Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PIDATO JURU BICARA COVID-19 DOKTER A. YURIANTO (KAJIAN PRAGMATIK) Munawaroh, Fatihatul; Hanum, Irma Surayya; Wahyuni, Ian
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i1.5281

Abstract

ABSTRAKKondisi dunia belakangan ini sangat mengkhawatirkan karena terjadinya wabah virus yang disebut sebagai Corona Virus 19 yang ditetapkan World Health Organization (WHO) sebagai pandemi dunia. Presiden Indonesia pun dalam Kepres Nomor 12 Tahun 2020 menetapkan bencana non-alam covid-19 sebagai bencana nasional dan membentuk tim garda terdepan yang disebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 serta menunjuk dr. A. Yurianto sebagai juru bicara covid-19 untuk melaporkan kepada masyarakat tentang perkembangan covid-19. Penelitian ini menggunakan kajian pragmatik yang berfokus pada tindak tutur ilokusi untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi dan fungsi tindak tutur ilokusi dalam pidato juru bicara covid-19 dr. A. Yurianto. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tuturan pidato juru bicara covid-19 dr. A. Yurianto.  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan metode padan ekstralingual untuk menganalisis tuturan berdasarkan konteks yang bermakna informasi, saran, himbauan dan perintah. Hasil dari penelitian yaitu ditemukan 3 bentuk tindak tutur ilokusi yaitu asertif, direktif dan ekspresif serta 3 fungsi tindak tutur ilokusi yaitu kompetitif, konvivial dan kolaboratif. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam pidato dr. A. Yurianto sangat mengedukasi namun tidak terlalu memengaruhi kehidupan masyarakat karena fakta data kasus positif covid-19 semakin bertambah disebabkan oleh atensi/perhatian Pemerintah tidak merata disebabkan wilayah Indonesia yang luas dan masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.Kata Kunci: covid-19, pidato dr. A. Yurianto, tindak tutur ilokusi ABSTRACTRecent world conditions are very worrying due to the occurrence of a virus known as Corona 19 Virus which has been established by the World Health Organization (WHO) as a world pandemic. The President of Indonesia, in Presidential Decree No. 12/2020, declared the non-natural disaster covid-19 a national disaster and formed a front line team called the Task Force for the Acceleration of Covid-19 Handling and appointed dr. A. Yurianto as a spokesman for Covid-19 to report to the public about the development of Covid-19. This study uses a pragmatic study that focuses on illocutionary speech acts to describe the form of illocutionary speech acts and the function of illocutionary speech acts in the speech of the spokesperson for Covid-19, dr. A. Yurianto. The method uses is descriptive qualitative with the type of library research. The data used in this study were the speech of the Covid-19 spokesman, dr. A. Yurianto. The data collection technique used was the free listening technique and the technique of taking notes. The data analysis technique uses the extralingual equivalent method to analyze context-based speech which means information, suggestions, appeals and instructions. The results of the research are found 3 forms of illocutionary speech acts, namely assertive, directive and expressive and 3 functions of illocutionary speech acts, namely competitive, convivial and collaborative. The conclusion in this study is the form and function of illocutionary speech acts contained in dr. A. Yurianto is very educational but does not really affect people's lives due to the fact that the data on positive cases of Covid-19 is increasing due to the uneven attention of the Government due to Indonesia's vast territory and people who do not comply with health protocols.Keywords: covid-19, speech of dr. A. Yurianto, illocutionary speech acts
Gaya Bahasa Ironi Pada Akun Youtube Tekotok: Kajian Stilistika Hariyati, Tri Oktavi; Wahyuni, Ian; Mubarok, Ahmad
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 8, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v8i3.12210

Abstract

Penggunaan bahasa pada masyarakat dapat menghasilkan fenomena kebahasaan yang beragam. Salah satu fenomena kebahasaan yang muncul di masyarakat adalah penggunaan gaya bahasa sindiran yang memengaruhi berbagai media sosial termasuk YouTube. Tekotok merupakan salah satu akun YouTube yang menggunakan gaya bahasa sindiran yaitu gaya bahasa ironi dalam dialognya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, makna dan fungsi dari gaya bahasa ironi yang terdapat di akun YouTube Tekotok.Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah tuturan pada akun YouTube Tekotok. Sumber data dalam penelitian ini yaitu akun YouTube Tekotok. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap, teknik catat dan transkripsi. Analisis data menggunakan metode padan referensial dengan teknik pilah unsur penentu. Teknik pilah yang digunakan daya pilah pembeda referensial, penyajian data dan penarikan simpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis gaya bahasa ironi yaitu ironi verbal, dramatik, dan situasi dalam akun YouTube Tekotok. Gaya bahasa ironi tersebut kemudian dimaknai dengan teori konteks dan memiliki fungsi untuk meninggikan selera, meyakinkan atau memengaruhi penyimak atau pembaca, menciptakan perasaan tertentu pada penonton, dan memperkuat efek gagasan. Gaya bahasa ironi dalam akun YouTube Tekotok digunakan untuk menyampaikan keresahan kreator untuk mengkritik permasalahan yang terjadi di Indonesia. 
Tindak Tutur Ilokusi pada Komika Yono Bakrie Stand Up Comedy Indo Samarinda: Kajian Pragmatik Marwan Ashabi, Muhammad; Wahyuni, Ian; Nugroho, Bayu Aji
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v8i2.12215

Abstract

Fenomena pemakaian bahasa verbal dan nonverbal dapat ditemukan melalui berbagai penggunaan bahasa, salah satunya ketika komika Yono Bakrie melakukan open mic. Dalam dunia stand up comedy menggunakan tuturan sebagai materi untuk open mic. Hal ini yang melatarbelakangi penelitian menjadikan tuturan dalam stand up comedy sebagai objek penelitian. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana bentuk tuturan ilokusi pada komika stand up indo samarinda, dan bagaimana fungsi tuturan ilokusi pada komika stand up indo samarinda. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan fungsi ilokusi pada komika stand up indo samarinda.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Data penelitian ini berupa tuturan yang didapatkan dari sumber data yakni Yono Bakrie. Waktu penelitian sejak tahun 2020 hingga Juni 2023. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libat cakap, dan teknik catat. Penyajian data menggunakan tabel berisi tuturan, bentuk, dan fungsi ilokusi. Teknik analisis data menggunakan metode padan intralingual. Tahap pertama yang dilakukan adalah menyimak dan mencatat tuturan Yono Bakrie. Selanjutnya, memilih tuturan ilokusi sebagai data penelitian. Lalu menyajikan data menggunakan tabel agar memudahkan klasifikasi. Dan terakhir, menganalisis bentuk dan fungsi tuturan ilokusi menggunakan teori Leech.  Hasil penelitian ditemukan bentuk dan fungsi ilokusi pada stand up comedy Yono Bakrie menggunakan tindak tutur Leech. Ditemukan dua bentuk tindak tutur ilokusi yaitu: tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Ditemukan juga fungsi ilokusi seperti konvival (menyenangkan), konfliktif (bertentangan), kolaboratif (bekerja sama), dan kompetitif (bersaing). Tindak tutur langsung terdapat penggunaa kalimat perintah, dan berita. Begitu pula tindak tutur tidak langsung terdapat penggunaan kalimat perintah, dan berita pada masing-masing data. Penggunaan kalimat tersebut berfungsi untuk mengharapkan respon dari mitra tutur. Bentuk dan fungsi tindak tutur saling berkaitan karena bertujuan menyampaikan maksud yang ingin disampaikan antara penutur dan mitra tutur. Kata Kunci: ilokusi, pragmatik, stand up comedy, Yono Bakrie.
Analisis Deiksis Persona Dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Zafirah, Neza; Hanum, Irma Surayya; Wahyuni, Ian
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 8, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v8i4.8626

Abstract

Deiksis adalah suatu kata yang referennya berubah-ubah atau tidak tetap. Dalam kehidupan sehari-hari, deiksis banyak digunakan dalam percakapan, surat kabar, dan karya sastra salah satunya adalah novel. Novel Tenggelamnya kapal Van Der Wijck karya Hamka ini memiliki 224 halaman. Dalam novel ini Hamka menceritakan kisah Zainuddin (tokoh dalam novel) dengan menggunakan beberapa jenis deiksis. Deiksis dapat diketahui maknanya jika diketahui pula siapa, di mana, dan kapan deiksis itu diucapkan. Jadi, pusat orientasi deiksis adalah penutur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi deiksis persona yang terdapat dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka.Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penilitian kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kalimat dialog yang terdapat dalam Novel Tenggelamnya kapal Van Der Wijck karya Hamka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan ekstralingual.Hasil dari penelitian ini ditemukan bentuk-bentuk deiksis yang digunakan dalam Novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka antara lain deiksis persona pertama tunggal (aku, -ku, saya dan nya), deiksis persona pertama jamak (kami, dan kita), deiksis persona kedua tunggal (kau, anda, kamu, dan -mu), deiksis persona kedua jamak (kalian), deiksis persona ketiga tunggal (ia, dia, dan - nya), deiksis persona ketiga jamak (mereka). Ditemukan juga tiga fungsideiksis dalam penelitian ini, diantaranya, fungsi emotif, fungsi referensial, dan fungsi konatif. Secara keseluruhan hasil analisis dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka dapat disimpulkan bahwa bentuk deiksis persona tidak bergantung pada kata ganti orang pertama, kedua dan ketiga. Berdasarkan referen yang diacunya, deiksis persona dapat dengan bebas memilih sebagai bentuk kata ganti persona ke berapa ia memosisikan keberadaanya dalam konteks. Dalam bahasa Indonesia penggunaan sistem deiksis persona merujuk pada penggunaan sistem bentuk kata ganti persona yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda- beda. Hal ini disebut dengan pembalikan deksis.Kata kunci : bentuk persona, deiksis persona, fungsi deiksis persona, novel. 
Gangguan Berbicara Gagap Pada Remaja AR Studi Kasus: Kajian Psikolinguistik Andriana, Andi Rina; Mubarok, Ahmad; Wahyuni, Ian
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 9, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v9i1.11786

Abstract

 Kemampuan berbicara remaja yang mengalami gangguan berbicara gagap mengakibatkan sulitnya mengekspresikan pikirannya melalui tuturan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk bahasa remaja penderita gangguan berbicara gagap dan faktor penyebabnya.  Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan berupa studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian berupa kata, frasa, klausa dan kalimat. Sumber data berasal dari tuturan remaja AR di Kota Sangatta yang memiliki gangguan berbicara gagap dan informan yang merupakan orang terdekatnya. Pengumpulan data diperoleh dari hasil teknik simak libat cakap, teknik dasar sadap, rekam, dan wawancara. Teknik analisisnya terdiri dari 4 tahap yakni tahap transkripsi, reduksi, identifikasi bentuk bahasa dan faktor penyebabnya serta penarikan simpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan beberapa bentuk bahasa yang diperoleh dari tuturan remaja AR, yakni bentuk pengulangan berupa bunyi, suku kata, kata, dan frasa. Kemudian perpanjangan berupa penyebutan bunyi huruf, penyisipan/penambahan, penjedaan serta berbicara yang berbelit. Adapun faktor yang menjadi penyebab remaja AR mengalami gangguan berbicara gagap terdiri dari faktor psikologis berupa penyesuaian terhadap lingkungan baru sehingga menyebabkan ketegangan dan kecemasan serta faktor sosiologis berupa lingkungan. Demikian dapat diketahui faktor penyebab gagap remaja AR lebih banyak disebabkan karena faktor psikologis, sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis gagap yang  diderita adalah gagap sementara atau ringan.
Toponimi Nama-Nama Desa di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur Kajian: Antropolinguistik Tambunan, Nicholaus Manuturi; Mubarok, Ahmad; Wahyuni, Ian
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v9i2.19057

Abstract

Nama daerah atau wilayah tidak boleh dibuat sembarangan karena setiap nama memiliki sejarah dan budaya yang unik yang pernah digunakan oleh orang- orang yang tinggal di sana. Penamaan tempat tertentu mungkin berubah dari waktu ke waktu, dan hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan dari waktu ke waktu dalam kegiatan sosial dan keadaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji asal muasal penamaan dari suatu wilayah. Ilmu yang digunakan dalam mengkaji penelitian adalah antropolinguistik. Dalam penelitian ini wilayah spesifik yang akan dikaji adalah Desa yang terdapat di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian etnografi, yang mendeskripsikan tentang budaya, praktik sosial, dan interaksi manusia dalam konteks alami. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yakni suatu penelitian yang bertujuan menerangkan suatu fenomena sosial atau suatu peristiwa, dan dalam analisisnya dibantu dengan menggunakan teori toponimi kemudian dikaji dengan ilmu antropolinguistik. Data yang digunakan merupakan hasil tuturan dari wawancara narasumber dibeberapa desa di Kecamatan Sangatta. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga aspek yang mendasari penamaan nama-nama desa di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan aspek tersebut adalah aspek kebudayaan yang mencakup desa Sangatta utara, Teluk Lingga, Sangatta Selatan, Sangkima dan Sangkima lama, aspek kedua yaitu aspek kemasyarakatan yang mencakup desa Singa Gembara dan Singa Geweh, dan terakhir aspek perwujudan lingkungan alam yang mencakup desa Sangatta Utara, Teluk Lingga, Sangatta Selatan, Sangkima Lama, dan Swarga Bara. Kata Kunci: toponimi, antropolinguistik, sangatta utara, sangatta selatan
Strategi Kesantunan Berbahasa Pada Acara Roasting Kiky Saputri Official: Kajian Pragmatik Wahyuni, Eka Sri; Wahyuni, Ian; Hanum, Irma Surayya
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 9, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v9i3.16829

Abstract

Roasting merupakan humor yang memiliki konsep mengolok-olok, mengkritik dan menyindir secara personal. Strategi kesantuna berbahasa akan memperkecil kemungkinan untuk penutur memperoleh ancaman terhadap mitra tuturnya. Penelitian ini membahas tentang bentuk dari strategi kesantunan yang digunakan  dan fungsi bahasa yang terdapat pada acara roasting dalam video Youtube. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan fungsi strategi kesantunan berbahasa yang digunakan oleh Kiky Saputri pada acara roasting dalam video Youtube channel Kiky Saputri official.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data pada penelitian ini yaitu berupa tuturan yang ditranskripsikan dari video Youtube, dengan teknik pengumpulan data simak bebas libat cakap dengan teknik lanjutan teknik catat kemudian teknik analisis data menggunakan metode padan.Hasil penelitian menunjukkan adanya bentuk strategi kesantunan positif (positive politeness strategy) yang banyak sering digunakan dalam roasting seperti bentuk strategi melebih-lebihkan rasa ketertarikan, membuat mitra tutur lebih tertarik dan membuat lelucon agar mitra tutur tidak merasa terancam oleh roasting tersebut, sehinggan lebih dominan digunakan daripada strategi kesantunan negatif (negative politeness strategy). Fungsi kesantunan berbahasa dalam strategi kesantunan berbahasa pada acara roasting oleh Kiky Saputri di Youtube channel Kiky Saputri Official dalam playlist “Kiky Roasting!” meliputi: fungsi menyatakan (deklaratif), fungsi menanyakan (interogatif), fungsi menyuruh (imperatif) termasuk fungsi melarang dan menyetujui, fungsi meminta maaf dan fungsi mengkritik.
TRADISI BERBALAS PANTUN DALAM PROSESI MAANTAR JUJURAN SUKU BANJAR: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK Septiana, Anita; Wahyuni, Ian; Mubarok, Ahmad
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.8229

Abstract

Penelitian ini mengkaji pantun Banjar guna mengetahui keterhubungan dan kebernilaian, keberlanjutan pantun Banjar, serta mengangkat tradisi pernikahan Banjar khususnya tradisi maantar jujuran. Tujuan penelitian ini memaparkan struktur pantun Banjar, memaparkan kata-kata yang memiliki nilai budaya, mendeskripsikan nilai dan makna budaya yang terkandung dalam prosesi maantar jujuran, serta memaparkan revitalisasi dan pelestarian pantun Banjar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni Teknik Simak dengan teknik lanjutan Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Data berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam pantun yang digunakan dalam prosesi maantar jujuran dari laman youtube, yaitu video dengan judul “Baantaran Jujuran Adat Banjar Della (love) Andre” yang diunggah pada 2020. Kajian yang digunakan yaitu antropolinguistik terkait tradisi lisan yang mengangkat keterhubungan, kebernilaian, dan keberlanjutan tradisi lisan. Adapun teori sintaksis guna memaparkan keterhubungan pantun, makna leksikal dan makna budaya guna memaparkan kebernilaian pantun. Simpulan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah, yaitu pantun Banjar memenuhi keterhubungan dan kebernilaian, serta keberlanjutan terkait antropolinguistik. Keterhubungan membuktikan keselarasan rima pantun dan struktur pantun berdasarkan fungsi sintaksis, kebernilaian pantun Banjar menjelaskan kata-kata yang mengandung nilai budaya secara makna leksikal dan makna budaya, serta mencerminkan kehidupan masyarakat Banjar seperti balukah, perahu, marajut, dll. Sedangkan keberlanjutan memaparkan revitalisasi dan pelestarian pantun Banjar maupun tradisi yang memuat pantun Banjar.