Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL BAGI GURU PAK DAN KATEKIS SEBAGAI WUJUD TRANSFORMASI MENUJU ERA SOCIETY 5.0 Arifman Halawa, Arius; Zulkarnain, Rezkie; Kurniati, Yusi
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 14, No 2 (2023): NOPEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v14i2.2938

Abstract

ABSTRAKStudi ini memfokuskan tentang upaya optimalisasi pemanfaatan media audio visual yang digunakan para guru Pendidikan Agama Katolik dan katekis menuju Era Society 5.0. Penelitian ini menggunakan Mixed Method tipe Covergent Parallel Design, dimana peneliti menggunakan data hasil angket dan wawancara secara bersamaan untuk mengidentifikasi seberapa kuat pemanfaatan media audio visual tersebut digunakan dan bagaimana cara memanfaatkan media tersebut dalam berkatekese. Hasil membuktikan bahwa para guru dan katekis di Keuskupan Agung Pontianak mampu memanfaatkan media audio visual secara maksimal dan tergolong kuat. Hal ini menjelaskan bahwa mereka dapat membuat media yang mampu menarik minat umat terhadap materi katekese seperti pengetahuan tentang iman Katolik, doa harian maupun kata-kata bijak. Adapun media audio visual yang digunakan berupa media interaktif yang menarik seperti Power Point/Canva untuk media presentasi dan aplikasi TikTok/Kinemaster untuk membuat video/film. Selain itu untuk kemudahan akses, pengajaran dilakukan  dengan menyebarkan media tersebut secara virtual conference dengan aplikasi meeting online. Kata Kunci: Media Audio Visual; Guru PAK & Katekis; Era Society 5.0ABSTRACTThis study focuses on efforts to optimize the use of audio-visual media used by Catholic teachers and catechists towards the Era of Society 5.0. This research uses Mixed Method type Covergent Parallel Design, where researchers use questionnaire and interview data simultaneously to identify how strong the utilization of audio visual media is used and how to utilize the media in blessing. The results prove that teachers and catechists in the Archdiocese of Pontianak are able to utilize audio-visual media maximally and are classified as strong. This explains that they can create media that can attract people's interest in catechesis materials such as knowledge about the Catholic faith, daily prayers and words of wisdom. The audio visual media used is in the form of attractive interactive media such as Power Point/Canva for presentation media and TikTok/Kinemaster applications for making videos/films. In addition, for ease of access, teaching is carried out by distributing the media in virtual conferences with online meeting applications.Keywords: Audio Visual Media; Catholic teachers and catechists; Era Society 5.0
KESULITAN BELAJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PADA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA KATOLIK NEGERI PONTIANAK Kurniati, Yusi; Romadani, Anggit Tiyas Fitra
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 14, No 2 (2023): NOPEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v14i2.2914

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan belajar mata kuliah Bahasa Indonesia pada mahasiswa STAKat Negeri Pontianak dan mendeskripsikan faktor penyebab kesulitan belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi perkuliahan Bahasa Indonesia yang paling sulit dipahami oleh mahasiswa adalah materi tentang Menyusun Daftar Pustaka, Menulis Kutipan, dan Diksi. Kesulitan belajar tersebut disebabkan oleh berbagai faktor antara lain motivasi dan minat mahasiswa, kompetensi dosen, kompetensi mahasiswa, serta lingkungan dan sarana prasarana. Namun, dari berbagai faktor penyebab tersebut, faktor yang paling dominan adalah faktor kompetensi mahasiswa sebab masih banyak mahasiswa yang tidak aktif dalam perkuliahan yang disebabkan oleh tidak berani untuk berpendapat.Kata Kunci: kesulitan belajar, Mahasiswa, Bahasa Indonesia.ABSTRACTThis research aims to describe the difficulties in learning Indonesian language courses among STAKat Negeri Pontianak students and describe the causes of students' learning difficulties. This research is a qualitative descriptive study. The results of the research show that the Indonesian language lecture material that is most difficult for students to understand is the material on Compiling a Bibliography, Writing Quotes, and Diction. The lack of smooth learning is caused by various factors, including student motivation and interest, lecturer competence, student competence, as well as the environment and infrastructure. However, of the various causal factors, the most dominant factor is the student competency factor because there are still many students who are not active in lectures because they do not dare to express their opinion.Keywords: learning difficulties, students, Indonesian. 
Biblical Leadership Spirituality in Developing the Quality of Catholic Education Sutami, Florensius; Nyaming, Fransiskus Gregorius; Simbolon, Subandri; Bhakti, Angga Satya; Kurniati, Yusi
Al-Albab Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Pascasarjana IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/alalbab.v13i1.2877

Abstract

Catechists preach the Bible through the practice of catechesis. The proclamation is carried out in a methodical and organic manner. Catechist actors, in particular, focus on evangelizing the general public, both clergy and laity. In the real-world development of the Christian faith, laypeople who become catechists have a complicated responsibility. Because they are directly involved in the lives of the people, they are at the forefront of the ministry work. They are also, in another sense, among people who share God's word with others. The lay catechists' experiences in life have become so ingrained in people's lives. The realities of today are extremely diverse. Even though they live in a time of globalization and modernity, there are still a lot of areas in which civilization has not been particularly developed. Border areas are in many cases being ignored, like places that are sometimes still harder to get to than the development of government centers, like roads that are hard to get to. Catechists face difficulties in providing services due to the scattered location of their service stations. To continue serving under the most difficult circumstances, the catechists need a spiritual spirit to support their efforts in developing religious education in this global world.
PENGENALAN EYD V DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA BAGI TIM LAYAR BACA Kurniati, Yusi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2023): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpmk.v6i1.2063

Abstract

ABSTRACTThis Community Service activity aims to introduce EYD V to develop the Indonesian language skills of the Layar Baca team, which is one of the online media. The partner in this activity is a team from online media called layar Baca. This activity was carried out through Google Meet. The method used is lectures combined with discussions, questions and answers, and tests. The 9 Screen Baca team participated in this activity. This activity was carried out in three sessions, namely the pretest session, material presentation, and posttest session. From the comparison of the pretest and posttest results, it was found that there was an increase in the average score, from 48.34 to 61.67.Keywords: Indonesian spelling, EYD V, online mediaABSTRAKKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan EYD V dalam rangka mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia tim Layar Baca yang merupakan salah satu media online. Mitra dalam kegiatan ini adalah tim dari media online bernama Layar Baca. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Google Meet. Metode yang digunakan adalah ceramah yang dipadukan dengan diskusi, tanya jawab, dan tes. Kegiatan ini diikuti oleh 9 orang tim Layar Baca. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga sesi yaitu sesi prettest, pemaparan materi, dan sesi posttest.  Dari perbandingan hasil prettest dan posttest didapat bahwa adanya peningkatan nilai rata-rata yaitu dari dari 48,34 menjadi 61,67.Kata Kunci: Ejaan Bahasa Indonesia, EYD V, media online
Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah menengah pertama: Studi kualitatif mengenai kesiapan Guru Agama Katolik Arius Arifman Halawa; Rezkie Zulkarnain; Yusi Kurniati; Albina Imakulata
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 8, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v8i1.84548

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru Agama Katolik di Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Mempawah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif pemilihan subjek berdasarkan purposive sampling yaitu 25 orang guru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan diskusi kelompok terfokus. Hasil analisis data yang dilakukan melalui pengkodean wawancara dan notula diskusi kelompok terfokus menunjukkan bahwa sebagian besar sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka dan tergolong pada tahap ber-kembang. Pada tahap ini dijelaskan bahwa guru telah menyesuaikan praktik pembelajaran dan asesmen yang dituntut dalam Kurikulum Merdeka. Hal ini ditandai dengan guru yang merencanakan pembelajaran beriorientasi pada dokumen yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek. Guru juga menerapkan program membaca kitab suci dan renungan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai sebagai bentuk penguatan karakter profil pelajar Pancasila. Sebagai tolak ukur dalam merencanakan pembelajaran, guru memberikan refleksi dan evaluasi pasca pembelajaran. Kemudian guru mampu membimbing siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Namun kendala yang dirasakan guru yaitu kesulitan dalam memperoleh modul ajar sejenis khususnya pelajaran Agama Katolik. Sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan belajar, guru juga turut berkolaborasi kepada guru lain, masyarakat, dan orang tua siswa seperti mengadakan pertemuan di akhir semester.Kata Kunci: Kurikulum Merdeka; Kesiapan Guru; Pendidikan Agama Katolik. Implementation of Merdeka Curriculum in junior high school: A qualitative study of Catholic Religious Teachers' readiness Abstract: This study aims to determine the readiness of Catholic Religion teachers in Junior High Schools in Mempawah Regency in implementing the Merdeka Curriculum. The research method used is descriptive qualitative subject selection based on purposive sampling, namely 25 teachers. Data collection techniques using interviews and focus group discussions. The results of data analysis conducted through interview coding and focus group discussion minutes show that most schools have implemented the Merdeka Curriculum and are classified as in the developing stage. At this stage, it is explained that teachers have adjusted the learning and assessment practices required in the Merdeka Curriculum. This is indicated by teachers who plan learning oriented to the documents provided by the Ministry of Education and Culture. Teachers also implement scripture reading and devotional programs before teaching and learning activities begin as a form of strengthening the character of the Pancasila student profile. As a benchmark in planning learning, teachers provide post-learning reflection and evaluation. Then the teacher is able to guide students to complete the assigned tasks. However, the obstacle felt by teachers is the difficulty in obtaining similar teaching modules, especially Catholic Religion lessons. As a form of support for learning progress, teachers also collaborate with other teachers, the community, and parents of students such as holding meetings at the end of the semester.
Pelatihan Quizziz sebagai Penerapan Literasi Digital dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Arius Arifman Halawa; Rezkie Zulkarnain; Yusi Kurniati; Albina Imakulata
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.4052

Abstract

Kegiatan PkM ini bertujuan memberikan penyadaran kepada guru Agama Katolik tingkat SMP sederajat di Kabupaten Mempawah akan kesiapan dengan segala perubahan dan mau meng-upgrade diri termasuk dalam hal literasi digital. Selain itu PkM ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan peserta tentang literasi digital khususnya aplikasi Quizizz. Mitra dalam kegiatan ini adalah guru PAK di Kabupaten Mempawah yang terdiri dari 30 orang. Metode pengabdian meliputi persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa selama praktik penyusunan soal dengan menggunakan Quizziz, peserta berhasil menggunakan aplikasi tersebut mulai dari menyusun soal, mengatur jawaban menjadi acak, mengatur durasi waktu menjawab soal, hingga mengunduh nilai.
Kajian Morfologis Reduplikasi dalam Novel Ayam Goreng Gadamala dan Pria Berkacamata dan Kontribusinya Terhadap Pembelajaran Apresiasi Sastra Kurniati, Yusi
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v10i1.4596

Abstract

Penelitian ini menganalisis reduplikasi dalam novel Ayam Goreng Gadamala dan Pria Berkacamata untuk mengidentifikasi jenis dan kontribusinya terhadap apresiasi sastra. Metode penelitian deskriptif kualitatif dilakukan melalui teknik baca dan catat. Hasil penelitian menemukan 470 data reduplikasi dengan komposisi: reduplikasi utuh (57%), reduplikasi berimbuhan (28%), reduplikasi semu (6,6%), reduplikasi sebagian (5,3%), dan reduplikasi berubah bunyi (3%). Setiap jenis reduplikasi memiliki karakteristik semantis unik, dengan reduplikasi utuh paling dominan karena maknanya terendah. Analisis menunjukkan reduplikasi tidak sekadar fenomena gramatikal, melainkan strategi komunikasi yang mencerminkan kreativitas kognitif penutur dalam memanipulasi bahasa. Penelitian berkontribusi pada pengembangan kajian morfologi bahasa Indonesia, teori stilistika sastra, dan model integrasi linguistik-sastra. Secara pedagogis, temuan mengungkapkan bahwa reduplikasi dapat menjadi instrumen penting dalam meningkatkan apresiasi sastra melalui pemahaman mendalam tentang struktur dan fungsi bahasa dalam karya sastra. Kata kunci : reduplikasi, morfologi, novel Indonesia, apresiasi sastra, linguistik
PENDIDIKAN MULTIKULTUR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SEBAGAI UPAYA MENGHARGAI KEBERAGAMAN SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 13 PONTIANAK Nani, Marta; Kurniati, Yusi; Tinenti, Hemma Gregorius
Selidik (Jurnal Seputar Penelitian Pendidikan Keagamaan) Vol. 6 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral St. Petrus Keuskupan Atambua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61717/sl.v6i1.118

Abstract

This study aims to describe the learning process and inhibiting factors of Multicultural Education in Catholic Religious Education and Character Education learning in Class VII E of SMP Negeri 13 Pontianak. Using a qualitative descriptive method with interview and documentation techniques, the study involved one Catholic Religious Education teacher, four students, and one principal as data sources. The results of the study indicate that multicultural education has been integrated into learning even though there is no specific theme about multicultural education. Teachers insert values ​​of respect for differences in gender, ethnicity, culture, and religion in the learning process. Teachers also act as role models by showing an attitude of respecting differences inside and outside the classroom. The main inhibiting factors are the lack of facilities and infrastructure such as narrow rooms, the unavailability of tables, chairs, blackboards, and learning books, and the lack of socialization activities about multicultural education. This study recommends improving facilities and infrastructure and the intensity of socialization to optimize multicultural education in schools.
Moderasi Beragama untuk Mewujudkan Kampus Inklusif dan Mahasiswa yang Moderat Kurniati, Yusi; Arifman Halawa, Arius; Zulkarnain, Rezkie; Rianto, Agustian
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.5764

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep moderasi beragama kepada mahasiswa, mendorong sikap inklusif terhadap perbedaan agama dan budaya, meningkatkan toleransi dalam keberagaman, serta mencegah paparan ideologi radikal atau ekstremisme agama. Kegiatan dilaksanakan melalui metode sosialisasi dengan pendekatan pengajaran dan diskusi aktif, melibatkan 30 mahasiswa dari perguruan tinggi Katolik dengan latar belakang agama yang berbeda. Tahapan pelaksanaan meliputi koordinasi dengan mitra, penyusunan materi, pretest, penyampaian materi oleh narasumber, diskusi kelompok, studi kasus, dan posttest. Evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang moderasi beragama, khususnya terkait indikator komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan sikap akomodatif terhadap budaya lokal. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan teoretis tetapi juga terlibat aktif dalam menganalisis kasus nyata terkait moderasi beragama. Hasil pengabdian menunjukkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mempraktikkan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi calon pemimpin yang mendukung perdamaian dan persatuan di masyarakat luas.