Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Correlation Between Nurse Time Management with Documentation of Nursing Care in The Inpatient Room of Muhammadiyah Hospital in Metro Wulandari, Rizki Yeni; Yunitasari, Eva; Hakim, Arif Rahman; Prasandi, Adi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.533 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1202

Abstract

Nursing documentation is necessary in the nursing care process. In Indonesia, nursing care documentation is still not up to standard, leading in issues with nursing care implementation, such as poor documentation of the quality of care provided in hospitals, making it difficult to verify that nursing care was administered correctly.  Documentation of nursing care is an indicator of nurse performance which is influenced by nurse time management. The research objective was to determine the correlation between nurse time management and documentation of nursing care at the Muhammadiyah Hospital in Metro. This research was quantitative research, with a cross-sectional approach. The sample was 157 people taken by the purposive sampling technique. Univariate and bivariate data analysis used Spearman test correlation analysis (rho). From the results obtained from 61 respondents, it is known that nurses have good time management as many as 33 people (54.1%), and as many as 24 nurses (39.3) had enough time management. There is a correlation between time management and documentation of nursing care at the Muhammadiyah Hospital in Metro 2022, a value of p = 0.001 (p = less than 0.05). It is expected that the Muhammadiyah Hospital in Metro, especially for the nursing management, will be able to carry out regular checks on patient status or nursing records from assessment to evaluation, and can improve the quality of service in nursing by providing opportunities for nurses to take part in seminars on good time management and documentation of nursing care. Abstack: Dokumentasi keperawatan merupakan hal sangat penting dalam rangkaian asuhan keperawatan. Pendokumentasian asuhan keperawatan di Indonesia masih belum sesuai dengan standar sehingga muncul masalah dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yaitu ketidaklengkapan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit sehingga sulit untuk membuktikan bahwa asuhan keperawatan telah dilakukan dengan benar. Pendokumentasian asuhan keperawatan adalah indikator kinerja perawat yang dipengaruhi oleh manajemen waktu perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan manajemen waktu perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Metro. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional sampel berjumlah 157 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data univariat dan bivariat dengan analisis korelasi uji spearman (rho).Hasil penelitian didapatkan dari 61 responden diketahui bahwa perawat  memiliki manajemen waktu baik sebanyak 33 orang (54,1%), manajemen waktu cukup sebanyak 24 perawat (39,3). Ada hubungan hubungan manajemen waktu dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Metro Tahun 2022 nilai p=0,001 (p=kurang dari 0,05). Diharapkan bagi Rumah Sakit Muhammaadiyah Metro terutama bagi pihak manajemen keperawatan untuk dapat melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap status pasien atau catatan keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi, serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam keperawatan dengan memberikan kesempatan bagi perawat mengikuti kegiatan seminar tentang manajemen waktu yang baik dan pendokumentasian asuhan keperawatan.
Hubungan Pengetahuan dan Lama Pengobatan TB Paru dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru Di Klinik Harum Melati Dwiningrum, Riza; Wulandari, Rizki Yeni; Yunitasari, Eva
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1365.285 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.788

Abstract

Pulmonary TB disease in Indonesia is a serious problem, the number of confirmed pulmonary TB patients in Indonesia has increased significantly. In 2018, there were 511.873 cases of pulmonary TB in Indonesia, 294.757 cases for men and 217.116 cases for women. The success rate of treatment in Indonesia in 2018 was only 87.12% of the national target of 90%. Preliminary study at the Harum Melati Clinic, of 60 patients 35 were old patients who were undergoing treatment in the advanced phase and 25 were new patients undergoing intensive phase of treatment. From 25 people out of 60 patients undergo the lack of knowledge about TB. The research objective was to determine the correlation between knowledge and duration of treatment with medication adherence in pulmonary TB sufferers at the Harum Melati Clinic 2021. This type of research was quantitative research with descriptive correlation design using a cross sectional approach. The population of this research was pulmonary TB patients at the HarumMelati Clinic, Gadingrejo as many as 60 people, all of which were used as samples. This research used the Chi Square hypothesis test. The results showed that there was correlation between knowledge and medication adherence on TB patients at the HarumMelati Clinic in 2021, as evidenced by p-value = 0.001 less than 0.05 with an OR value of 6.000. There was correlation between knowledge and medication adherence on TB patients at the HarumMelati Clinic in 2021, as evidenced by p-value = 0.001 less than 0.05 with an OR value of 2.667. It is recommended for health workers to provide information to pulmonary TB sufferers and their families about the importance of routinely taking medication in an effort to accelerate the healing process.Penyakit TB paru di Indonesia merupakan masalah yang serius, jumlah pasien TB paru di Indonesia terkonfirmasi mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2018 tercatat kejadian TB paru di Indonesia sebanyak 511.873 kasus, laki-laki sebanyak 294.757 kasus dan perempuan sebanyak 217.116 kasus. Angka keberhasilan pengobatan di Indonesia pada tahun 2018 hanya sebesar 87,12% dari target nasional sebesar 90%. Studi pendahuluan di Klinik Harum Melati, dari 60 pasien 35 orang adalah pasien lama yang sedang menjalani pengobatan pada fase lanjut dan 25 orang lainnya adalah pasien baru yang menjalani pengobatan fase intensif. 25 orang dari 60 pasien mengalami kurang pengetahuan tentang TB. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan pengetahuan dan lama pengobatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru di Klinik Harum Melati Tahun 2021. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien TB paru di Klinik Harum Melati Gadingrejo sebanyak 60 orang yang seluruhnya dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TBC di Klinik Harum Melati Tahun 2021 dibuktikan p-value = 0,001 kurang dari 0,05 dengan OR didapatkan nilai 6.000. Ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TBC di Klinik Harum Melati Tahun 2021 dibuktikan p-value = 0,001 kurang dari 0,05 dengan OR didapatkan nilai 2.667. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan informasi kepada penderita TB paru dan keluarga tentang pentingnya rutin meminum obat sebayai upaya mempercepat proses kesembuhan.
Diabetes Distress Dan Risiko Penyakit Kardiovaskular Pada Penderita Diabetes Melitus Type II Amirudin, Ikhwan; Yunitasari, Eva
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.593 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.784

Abstract

Diabetes Mellitus or DM is a metabolic disease that is characterized by symptoms of hyperglycemia and occurs due to abnormalities in insulin secretion, how insulin works, and even both. Diabetes Mellitus that occurs is usually associated with the appearance of complications of macroangiopathy which are generally not associated with good control of blood sugar levels. However, some research results suggest that hyperinsulinemia that appears is one of the causes of death due to cardiovascular disease, while high insulin levels lead to higher cardiovascular risk. Increased insulin levels in fasting conditions more than 15 mU / mL will increase the risk of death caused by coronary disease by 5 times. This research objective is to identify the effect of diabetes distress and the risk of cardiovascular disease in type II diabetes mellitus sufferers. This type of research is cross sectional with 71 respondents and accidental sampling data collection technique. The results of this research were tested using the chi square statistical test which showed diabetes distrees with cardiovascular choleterol disease p value (0.049) ? less than 0.05 and diabetes distrees with cardiovascular disease (systole) p value (0.041) ? less than 0.05 so that both were declared to have the effect of diabetes distress with cardiovascular disease. It is expected that this research can answer the need for information to formulate prevention efforts to tackle the risk of cardiovascular disease as a complication of degenerate diabetes mellitus.Diabetes Mellitus atau DM adalah penyakit metabolik yang memiliki karakteristik gejala hiperglikemia dan terjadi akibat adanya kelainan sekresi insulin, cara kerja insulin bahkan kedua-duanya. Diabetes Mellitus yang terjadi biasa dikaitkan dengan munculnya komplikasi makroangiopati yang umumnya tidak memiliki hubungan dengan kontrol kadar glukosa darah yang baik. Namun, beberapa hasil penelitian menyampaikan bahwa hiperinsulinemia yang muncul merupakan salah satu penyebab terjadinya kematian karena penyakit kardiovaskular, sedangkan kadar insulin yang tinggi menyebabkan risiko kardiovaskular semakin tinggi pula. Peningkatan Kadar insulin pada kondisi puasa lebih besar 15 mU/mL akan beresiko meningkatkan terjadinya kematian yang disebabkan penyakit coroner sampai 5 kali lipat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh diabetes distress dan risiko penyakit kardiovaskular pada penderita diabetes melitus tipe II. Jenis penelitian ini adalah cross sectional dengan 71 responden dan teknik pengambilan data accidental sampling. Hasil penelitia ini diuji menggunakan uji statistik chi square yang menunjukkan diabetes distrees dengan penyakit cardiovaskuler choleterol p value (0.049) ? kurang dari 0.05 dan diabetes distrees dengan penyakit cardiovaskuler (sistole) p value (0.041) ? kurang dari 0.05 sehingga keduanya dinyatakan memiliki pengaruh diabetes distress dengan penyakit cardiovaskuler. Diharapkan penelitian ini dapat menjawab kebutuhan informasi untuk merumuskan upaya pencegahan untuk menanggulangi resiko penyakit cardiovaskuler sebagai komplikasi dari penyakit degenarit diabetes mellitus.
Hubungan Intensitas Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun Kusuma, Anggi; Yunitasari, Eva; Sugiyanto, Sugiyanto; Anggraini, Reni; Mukhlis, Hamid
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.646 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1212

Abstract

As many as 88.3% of children under five in Indonesia experience developmental disorders. One of the factors that affect children's social development is the child's habit of playing with gadgets. The aim of this research is to know the relationship between the intensity of gadget usage and with the growth of children ages 4-6 years old at Masjid Agung kindergarten, Kalianda, Lampung Province. Kind of this research is quantitative research, research design is using correlative analytical with cross-sectional approaches. The population that was used are all students of class A, B, and C the numbers of students are 85 students. The sampling method that is used is consecutive sampling, The sample size is 44 students, which is children aged between 4-6 years old at Masjid Agung kindergarten, Kalianda, South lampung. bivariate analysis using the Chi-Square test. The research results obtained a value, of P-0,001, which means there are relationships that significantly between using gadgets and the growth of children at Masjid Agung Kindergarten, Kalianda. This research is expected as a material reference that gives literature source value and beginning data of doing next research and the teachers at the school could stimulate the pupils on their growth appropriate the ages and the parents could limiting permission of playing gadget. Abstrack: Sebanyak 88,3 % balita di Indonesia mengalami gangguan perkembangan Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak yaitu kebiasaan anak dalam bermain gadget.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan Gadget dengan perkembangan anak usia 4-6 tahun di TK Masjid Agung Kalianda.Jenis Penelitian adalah kuantitatif, desain penelitian menggunakan metode analitik korelasi Dengan pendekatan cross-sectinal, Populasi yang digunakan adalah semua siswa kelas A,B dan C yang berjumlah 85 siswa. Metode sampling yang digunakan adalah concecutive sampling Besar sampel yaitu berjumlah 44 siswa, anak usia 4-6 tahun di TK Masjid Agung Kalianda.  Analisa bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian diperoleh nilai p= 0,001, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gadget dengan perkembangan anak di TK Masjid Agung Kalianda. Penelitian ini  diharapkan sebagai bahan referensi memberikan nilai sumber kepustakaan dan data awal dalam melakukan penelitian selanjutnya serta  guru di sekolah dapat menstimulasi anak didiknya dalam perkembangan sesuai usia, orang tua juga agar membatasi pemberian bermain gadget.
Pelatihan dan Pengembangan E-commerce UMKM Produksi Keripik Desa Gunting Dalam Masa Pandemi Covid-19 Izzalqurny, Tomy Rizky; Angelina, Beta; Yunitasari, Eva
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2: September 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v5i2.3525

Abstract

Gunting Village has good potential in the UMKM sector that is developed, one example is the UMKM production of chips. However, the COVID-19 pandemic has resulted in a decrease in market demand for chip products. This is caused by the decline in people's purchasing power, limited access to marketing, and the lack of innovative types of marketing that are carried out. E-commerce is considered capable of being an alternative marketing method. The purpose of this service program is to provide assistance and training to chips UMKM owners in Gunting Village regarding online product marketing in the midst of a pandemic. The method used is the Action Research method which involves the target community group, namely the owners of UMKM chips in Gunting Village. Through the results of the Focus Group Discussion and identification of problems carried out, the agreed solution was socialization, training and mentoring activities. The service team offers efforts to expand people's knowledge about how to modify their marketing in e-commerce. It is hoped that these UMKM actors will be able to expand the range of the products they market with e-commerce features during this pandemic. Activities carried out by the service team include socialization, training and assistance regarding how important and multifunctional the market place is, and social media. The result of this activity is that the UMKM community in Gunting Village has started marketing UMKM products with e-commerce, and the virtual promotion they are doing has also been formed.
Hubungan Pengetahuan Dan Stres Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi Tingkat Akhir Yunitasari, Eva; Kusuma, Anggi; Palupi, Rini
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 8, No 2 (2023): Desember
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v8i2.527

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), hampir 75% wanita usia subur di seluruh dunia mengalami premenstruasi syndrome (PMS). Hasil prasurvei yang dilakukan pada mahasiswa semester akhir Universitas Aisyah Pringsewu menunjukkan bahwa 9 dari 10 siswa mengalami premenstrual syndrome. Keluhan mereka meliputi rasa tegang pada payudara, nyeri perut, sakit pinggang, dan rasa sensitif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan stres dengan kejadian premenstrual syndrome pada mahasiswi tingkat akhir reguler di fakultas kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitafif, dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 136 mahasiswi Tingkat Akhir Reguler Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dan uji analisis gamma. Hasil penelitian ini diperoleh melalui uji gamma dengan nilai p=0,059, yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan premenstrual syndrome. Hasil analisis data menunjukkan nilai p=0,024 (<0,05), yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara stres dengan premenstrual syndrome pada mahasiswi tingkat akhir reguler di Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu. Diharapkan mahasiswa dapat mengelola dan mengontrol kondisi stress, baik akademik atau non akademik dengan baik agar dapat meminimalisir risiko terjadinya premenstrual syndrome
Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Oktarosada, Dwi; Yunitasari, Eva
Health Research Journal of Indonesia Vol 3 No 1 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil tergantung dari usia kehamilan yang sedang dijalani dan pada trimester III kecemasan dirasakan semakin meningkat karena berbagai hal seperti keadaan bayi yang dikandung, proses persalinan, nyeri yang dirasakan dan lain-lain. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan diantaranya terapi murottal Al-Quran karena mendengarkan Al-Quran dapat menenangkan jiwa seseorang, sehingga dapat mengurangi kecemasan. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al-Quran terhadap tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 ibu hamil trimester III. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Analisa data menggunakan Wilcoxon. Hasil: Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada pengaruh terapi murottal Al-Quran terhadap tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III dengan p-value = 0,04 (α<0,05). Simpulan: Diharapkan rumah sakit dapat menggunakan Murottal Al-Quran sebagai terapi non-farmakologis untuk mengurangi tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada ibu hamil.
Penerapan air rebusan daun binahong (anredera cordifolia) terhadap luka perineum pada ibu postpartum Yunitasari, Eva; Fitri, Feni Elda; Marliyana, Marliyana
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 4 No 1 (2024): July Edition 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v4i1.465

Abstract

Background: Postpartum is the period during which a mother gives birth starting from the first day of birth until 6 weeks of birth. 90% of mothers in the world who undergo normal childbirth experience perineal wounds either with or without episiotomi. The impact of perineal wounds that are not handled properly will cause complications, such as blood loss due to performing an episiotomi too early, infection due to contamination with urine and feces, dyspareunia, and local hematomas that cause infection. Efforts to prevent infection from perineal lacerations can be provided with pharmacological therapy and non-pharmacological therapy. Purpose: To determine the application of boiled water from binahong leaves (anredera cordifolia) in healing perineal wounds. Method: This research uses a case study approach with a descriptive research design. The case study subjects in this research were postpartum mothers with grade II perineal rupture. This research was carried out in November 2023 at Azzahra Hospital. In this case study, the subject is Mrs. A and Mrs. U with nursing problems and risk of infection related to tissue trauma/physical damage. Results: After implementing perineal treatment with boiled water from binahong leaves, Mrs. A and Mrs. U are gradually getting better. Evaluation of the latest data on November 17 2023 showed objective data: BP 120/80 mmHg, pulse 86 x/minute, temperature 36.5 ºC, RR 22x/minute, no edema, no redness, no bluish spots on the perineum, there is no pus/blood in the suture wound, the lochea rubra when examined is ± 40 cc, the perineum looks back to normal, so there is a risk of problems infection does not occur or the problem is resolved. Conclusion: Giving boiled water from binahong leaves is effective in accelerating the healing of perineal wounds in postpartum mothers. Suggestion: It is hoped that this will increase knowledge about the use of binahong leaf decoction in the perineal wound healing process and that mothers can apply it to speed up the wound healing process.   Keywords: Binahong Decoction; Perineal Wound; Postpartum.   Pendahuluan: Postpartum merupakan masa yang dilewati ibu melahirkan dimulai dari hari kelahiran pertama sampai 6 minggu kelahiran. 90% ibu di dunia yang menjalani proses persalinan normal mengalami robekan luka perineum baik dengan atau tanpa episiotomi. Dampak dari luka perineum yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi, seperti kehilangan darah karena melakukan episiotomi terlalu dini, infeksi karena terkontaminasi dengan urine dan feses, dispareunia, dan hematoma lokal yang menyebabkan infeksi. Upaya untuk mencegah terjadinya infeksi laserasi perineum dapat diberikan dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Tujuan: Untuk mengetahui penerapan pemberian air rebusan daun binahong (anredera cordifolia) terhadap penyembuhan luka perineum. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan desain penelitian deskriptif. Subjek studi kasus dalam penelitian ini adalah ibu nifas dengan ruptur perineum derajat II. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 di Rumah Sakit Azzahra. Pada studi kasus ini yang menjadi subjek adalah Ny. A dan Ny. U dengan masalah keperawatan resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan/kerusakan fisik. Hasil: Setelah implementasi perawatan perineum dengan air rebusan daun binahong didapatkan luka Ny. A dan Ny. U berangsur membaik. Evaluasi dari data terakhir pada tanggal 17 November 2023 didapatkan data objektif TD 120/80 mmHg, Nadi 86 x/ menit, Suhu 36,5 ºC, RR 22x/ menit, tidak ada edema, tidak ada kemerahan, tidak ada bintik kebiruan pada perineum, tidak ada pus/darah pada luka jahitan, lochea rubra saat dikaji ± 40 cc, perineum terlihat kembali normal, sehingga masalah resiko terjadinya infeksi tidak terjadi atau masalah teratasi. Simpulan: Pemberian rebusan air daun binahong efektif mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum. Saran: Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penggunaan rebusan daun binahong terhadap proses penyembuhan luka perineum serta ibu dapat menerapkannya untuk mempercepat proses penyembuhan luka.   Kata Kunci: Air Rebusan Binahong; Luka Perineum; Postpartum.
Edukasi kesehatan tentang perawatan luka episiotomi pada ibu postpartum di BPS Bd. Yuliati Gisting Tanggamus Fitri, Feni Elda; Yunitasari, Eva; Wulan, Sarinah Sri
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 4 No 1 (2024): July Edition 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v4i1.466

Abstract

Background: An episiotomy is an incision made in the perineum before delivery, with the aim of widening the baby's birth canal so that delivery is easier. Perineal care is an effort to meet the health needs of the area between the thighs which is limited by the vulva and anus in postpartum mothers, during the period between the birth of the placenta until the genital organs return to their pre-pregnancy condition. Wounds caused by episiotomy or lacerations take six to seven days to heal. The process of cleaning the perineal area can be done with a thorough inspection of the perineum. Purpose: To provide health education about episiotomy wound care to postpartum mothers. Method: This research is a qualitative descriptive study with a case study design conducted on two patients with the same medical diagnosis, namely health education on episiotomy care for postpartum mothers. This research uses a nursing process approach with five stages, including assessment, diagnosis, intervention, implementation and evaluation. The focus of this case study is health education on episiotomy wound care for postpartum mothers carried out at BPS Bd. Yuliati Gisting Tanggamus which starts from January-June 2023. Results: The nursing diagnosis states there is no difference between case I and case II. Cases I and II experienced a knowledge deficit, did not know the source of information, did not know enough about how to care for suture wounds on the perineum, did not receive an explanation from the midwife regarding caring for the perineum after giving birth, and did not look for information on the internet about care after giving birth. Conclusion: The results of the evaluation of the two participants after providing health education about episiotomy wound care found different results. Case I's knowledge deficit problem was partially resolved, and client II's knowledge deficit problem was completely resolved. Suggestion: Health services are expected to ensure that the patient's family is satisfied with health services, and can provide complete and good facilities and infrastructure.   Keywords: Episiotomy Wound; Health Education; Postpartum.   Pendahuluan: Episiotomi adalah sayatan yang dilakukan pada perineum sebelum proses melahirkan, dengan tujuan untuk memperlebar jalan lahir bayi agar persalinan menjadi lebih mudah. Perawatan perineum adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pada area antara paha yang dibatasi oleh vulva dan anus pada ibu pasca melahirkan, selama periode antara kelahiran plasenta hingga organ genital kembali ke kondisi seperti sebelum kehamilan. Luka yang disebabkan oleh episiotomi atau laserasi membutuhkan waktu enam hingga tujuh hari untuk sembuh. Proses membersihkan area perineum dapat dilakukan dengan inspeksi perineum yang menyeluruh. Tujuan: Untuk memberikan edukasi kesehatan tentang perawatan luka episiotomi kepada ibu postpartum. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus yang dilakukan pada dua orang pasien dengan diagnosis medis yang sama yaitu pendidikan kesehatan perawatan episiotomi pada ibu Postpartum. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan lima tahapan, diantaranya yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Fokus studi kasus ini adalah edukasi kesehatan perawatan luka episiotomi pada ibu postpartum yang dilakukan di BPS Bd. Yuliati Gisting Tanggamus yang dimulai dari bulan Januari-Juni 2023. Hasil: Diagnosa keperawatan menyatakan tidak ada perbedaan antara kasus I dan kasus II. Kasus I dan II mengalami defisit pengetahuan, tidak mengenal sumber informasi, kurang mengetahui tentang cara perawatan luka jahitan pada perineum, belum mendapatkan penjelasan dari bidan mengenai perawatan perineum setelah melahirkan, dan tidak mencari informasi di internet mengenai perawatan setelah melahirkan. Simpulan: Hasil evaluasi kedua partisipan setelah pemberian edukasi kesehatan tentang perawatan luka episiotomi ditemukan hasil yang berbeda. Masalah defisit pengetahuan kasus I teratasi sebagian, dan masalah defisit pengetahuan klien II teratasi sepenuhnya. Saran: Pelayanan kesehatan diharapkan dapat memastikan bahwa keluarga pasien puas terhadap pelayanan kesehatan, dan dapat menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap dan baik.   Kata Kunci: Edukasi Kesehatan; Luka Episiotomi; Postpartum.
Efektivitas teknik relaksasi progresif terhadap nyeri luka episiotomi pada ibu post partum Aliun, Fatimah Wahab; Yunitasari, Eva; Fitri, Feni Elda
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 4 No. 1 (2024): June Edition 2024
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v4i1.456

Abstract

Background: Every woman experiences different levels of postpartum pain, with different pain thresholds. The results of an episiotomy, which is performed to prevent spontaneous perineal tears and accelerate labor, can cause postpartum pain. Purpose: To determine how progressive relaxation techniques affect maternal pain after an episiotomy at the Barokah Medika Clinic. Method: This study was conducted experimentally using a pre-experimental research method. The Barokah Medika Clinic received 56 respondents with episiotomy wounds. Total sampling was used, so the sample consisted of 56 people who answered. In this study, the instrument used was the MC Gill observation sheet used to transmit the pain response shown by mothers who experienced episiotomy wounds. Results: Data processing of the analysis test using the Wilcoxone Test, which produced a p value of 0.000 indicating that there was a difference in the pain scale between the pre-test and post-test. Conclusion: The progressive relaxation method successfully reduced pain levels and had a positive impact on multidimensional quality of life, including increased sleep quantity and quality, reduced physical restlessness, the mother's ability to be more independent in activities, social relationships, and sexual life in accordance with the postpartum phase.   Keywords: Episiotomy Pain; Post Partum; Progressive Relaxation.   Pendahuluan: Setiap wanita mengalami nyeri pasca persalinan yang berbeda tingkatnya, dengan rentang ambang nyeri yang berbeda. Hasil dari episiotomi, yang dilakukan untuk mencegah robekan spontan perineum dan mempercepat kelahiran, dapat menyebabkan nyeri postpartum. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana teknik relaksasi progresif berdampak pada nyeri ibu pasca episiotomi di Klinik Barokah Medika. Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan metode penelitian pre-eksperimenal. Klinik Barokah Medika menerima 56 responden dengan luka episiotomi. Sampling total digunakan, jadi sampelnya terdiri dari 56 orang yang menjawab. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan menggunakan lembar observasi MC Gill digunakan untuk mengevaluasi respons nyeri yang ditunjukkan oleh ibu yang mengalami luka episiotomi. Hasil: Pengolahan data uji analisis menggunakan Uji Wilcoxone, yang menghasilkan nilai p 0.000 menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam skala nyeri antara tes sebelum dan setelah tes. Simpulan: Metode relakasi progresif berhasil mengurangi tingkat nyeri dan berdampak positif pada kualitas hidup muldimensi, yang mencakup peningkatan kuantitas dan kualitas tidur, pengurangan pembatasan fisik, kemampuan ibu untuk lebih mandiri dalam aktivitas, hubungan sosial, dan kehidupan seksual yang sesuai dengan fase masa nifas.   Kata Kunci: Episiotomy Pain; Post Partum; Progressive Relaxation.