Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

OPTIMASI GELLING AGENT DAN HUMEKTAN GEL HANDSANITIZER MINYAK ATSIRI DAUN JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa (Hassk.) Ochse.) Suradnyana, I Gede Made; Wirata, I Kadek; Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.716

Abstract

Pemakaian alkohol dalam sediaan handsanitizer dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Minyak atsiri daun jeruk limau memiliki aktivitas sebagai antimikroba sehingga dapat digunakan alternatif bahan aktif gel handsanitizer. Gelling agent dan humektan merupakan komponen utama sediaan gel. Gelling agent dan humektan yang banyak digunakan adalah CMC-Na dan gliserin. Untuk mendapatkan komposisi optimal gelling agent dan humektan dalam sediaan gel perlu dilakukan optimasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi gelling agent CMC-Na dan humektan gliserin yang optimal pada sediaan gel handsanitizer minyak atsiri daun jeruk limau. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan metode desain faktorial yang menggunakan dua faktor yaitu CMC-Na dan gliserin dengan dua level yaitu level tinggi dan rendah. Respon yang diamati adalah sifat fisik sediaan yang meliputi daya sebar dan daya lekat sediaan dengan analisis data menggunakan perangkat lunak Design Expert dan SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CMC-Na dan gliserin memberikan respon yang signifikan terhadap penurunan daya sebar dan peningkatan daya lekat, serta CMC-Na sebagai faktor yang dominan. Area formula optimal dari kombinasi CMC-Na dan gliserin telah diperoleh dengan persamaan daya sebar Y = 12.29167 - 5.74000(X1) – 0.1820009(X2) + 0.138667(X1X2) dan persamaan daya lekat Y = -1.76333 + 4.28000(X1) + 0.360000(X2) – 0.018667(X1X2).
Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Granul Effervescent dari Kombinasi Ekstrak Kunyit Putih (Curcuma zedoaria) dan Kunyit Kuning (Curcuma longa L.) Suena, Ni Made Dharma Shantini; Suradnyana, I Gede Made; Juanita, Rr. Asih
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v7i1.1498

Abstract

Adanya radikal bebas di dalam tubuh manusia dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif. Radikal bebas dapat ditangkal dan diredam dengan pemberian antioksidan atau mengkonsumsi antioksidan. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kunyit (Curcuma longa L.) dan kunyit putih (Curcuma zedoaria) menunjukkan adanya efek antioksidan. Penelitian ini memformulasikan sediaan granul efervesen kombinasi ekstrak kunyit dan kunyit putih untuk dapat memberikan aktivitas antioksidan yang kuat, dengan menggunakan bahan pengikat berupa tween 80. Pengujian yang dilakukan meliputi pengamatan organoleptik, evaluasi pH, evaluasi daya alir dan evaluasi kadar air. Uji aktivitas antioksidan sediaan granul efervesen dilakukan menggunakan metode DPPH. Hasil uji sudut istirahat didapat rata-rata 25,02° dimana syarat sudut istirahat yang baik adalah 25°-40°. Pada pengukuran pH didapat hasil pH sediaan adalah 4,5. Hasil pengujian untuk kandungan lembab granul basa didapat rata-rata 5,49%, sedangkan granul asam didapat rata-rata 1,10%. Hasil ini belum memenuhi syarat untuk sediaan granul efervesen dimana syarat kelembaban adalah 0,4-0,7%. Evaluasi kelarutan mendapatkan hasil sebesar rata-rata 1,23±0,015 menit. Aktivitas antioksidan sediaan granul efervesen memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 adalah 13,056 ppm. Namun sediaan granul efervesen kombinasi kunyit dan kunyit putih belum memenuhi persyaratan mutu fisik yang baik dikarenakan masih memiliki kelembaban yang sangat tinggi.
OPTIMASI GELLING AGENT DAN HUMEKTAN GEL HANDSANITIZER MINYAK ATSIRI DAUN JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa (Hassk.) Ochse.) I Gede Made Suradnyana; I Kadek Wirata; Ni Made Dharma Shantini Suena
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.716

Abstract

Pemakaian alkohol dalam sediaan handsanitizer dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Minyak atsiri daun jeruk limau memiliki aktivitas sebagai antimikroba sehingga dapat digunakan alternatif bahan aktif gel handsanitizer. Gelling agent dan humektan merupakan komponen utama sediaan gel. Gelling agent dan humektan yang banyak digunakan adalah CMC-Na dan gliserin. Untuk mendapatkan komposisi optimal gelling agent dan humektan dalam sediaan gel perlu dilakukan optimasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi gelling agent CMC-Na dan humektan gliserin yang optimal pada sediaan gel handsanitizer minyak atsiri daun jeruk limau. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan metode desain faktorial yang menggunakan dua faktor yaitu CMC-Na dan gliserin dengan dua level yaitu level tinggi dan rendah. Respon yang diamati adalah sifat fisik sediaan yang meliputi daya sebar dan daya lekat sediaan dengan analisis data menggunakan perangkat lunak Design Expert dan SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CMC-Na dan gliserin memberikan respon yang signifikan terhadap penurunan daya sebar dan peningkatan daya lekat, serta CMC-Na sebagai faktor yang dominan. Area formula optimal dari kombinasi CMC-Na dan gliserin telah diperoleh dengan persamaan daya sebar Y = 12.29167 - 5.74000(X1) – 0.1820009(X2) + 0.138667(X1X2) dan persamaan daya lekat Y = -1.76333 + 4.28000(X1) + 0.360000(X2) – 0.018667(X1X2).
Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Granul Effervescent dari Kombinasi Ekstrak Kunyit Putih (Curcuma zedoaria) dan Kunyit Kuning (Curcuma longa L.) Ni Made Dharma Shantini Suena; I Gede Made Suradnyana; Rr. Asih Juanita
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v7i1.1498

Abstract

Adanya radikal bebas di dalam tubuh manusia dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif. Radikal bebas dapat ditangkal dan diredam dengan pemberian antioksidan atau mengkonsumsi antioksidan. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kunyit (Curcuma longa L.) dan kunyit putih (Curcuma zedoaria) menunjukkan adanya efek antioksidan. Penelitian ini memformulasikan sediaan granul efervesen kombinasi ekstrak kunyit dan kunyit putih untuk dapat memberikan aktivitas antioksidan yang kuat, dengan menggunakan bahan pengikat berupa tween 80. Pengujian yang dilakukan meliputi pengamatan organoleptik, evaluasi pH, evaluasi daya alir dan evaluasi kadar air. Uji aktivitas antioksidan sediaan granul efervesen dilakukan menggunakan metode DPPH. Hasil uji sudut istirahat didapat rata-rata 25,02° dimana syarat sudut istirahat yang baik adalah 25°-40°. Pada pengukuran pH didapat hasil pH sediaan adalah 4,5. Hasil pengujian untuk kandungan lembab granul basa didapat rata-rata 5,49%, sedangkan granul asam didapat rata-rata 1,10%. Hasil ini belum memenuhi syarat untuk sediaan granul efervesen dimana syarat kelembaban adalah 0,4-0,7%. Evaluasi kelarutan mendapatkan hasil sebesar rata-rata 1,23±0,015 menit. Aktivitas antioksidan sediaan granul efervesen memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 adalah 13,056 ppm. Namun sediaan granul efervesen kombinasi kunyit dan kunyit putih belum memenuhi persyaratan mutu fisik yang baik dikarenakan masih memiliki kelembaban yang sangat tinggi.
OPTIMASI FORMULA BODY BUTTER EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn) DENGAN BASIS COCOA BUTTER DAN MILK BUTTER I Gede Made Suradnyana; I Komang Gede Mahardika; Nyoman Budiartha Siada
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v4i2.242

Abstract

Guava leaf extract is known to contain flavonoids, a class of flavone compounds that have very strong antioxidant activity. The antioxidant activity of guava leaf ethanol extract as measured by the DPPH method showed an IC50 value of 72 µg/ml. Body butter preparations have a better ability to nourish and maintain skin moisture because they contain high oil components. Cocoa butter and milk butter are the bases that are widely used in body butter formulas and are able to maintain skin health. This study aims to determine the area of optimum composition of the combination of cocoa butter and milk butter in body butter preparations of guava leaf ethanol extract (Psidium guajava L.). This study used a factorial design with two factors, namely cocoa butter and milk butter and two levels, namely 2% and 4% for cocoa butter and 2% and 15% for milk butter. The observed responses were pH and spreadibility with data analysis using Design Expert and SPSS software. Based on the results of the research, the optimum area for the combination of cocoa butter and milk butter with the pH equation is Y = 6.00000 – 1.77504(X1) – 4.73345 (X2) + 1.8336(X1X2) and the dispersion equation is Y = 3 ,77692+0,366667(X1) – 0,005128(X2) + 0.033333(X1X2). The optimal composition area of cocoa butter and milk butter has been validated on the combination of 3% cocoa butter and 8,5% milk butter.
EVALUASI MUTU FISIK DAN UJI IRITASI SEDIAAN SPRAY ANTINYAMUK DARI EKSTRAK ETANOL DAUN LEGUNDI (Vitex trifolia L.) Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka; I Gede Made Suradnyana; Ni Putu Gek Dyah Citra Vitaloka
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 3 (2023): MFF SPECIAL ISSUE
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i01.30043

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan kondisi ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. Hal ini menyebabkan banyaknya kasus penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, misalnya demam berdarah dengue. Masyarakat melakukan berbagai upaya untuk menghindari gigitan nyamuk, contohnya menggunakan sediaan antinyamuk pada kulit. Sediaan antinyamuk berupa spray lebih praktis digunakan dibandingkan jenis sediaan topikal lainnya, misalnya lotion dan krim. Legundi (Vitex trifolia L.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan secara tradisional oleh masyarakat Indonesia untuk mengusir nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi mutu fisik dan pengujian iritasi sediaan spray antinyamuk dari ekstrak etanol daun legundi. Simplisia daun legundi diekstraksi menggunakan etanol 96% secara maserasi. Ekstrak kental selanjutnya dibuat menjadi 3 jenis formula sediaan spray antinyamuk dengan variasi konsentrasi ekstrak masing-masing sebesar 3%, 5%, dan 8%. Sedian dari ketiga formula memiliki warna hijau kehitaman, tekstur cair dan bau khas serta pH dalam rentang 5,96 – 6,01 dan homogen. Uji iritasi menerapkan metode Draize pada hewan coba kelinci putih, dimana indeks iritasi dihitung berdasarkan skor eritema dan edema. Selama 72 jam pengamatan, hanya Formula 3 yang menunjukkan adanya edema. Hasil perhitungan indeks iritasi menunjukkan ketiga formula memiliki indeks iritasi 1,67-2,00. Berdasarkan indeks iritasi, ketiga formula tergolong dalam kategori sedikit mengiritasi dan iritasi sedang. Selain itu, kadar ekstrak dalam formula dapat mempengaruhi pH sediaan dan tingkat iritasi. Perbaikan formula diperlukan untuk mengurangi dampak iritasi sehingga diperoleh sediaan antinyamuk yang aman untuk penggunaan topikal.
UJI AKTIVITAS ANTIIFLAMASI GEL EKSTRAK ETANOL BIJI JENITRI (Elaeocarpus serratus L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI KARAGENAN Juliadi, Debby; Suradnyana, I Gede Made; Shantini Suena, Ni Made Dharma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i8.P04

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi gel ekstrak etanol biji jenitri (Elaeocarpus serratus L.) pada mencit putih jantan (Mus musculus L.) yang diinduksi karagenan serta untuk mengetahui dosis optimal gel ekstrak etanol biji jenitri dalam menghambat inflamasi. Metode yang digunakan adalah Paw Udema. Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit putih jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok 1 diberikan gel tanpa ekstrak, kelompok 2 diberikan natrium diklofenak gel, kelompok 3 dan 4 diberikan gel dengan konsentrasi ekstrak biji jenitri 14mg/20gBB mencit dan 28 mg/20gBB mencit yang diberikan secara topikal. Parameter yang diukur adalah volume peradangan telapak kaki mencit dari jam ke-1 hingga jam ke-6. Hasil penelitian diuji dengan analisis statistik One Way ANOVA dan LSD (Least Significant Difference). Hasil analisis yang didapatkan adalah terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif terhadap kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan dan tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak etanol biji jenitri (Elaeocarpus serratus L.) dengan konsentrasi ekstrak 14 mg/20gBB mencit dan 28 mg/20gBB mencit memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi pada mencit putih jantan (Mus musculus L.) yang diinduksi karagenan dan gel ekstrak etanol biji jenitri dengan konsentrasi 28 mg/20gBB mencit memiliki efek sebagai antiinflamasi paling optimal.
Formulasi serta Uji Aktivitas Antioksidan dan Tabir Surya Krim Ekstrak Aseton Biji Buah Alpukat Suradnyana, I Gede Made; Juliadi, Debby; Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v9i1.5504

Abstract

The skin often exposed to sunlight and pollution requires treatment with products that protect it from UV radiation and free radicals. Avocado seeds are known to have the potential as a sunscreen and have good antioxidant activity. This study aims to prove the antioxidant and sunscreen activity of acetone avocado seed extract, produce a cream formula that functions as a sunscreen and antioxidant for the skin, and determine the correlation of extract concentration with the activity of avocado seed acetone extract sunscreen cream. Testing of sunscreen and antioxidant activity was carried out in vitro. The results showed that the SPF and IC50 values of the extract were 39.636 and 10.36 ppm, respectively. The SPF value of F1, F2, and F3 creams were 1.859 ± 0.152, 2.941 ± 0.065, and 3.629 ± 0.053, respectively. The SPF value of the three creams was significantly different (p<0.05), and there was a significant (p<0.001) and strong correlation between the concentration of the extract and the SPF value. The IC50 values of formula F1, F2, and F3 were 9.74 ppm, 7.02 ppm, and 6.86 ppm, respectively. Based on these results, it can be concluded that acetone extract from avocado seeds has a high level of sunscreen activity and very strong antioxidant activity. The cream has an SPF value under the category of low protection level and very strong antioxidant activity. A significant and strong correlation exists between the extract's concentration and the cream's SPF value.
Kajian Etnofarmasi Kelompok Masyarakat Banjar Saraseda Tampaksiring Gianyar Bali Puspita Wati, Ni Putu; Anita Dewi, Ni Luh Kade Arman; Suradnyana, I Gede Made; Kusuma Yuda, I Putu Era Sandhi; Cahyaningsih, Erna; Megawati, Fitria
Usadha Vol 2 No 3 (2023): Usadha: Jurnal Integrasi Obat Tradisional
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/usadha.v2i3.7376

Abstract

  The use of ethnopharmaceutical practices remains widespread in Bali, as this knowledge has been passed down through generations. Although the Balinese people still strongly uphold their traditional healing systems and have long utilized plants as medicinal ingredients, there is still limited research documenting the diversity of plant species recorded in the Usadha manuscripts along with their therapeutic uses. This study aimed to inventory medicinal plants that are still used by the community in Banjar Saraseda, Tampaksiring, Gianyar, Bali. The study employed a descriptive design, with data collected through interviews to obtain information from respondents regarding local plant names, therapeutic uses/indications, parts of the plant utilized, and methods of preparation and application. The data were analyzed descriptively and presented in tables. Based on the ethnopharmacological survey conducted in Banjar Saraseda, Tampaksiring, Gianyar, Bali, a total of 20 medicinal plant species were recorded. The most frequently used plant parts were leaves (75%), followed by rhizomes (15%) and fruits (10%). The primary methods of preparation included boiling (65%), pounding (15%), grating, crushing, brewing, and direct use (each 5%). Based on therapeutic indications, the plants were mainly used to treat fever (20%), muscle pain and gout (20%), hypertension (20%), skin itching (10%), diabetes (10%), and to manage wounds, diarrhoea, haemorrhoids, and gastritis (each 5%). This study demonstrates that the Banjar Saraseda community in Tampaksiring, Gianyar, Bali continues to preserve traditional knowledge in the use of medicinal plants that has been inherited through generations.
Formulation and Antioxidant Activity Test of Michelia champaca Linn. Flower Methanol Extract Gel Using DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method Mendra, Ni Nyoman Yudianti; Puspayanti, Ni Made; Antari, Ni Putu Udayana; Suradnyana, I Gede Made; Rahadi , I Wayan Surya
Media Farmasi Indonesia Vol. 18 No. 2 (2023): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/mfi.v18i2.222

Abstract

Michelia champaca, a tropical evergreen flower utilized for religious rituals in Bali, exhibits notable level of flavonoid with potent antioxidant properties. This study aims to investigate the antioxidant activity of gel formulation using methanol extract of Michelia champaca flowers. The gel formulations were prepared using varying concentration of the extract (5%, 7,5%, and 10%), and underwent physical evaluations. Statistical analysis was performed using SPSS version 22 at a 95% confidence level. The results showed gel formulations exhibit desirable physical characteristics, indicated by the presence of homogenous yellow-brown gel with the fragrance of extract, a spreadability range of 4.83-6.90 cm, adhesion time of 2.293-2.616 seconds, and pH of 5. The dispersion test revealed no significant difference between all formulations. The antioxidant activity was determined using DPPH radical scavenging assay, with IC50 values indicating the efficacy of gel. The IC50 values for FI, FII, and FIII were 49,859 µg/ml, 23.774 µg/ml, and 6.626 µg/ml, respectively, compared to the IC50 value of vitamin C 4,861 µg/ml. These results indicate that the Michelia champaca methanol extract gel possesses potent antioxidant activity. Moreover, the higher concentration of the extract exhibited a smaller IC50 value, indicating increased efficacy in scavenging free radicals.