Urgensi penelitian ini terletak pada meningkatnya persaingan industri kedai kopi di kawasan urban seperti Surabaya, yang menuntut pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dengan memanfaatkan tren gaya hidup modern dan dominasi media sosial, penelitian ini memberikan wawasan strategis bagi pelaku bisnis untuk merancang pemasaran yang lebih relevan dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lifestyle, brand image, dan penggunaan media sosial Instagram terhadap keputusan pembelian produk Starbucks di Kota Surabaya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang merupakan konsumen Starbucks di Surabaya Timur. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria responden yang pernah membeli produk Starbucks dan menggunakan media sosial Instagram. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, ketiga variabel independen yaitu lifestyle, brand image, dan penggunaan media sosial Instagram berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (nilai F = 36,021; sig. = 0,000). Secara parsial, brand image memiliki pengaruh paling dominan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,434 (sig. = 0,000), diikuti oleh penggunaan media sosial Instagram sebesar 0,270 (sig. = 0,002), dan lifestyle sebesar 0,226 (sig. = 0,006). Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,527 menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut mampu menjelaskan 52,7% variasi keputusan pembelian. Temuan ini menyarankan agar manajemen Starbucks memperkuat citra merek, menyesuaikan strategi pemasaran dengan gaya hidup konsumen, dan mengoptimalkan media sosial Instagram sebagai media promosi. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi variabel tambahan seperti persepsi harga, pengalaman pelanggan, atau pengaruh boikot terhadap keputusan pembelian.