Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK, PERSEPSI MANFAAT, DAN HAMBATAN PEMENUHAN ASUPAN GIZI ORANG DENGAN HIV/AIDS Sidjabat, Forman Novrindo; Triatmaja, Nining Tyas; Bevi, Amelia
GIZI INDONESIA Vol 44, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v44i1.556

Abstract

One of the efforts to improve the quality of life of people living with HIV/AIDS (PLWHA) is to maintain optimal nutritional status so that it can increase immunity to infection and disease, increase energy and be more productive. This study aims to describe the nutritional status, physical activity, and perceived benefits and barriers to fulfilling the nutritional intake of people living with HIV/AIDS (PLWHA). This research was a descriptive study using mixed methods. Data were collected on 5 female PLWH informants using a 2x24 hour food recall to determine consumption patterns and measure nutritional status based on BMI and the adequacy of nutritional intake (macro includes energy, protein, fat, carbohydrates; and micro including Vit. A, Vit. B, Vit. C, Zn); and the calculation of physical activity used the Physical Activity Level (PAL). In-depth interviews were conducted to explore perceived the benefits and barriers of PLWHA to fulfilling their nutritional needs and were analyzed using the Rapid and Rigorous Qualitative Data Analysis technique with triangulation informant. The BMI status of informants was 3 normal informants, 1 overweight informant, and 1 obese informant. Types of physical activity carried out were 4 informants doing light physical activity and 1 informant doing moderate physical activity. The frequency of eating the seams of informants is 3 times a day and the number of informants with normal adequacy of fat and energy intake is 1 informant each and 2 informants protein, carbohydrate nutrition intake is not sufficient. The adequacy of normal micronutrients is vitamin b for 2 informants, vitamin c, and b for 1 informant each. The informants know that nutrients can increase immunity, but the types of consumption by the informants have not varied. Assistance services, counseling, and nutrition education are also needed during the HIV / AIDS treatment process.ABSTRAKSalah satu upaya meningkatkan kualitas hidup Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat meningkatkan kekebalan terhadap infeksi dan penyakit, peningkatan energi dan akan lebih produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan status gizi, aktivitas fisik, serta persepsi manfaat dan hambatan pemenuhan asupan gizi orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode campuran. Data dikumpulkan pada 5 informan ODHA perempuan dengan menggunakan food recall 2x24 jam untuk mengetahui pola konsumsi dan mengukur status gizi berdasar pada IMT dan kecukupan asupan gizi (makro meliputi energi, protein, lemak, karbohidrat; dan mikro meliputi vitamin A, vitamin B, vitamin C, Zn); perhitungan aktivitas fisik menggunakan Physical Activity Level (PAL). Wawancara mendalam dilakukan untuk menggali persepsi manfaat dan hambatan ODHA mencukupi kebutuhan gizi dan dianalisa menggunakan teknik Rapid and Rigorous Qualitative Data Analysis dengan informan triangulasi. Status IMT informan adalah 3 informan normal, 1 informan gemuk, dan 1 informan obesitas. Jenis aktivitas fisik yang dilakukan adalah 4 informan melakukan aktivitas fisik ringan dan 1 informan melakukan aktivitas fisik sedang. Frekuensi makan keliman informan sebanyak 3x sehari dan jumlah informan dengan kecukupan normal pada asupan lemak dan energi masing-masing 1 informan dan protein sebanyak 2 informan, asupan gizi karbohidrat tidak tercukupi. Kecukupan gizi mikro normal adalah vitamin B pada 2 informan, vitamin C dan B masing-masing 1 informan. Informan mengetahui zat gizi dapat meningkatkan kekebalan tubuh tapi jenis konsumsi informan belum beragam. Diperlukan juga layanan pendampingan, konseling dan edukasi gizi, selama proses pengobatan HIV/AIDS.Kata kunci: HIV/AIDS, ODHA, angka kecukupan gizi
PENGUKURAN TIMBAL PADA AIR SUNGAI DAN BIOINDIKATOR LOKAL DI SUNGAI BRANTAS KOTA KEDIRI, PROVINSI JAWA TIMUR Forman Novrindo Sidjabat; Vichy Alwi; Mahmudi Mahmudi; Yuli Puspitasari
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 19 No 3 (2020): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOLUME 19 NOMOR 3 TAHUN 2020
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jek.v19i3.3459

Abstract

ABSTRACT Heavy metal contamination has become one of the priorities of global public health problems since it was first published in 1848 as a cause of disease. This study aims to obtain the latest conditions of lead (Pb) contamination along the Brantas River in Kediri City. Sampels were river water and local bio-indicators B. gonionotus (bader fish) and Ipomoea aquatica (water spinach). Data collected usingI 6989.8: 2009 for river water, SNI 2354.5: 2011 B. gonionotus and SNI 01-2896-1998 for water spinach. The results of the Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) examination at the BARISTAND Laboratory in Surabaya City were compared with the Pb threshold value according to PP No 82 of 2001 for river water, SNI 2729: 2013 for B. gonionotus, and SNI 7387: 2009 for Ipomoea aquatica. Pb contamination in Brantas River is caused by vehicle fuel discharges that cross the bridge before the sampling point, domestic waste, and agriculture. Therefore, river conservation policies and supervision of the industrial and domestic sectors around the Brantas River basin across sectors and across regions are needed. In addition, water treatment techniques for Brantas River water is needed so that in the future it can be consumed. Keywords: Lead contamination, Brantas River, bioindicators, B. gonionotus, Ipomoea aquatica ABSTRAK Cemaran logam berat menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan masyarakat secara global sejak dipublikasikan pertama kali di tahun 1848 sebagai penyebab penyakit. Penelitian deskriptif ini bertujuan mendapatkan kondisi terbaru cemaran timbal (Pb) di sepanjang Sungai Brantas Kota Kediri. Sampel adalah air sungai dan bioindikator lokal B. gonionotus (ikan bader) dan Ipomoea aquatica (kangkung air) yang dikumpulkan menggunakan SNI 6989.8:2009 untuk air sungai, SNI 2354.5:2011 untuk ikan bader, dan SNI 01-2896-1998 untuk kangkung air. Hasil pemeriksaan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) di Laboratorium BARISTAND Kota Surabaya, Kadar Pb melebihi ambang batas serta lokasi titik pengambilannya untuk sampel air sungai adalah 0.05 mg/L (sebelum), 0,25 mg/L (setelah), dan 0,33 mg/L (di Sungai Jong Biru); sampel ikan bader adalah 0,453 mg/kg (setelah Sungai Jong Biru), dan sampel kangkung air adalah 3,29 mg/kg (di bawah Jembatan Mrican). Kontaminasi Pb di Sungai Brantas disebabkan oleh buangan bahan bakar kendaraan yang melintas di jembatan sebelum titik pengambilan sampel, limbah domestik, dan pertanian. Diperlukan kebijakan konservasi perairan sungai dan pengawasan industri dan domestik disekitar DAS Brantas, serta perlu disiapkan teknik pengolahan air Sungai Brantas sehingga di masa depan dapat dikonsumsi. Kata kunci: Kontaminasi timbal, Sungai Brantas, bioindikator, B. gonionotus, Ipomoea aquatica
Pelibatan Kelompok Masyarakat Kelurahan Bandar Lor Kota Kediri Pada Upaya Penyehatan Lingkungan Forman Novrindo Sidjabat; Nining Tyas Triatmaja; Yoanita Indra Kumala Dewi
COVIT (Community Service of Health) Vol. 1 No. 2 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.718 KB)

Abstract

The waste problems in Bandar Lor include high piles of waste, the discovery of littered waste, and low waste processing activities, such as no waste sorting process before disposal (90.3%) and no waste recycling (94.7%) ). This community service aims to improve the knowledge and skills of the community in processing organic and inorganic waste with a target of 25 representatives of 5 RTs selected purposively, carried out in the form of lectures and demonstrations and carried out pretest and posttest activities which were tested using paired t-test. The result of this community service is an increase in the skills of participants, an increase in the average score of participants (pretest = 65.6 and posttest = 96.8), and this training activity has proven to be effective in increasing the knowledge and skills of the community to process organic and inorganic waste (p <0 , 05). This activity needs to get the support of the government by issuing an advisory to implement a culture of sorting and treating household waste Keywords: Environmental Health, Inorganic Waste, Organic Waste, Recycling
Evaluasi penyelenggaraan surveilans COVID-19 di UPTD Puskesmas Pare Kabupaten Kediri Forman Novrindo Sidjabat; Rafika Erriz Arthameivia
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 7 No 1 (2021): JHECDs Vol. 7, No. 1, Juni 2021
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v7i1.4810

Abstract

Surveilans adalah bagian penting dari praktik kesehatan masyarakat. Identifikasi kasus COVID-19 baru yang diduga atau dikonfirmasi merupakan hal penting untuk intervensi kesehatan masyarakat yang efektif dan dasar perencanaan pencegahan pandemi di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati penerapan sistem surveilans COVID19 di Puskesmas di pedesaan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional pada pelayanan kesehatan primer masyarakat pedesaan Indonesia. Responden penelitian adalah petugas surveilans epidemiologi di Puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan dibandingkan dengan keputusan menteri dan pedoman surveilans. Penerapan sistem surveilans COVID-19 sudah mendapat dana khusus dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, kegiatan pendataan aktif, penyajian data dalam bentuk tabulasi, variasi penyajian data dan interpretasi tidak dilakukan, sistem survei sederhana, dapat diterima, pelaporan tepat waktu, nilai prediksi positif dapat dihitung, sistem sensitif karena dapat mendeteksi kasus dan dapat mewakili kejadian kasus di wilayah kerja Puskesmas. Tantangan epidemiologi surveilans COVID-19 di pedesaan di Indonesia adalah jumlah personel surveilans yang terbatas sementara harus menangani beberapa kegiatan surveilans epidemiologi penyakit lainnya. Petugas surveilans perlu mendapatkan pelatihan tentang variasi penyajian data dan cara menafsirkan data.
PREDIKSI INCIDENCE DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFIAL NEURAL NETWORK) Jerhi Wahyu Fernanda, S.Si, M.Si -; Forman Novrindo Sidjabat
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v6i2.199

Abstract

Time series analysis is one of the statistical methods used as tools to predict the incidence of a disease. Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) model is a frequently used method. However, this method has some disadvantages as there are assumptions that must be met and can not explain nonlinear cases. This condition requires a more flexible method, namely Artificial Neural Network (ANN). This study aims to apply the ANN method to predict the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever DHF 2018 in one district in East Java province. Selection of this district is based on the conditions in this area that experienced DHF Outbreak (KLB) in 2015. Data used in this reseach is incidence DHF from January 2013 to December 2017. Data is divided into two parts, namely training data consisting of incidence DHF januari 2013 until December 2016. Data testing consists of DHF incidence from 2017 to December 2017. The best ANN model is an ANN model with 9 nodes on a hidden layer with a Root Mean Square Error (RMSE) value of 7.914. DHF incidence prediction in 2018 January to December has tended to be constant at 9 and has a tendency to stagnate.
Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Infeksi HBV dan HCV pada Orang dengan HIV/ AIDS (ODHA) Forman Novrindo Sidjabat; Durroh Humairoh; MM Riyaniarti Estri
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 36, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.415 KB) | DOI: 10.20884/1.mib.2019.36.1.706

Abstract

Data statistik Ditjen PP dan PL Kemenkes RI menyebutkan  bahwa  kasus  HIV/AIDS  di  Indonesia  sampai  bulan  Maret 2016 mencapai 276.511 penderita, dan 11,4% diantaranya tercatat di Jawa Timur (Jatim). Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) sering terkena virus hepatitis, sekitar sepertiganya memiliki penyakit infeksi bersamaan dengan HBV atau HCV, yang dalam jangka panjang akan menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian infeksi HBV dan HCV pada ODHA. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 81 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang melakukan tes HIV di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri. Penelitian ini tidak menemukan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian infeksi HBV dan HCV pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). 
Pengolahan Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal Oktovina Rizky Indrasari; Yoanita Indra Kumala Dewi; Nining Tyas Triatmaja; Mohamad Anis Fahmi; Forman Novrindo Sidjabat; Atmira Sariwati; Ekawati Sutikno; Dianti Ias Oktaviasari; Ana Nur Filiya
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tempe merupakan pangan fungsional dengan harga terjangkau yang banyak dikonsumsi sebagai protein nabati. Tempe kedelai lebih dikenal dan disukai oleh banyak orang karena warnanya yang putih dan tekstur yang kompak sehingga lebih menarik untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terkait pangan fungsional berbasis pangan lokal tempe. Upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dapat dilakukan dengan melibatkan peran serta remaja sebagai kader muda sadar kesehatan. Tujuan Kegiatan: meningkatkan pengetahuan, pemamaham dan kemampuan peserta dalam mengedukasi pengolahan pangan fungsional berbasis pangan lokal tempe.Metode Kegiatan: Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, yaitu  penyuluhan meningkatkan pengetahuan, pemamaham dan kemampuan peserta dalam mengedukasi pengolahan pangan fungsional berbasis pangan lokal tempe. Kegiatan ini dilakukan secara daring dengan jumlah peserta sebanyak 47 peserta. Hasil Pengabdian: Rata-rata pengetahuan peserta terkait pengolahan pangan lokal tempe sebelum dilakukannya edukasi adalah 3,78  dan mengalami peningkatan setelah diedukasi, yaitu 4,76. Simpulan dan Saran: Pelatihan daring terkait pengolahan pangan fungsional berbasis pangan lokal tempe dapat meningkatkan pengetahuan peserta. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya dilakukan metode lain dalam edukasi dengan menggunakan media yang berbeda.
Analisis Trend Kunjungan Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronis Stadium 5 di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto Tahun 2019-2021 Forman Novrindo Sidjabat; Reni Alif Fahjaria
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/ijhim.v2i2.68

Abstract

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan dengan prevalens dan insiden yang meningkat, prognosis yang buruk, dan biaya yang tinggi. Tujuan penelitian ini mengetahui tatakelola pengelolaan data dan trend kunjungan pasien rawat inap PGK stadium 5 di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto tahun 2019-2021. Merupakan penelitian deskriptif dan teknik pengambilan sampel total sampling dengan populasi seluruh pasien PGK stadium 5 yang terdata rawat inap tahun 2019-2021 di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto. Sampel penelitian ini yaitu pasien PGK stadium 5 pada tahun 2019-2021 sebanyak 2.756 pasien. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dan data disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Hasil penelitian didapatkan trend kunjungan pasien PGK stadium 5 berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, status keluar rumah sakit, dan Length of stay (LOS) mengalami penurunan. Diharapkan tenaga kesehatan Rumah Sakit Gatoel Mojokerto melakukan promosi kesehatan kepada paaien untuk menerapkan pola hidup yang sehat seperti menghindari perilaku merokok dan banyak minum air putih sehingga dapat membantu menurunkan angka morbiditas PGK stadium 5.
PENGGALIAN PERUBAHAN PERILAKU REMAJA SELAMA PANDEMI COVID-19 Forman Novrindo Sidjabat
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 4 (2022): JULI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkm.v10i4.34210

Abstract

The problem of COVID-19 has caused a decline in the health of adolescents, one of the consequences of the social restrictions has had an impact on changing their behavior. Social restrictions that imposed due to the COVID-19 pandemic will have adverse effects on adolescent behavior and activities such as increased screen time, passive behavior, and increased sleep. This study aims to determine changes in adolescent behavior during the COVID-19 pandemic. This study was a descriptive study of 150 adolescents who were collected using a consecutive sampling technique using an online questionnaire and analyzed univariately. The results showed that during the COVID-19 pandemic there was an increase in student anxiety about the family's economic condition, reduced physical activity, use of social media, consumption of sugary foods and drinks, cigarettes, and alcohol. A family-based approach is needed to monitor adolescent behavior in order to stay active and divert stress on activities that are preferred by them.
Mekanisme Sistem Elektronik Pengelolaan dan Pelaporan Data Vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto Tahun 2022 Forman Novrindo Sidjabat
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 3 (2022)
Publisher : Minat Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jisph.76168

Abstract

Latar belakang: Rumah sakit sebagai pelaksana vaksinasi harus melaporkan data kunjungan pasien vaksin untuk mengetahui capaian program vaksinasi baik berdasarkan jenis fasilitas penyelenggara kegiatan vaksinasi maupun wilayah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pengelolaan dan pelaporan data vaksin dengan sistem elektronik di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto tahun 2022.Metode: Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan subjek dua petugas perekam medis dan informasi kesehatan. Informasi dikumpulkan dengan metode observasi nonpartisipatif dan wawancara mendalam.Hasil: Kegiatan pengelolaan dan pelaporan data vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto mengintegrasikan tiga system yaitu SIMRS menghasilkan laporan harian vaksinasi untuk Direktur Rumah Sakit Gatoel Mojokerto, sistem primary care vaksinasi BPJS untuk klaim biaya vaksin dan pengadaan vaksin, sistem gayatri Kota Mojokerto untuk laporan pemantauan capaian program vaksinasi ke Dinkes Kota Mojokerto. Sistem informasi pengelolaan dan pelaporan data vaksin di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto menerapkan model desentralisasi.Kesimpulan: Mekanisme kegiatan pengelolaan dan pelaporan data vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto merupakan bentuk integrasi tiga sistem yaitu SIMRS, primary care vaksinasi BPJS, dan Sistem Gayatri dengan model desentralisasi.