Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Representasi Kritik Sosial dalam Film Sri Asih Oktaviani, Adellia; Harini, Yostiani Noor Asmi; Triadi, Rai Bagus
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/artikulasi.v4i1.68517

Abstract

Kritik sosial dapat direpresentasikan melalui film, salah satunya pada film Sri Asih. Representasi kritik sosial dalam film Sri Asih dilihat berdasarkan aspek denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada enam bentuk kritik sosial yang direpresentasikan yaitu masalah kemiskinan, masalah kejahatan, masalah disorganisasi keluarga, masalah kependudukan, masalah pelanggaran terhadap norma-norma di masyarakat, dan masalah birokrasi. Dari keenam bentuk-bentuk tersebut, kritik sosial yang paling dominan adalah masalah kemiskinan. Adapun faktor penyebab terjadinya kritik sosial dalam film tersebut ada dua macam, yaitu karena ketimpangan ekonomi dalam masyarakat dan keberpihakan kebijakan aparatur negara.
Keberpihakan Media Massa pada Judul Pemberitaan Kasus Penembakan Anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek Indonesia Bagus Triadi, Rai; Nurjanah, Neneng
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dialektika.v9i2.28553

Abstract

As a means of social control, the mass media needs to accurately describe an event to show its independence and credibility. Including, during the shooting incident of an FPI member on the Jakarta-Cikampek toll road, Indonesia in 2020. This event is not only of public concern, but also of language researchers to see how the mass media takes sides. By utilizing qualitative methods and critical discourse analysis initiated by Norman Fairclough, this study focuses on the analysis of the news headlines on the shooting of FPI members on the Jakarta Cikampek Toll Road. Based on the results of the analysis on news text production practices which are realized through titles, it appears that there is a partiality towards one of the parties. Apart from that, in the production of texts, there is also a motivation in the production of texts, namely efforts to create a positive image of certain parties.
Pembelajaran Individual pada Anak Disgrafia Usia Dewasa (Studi Kasus Mahasiswa di Kota Tangerang Selatan) Rai Bagus Triadi; Hilda Hilaliyah
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v4i4.1021

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah permasalahan kebahasaan yang dimiliki oleh seorang individu, khususnya pada keterampilan menulisnya. Seorang individu pada usia dewasa seharusnya sudah mempunyai keterampilan menulis yang baik, walaupun tidak rapi namun dapat terbaca. Hal ini berbeda dengan pengalaman yang peneliti temukan pada seorang mahasiswa yang berusia dewasa. Mahasiswa tersebut mengalami permasalahan pada keterampilan menulisnya, khususnya terkait cara menulis terlihat pada bentuk tulisan yang tidak terbaca, banyak huruf yang hilang, dan penulisan bentuk huruf yang tidak tepat. Berdasarkan uraian tersebut pada penelitian ini peneliti berupaya mendeskripkan keterampilan menulis anak disgrafia usia dewasa. Selain itu berdasarkan temuan tersebut, peneliti akan menyusun sebuah model pembelajaran individual yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan khusus studi kasus. Pendekatan ini digunakan untuk memperlihatkan hasil temuan yang terdapat pada subjek penelitian yang nantinya dijadikan dasar sebagai rancangan pola pembelajaran individual. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan bahwa terdapat lima kriteria permasalahan keterampilan menulis pada subjek penelitian, yaitu 1) bentuk tulisan sulit dibaca, 2) terdapat penghilangan huruf, 3) terdapat penambahan huruf, 4) jarak antar huruf tidak beraturan, dan 5) penulisan huruf bercampur. Setelah Pembelajaran individual dilakukan seorang pengajar akan mengetahui secara rinci terkait dengan permasalahan yang dihadapi dan dapat merencanakan bentuk penangannya.
Kritik Sosial Pada Album Self Titled Karya Figura Renata: Kajian Stilistika Kritis Hilaliyah, Hilda; Darni, Darni; Triadi, Rai Bagus
SAWERIGADING Vol 31, No 1 (2025): Sawerigading, Edisi Juni 2025
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v31i1.1305

Abstract

This study aims to determine the critical stylistics and meaning of social criticism that is discussed in the album Self Titled by Figura Renata. This research is descriptive-qualitative research. The data was collected then using note-taking techniques. Data analysis methods include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the research results, it was found that 1) Critical Stylistics in Figura Renata's self-titled album uses poetic diction and language style. Even though the lyrics are a form of protest and criticism, many people do not understand the meaning so they need study or analysis. Figura Renata in her song lyric discourse discusses hiddenly through lyrical word choices (such as poetry) about social perceptions, perceptions, thoughts and behavior in the social life of today's society. 2) Independent musician band Figura Renata criticized several things. Firstly, in the song Gersang, today's society tends to be more independent and ignores social life. Second, in the song Benalu, Figura Renata criticizes the lives of people who cause a lot of pollution on earth, such as air pollution, noise pollution and so on. Third, in the song Elegy, Figura Renata criticizes people who have power, namely the strong oppressing the weak. Fourth, in the song Balada Penerka criticizes hypocritical characters who like images, like to do things to create positive images of society in order to gain public sympathy.  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui stilistika kritis dan makna kritik sosial yang diwacanakan dalam album Self Tittled karya Figura Renata. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitiatif. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik catat-simak. Metode analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan 1) Stilistika Kritis dalam Album Self Titled Figura Renata menggunakan diksi dan gaya bahasa puitis. Meskipun liriknya adalah bentuk protes dan kritis, banyak yang tidak paham akan maknanya sehingga membutuhkan pengkajian atau analisis. Figura Renata dalam wacana lirik lagu-lagunya membahas secara tersembunyi melalui pilihan kata liris (seperti puisi) tentang kesenjangan sosial, penindasan, pemikiran, dan perilaku kehidupan sosial masyarakat saat ini. 2) Musisi band independen Figura Renata mengkritisi beberapa hal. Pertama, dalam lagu Gersang, masyarakat saat ini yang lebih cenderung independen dan mengabaikan kehidupan sosial. Kedua, dalam lagu Benalu, Figura Renata mengkritisi kehidupan masyarakat yang banyak membuat polusi di bumi, seperti polusi udara, polusi suara dan lain-lain. Ketiga, dalam lagu Elegi, Figura Renata mengkritisi orang-orang yang memiliki kuasa yakni kaum kuat menindas kaum lemah. Keempat, dalam lagu Balada Penerka mengkritisi karakter munafik yang suka pencitraan, gemar melakukan sesuatu demi terciptanya citra-citra positif publik demi memperoleh simpati publik.
DEKONSTRUKSI CITRA DINASTI JOKOWI PADA PEMBERITAAN KORAN TEMPO.CO Triadi, Rai Bagus; Nurjanah, Neneng
Pena Literasi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.8.1.84-96

Abstract

Pada masa akhir jabatannya, jokowi presiden ke-7 Republik Indonesia terkena isu buruk terkait dugaan dinasti yang dibangun oleh beliau. Hal tersebut bukan tanpa sebab, beberapa media massa mencari keterkaitan tersebut dengan fenomena terpilihnya Gibran Rakabuming Raka menjadi Wakil Presiden Indonesia. Hal tersebut diperkuat oleh lingkaran keluarganya yang mulai mencalonkan dan akhirnya menduduki berbagai jabatan yang strategis, baik itu sebagai kepala daerah, ketua umum partai, dan berbagai jabatan komisaris. Isu-isu terkait hal tersebut dibentuk sedemikian rupa menjadi sebuah dekonstruksi yang bersifat massif dan diberitakan oleh berbagai media massa, baik cetak maupun online. Koran tempo sebagai salah satu media massa yang melakukan dekonstruksi tersebut secara masif, terlihat dari proses pemberitaan terkait dugaan dinasti yang dilakukan secara berulang dan terkesan melakukan penggiringan opini. Berkaitan dengan uraian tersebut pada penelitian ini peneliti berupaya menguraikan terkait dekonstruksi citra Jokowi melalui pemberitaan dinasiti yang terdapat pada akun media koran tempo.co dengan menggunakan teori Critical Discourse Analysis Norman Fairclough yang melihat unsur kebahasaan berdasarkan tiga dimensi yaitu text, discourse practice, dan sociocultural practice. Pemberitaan yang dijadikan sebagai data pada penelitian ini adalah bagian judul dan isi berita. Hasil analisis memperlihatkan bahwa memang benar koran tempo memperlihatkan bentuk dekonstruksi terkait dinasti kepemimpinan yang dibangun oleh Jokowi. Dekonstruksi tersebut dibentuk melalui pemilihan diksi dan dikuatkan oleh beberapa pernyataan yang ada di dalam isi berita, sehingga akhirnya membentuk sebuah uraian berbentuk discourse practice dan sosiocultural practice. Kata kunci: Dekonstruksi Citra; Dinasti Jokowi; Pemberitaan Koran tempo.
Investigating Familial Influence on Stuttering Triadi, Rai Bagus; Pradianti, Keni; Apriliyani, N Yeffa Afnita
Jurnal Lingua Idea Vol 16 No 1 (2025): June 2025
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jli.2025.16.1.14860

Abstract

A unique case of stuttering was found in South Tangerang, involving an entire family—both parents and their children—all exhibiting this kind of speech disorder. This study aims to investigate the nature and variation of stuttering experienced by each family member, with a focus on the structural placement of speech disfluencies, the situational conditions under which stuttering occurs, and the potential underlying causes. Employing a qualitative-descriptive research design, data were collected through interviews, direct observation, and stimulus-response techniques. The analysis was conducted through three linguistic lenses: structural (examining the linguistic form and placement of stuttering), cognitive (considering the influence of communicative context and processing load), and psycholinguistic (exploring internal and external causal factors). The findings reveal significant variation in the manifestation of stuttering among family members, with disfluencies occurring at different positions within utterances, affecting their sounds production, such as: 1). losing of several phonemes like /c/, /a/, and /m/; 2). repetitions, and 3). phonemes displacements. In addition, cognitive analysis showed that stuttering is triggered under varying communicative conditions. These findings suggest that both environmental and familial factors may play a significant role in the development and persistence of stuttering. This research contributes to the broader field of stuttering studies by offering new insight into hereditary and contextual influences on speech disorders within the Indonesian cultural and linguistic setting.