PENGARUH KOMBINASI PUPUK HAYATI, PUPUK ORGANIK CAIR DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Wilda Rahma; Subardja, Vera Oktavia; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.161

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting peranannya dari berbagai aspek, dalam produktivitasnya saat ini tidak akan jauh dari penggunaan pupuk anorganik. Sehingga diperlukan adanya penggunaan kombinasi pupuk organik dan anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair, dan NPK paling baik untuk pertumbhuhan dan hasil tanaman cabai merah. Penelitian dilaksanakan di halaman Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang. Metode yang digunakan adalah Eksperimen dengan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari : P1 (Pupuk Hayati), P2 (Pupuk Hayati + NPK), P3 (Pupuk Organik Cair), P4 (Pupuk Organik Cair+NPK), P5 (Pupuk Organik Cair+Pupuk Hayati), P6 (Pupuk Hayati+Pupuk Organik Cair+NPK), dan P7 (NPK), sehingga terdapat 28 unit percobaan. Data yang diperoleh akan dianalisis uji F taraf 5% dengan uji lanjut Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap panjang akar, tetapi tidak terdapat pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot per buah, bobot per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan panjang buah.