Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Effect of Aqueous and Ethanol Extract of Acacia nilotica L. Leaves on Seed Germination of Vigna radiata L. Nailul Rahmi Aulya
Indonesian Journal of Science and Education (IJOSE) Vol 4, No 2 (2020): INDONESIAN JOURNAL OF SCIENCE AND EDUCATION
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/ijose.v4i2.2243

Abstract

This research aimed to tested the effect of extract on Vigna radiata L. germination. Tested the effect of crude extract of A. nilotica leaves on germination was conducted experimentally using Factorial Completely Randomized Design (FCRD). The first fact or was the type of crude extract and the second factor was levels of extract concentration. The result showed that the application of aqueous and ethanol extract enhanced all parameters of V. radiata L. germination (percentage of seed germination, rate of seed germination, radicle length, seedling fresh weight). Application of lower concentration (0,25%) of aqueous and ethanol extract increased speed of germination, radicle length, and fresh weight of seed. The application of 75% aqueous extract increased the percentage of germination to 100% than control and another treatment. However, further research is needed to confirm the effect of this plant extract on the vegetative growth of Vigna radiata L.Keyword: Acacia nilotica, aqueous extract, ethanol extract, seed germinatio
The Growth of Coastal Cottonwood (Hibiscus tiliaceus Linn.) Seedlings by Inoculating Arbuscular Mychorrhiza Fungi (AMF) on Sand Beach Planting Media Nailul Rahmi Aulya; Zozy Aneloi Noli; Suwirmen Suwirmen
Jurnal Biologi Universitas Andalas Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jbioua.8.2.36-40.2020

Abstract

Hibiscus tiliaceus L. is a seaside plant that has several benefits, one of which is as a producer of paper fiber. H. tiliaceus need a better nutrient to grow on coastal land that is still constrained by the high level of salinity. By this, a special treatment is needed to support its growth. One of them is the application of mycorrhizal inoculants. Mycorrhizae is known as one of the fungi that can help plants tolerate salinity. The aims of the research were to determine the effect of AMF inoculants and determine the best doses of AMF to the seedling growth. The research used completely randomized design with 5 treatments and 5 replications. The treatments were (A) without AMF (control), (B) inoculation AMF 10 g/plant, (C) inoculation AMF 15 g/plant, (D) inoculation AMF 20 g/plant and (E) inoculation AMF 25 g/plant. The result showed that AMF can infect the roots of hibiscus seedlings with an infection degree of 18-34%. However, it has not been able to have a significant effect on shoot length, number of leaves, dry weight of root, and dry weight of shoot.
Peningkatan Pengetahuan Guru Tentang PjBL dan Kreatifitas Melalui Kegiatan Webinar Supriyatin Soelaiman; Nailul Rahmi Aulya; Refirman Dj; Vonny Vonny; Rizki Aditya Yanuar; Inne Sintiya Rahma; Verdiana Rahmadhani
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i1.7886

Abstract

Background: Sistem pembelajaran IPA menitikberatkan pada pemberian kemampuan untuk mengeksplorasi dan memahami alam di sekitar secara ilmiah untuk meningkatkan berbagai kompetensi. Terlebih dalam menjawab tantangan pembelajaran Abad 21 yang dimana dengan kemajuan bidang teknologi dan informasi sehingga menuntut dunia pendidikan agar memberikan bekal kepada siswa umtuk meningkatkan kompetensinya, pembelajaran IPA harus mampu membangun HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, yang salah satunya adalah kemampuan berpikir kreatif maka dari itu guru juga harus berpikir kreatif dalam merancang model pembelajaran. Metode: Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ialah dengan melakukan survey analisis kebutuhan yang kemudian dilanjutkan menggunakan metode webinar (web-based seminar). Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru MGMP IPA dan MTs wilayah Bekasi, Jawa Barat sekitar 100 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan ialah dengan penilaian pre-test beserta post-test serta penilaian LKPD untuk mengukur tingkat pengetahuan dan Kreativitas kemudian dibuktikan dengan uji T. Hasil: Hasil kegiatan ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan guru setelah mengikuti kegiatan webinar. Uji t terhadap skor pre-test dan post-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, dengan p-value =3,55e-05. Uji korelasi antara pengetahuan dan Kreativitas menampilkan terdapat adanya korelasi yang signifikan, dengan p-value = 0,007241. Kesimpulan: Setelah kegiatan ini, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan guru selama mengikuti kegiatan webinar.
UJI KUALITATIF SENYAWA AKTIF FLAVONOID DAN TERPENOID PADA BEBERAPA JENIS TUMBUHAN FABACEAE DAN APOCYNACEAE DI KAWASAN TNGPP BODOGOL Daffa Azalia; Intan Rachmawati; Safina Zahira; Fitri Andriyani; Titis Melia Sanini; Supriyatin Supriyatin; Nailul Rahmi Aulya
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 1 (2023): Bioma : Januari - Juni 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senyawa flavonoid dan terpenoid diketahui merupakan metabolit sekunder tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Tanaman yang mengandung flavonoid dan terpenoid berpotensi untuk digunakan sebagai sumber antioksidan alami. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya senyawa flavonoid dan terpenoid pada tumbuhan famili Fabaceae dan Apocynaceae di PPKA Bodogol. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni sampai dengan 22 Juni 2021 di TNGGP PPKA Bodogol, Sukabumi, Jawa Barat. Pengambilan sampel tumbuhan dilakukan dengan metode purposive sampling sedangkan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dalam sampel dilakukan skrining fitokimia melalui uji warna, pengujian bahan dilakukan secara skala lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun Hoya multiflora dari famili Apocynaceae mengandung senyawa flavonoid dan terpenoid. Sementara itu, Alstonia sp. dari famili yang sama hanya mengandung senyawa terpenoid. Daun Calliandra sp. dari famili Fabaceae yang teridentifikasi mengandung senyawa flavonoid dan terpenoid. Sedangkan, daun Centrosema pubescens dari famili Fabaceae hanya mengandung senyawa flavonoid. Kata kunci :  Apocynaceae, Fabacae, Fitokimia, Flavonoid,Terpenoid.
Pelatihan penggunaan aplikasi identifikasi tumbuhan (PlantNet dan Google Lens) untuk meningkatkan persepsi siswa Rini, Daniar Setyo; Pusparini, Fitria; Aulya, Nailul Rahmi; Riupassa, Afifah Shabrina Putri; Tamherwarin, Hanna Rosmawati Juwita
Jurnal Anugerah Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Anugerah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Keguruan dan Ilmu Pen
Publisher : Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/anugerah.v6i1.6545

Abstract

Penggunaan smartphone yang belum optimal pemanfaatannya untuk pembelajaran di kalangan pelajar menimbulkan beberapa dampak negative seperti mengurangi interaksi sosial dan konsentrasi belajar. Persepsi siswa dalam penggunaan teknologi sebagai sumber belajar berperan penting dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Persepsi akan penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat ditingkatkan dengan memberikan kegiatan pengenalan dan pelatihan secara berkelanjutan. Sehingga, kegiatan pengabdian kali ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan mengukur persepsi siswa mengenai penggunaan aplikasi identifikasi tumbuhan (PlantNet dan Google Lens) dalam pembelajaran biologi. Pelatihan ini penting dilakukan sebagai langkah awal optimalisasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran biologi. Kegiatan dilaksanakan di SMAN 103 Jakarta, melihatkan 24 siswa. Metode pelatihan tutorial digunakan dalam kegiatan ini, diikuti dengan pemberian pretest dan posttest untuk mengukur persepsi siswa terhadap penggunaan aplikasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner mengenai persepsi siswa sebanyak 10 butir pernyataan menggunakan 4 skala penilaian. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari data yang diperoleh, persepsi siswa terhadap penggunaan aplikasi PlantNet dan Google Lens mengalami peningkatan sebesar 7,9 poin (kategori sedang). Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi, pengenalan dan penggunaan secara langsung teknologi dalam pembelajaran di kelas dapat meningkatkan persepsi siswa terhadap teknologi tersebut. Menurut siswa, aplikasi PlantNet lebih mudah dan efektif digunakan dalam praktik mengidentifikasi tumbuhan jika dibandingkan dengan Google Lens.
The Inventory of Macroalgae in The Rengge Beach, Pari Island, Thousand Islands, Jakarta Pinta Omas Pasaribu; Rizal Koen Asharo; Nailul Rahmi Aulya; Novia Lis Cahyati; Nurul Assyifa Wardana; Ade La Yusup; Farhana Faridah Achmad
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.6322

Abstract

Pari Island is one of the islands among the Thousand Islands group, about 46.32 km from the center of Jakarta with a total area of 310,000 km2 has high biodiversity, one of which is from the macroalgae group. Although macroalgae are a source of high biodiversity, the utilization of macroalgae is still very minimal to do because of the lack of education in the community about the types and benefits of macroalgae found in waters. This study aims to determine the diversity of macroalgae in Rengge Beach, Pari Island, Kepulauan Seribu, Jakarta so that later the community can find out more information about the types, characteristics, and potential utilization of macroalgae. The research was conducted in December 2022 using the benthic belt transect method with a total of 5 stations, carried out by drawing a line from the shoreline inland with a transect length of 100 m and a width of 10 m (5 m to the right and left sides), a monitoring area of 1 km² (10x100 m) between stations. Samples were taken and identified to the species level at the Plant Structure and Development Laboratory, Biology study program, Jakarta State University, Jakarta. Observations include several characteristics both morphologically and anatomically. The results showed that there were five species of macroalgae that could be identified, namely Halimeda sp, Gracilaria sp, Turbinaria sp, Padina sp, and Sargassum sp, therefore it can be concluded that there are only five genera of macroalgae in this place. This research needs more development that can provide more benefits, one of which is to develop the research area and further identify the types of macroalgae obtained to find out more specific information about the potential of macroalgae.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Cisaat Subang melalui Pelatihan Pengolahan Limbah Kulit Nanas sebagai Produk Liquid Dishwashing Soap Wulan Agus Utami, Annisa; Azrai, Eka Putri; Aulya, Nailul Rahmi; Permana, Lutfi; Kurnia, Salsabila; Martin, Bunga Widya; Zulfah, Kayla Fatimah; Gustimaya, Kayla Nizarani Inka
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.15871

Abstract

Background: Desa Cisaat, Kabupaten Subang merupakan desa dengan komoditas unggulan perkebunan buah nanas yang menghasilkan kulit nanas sebagai limbah hasil produksi yang terbuang dan tidak termanfaatkan. Limbah tersebut bisa dimanfaatkan sebagai produk yang lebih bernilai sebagai sabun cuci cair karena memiliki kandungan senyawa aktif antibakteri, namun masyarakat belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah kulit nanas sebagai produksi sabun cuci cair (liquid handwashing soap). Tujuan dari kegiatan ini memberikan edukasi pengolahan limbah kulit nanas menjadi produk sabun cuci cair (liquid handwashing soap). Metode: Mitra kegiatan pengabdian ini ialah kelompok PKK Desa Cisaat Subang sebanyak 21 peserta. Adapun tahapan dalam kegiatan ini ialah : (a) Tahap persiapan yang terdiri dari survei dan diskusi dengan mitra, persiapan materi pelatihan, dan sosialisasi ; (b)Tahap pelaksanaan yang terdiri dari pembukaan kegiatan, pemberian pre-test, penyampaian materi, demonstrasi praktik pembuatan sabun cuci cair, diskusi, pemberian kuesioner dan post-test, penutupan kegiatan; (c) Tahap evaluasi program pengabdian. Hasil: Kegiatan pelatihan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh kelompok ibu-ibu PKK, Bapak-bapak RT, dan remaja Karang Taruna dengan antusias yang sangat baik. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat mengetahui pengolahan limbah kulit nanas menjadi produk sabun cuci cair (liquid handwashing soap) yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Kegiatan ini berdampak pada pengurangan limbah padat organik serta meningkatkan kewirausahaan pada Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Kesimpulan: Pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan memiliki dampak positif, melalui kegiatan ini masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah kulit nanas menjadi produk sabun cuci cair (liquid handwashing soap).
Pemanfaatan Sampah Ampas Kopi Sebagai Media Pembelajran dalam Bentuk Coffee clay Rini, Daniar Setyo; Pusparini, Fitria; Aulya, Nailul Rahmi; Ramadhani, Annisa; Hikmah, Ade Nurul
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16530

Abstract

Background: Menjamurnya usaha kedai kopi menimbulkan permasalahan meningkatnya sampah ampas kopi di lingkungan. Ampas kopi akan menjadi sampah organik berbahaya jika dibuang tanpa pengolahan, karena akan menghasilkan gas metana yang berdampak pada efek rumah kaca di atmosfer. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran dan edukasi pengetahuan siswa mengenai pengolahan sampah ampas kopi menjadi Coffee clay yang memiliki nilai ekonomis, seni serta dapat digunakan sebagai media pembelajaran siswa yang ramah lingkungan. Metode: Kegiatan P2M dilaksanakan dengan melibatkan Tanaka Café sebagai badan usaha kedai kopi diwilayah Rawamangun, dan SMAN 103 Jakarta sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini dilakukan menggunakan metode workshop dan demo pembuatan dengan melibatkan 25 siswa SMA. Data yang diambil berupa tes pengetahuan pengolahan sampah di awal dan akhir kegiatan. Hasil: Selama kegiatan, siswa membuat berbagai produk dari Coffee clay seperti gantungan kunci, hiasan, dan objek biologi. Pengetahuan siswa meningkat dari rata-rata 74,4 pada pretest menjadi 76,0 pada posttest. Kesimpulan: Respon peserta sangat antusias, dan terjadi peningkatan pemahaman pengelolaan sampah.
Efektivitas Pistia stratiotes dan Salvinia molesta sebagai Agen Fitoremediasi Limbah Sungai Ciliwung Nailul Rahmi Aulya; Rizhal Hendi Ristanto; Meiza Nurazizah; Sukma Febryaningrum; Anis Muthiah; Fina Fauziyah
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 6 No 1 (2025): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v6i1.484

Abstract

Rapid development and increasing population growth affect river water quality, including the Ciliwung River. The decline in the water quality of the Ciliwung River is caused by organic waste originating from households, industry, livestock, and agriculture, so efforts are being made to manage the water using phytoremediation. Pistia stratiotes and Salvinia molesta are aquatic plants that can absorb heavy metals in polluted water. This research aims to determine the effectiveness of plants Pistia stratiotes and Salvinia molesta in reducing the Ciliwung River's wastewater level. This type of research is laboratory-scale experimental with RAL in 3 treatments (A, B, and C) and 6 replications. Data were analyzed using the ANOVA test with the DMRT further test. The results of the research showed that the treatment of two types of plants had a significant effect on reducing the level of water turbidity with the greatest reduction rate being found in plants Salvinia molesta. The fastest change in color and reduction in the number of leaves occurs in plants Pistia stratiotes, and the levels of AAS contaminants before and after treatment cannot be detected because the detection limit of the smallest limit test parameter possessed by a tool/instrument for measuring a certain number of analytes is different.
Dampak Perubahan Iklim dan Aktivitas Manusia terhadap Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang dan Biota Laut di Sekitarnya Dewi, Kadek Vicky Cintya; Pradesti, Rahmadiva; Nurlaela, Siti; Murnisari, Yunita; Suryanda, Ade; Aulya, Nailul Rahmi
Panthera : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains dan Terapan Vol. 3 No. 1 (2023): January
Publisher : Lembaga Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kamandanu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.768 KB) | DOI: 10.36312/pjipst.v3i1.138

Abstract

Coral reefs are ecosystems that have a diversity of biota in them. The main causes of damage to coral reefs are natural and human factors. This research was conducted from October to December 2022 in Jakarta. The purpose of this study was to determine the impact of climate change and human activities on damage to coral reef ecosystems and the surrounding marine biota. The method used is a literature study by collecting data and information from various research sources. The result is the influence of human activities and climate change on the destruction of coral reef ecosystems and marine and surrounding biota. There are significant impacts resulting from climate change and human activities on coral reefs and the surrounding marine biota, such as sea level rise, coral reef bleaching, and damage due to physical impacts.