Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)

PENINGKATAN NILAI CBR TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN UNTUK TIMBUNAN JALAN Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 1 No 2 (2013): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.631 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v1i2.263

Abstract

Tanah dasar (subgrade) yang digunakan untuk suatu konstrusi jalan raya harus memiliki daya dukung tanah yang baik, karena beban yang bekerja diatas konstruksi jalan adalah beban statis dan beban dinamis. Salah satu parameter yang dapat kita ketahui apakah daya dukung tanah dasar itu baik atau tidak yaitu dengan mengetahui nilai CBR nya. Daya dukung tanah yang kurang baik nilai CBRnya rendah. Untuk mengatasi tanah dasar yang kurang baik dapat dilakukan penggantian dengan tanah yang lebih baik (penimbunan tanah) yang didatangkan dari lokasi lain. Karena seringkali tidak ada pilihan untuk material timbunan, sehingga tanah dengan plastisitas tinggi seperti tanah jenis A7 digunakan sebagai material timbunan. Untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu usaha yang dilakukan untuk peningkatan daya dukung tanah tersebut adalah dengan melalui perbaikan tanah dengan metode stabilisasi kimiawi yang menggunakan bahan stabilisasi semen. Variasi semen yang digunakan 10%, 12,5% dan 15% dengan umur pemeraman 1,7,14,dan 28 hari, kondisi air optimum. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian sifat fisik dan mekanik tanah asli serta pengujian sifat mekanik tanah yang stabilisasi (CBR tanah). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai CBR mengalami peningkatan dengan bertambahnya prosentase semen dibandingkan dengan nilai CBR tanah asli. Nilai CBR maksimum pada prosentase semen 15% sebesar 69,31% dibandingkan dengan nilai CBR tanah asli 3,01%. Nilai CBR juga meningkat dengan bertambahnya umur pemeraman dari 1 hari sampai 28 hari.
PEMANFAATAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI CBR TANAH DASAR Yayuk Apriyanti; Roby Hambali
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 2 No 2 (2014): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.354 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v2i2.278

Abstract

Tanah dasar merupakan pondasi bagi perkerasan jalan, baik perkerasan yang terdapat pada jalurlalu-lintas maupun bahu jalan.Sebagai pondasiperkerasan, harus mempunyai kekuatan atau daya dukung terhadap beban kendaraan. Tanah dasar yang mempunyaikekuatanyang rendahakan mengakibatkan perkerasanmudahmengalami deformasidan retak.Berdasarkan klasifikasi tanah dari AASHTO dapat diketahui bahwa salah satu jenis tanah dasar yang dukungnya rendah adalah jenis tanah lempung. Sebagian tanah di daerah Pulau Bangka jenis tanahnya adalah tanah lempung. Salah satu parameter untuk mengetahui tanah dasar tersebut baik atau tidak dapat dilihat dari daya dukung tanah (kekuatan tanah) yaitu dengan pengujian CBR. Tanah dasar yang kurang baik daya dukung tanahnya memiliki nilai CBR yang rendah. Salah satu cara untuk memperbaikinya adalah dengan stabilisasi kimiawi menggunakan bahan fly ash yang didapat dari hasil pembakaran batu bara oleh perusahaan smelter yang tersedia cukup banyak di Pulau Bangka.Untuk memanfaatkan fly ash ini, maka dilakukanlah penelitian mengenai pemanfaatan fly ash yang digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah, dalam hal ini untuk meningkatkan nilai CBR tanah dasar dengan menggunakan variasi fly ash 10%, 13% dan 16% dan umur pemeraman 1, 7, 14 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah lempung jenis A-7-6 mengalami peningkatan nilai CBR seiring dengan penambahan prosentase fly ashserta lamaya umur pemeraman.. Peningkatan nilai CBR maksimum terjadi pada Prosentase fly ash 16% umur 28 hari dengan nilai CBR sebesar 15,1%. Prosentase peningkatan nilai CBR sebesar 202 % dari tanah A-7-6 tanpa campuran (tanah asli).
ANALISIS DAYA DUKUNG FONDASI TAPAK DENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN CERUCUK DIBANDINGKAN DENGAN FONDASI SUMURAN Ingga Aranka Rizolla; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 3 No 1 (2015): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.372 KB)

Abstract

Foundation footprint included in shallow foundations are often used in multi-storey strukutur by using reinforcement cerucuk . To determine the carrying capacity of the foundation , then do a comparison between the foundation footprint using cerucuk the foundation sinks . Reasons for using the foundation sinks because the foundation is included in the transition from foundation to foundation in shallow foundations. Research to determine the bearing capacity of the foundation conducted using Terzaghi (1943 ), Schertmann (1978 ), Bagmann (1965 ), Mayerhorf (1956 ) and Caisson. Results indicate that the carrying capacity generated by the foundation pitting on the first and second load greater than 1.20 and 1.31 using the retrofitting cerucuk foundation footprint while for smaller decrease by 2.02 and 1.21
ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA Ferra Fahriani; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 3 No 2 (2015): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.498 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v3i2.1219

Abstract

Kawasan pantai di utara Kabupaten Bangka merupakan salah satu kawasan pantai yang indah yang belum dikelola secara professional. Pembangunan gedung-gedung pada daerah pantai tidak hanya sebatas bangunan gedung satu lantai tetapi dapat juga dibangun gedung lebih dari satu lantai. Untuk keperluan tersebut perlu dianalisis daya dukung tanah dan penurunan pondasi pada daerah pantai. Daya dukung tanah dan penurunan pondasi berhubungan erat dengan beban struktur bangunan yang dibangun diatasnya. Pada ketiga lokasi penelitian dilakukan uji daya dukung tanah menggunakan alat uji sondir dengan standar pengujian sondir berdasarkan SNI 2827:2008. Berdasarkan hasil uji sondir dilakukan analisis daya dukung pondasi selanjutnya menganalisis penurunan pondasi yang terjadi di daerah tersebut. Dari hasil penelitian daya dukung tanah untuk kisaran kedalaman lebih dari 2 m termasuk kategori tanah dengan daya dukung tanah kaku dan sangat kaku. Sedangkan daya dukung tanah untuk kisaran kedalaman 4-5 m termasuk kategori tanah dengan daya dukung tanah sangat kaku dan keras. Penurunan yang terjadi masih dalam batas keamanan kurang dari 2,5 cm. Setiap lokasi memiliki nilai penurunan yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh daya dukung tanah di masing-masing lokasi. Pantai penyusuk memiliki nilai penurunan yang paling kecil karena daya dukung tanahnya paling besar. Semakin kecil daya dukung tanah maka penurunan akan semakin besar. Semakin besar beban yang harus ditahan pondasi maka penurunan yang terjadi akan semakin besar.
ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN LIMBAH GYPSUM DENGAN SEMEN SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG Maryati Maryati; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 4 No 1 (2016): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.29 KB)

Abstract

Pada penelitian ini, stabilisasi untuk tanah lempung menggunakan limbah gypsum dengan tiga variasi campuran yaitu 5%, 10% dan 15% dari berat tanah kering. Tanah lempung yang telah dicampur dengan limbah gypsum diperam selama 7 hari, kemudian dilakukan pengujian konsolidasi satu dimensi. Dari hasil pengujian konsolidasi tanah asli didapat nilai koefisien konsolidasi (Cv) sebesar 0,0318 cm2/detik, nilai indeks kompresi (Cc) sebesar 0,0086 dan tekanan prakonsolidasinya () yaitu 0,427 kg/cm2. Dengan adanya penambahan limbah gypsum pada kadar campuran 15%, nilai Cv meningkat signifikan menjadi 0,0519 cm2/detik, nilai mengalami kenaikan maksimum sebesar 0,441 kg/cm2 sedangkan untuk nilai Cc mengalami penurunan maksimum sebesar 0,0086. Peningkatan nilai koefisien konsolidasi (Cv) tertinggi dan penurunan nilai indeks kompresi (Cc) terendah untuk kedua bahan stabilisasi terjadi pada kadar variasi campuran 15%. Nilai Cv tanah yang distabilisasi dengan limbah gypsum sebesar 0,0519 cm2/detik dan 0,0588 cm2/detik untuk tanah yang distabilisasi dengan semen sehingga perbedaan nilai Cv sebesar 11,73%, sedangkan nilai Cc tanah yang distabilisasi menggunakan limbah gypsum dengan semen masing-masing sebesar 0,0086 dan 0,0031 sehingga perbedaan nilai Cc sebesar 177,42%. Penurunan konsolidasi terkecil untuk kedua bahan stabilisasi terjadi pada kadar variasi campuran 15 % yaitu sebesar 3,24 cm untuk tanah yang distabilisasi dengan limbah gypsum dan 1,25 cm untuk tanah yang distabilisasi dengan semen. Sehingga perbedaan nilai penurunan konsolidasi keduanya adalah 159,2%. Biaya penggunaan limbah gypsum sebagai bahan stabilisasi tanah lempung lebih ekonomis dibandingkan semen. Biaya total dari penggunaan limbah gypsum sebagai bahan stabilisasi sebesar Rp 3.600.000,00 sedangkan biaya penggunaan semen sebagai bahan stabilisasi Rp 136.725.000,00.
STUDI KARAKTERISTIK SEDIMEN DAN LAJU SEDIMENTASI SUNGAI DAENG – KABUPATEN BANGKA BARAT Roby Hambali; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 4 No 2 (2016): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.727 KB)

Abstract

Pada banyak kasus yang ditemui di Pulau Bangka, sungai-sungai mengalami pendangkalan yang signifikan akibat sedimentasi yang bersumber dari erosi lahan yang dipercepat (accelerated erosion). Prediksi laju sedimentasi (sedimentation rate) diperlukan sebagai dasar perencanaan bangunan hidraulik sungai, pengelolaan scouring dan beberapa masalah lainnya di sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sedimen sungai di Pulau Bangka (studi kasus Sungai Daeng, Kabupaten Bangka Barat), sehingga dapat diperkirakan laju sedimentasi yang terjadi dengan menggunakan Persamaan Duboys. Prediksi kecepatan sedimentasi didasarkan pada karakteristik sedimen yang terdiri dari ukuran (size), bentuk (shape), berat volume (specific weigh) dan berat jenis (sepecific gravity) serta kecepatan jatuh (fall velocity). Hasil penelitian menunjukkan gradasi partikel sedimen terdiri dari pasir halus, pasir sedang, pasir kasar, kerikil halus dan kerikil kasar dengan diameter rata-rata (Dm) 1,39 – 13,25 mm dan diameter median (D50) 0,5-1,52 mm. Berat volume sedimen berkisar antara 0,808 t/m3 sampai 0,934 t/m3, sedangkan nilai berat jenis berkisar antara 2,55 sampai 2,69. Kecepatan jatuh partikel sedimen menunjukkan hubungan logaritmik terhadap ukuran rerata sedimen dengan nilai 0.207-0,836 m/s. Laju transpor material dasar per satuan lebar sungai (qs) meningkat dengan meningkatnya kedalaman mengikuti fungsi persamaan geometrik dengan nilai maksimal pada kedalaman 1,6 m sebesar 197.315 kg/s/m pada bagian hulu, 338.423 kg/s/m pada bagian tengah dan 435.97 kg/s/m pada bagian hilir.
ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH Ria Oktary; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 5 No 2 (2017): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.705 KB)

Abstract

Hasil penelitian diperoleh pengaruh tanah lempung dengan campuran batu pecah terhadap nilai CBR yaitu dapat meningkatkan nilai CBR. Nilai CBR pada pengujian CBR tanpa rendaman lebih besar dibandingkan dengan nilai CBR pada pengujian CBR rendaman. Hal ini disebabkan karena pada pengujian CBR rendaman, benda uji setelah dipadatkan dilakukan perendaman terlebih dahulu salama 4 hari dimana kandungan airnya akan semakin meningkat yang menyebabkan daya dukung tanah tersebut menurun. Untuk CBR tanpa rendaman pada kadar 0% batu pecah dengan 10 pukulan nilai CBR 10,468%, 35 pukulan nilai CBR 22,120% dan 65 pukulan nilai CBR 26,860%. Pada kadar 10% batu pecah dengan 10 pukulan nilai CBR 11,455%, 35 pukulan nilai CBR 33,575% dan 65 pukulan nilai CBR 38,118%. Pada kadar 15% batu pecah 10 pukulan nilai CBR 14,418%, 35 pukulan nilai CBR 33,970% dan 65 pukulan nilai CBR 38,513%. Dan pada kadar 20% batu pecah 10 pukulan nilai CBR 16,195%, 35 pukulan nilai CBR 38,236% dan 65 pukulan nilai CBR 49,375%. Untuk CBR rendaman pada kadar 0% batu pecah dengan 10 pukulan nilai CBR 3,121%, 35 pukulan nilai CBR 6,241% dan 65 pukulan nilai CBR 6,518%. Pada kadar 10% batu pecah dengan 10 pukulan nilai CBR 4.029%, 35 pukulan nilai CBR 6,834% dan 65 pukulan nilai CBR 9,441%. Pada kadar 15% batu pecah 10 pukulan nilai CBR 4,148%, 35 pukulan nilai CBR 9,085% dan 65 pukulan nilai CBR 9,480%. Dan pada kadar 20% batu pecah 10 pukulan nilai CBR 5,135%, 35 pukulan nilai CBR 9,283% dan 65 pukulan nilai CBR 10,270%.
PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH TIPE GRAVITASI DAN TIPE KANTILEVER PADA GRAVING DOCK DI PT DOK DAN PERKAPALAN AIR KANTUNG UNIT GALANGAN SELINDUNG KOTA PANGKALPINANG Syarifullah Syarifullah; Ferra Fahriani; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 6 No 1 (2018): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.622 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v6i1.1264

Abstract

Graving dock merupakan fasilitas pengedokan kapal yang mempunyai bentuk seperti kolam yang terletak di tepi pantai atau sungai.Pada pnelitian ini dilakukan analisis graving dock di di PT Dock dan Perkapalan Air Kantung Unit Galangan Selindung Kota Pangkalpinang. Studi ini bertujuan untuk merencanakan dimensi dinding penahan tanah yang stabil terhadap stabilitas penggeseran, penggulingan, daya dukung tanah serta penurunannya dengan menggunakan tipe gravitasi dan tipe kantilever pada graving dock. Perhitungan menggunakan Teori Rankine dan coulomb serta perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan Hansen dan Vesic berdasarkan data karakteristik keteknikan (c dan Ø). Hasil perhitungan untuk dinding gravitasi dari pasangan batu direncanakan tinggi dinding (H) = 6 m, Lebar alas dinding (B1) = 4,2 m, Lebar atas dinding (B2) = 0,5 m, Tebal alas pondasi (D) = 1 m, dan Lebar alas depan dinding (B3) = 0,5 m, didapatkan faktor keamanan terhadap geser (Fgs) = 4,64 ,faktor keamanan terhadap guling (Fgl) = 4,1 faktor keamanan terhadap keruntuhan daya dukung tanah (F) = 4,82 dan stablitas terhadap penurunan (∑S) = 5,15 mm .Sedangkan dinding kantilever dengan material dinding dari pasangan beton direncanakan tinggi dinding (H) = 6 m, Lebar alas dinding (B1) = 4,2 m, Lebar atas dinding (B2) = 0,4 m, Tebal alas pondasi (D) = 0,6 m, dan Lebar alas depan dinding (B3) = 1,4 m, didapatkan stabilitas faktor keamanan terhadap geser (Fgs) 2,75, faktor keamanan terhadap guling (Fgl) = 2,53, faktor keamanan terhadap keruntuhan daya dukung tanah (F) = 4,15dan stablitas terhadap penurunan (∑S) = 0,56 mm
STUDI KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN MENGGUNAKAN POTONGAN LIMBAH SPANDUK SEBAGAI BAHAN TAMBAH Usman Usman; Donny Fransiskus Manalu; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 6 No 1 (2018): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.767 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v6i1.1269

Abstract

Bertambahnya jumlah penduduk yang ada di Indonesia, bertambah juga kebutuhan manusia akan struktur bangunan, terutama beton. Beton, selain baja dan kayu, juga sangat banyak dipakai secara luas sebagai salah satu bahan bangunan, seperti bangunan gedung perkantoran, perhotelan, rumah sakit, dan lain sebagainya. Jadi, hampir setiap pembangunan memanfaatkan beton sebagai bahan utama dalam pembangunan tersebut. Adapun salah satu alasan penggunaan beton adalah beton termasuk bahan yang awet, tahan aus, tahan kebakaran, tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh lingkungan, dan juga biaya perawatan murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan menggunakan potongan limbah spanduk sebagai bahan tambah. Serat spanduk yang dipakai pada penelitian ini adalah serat spanduk yang berbahan dasar polyvinylclorida dan terdapat serat nylon didalam spanduk. Serat spanduk berukuran persegi panjang dengan panjang 35 mm dan lebar 10 mm. Mutu beton yang direncanakan sebesar f’c 20 MPa. Persentase penambahan spanduk sebesar 0%, 0,15% dan 0,45% dari perbandingan berat rencana beton. Umur beton yang digunakan yaitu 7 dan 28 hari untuk kuat tekan, sedangkan kuat tarik belah beton umur 28 hari. Hasil penelitian kuat tekan beton umur 7 berturut-turut sebesar 19,355 MPa, 15,114 MPa, dan 13,141 MPa, umur 28 hari berturut-turut sebesar 20,413 MPa, 17,985 MPa dan 12,942. Nilai kuat tarik belah beton umur 28 hari berturut-turut sebesar 2,467 MPa, 2,161 MPa dan 2,220 MPa. Penambahan serat spanduk untuk bahan tambah beton tidak baik untuk pembuatan beton karena kuat tekan dan kuat tarik belah beton selalu menurun.
PENGARUH ANGKA POISSON DAN MODULUS GESER TANAH TERHADAP AMPLITUDO DAN FREKUENSI PADA PEMODELAN FONDASI BLOK TIDAK TERTANAM UNTUK MESIN DIESEL Nur Ikhsan; Ferra Fahriani; Yayuk Apriyanti
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 6 No 2 (2018): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.829 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v6i2.1294

Abstract

Pada fondasi mesin, pemilihan angka Poisson (µ) dan modulus geser tanah (G) menjadi hal penting dalam perencanaannya karena merupakan parameter-parameter dinamis tanah yang sangat berpengaruh pada frekuensi alami dan amplitudo getaran yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan memodelkan fondasi jenis blok tidak tertanam dan menggunakan mesin diesel. Pada analisis statis, dihitung daya dukung dan penurunan, sementara analisis dinamis memperhitungkan frekuensi alami dan amplitudo getaran yang terjadi pada getaran vertikal dan horizontal. Pada analisis statis diperoleh daya dukung dengan metode Terzaghi = 551,500 kN/m2 dan daya dukung ijin = 183,813 kN/m2, sedangkan penurunan yang terjadi = 25,480 mm. Pengaruh pemilihan angka Poisson (µ) dan modulus geser tanah (G) dilakukan dengan cara membuat 3 variasi nilai yang akan digunakan pada analisis dinamis. Variasi 1 dengan µ= 0,1 dan G= 204,5455 ton/m2, Variasi 2 dengan µ= 0,2 dan G= 281,250 ton/m2 serta Variasi 3 dengan µ= 0,3 dan G= 346,1538 ton/m2 .Pemilihan angka poisson dan modulus geser tanah memberikan pengaruh terhadap frekuensi alami dan amplitudo getaran yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai angka poisson dan modulus geser tanah, maka nilai frekuensi alami dan amplitudo yang dihasilkan juga akan semakin tinggi. Namun, pada getaran vertikal terjadi penurunan untuk nilai amplitudo.