Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGARUH PROPORSI JUMLAH TANAMAN PADA SISTEM TUMPANGSARI KUBIS BUNGA (Brassica oleracea L var. PM 126) DAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L var. Vima 1) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL Patriot Hukama, Mohammad Arief Mu'min; Supriadi, Devie Rienzani; Sugiono, Darso; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol 14 No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.151

Abstract

Tumpangsari adalah salah satu cara untuk meningkatkan hasil dan produktivitas lahan dengan menanam dua jenis tanaman atau lebih, pengaturan proporsi tanaman yang optimal dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan hasil produksi pada kedua tanaman tesebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proporsi jumlah tanaman terbaik pada sistem tumpangsari kubis bunga dan kacang hijau terhadap pertumbuhan dan hasil, serta menentukan Nilai Kesetaraan Lahan (NKL). Penelitian ini dilakukan di Lahan Sawah, di Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, pada bulan Desember 2022 – Maret 2023. Penelitian ini menggunakan metode eskperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktor tunggal, dengan 5 ulangan dan 5 perlakuan, K1 = 100% kubis bungan, K2 = 25% kubis bunga + 75% kacang hijau, K3 = 50% kubis bunga + 50% kacang hijau, K4 = 75% kubis bunga + 25% kacang hijau, K5 = 100% kacang hijau. Data dianalisis secara stastitik menggunakan ANOVA uji F taraf 5% dan uji lanjut menggunakan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pada taraf 5%. Proporsi tanaman yang terbaik adalah perlakuan K4 (75% kubis bunga + 25% kacang hijau), menunjukan Nilai Kesetaraan Lahan (NKL) terbesar yaitu 1,041
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA TANAH ULTISOL AKIBAT KOMBINASI PUPUK HAYATI, PUPUK ORGANIK CAIR DAN NPK Waffa Durrotun Shalihah; Subardja, Vera Oktavia; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol 14 No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.159

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditi hortikultura yang termasuk sayuran rempah yang memiliki banyak manfaat, peningkatan produksi tanaman bawang merah dapat terus ditingkatkan dengan memanfaatkan lahan kering sebagai lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada tanah Ultisol. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari : K1 (Pupuk Hayati), K2 (Pupuk Hayati + NPK), K3 (Pupuk Organik Cair), K4 (Pupuk Organik Cair + NPK ), K5 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair), K6 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair + NPK), K7 (NPK) sehingga terdapat 28 unit percobaan dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan Kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair, dan NPK menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap panjang akar sementara kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan hasil umbi tanaman bawang merah.
KOMBINASI PUPUK ORGANIK, HAYATI DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) VARIETAS INPARI 32 Sepdiyansyah; Subardja, Vera Oktavia; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol 14 No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.160

Abstract

Kebutuhan unsur hara sangat dibutukan bagi semua tanaman termasuk tanaman padi. Ketersediaan unsur hara juga dipengaruhi oleh mikrooganisme di dalam tanah, kedua faktor tersebut menjadikan kunci utama dalam kesuburan tanah pada lahan pertanian. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dalam pemupukan yaitu dengan mengkombinasikan pupuk, agar ketersediaan unsur hara dan mikroorganisme tetap seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kombinasi pupuk terbaik terhadap pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza Sativa L) Varietas Inpari 32. Percobaan dilakukan pada bulan Maret hingga juni 2023. Di lahan percobaan Fakultas Pertanian Unsika. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P1 (Pupuk hayati), P2 (Pupuk hayati +NPK), P3 (Pupuk Orgnaik Cair), P4 (Pupuk Organik Cair + NPK), P5 (Pupuk Organik Cair + Pupuk Hayati), P6 (Pupuk Organik Cair + Pupuk Hayati + NPK), P7 (NPK). Jika terdapat perlakuan yang berpengaruh nyata dilakukan analisis Uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) Taraf 5%. Hasil analisis ragam kombinasi pupuk organik, hayati dan anorganik menunjukan adanya pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan Tinggi tanaman, Jumlah anakan,Jumlah malai perumpun dan Bobot 1000 bulir.
PENGARUH KOMBINASI PUPUK HAYATI, PUPUK ORGANIK CAIR DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Wilda Rahma; Subardja, Vera Oktavia; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol 14 No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.161

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting peranannya dari berbagai aspek, dalam produktivitasnya saat ini tidak akan jauh dari penggunaan pupuk anorganik. Sehingga diperlukan adanya penggunaan kombinasi pupuk organik dan anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair, dan NPK paling baik untuk pertumbhuhan dan hasil tanaman cabai merah. Penelitian dilaksanakan di halaman Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang. Metode yang digunakan adalah Eksperimen dengan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari : P1 (Pupuk Hayati), P2 (Pupuk Hayati + NPK), P3 (Pupuk Organik Cair), P4 (Pupuk Organik Cair+NPK), P5 (Pupuk Organik Cair+Pupuk Hayati), P6 (Pupuk Hayati+Pupuk Organik Cair+NPK), dan P7 (NPK), sehingga terdapat 28 unit percobaan. Data yang diperoleh akan dianalisis uji F taraf 5% dengan uji lanjut Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK terhadap panjang akar, tetapi tidak terdapat pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot per buah, bobot per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan panjang buah.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L sacchrata Sturt) VARIETAS BIMMO AKIBAT KOMBINASI PUPUK HAYATI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK NPK Anwar, Yasmin Ghita; Subardja, Vera Oktavia; Agustini, Rika Yayu
Jurnal Agrotech Vol 14 No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v14i1.162

Abstract

Jagung Manis (Zea mays L. sacchrata Sturt) merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Penignkatan produksi jagung manis dapat dilakukan dengan meningkatkan kesuburan tanah melalaui pemupukan.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair dan NPK paling baik terhadap respon pertumbuhan dan hasil tanaman Jagung Manis. Penelitian dilaksanakan di lahan sekitar Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang pada bulan Maret sampai Mei tahun 2023. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari : H1 (Pupuk Hayati), H2 (Pupuk Hayati + NPK), H3 (Pupuk Organik Cair), H4 (Pupuk Organik Cair + NPK ), H5 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair), H6 (Pupuk Hayati + Pupuk Organik Cair + NPK), H7 (NPK) sehingga terdapat 28 unit percobaan dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk hayati, pupuk organik cair, dan pupuk NPK berpengaruh pada tinggi tanaman umur 42 hst (212,83 cm), jumlah baris per tongkol (13,33 baris), diameter tongkol dengan kelobot (4,77 cm), diameter tongkol tanpa kelobot (4,02 cm), bobot tongkol dengan kelobot (146,33 g), dan bobot tongkol tanpa kelobot (108,58 g).
Pengaruh Konsentrasi AB Mix dan Jenis Sumbu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Pagoda (Brassica narinosa) dengan Metode Hidroponik Sistem Wick Rifa'i, Rizka Putri; Syah, Bastaman; Agustini, Rika Yayu
JURNAL AGROPLASMA Vol 10, No 1 (2023): JURNAL AGROPLASMA VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v10i1.4132

Abstract

Pagoda mustard (Brassica narinosa) is a plant that can be cultivated hydroponically. Hydroponics can be applied by people who have limited planting land, taking into account the dosage of the AB Mix nutrient concentration and the type of wick used. This study aims to obtain the best concentration of AB Mix on each type of axis on the growth and yield of pagoda mustard (Brassica narinosa) using the wick system hydroponic method. The research was conducted on Ciantra Village, South Cikarang District, Bekasi Regency, West Java. This study lasted for 2 months starting from November to December 2022. The research method used in this study was a factorial Randomized Block Design (RBD) experimental method consisting of 2 factors and 3 replications. The first factor with 3 levels, namely the concentration of AB Mix nutrients n1 (1000 ppm), n2 (1200 ppm), and n3 (1400 ppm) while the second factor with 3 levels, namely the type of axis s1 (flannel wick), s2 (stove wick), and s3 (coconut coir). To find out the best treatment and continued with further test (Duncan Multiple Range Test) DMRT level of 5%. The results showed that there was an interaction between the concentration of AB Mix nutrients and the type of axis on the number of leaves 7 HST and economic fresh weight. Treatment of the nutrient concentration AB Mix n3 (1400 ppm) on the type of axis s1 (flannel wick) gave the best average economic fresh weight of 48,42 grams. Keywords: Pagoda, Wick System Hydroponics, AB Mix Nutrient Concentration, Wick Type 
PENGKAYAAN PUPUK ORGANIK LIMBAH JAMUR MERANG UNTUK TANAMAN SELADA KERITING (Lactuca sativa L. Var. Grand Rapids) PADA TANAH ULTISOL Azizah, Chitra Nur; Subardja, Vera Oktavia; Agustini, Rika Yayu; Lestari, Ani
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v9i1.4140

Abstract

Pengkayaan terhadap pupuk organik limbah jamur merang dapat meningkatkan kualitas pupuk organik yang dihasilkan. Penggunuaan mikrob, kapur dan pupuk anorganik pada pupuk organik limbah jamur merang dapat menjadi alternatif dalam upaya peningkatan hara dalam pupuk organik limbah jamur merang. Penelitian dilaksanakan Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang, Jalan HS Ronggowaluyo, Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Penelitian menggunakan limbah media tanam jamur merang, Azotobacter, dolomit dan pupuk NPK. Penelitian dirancang menggunakan RAK dengan 7 perlakuan yaitu A1 (Limbah Jamur Merang 20 ton/ha + Azotobacter 10 ml/l), A2 (Limbah Jamur Merang 20 ton/ha + Pupuk NPK 0,45 ton/ha), A3 (Limbah Jamur Merang 20 ton/ha + dolomit 2 ton/ha), A4 (Limbah Jamur Merang 20 ton/ha + Azotobacter 10 ml/l+ Pupuk NPK 0,45 ton/ha), A5 (Limbah Jamur Merang 20 ton/ha + dolomit 2 ton/ha + Azotobacter 10 ml/l), A6 (Limbah Jamur Merang 20 ton/ha + Pupuk NPK 0,45 ton/ha + dolomit 2 ton/ha), A7 (Pupuk NPK 0,45 ton/ha). Seluruh perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Analisa data menggunakan Uji F dan Uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil percobaan selada menunjukkan bahwa perlakuan A5 memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman berumur 21 dan 28 hst. Perlakuan A1 memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 14 hst dan 21 hst. Perlakuan A6 memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 28 hst dan bobot basah. Sementara perlakuan A3 memberikan pengaruh nyata pada parameter luas daun, dan perlakuan A2 memberikan pengaruh nyata terhadap panjang akar.
Analisis Keragaan Karakter Morfologi Delapan Aksesi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Pada Lahan Sawah di Kabupaten Karawang Maesaroh, Dita; Azizah, Elia; Agustini, Rika Yayu
Indonesian Journal of Agrotech Vol. 8 No. 02 (2023): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v8i02.7046

Abstract

Shallots (Allium ascalonicum L.) is a crucial vegetable commodity because it has a high nutritional content and the demand for shallots in Indonesia is increasing. Efforts to meet the demand for shallots in Indonesia are the use of high yielding varieties in order to spur increased productivity of shallots in the lowlands. This study aims to obtain the best results from the analysis of the morphological character of eight red onion accessions in rice fields in Karawang district. The research was carried out in the experimental field of the Faculty of Agriculture, Singaperbangsa Karawang University, which is located in Pasirjengkol Village, Majalaya District, Karawang Regency. The research method used a single factor Randomized Block Design (RAK). There were 8 treatments and repeated 4 times, so there were 32 experimental plots. Data were analyzed using analysis of variance and further test with DMRT (Duncan Multiple Range Test) at 5% level. The results of this experiment showed that there was a significant effect of the appearance of the morphological characters of shallot accessions on the growth components (plant height, number of leaves, and number of bulbs). The BM5 (Bima) treatment gave the best results on plant height of 33.25/cm, and BR6 (Berlind) treatment gave the best results on the number of leaves of 42.40/strand, and the number of tubers of 16.50/ clove.
Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Varietas Anjasmoro Terhadap Pemberian Pembenah Tanah dan Pupuk NPK pada Lahan Kering Masam Agustini, Rika Yayu; Subardja, Vera Oktavia
Indonesian Journal of Agrotech Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v8i1.9030

Abstract

Acid dry land has the opportunity to be developed either through intensification or extensification programs. Opportunities for intensification are still open, because the average production level achieved has not been optimal. Soybean (Glycine max L) is one of the main legume commodities which is a national mainstay because it is the most popular source of vegetable protein for Indonesian people in general, for food diversification in supporting national food security. Practical steps to increase soybean productivity can also be through the efficient use of fertilizers, both organic and inorganic fertilizers. This experiment was carried out from July to October 2018 at the YAPETRI (Peruri Pension Foundation) Garden, which is located in Sapta Marga Hamlet RT.07 RW.03, Sinarbaya Village, Telukjambe Timur, Karawang. The research method used was an experiment with a factorial Randomized Block Design (RBD). The first factor is the type of soil enhancer which consists of 3 levels, namely straw organic fertilizer, organic waste fertilizer and bottom ash. The second factor was the dosage of Phonska fertilizer consisting of 4 levels (100% NPK, 75% NPK, 50% NPK and 25% NPK), resulting in 12 treatment combinations of experimental units which were repeated 3 times. Based on the results of the study, there was no interaction between the effect of soil amendment treatment and the effect of inorganic compound fertilizers on the growth and yield of soybeans of the Anjasmoro variety (Glycine max L. Merril) on dry land.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Timun Apel (Cucumis sp.) Akibat Pemberian Jenis Media Tanam dan NPK Majemuk 15:15:15 Fauzi, Wildan; Saputro, Nurcahyo Widyodaru; Agustini, Rika Yayu
JURNAL AGROPLASMA Vol 11, No 2 (2024): JURNAL AGROPLASMA VOLUME 11 NO 2 TAHUN 2024
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v11i2.5910

Abstract

The use of planting media is husk charcoal, sawdust and Cocopeat derived from agricultural waste. Husk charcoal, sawdust and Cocopeat can increase nutrient absorption for plants which can be combined with 15:15:15 compound NPK fertilizer, so that it can help increase the growth and yield of Apple Cucumber (Cucumis sp.) plants. The objective of this study was to identify the optimal combination of planting media types and NPK compound 15:15:15 for the growth and yield of apple cucumber plants. The research was conducted in Pasirjengkol Village, Majalaya District, Karawang Regency 41371 from March 2023 to May 2024. The method used was a single-factor Group Randomized Design (RAK) with 10 treatments, 3 replicates and 2 plant samples. This resulted in 60 experimental units, consisting of: A (Control soil + NPK 300 kg/ha), B (Soil + husk charcoal (1:1) + NPK 200 kg/ha), C (Soil + sawdust (1:1) + NPK 200 kg/ha), D (Soil + Cocopeat (1:1 The following treatments were applied: A (control soil + NPK 300 kg/ha), B (soil + husk charcoal (1:1) + NPK 200 kg/ha), C (soil + sawdust (1:1) + NPK 200 kg/ha), D (soil + Cocopeat (1:1 The following treatments were applied: 00 kg/ha, H (Soil + husk charcoal (1:3) + NPK 400 kg/ha), I (Soil + sawdust (1:3) + NPK 400 kg/ha), J (Soil + Cocopeat (1:3) + NPK 400 kg/ha). The results of the experiment will be subjected to the F test to ascertain the veracity of the observed effect. Should the effect be deemed genuine, it will be subjected to further testing using the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at the 5% level. The results demonstrated that the treatment of planting media types and NPK compound 15:15:15 Bern has a tangible impact on plant growth and yield. The treatment J (soil + Cocopeat (1:3) + NPK 400 kg/ha) yielded the most favorable results for tendril length (132.667 cm), stem diameter (4.367 mm), number of leaves (56 strands), and fruit weight (338.833 grams). Keywords: apple cucumber, husk charcoal, sawdust, cocopeat, NPK