Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Remaja di SMP PG Bunga Mayang Lampung Utara Rizqika Maharani; Fika Minata Wathan; Sri Handayani
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 12 (2023): Volume 3 Nomor 12 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i12.12235

Abstract

ABSTRAK Personal hygiene saat menstruasi adalah tindakan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan pada organ kewanitaan saat menstruasi Masyarakat menganggap informasi kesehatan reproduksi termasuk tentang perilaku higienis saat menstruasi masih tabu dan tidak pantas dibicarakan sehingga membatasi komunikasi antara orangtua dan remaja, selain itu kurangnya penyuluhan tentang kesehatan reproduksi akibatnya banyak remaja mengambil keputusan yang salah mengenai kesehatan reproduksi mereka.kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene terutama pada saat menstruasi dari institusi tersebut maupun dari orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, dukungan orang tua dan sumber informasi secara simultan dengan personal hygiene saat menstruasi pada remaja di SMP PG Bunga Mayang Lampung Utara Tahun 2023. Desain penelitian menggunakan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian  kelas VII, VIII dan IX yang berjumlah 180 orang dan sampel berjumlah 124 orang. Pengumpulan data dengan kuesioner, analisis data bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis Bivariat diketahui ada hubungan antara pengetahuan dengan personal hygiene saat menstruasi pada remaja (p-value = 0,027).Ada hubungan antara dukungan orang tua dengan personal hygiene saat menstruasi pada remaja (p-value = 0,023). Ada hubungan antara sumber informasi  dengan personal hygiene saat menstruasi pada remaja (p-value = 0,044). Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan, dukungan orang tua, dan sumber informasi secara simultan dengan Personal Hygiene saat menstruasi pada remaja di SMP PG Bunga Mayang Lampung Utara tahun 2023.  Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi yang berhubungan dengan personal hygiene Kata Kunci: Pengetahuan, Dukungan Orang Tua, Sumber Informasi, Personal Hygiene  ABSTRACT Personal hygiene during menstruation is an action to maintain the health and cleanliness of the female organs during menstruation. The public considers that information on reproductive health, including about hygienic behavior during menstruation, is still taboo and inappropriate to discuss, thereby limiting communication between parents and teenagers. In addition, the lack of education about reproductive health has many consequences. teenagers make wrong decisions regarding their reproductive health. lack of knowledge about personal hygiene, especially during menstruation, from these institutions and from parents. The aim of this research was to determine the relationship between knowledge, parental support and sources of information simultaneously with personal hygiene during menstruation in adolescents at SMP PG Bunga Mayang, North Lampung in 2023. The research design used quantitative analytics with a cross sectional approach. The population in the study for classes VII, VIII and IX were 180 people and the sample were 124 people. Data collection used questionnaires, bivariate data analysis using the chi square test. The results of the Bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge and personal hygiene during menstruation in adolescents (p-value = 0.027). There was a relationship between parental support and personal hygiene during menstruation in adolescents (p-value = 0.023). There was a relationship between information sources and personal hygiene during menstruation in adolescents (p-value = 0.044). The conclusion is that there was a significant relationship between knowledge, parental support, and sources of information simultaneously with Personal Hygiene during menstruation in teenagers at SMP PG Bunga Mayang, North Lampung in 2023. It is hoped that the results of this research can add references related to personal hygiene Keywords: Knowledge, Parental Support, Information Sources, Personal Hygiene
HUBUNGAN STATUS GIZI, KUNJUNGAN ANC, DAN KONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2022 Rohani, Alia; Wathan, Fika Minata; Yunola, Satra
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 6, No 2 (2023): IMJ (Indonesia Midwifery Journal) Februari - Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v6i2.8366

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan sekitar 33% orang didunia menderita anemia, dengan kekurangan zat besi dianggap sebagai penyebab utama, dan anemia menyumbang hampir 9% dari tahun ke tahun dengan masalah kecacatan. Diperkirakan juga bahwa di seluruh dunia 32 juta wanita hamil mengalami anemia dan 496 juta wanita tidak hamil mengalami anemia. Tujuan Penelitian ini adalah Mengetahui Hubungan Status Gizi, Kunjungan ANC Dan Konsumsi Tablet Fe, Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2022. Desain penelitian ini menggunakan Teknik Acidental Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januarai- Februari tahun 2022 di Puskesmas Pembina Palembang. Populasi dari Penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil Trimester III yang melakukan kunjungan ANC pada saat penelitian. Sampel pada penelitian ini di ambil dengan menggunakan teknik Acidental Sampling yaitu berjumlah 42 responden. Analisis data dilakukan secara Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian ini menunjukan dari 42 responden 24 responden mengalami anemia kehamilan lebih banyak dari ibu hamil yang tidak mengalami anemia selama kehamilan yaitu berjumlah 18 responden. Berdasarkan uji statistik Chi-Squere yang membandingkan p value dengan tingkat kemaknaan a = 0.05 menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Status gizi p value (0.035), Kunjungan ANC (0.001), dan Konsumsi Tablet FE (0.002) dengan kejadian Anemia pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2022. Di harapkan pada Puskesmas Pembina Palembang agar dapat memberikan penyuluhan tentang Anemia pada kehamilan dengan status gizi, kunjungan ANC dan Konsumsi Tablet FE yang cukup agar semua ibu hamil mengerti tentang Anemia pada kehamilan.
Hubungan Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur Dan Usia Menarche Dengan Kejadian Dismenorea Primer Pada Siswi Sma Negeri 8 Palembang Rahmel Linda Abror; Fika Minata Wathan; Reffi Dhamayanti; Ahmad Arif
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2002

Abstract

Dismenorea primer merupakan nyeri haid tanpa disertai kelainan pada organ genital yang biasa muncul pada umur 15-25 tahun dan dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Menarche dini, aktivitas fisik rendah dan kualitas tidur yang buruk dapat menjadi faktor kejadian dismenorea primer.Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, kualitas tidur dan usia menarche dengan kejadian dismenorea primer. Penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 68 orang. Variabel pada penelitian ini adalah dismenorea primer, aktivitas fisik, kualitas tidur dan usia menarche. Pengumpulan data menggunakan Numeric Pain Rating Scale, Phsical Activity Rasio, Pitssburgh Sleep Quality Indeks.Responden dengan dismenorea primer sebesar 66,2%. Responden dengan tingkat aktivitas fisik sedang sebanyak 61,8%. Responden dengan kualitas tidur buruk sebanyak 45,6%. Responden dengan usia menarche dini sebanyak 30,9%. Hasil statistik antara dismenorea primer dengan aktivitas fisik (p=0,007), kualitas tidur (p=0,001), dan usia menarche (p=0,023).Terdapat hubungan antara aktivitas fisik, kualitas tidur dan usia menarche dengan kejadian dismenorea primer pada Siswi SMA Negeri 8 Palembang.
Hubungan Tingkatan Stres, Status Gizi, dan Kualitas Tidur dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Kebidanan di Universitas Kader Bangsa Palembang Intan Wahyuni; Fika Minata Wathan; itin Dewi Sartika Silaban; Rohaya Rohaya
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 2 (2023): November 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i2.2008

Abstract

Menstruasi merupakan salah satu aspek kematangan seksual yang pertama kali terjadi pada masa pubertas seorang wanita. Rata-rata siklus menstruasi normal terjadi sekitar 21-35 hari sedangkan yang temasuk gangguan siklus menstruasi meliputi polimenorrhea, oligomenorrhe, dan amenorrhea. Dampak panjang jika gangguan siklus menstruasi tidak ditangani dengan segera maka akan mengakibatkan beberapa penyakit seperti infertilitas, kanker serviks dan kanker payudara.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkatan stres, status gizi, dan kualitas tidur dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi program studi kebidanan di Universitas Kader Bangsa Palembang Tahun 2022. Desian penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross sectional. Subjek Penelitian ini adalah seluruh mahasiswi program studi kebidanan reguler pada Fakultas Kebidanan dan Keperawatan di Universitas Kader Bangsa Palembang sebanyak 82 responden. Subjek penelitian diambil dengan teknik pengumpulan data total sampling. Data penelitian didapatkan melalui pengisian kuesioner gangguan siklus menstruasi, kuesioner Depression Anxiety Stress Scales (DASS 42), kuesioner IMT, Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data terkumpul dianalasis dengan menggunakan program SPSS 22 dengan rumus Chi Square. Dari hasil penelitian ini didapatkan sebagai berikut : pertama, sebanyak 47 responden (57,3%) mengalami gangguan siklus menstruasi dengan kategori siklus 21 hari atau 35 hari. Sebanyak 36 responden (43,9%) mengalami stres normal dengan kategori nilai skor DASS 42 0-14. Dari Uji chi square tingkatan stres dan gangguan siklus menstruasi didapatkan p value 0,000 ≤ α 0,05.Sebanyak 44 responden (53,7%) mengalami status gizi tidak normal dengan hasil IMT ˂18,5 kg/m² atau IMT 25 kg/ m². Uji chi square didapatkan nilai p value 0,018 ≤ α 0,05. Sebanyak 59 responden (72,0%) mengalami kualitas buruk dengan hasil PSQI <5. Dari hasil uji chi square didapatakan nilai p value 0,001 ≤ α 0,05. Terdapat hubungan tingkatan stres, status gizi, dan kualitas tidur dengan gangguan siklus menstruasi pada Mahasiswi Program Studi Kebidanan di Universitas Kader Bangsa Palembang Tahun 2022
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Akseptor Kb dalam Memilih Alat Kontrasepsi Implan di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Kasmiza Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan Pretty Zhinta Khalifatunnisa; Fika Minata Wathan; Putu Lusita Nati Indriani; Ahmad Arif
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2001

Abstract

World Health Organization (WHO) tahun 2018 prevalensi pemakaian alat kontrasepsi mencapai 57,8 persen. Sedangkan tahun 2019 pemakaian alat kontrasepsi mencapai 63,4 persen dan tahun 2020 pemakaian alat kontrasepsi mencapai 68,6 persen. Untuk di Negara Asia dan Amerika Latin, dan terendah di Sub-Sahara Afrika. Di Afrika dari 23,6 persen menjadi 28,5 persen, di Asia telah meningkat sedikit dari 60,9 persen menjadi 61,8 persen, sedangkan di Amerika Latin dan Karibia tetap stabil pada 66,7 persendan 72,5 persen. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan, dan dukungan suami dengan minat akseptor KB dalam memilih alat kontrasepsi implan di PMB Kasmiza Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2023. Penelitian survey analitikdengancross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua akseptor KB aktif di PMB Kasmiza Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan tahun 2023 berjumlah 245 orang dan besar sampel yang digunakandalampenelitianiniadalah71respondendenganmenggunakanteknikpengambilansampelpurposive sampling.Analisis data menggunakan uji statistic Chi Square dengan hasil penelitian p value ≤ nilaiα (0,05). Hasil penelitian ini dari 71 responden pendidikan tinggi 57,6%% dan hubungan pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi implan (p-value = 0,000), pengetahuan baik 50% dan hubungan pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi implan (p-value = 0,002) sedangkan, dukungan sumi56,8% dan hubungan dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi implan (p-value = 0,000). Bidan diharapkan dapat dijadikan  masukan dalam meningkatkan cara konseling  pada akseptor KB terutama dalam minat akseptor KB dalam memilih alat kontrasepsi implan
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri di SMP Negeri 4 Banyuasin III Putri Eka Apriliani; Fika Minata Wathan; Reffi Dhamayanti; Ahmad Arif
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.1998

Abstract

Menstruasi adalah pengeluaran darahyang terjadi akibat perubahan hormoneyang terus menerus dan mengarah padapembentukan endometrium, ovulasisehingga terjadi peluruhan dinding rahimjika kehamilan tidak terjadi.Dismenore merupakan keluhan yang seringkali dirasakan oleh wanita pada saat menstruasi.Dismenore adalah rasa sakit pada bagian bawah perut ketika mengalami siklus menstruasi.Berdasarkan data World Health Organization(WHO) tahun 2017 didapatkan kejadian dismenore sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami dismenore dengan 10-16% mengalami dismenore berat. Angka kejadian dismenore di dunia sangat besar, rata-rata hampir lebih dari 50% wanita mangalaminya.Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada remaja putri di SMP Negeri 4 Banyuasin III tahun 2023. Metode pada penelitian ini menggunakan cross sectional dengan populasi 85 responden dan sampel sebanyak 85 responden menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan uji statistic chi square dengan p value α (0,05).  Hasil penelitian ini dari 46 responden dengan aktifitas fisik sedang yang mengalami kejadian dismenore sebanyak 37 responden (80,4%)  p value = 0,000, dari 68 responden dengan lama menstruasi normal yang mengalami dismenore sebanyak 39 responden (57,4%) dengan p value = 0,001, sedangkan dari 38 responden dengan kualitas tidur baik yang mengalami dismenore 9 responden (23,7%) p value = 0,000. Bidan diharapkan agar lebih meningkatkan penyuluhan dan edukasi mengenai dismenore pada remaja untuk meningkatkan kesehatan reproduksi.
ANALISIS DETERMINAN KEIKUTSERTAAN WUS DALAM PEMERIKSAAN IVA UNTUK DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN HBM Hasrita Octaliana; Fika Minata Wathan; Siti Aisyah; Rico Januar
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 2 (2022): EDITION JULY 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v10i2.2139

Abstract

Kanker  serviks  adalah  kanker  paling  umum  kedua  pada  wanita  yang  tinggal  di  negara berkembang yang berpenghasilan rendah dan merupakan kanker yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). WHO telah meninjau bukti mengenai kemungkinan modalitas untuk skrining kanker serviks dan telah menyimpulkan bahwa skrining harus dilakukan setidaknya sekali untuk setiap wanita dalam kelompok usia sasaran (30-49 tahun) dan test HPV, sitologi dan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) adalah tes skrining yang direkomendasikan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Lokan terhadap 170 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara usia, tingkat pendidikan, kerentanan, ancaman, hambatan, dan isyarat bertindak dengan keikutsertaan pemeriksaan IVA dengan nilai p 0,05, namun tidak terdapat hubungan pengetahuan, keparahan, dan manfaat dengan keikutsertaan pemeriksaan IVA dengan nilai p0,05. Faktor paling dominan berhubungan dengan keikutsertaan pemeriksaan IVA adalah kerentanan yang dirasakan baik memiliki peluang 200,870 kali untuk melakukan pemeriksaan IVA. Ada hubungan antara umur/usia, tingkat pendidikan, kerentanan, ancaman,   dengan keikutsertaan pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Lokan Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2020.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Capaian Imunisasi Booster Campak pada Anak Usia 18 Sampai 24 Bulan di Puskesmas Petaling Kabupaten Banyuasin Yuliani Yuliani; Ahmad Arif; Eka Rahmawati; Fika Minata Wathan
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2000

Abstract

Berdasarkan  Profil Kesehatan indonesia Suspek campak pada tahun 2018 sebesar 3,18 % per 100.000 penduduk, kemudian  pada  tahun  2019  angka  tersebut meningkat menjadi sebesar 3,29 %  per 100.000 penduduk. Sumatera Selatan menjadi salah satu wilayah dengan kasus campak klinis yang terbilang cukup tinggi. Imunisasi Booster adalah ulangan imunisasi dasar untuk memperpanjang masa perlindungan atau mempertahankan tingkat kekebalan anak yang sudah mendapatkan imunisasi dasar. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui   hubunganPengetahuan Ibu, minat ibu dan peran petugas kesehatan dengan Rendahnya Capaian Imunisasi Booster Campak Pada Anak Usia 18 sampai 24 Bulan di Puskesmas Petaling Kabupaten Banyuasin Tahun 2023. Metode pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional dengan populasi 66 anak dan sampel 66 anak menggunakan tehnik total sampling. . Analisis data menggunakan uji statistic chi square dengan p value α (0,05).  Hasil penelitian ini dari 41  responden yang berpengetahuan kurang baik 33 (80,5%) responden tidak lengkap imunisasi booster campak dengan  p value = 0,000, dari 38 responden ibu yang berminat 30 (78,9%) responden tidak lengkap imunisasi booster campak dengan p value = 0,002, sedangkan dari 57  responden yang berperan 39 (68,4%) responden tidak lengkap imunisasi booster campak dengan  p value = 0,022. Petugas kesehatan diharapkan agar bisa meningkatkan pemberian edukasi kepada ibu yang mempunyai anak balita mengenai pentingnya pemberian imunisasi booster campak.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24 – 60 BULAN Kurniati, Rahmi; Aisyah, Siti; Anggraini, Helni; Wathan, Fika Minata
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 2: Agustus 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i2.849

Abstract

Latar Belakang:  Stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Hal ini menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang irreversible, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan motorik serta penurunan performa kerja. Berat badan lahir, status pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaru hiprevalensi stunting. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan berat badan lahir, status pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Penyandingan Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2022. Metode: Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Penyandingan Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun pada bulan Januari 2022. Populasinya yaitu seluruh ibu yang memiliki balita usia 24 -60 bulan. Penelitian ini menggunakan metode observasi yang bersifat studi analitik dengan pendekatan case-control. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive samplingdengan jumlah 158 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan microtoise/pita meteran. Hasil: Analisis bivariat menggunakan uji chi-square pada variabel berat badan lahir didapatkan p-value=1,000, status ASI Eksklusif p-value=0,728 dan status imunisasi didapatkan p-value=0,327. Tidak ada hubungan antara berat badan lahir, status pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan di Puskesmas Penyandingan Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2022. Saran: Semua pihak terkait agar berkolaborasi menerapkan kebijakan untuk mengurangi risiko stunting agar masyarakat mendapatkan pendidikan yang berkualitas, dan dapat memberikan asupan nutrien yang seimbang dan meningkatkan derajat kesehatan anak. Kata Kunci: Stunting, Berat Badan Lahir, ASI Eksklusif, Imunisasi, Balita
Hubungan Status Gizi, Kepatuhan Komsumsi Tablet Fe Dan Pemeriksaan Kehamilan (Anc) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tebing Gerinting Indralaya Tahun 2024 Safitri, Shindy; Erma Puspita Sari; Rini Gustina sari; Fika Minata Wathan
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 3: April 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i3.8179

Abstract

Anemia is a condition where the red blood cells do not meet the physiological needs of the body. Anemia is commonly experienced by women, particularly due to iron deficiency. There are various factors that contribute to anemia, including external factors such as ANC visits, iron supplement tablets, healthcare personnel, and the environment. Internal factors include age, occupation, education, childbirth history, economic status, nutritional status, and family planning history. The aim of this study is to determine the relationship between nutritional status, adherence to iron tablet consumption, and pregnancy check-ups. This research uses a cross-sectional approach, conducted at Tebing Gerinting Health Center, Indralaya Selatan, Ogan Ilir from June 18 to June 30, using univariate and bivariate analysis. The results show that out of a population of 413, 80 respondents were selected, with 53 respondents (66.3%) experiencing anemia and 27 respondents (33.8%) not experiencing anemia. Most of the respondents (34 or 77.3%) had poor nutritional status, 47 respondents (81.0%) were non-compliant with iron tablet consumption, and 46 respondents (79.3%) had incomplete pregnancy check- ups, all of whom experienced anemia. Based on the chi-square test, it was found that there was a significant relationship between nutritional status and anemia occurrence in pregnant women, with a p-value of 0.039. The study concluded that there is a significant relationship between adherence to iron tablet consumption and anemia occurrence in pregnant women, with a p-value of 0.000, and between pregnancy checkups and anemia occurrence, with a p- value of 0.000. Therefore, there was a simultaneous relationship between nutritional status, adherence to iron tablet consumption, and pregnancy check- ups with anemia occurrence in pregnant women. The study recommends increasing public awareness of health, particularly among pregnant women.