Status gizi yang baik berperan penting dalam pembangunan SDM, namun masalah gizi balita masih menjadi tantangan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, meskipun cakupan intervensi sudah cukup tinggi. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bertujuan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita, namun implementasinya menghadapi kendala seperti keterbatasan tenaga gizi, distribusi pangan yang kurang optimal, dan koordinasi lintas sektor yang belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan PMT bagi balita di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan fokus pada aspek input, proses, dan output. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara mendalam kepada 28 informan yang terdiri dari tenaga kesehatan, masyarakat, kader desa, dan pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ketersediaan sumber daya sudah cukup, masih terdapat tantangan dalam pelatihan SDM dan pengolahan bahan pangan berbasis ikan. Distribusi PMT telah dilaksanakan dengan koordinasi yang baik, namun variasi menu dan pelatihan perlu ditingkatkan. Kesimpulan penelitian bahwa adanya peningkatan berat badan pada sebagian balita dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi. Penelitian ini merekomendasikan inovasi menu, penguatan sinergi lintas sektor, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program PMT.