p-Index From 2020 - 2025
21.025
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Techno.Com: Jurnal Teknologi Informasi JUSIFO : Jurnal Sistem Informasi Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Jurnal Sains dan Informatika INOVTEK Polbeng - Seri Informatika JURNAL INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi) JITTER (Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan) Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI JURTEKSI Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan Health Information : Jurnal Penelitian Zonasi: Jurnal Sistem Informasi PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal E-Komtek Jurnal Health Sains Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Jurnal Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Jurnal Kesehatan Tambusai J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi DECODE: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Journal of Innovation Research and Knowledge Journal of Scientech Research and Development International Journal on Advanced Technology, Engineering, and Information System (IJATEIS) Padma: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Media Bina Ilmiah Jurnal Sosial dan Sains Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Jurnal Infokes (Informasi Kesehatan) RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal Journal of Innovative and Creativity International Journal of Applied and Scientific Research (IJASR) Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Jurnal Ilmiah Betrik : Besemah Teknologi Informasi dan Komputer EDU RMIK Jurnal Edukasi Rekam Medis Informasi Kesehatan International Journal of Psychology and Health Science Dinasti Health and Pharmacy Science JTKSI (Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi)
Claim Missing Document
Check
Articles

Tinjauan Pelaksanaan Pemeliharaan Dokumen Rekam Medis di Ruang Filling Rumah Sakit Permata Kota Cirebon Tahun 2020 Ramdhani, Esa Maulana; Sari, Irda
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.994 KB)

Abstract

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Keamanan rekam medis meliputi perlindungan fisik dan elektronik untuk informasi berbasis komputer secara utuh, sehingga menjamin ketersediaan dan kerahasiaan. Termasuk ke dalamnya adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan, alat-alat untuk mengatur akses dan melindungi informasi dari pengungkapan yang tak disengaja maupun disengaja. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan pemeliharaan dokumen rekam medis di Ruang Filling Rumah Sakit Permata Kota Cirebon Tahun 2020.Jenis Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Petugas Filling di Rumah Sakit Pemata Kota Cirebon yaitu sebanyak 7 orang dengan sampel sebanyak 7 Responden.Berasarkan hasil penelitian terdapat dokumen rekam medis yang rusak seperti cover dokumen rekam medis yang tidak diganti oleh petugas rekam medis, dokumen rekam medis yang berdebu, dokumen rekam medis yang dimasukan kedalam kardus dan, AC (air condition )yang masih bermasalah sehingga tidak bisa menghasilkan suhu udara yang maksimal.
The 10 Largest Outpatient Disease Index Information System In Hospital X Moh Rifky; Irda Sari; Falaah Abdussalaam
JTKSI (Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi) Vol 5, No 2 (2022): JTKSI (Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi)
Publisher : JTKSI (Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem Informasi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disease index is an arrangement of summary lists, data on types of diseases and conditions of illness based on a classification system or numbering code as a means of communication. Good information can be displayed in a display, with that information will look more efficient and effective. One of the sheets contained in the Medical Record is the disease index. The method used is a qualitative research method with a descriptive approach, with data collection techniques based on observations, interviews, and literature studies. Problems found in this study: Data processing has not been carried out optimally so that officers take a long time, there is no special system for computerized disease indexes, disease index activity reports are still done manually. From the results of this study, Hospital X is expected to immediately make an outpatient disease module so that the physical activity proof of the Outpatient Disease Index display can be printed directly
Efisiensi Pelayanan Ruang Isolasi Covid-19 Berdasarkan Teori Barber Johnson Dian Fitriani; Niken Dian Utami; Irda Sari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13114

Abstract

The increasing number of Covid-19 cases in Indonesia has caused the isolation rooms in several hospitals to become full, however, the hospital still has to pay attention to the efficiency value of using the Covid-19 isolation room. It is intended that hospitals get optimal results both in terms of income and workload of medical personnel. This study aims to determine the efficiency of the Covid-19 isolation room service based on Barber Johnson's theory. The method used in this study was a descriptive approach. The population in this study were all patients who isolated Covid-19 in Hospital X. The samples taken were all patients who were in the isolation room of RS X. The data taken were a daily census of inpatients in the Covid-19 isolation room, inpatient rooms and registers. The results of this study showed that the fourth value in April was 60% BOR, AvLOS 6.8 days, TOI 4.47 days and BTO 2.65 times. Meanwhile in May, BOR was 58%, AvLOS was 6.62 days, TOI was 4.7 days and BTO was 2.72 times. The conclusion from the calculation of this study is that low bed use causes high bed use intervals. This is due to the lack of demand for beds which will have a negative impact on hospital revenues. Therefore, management should try to consider policies and carry out health promotion.Keywords: efficiency; Covid-19; Barber JohnsonABSTRAK Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia menyebabkan ruang isolasi di beberapa rumah sakit penuh namun, pihak rumah sakit tetap harus memperhatikan nilai efisiensi penggunaan ruang isolasi Covid-19. Hal ini bertujuan agar rumah sakit mendapatkan hasil yang optimal baik dari segi pendapatan maupun beban kerja tenaga medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pelayanan ruang isolasi Covid-19 berdasarkan teori Barber Johnson. Metode yang digunakan dalam penilitian adalah pendekatan deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang melakukan isolasi Covid-19 di RS X. Sampel yang diambil adalah keseluruhan pasien ruang isolasi RS X. Data yang diambil berupa sensus harian rawat inap ruang isolasi Covid-19 dan register rawat inap. Hasil dari penelitian ini didapati nilai keempat pada bulan april adalah BOR 60%, AvLOS 6,8 hari, TOI 4,47 hari dan BTO 2,65 kali. Sedangkan pada bulan mei adalah BOR 58%, AvLOS 6,62 hari, TOI 4,7 hari dan BTO 2,72 kali. Kesimpulan dari perhitungan penelitian ini didapati penggunaan tempat rendah yang menyebabkan interval penggunaan tempat tidur menjadi tinggi. Hal ini disebabkan kurangnya permintaan tempat tidur yang akan berdampak negatif pada pendapatan rumah sakit. Maka dari itu pihak manajemen harus berupaya mempertimbangkan kebijakan serta melakukan promosi kesehatan.Kata kunci: efisiensi; Covid-19; Barber Johnson
Kelengkapan Berkas BPJS dalam Upaya Percepatan Terhadap Pengklaiman BPJS Rawat Jalan di Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon Dina Rismawati; Irda Sari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus November 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v12i0.1561

Abstract

The national health insurance guarantees the costs of participants who have undergone treatment at health care facilities with the INA-Cbgs application, making it easier for service providers to make billing claims by first going through verification. From the results of research conducted by researchers in April 2021, data on the number of BPJS patient claims were 3859 claims with the number of claims that had to be corrected as many as 11 claims and the number of claims received as many as 3848. This type of research is a qualitative descriptive study, the population or the main informant in This study consisted of 1 BPJS claims administration officer, 1 verification officer and BPJS claim files returned from January to April 2021. The data collection technique used in this study was observation of claim files and interviews with claims administration officers and verification officers. From the results of observations found 14 cases of incorrect codes, 9 cases confirmed more than 8 times and other cases such as SEP, SWAB results, DHF were not specific, double claims and cases that had not been pre-eclampsia each as many as 1 case, interview results PERMENKES policy program and director's decree on BPJS, there is no flow and SOP, lack of coding staff.Keywords: claim; BPJS; outpatientABSTRAKJaminan kesehatan nasional menjamin biaya peserta yang sudah menjalani pengobatan di sarana pelayanan kesehatan dengan aplikasi INA-Cbgs memudahkan pemberi pelayanan dalam membuat klaim tagihan dengan terlebih dahulu melalui verifikasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada bulan April 2021 didapatkan data jumlah klaim pasien BPJS sebanyak 3859 klaim dengan jumlah klaim yang harus diperbaiki sebanyak 11 klaim dan jumlah klaim yang diterima sebanyak 3848. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, Populasi atau informan utama dalam penelitian ini sebanyak 1 orang petugas administrasi klaim BPJS, 1 orang petugas verifikasi serta berkas klaim BPJS yang dikembalikan dari bulan Januari sampai dengan April tahun 2021. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini observasi berkas klaim dan wawancara kepada petugas administrasi klaim dan petugas verifikasi. Dari hasil observasi ditemukan 14 kasus salah kode, konfirmasi lebih dari 8 kali sebanyak 9 kasus dan kasus-kasus lainnya seperti SEP, hasil SWAB, DHF tidak ada spesifik, double klaim dan kasus yang belum pre eklamsi masing-masing sebanyak 1 kasus, hasil wawancara acara kebijakan PERMENKES dan SK direktur tentang BPJS, belum ada alur dan SOP, kurangnya tenaga koding.Kata kunci: klaim; BPJS; rawat jalan
Evaluasi Rekam Medis Elektronik dengan Metode HOT-fit di Klinik Saraf RS Mitra Plumbon Franki Franki; Irda Sari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i1.1567

Abstract

Electronic medical records are listed in Permenkes number 269/MENKES/PER/III/2008 in article 2 which contains "(1) Medical records must be made in writing, complete, and clear or electronically (2) The administration of medical records using electronic information technology is regulated further with its own regulations. To find out the problems of electronic medical records at the neuro clinic at Mitra Plumbon Hospital, an evaluation was carried out using the Human, Organization, Technology and Net Benefit (HOT fit Model) method. The type of research was descriptive qualitative. All officers involved in the information system as research subjects, (3 main informants and 2 triangulation informants) Collecting data through in-depth interviews using interview guidelines. Processing and analyzing data using a content analysis approach. high school patient registration officer, users can receive the EMR system, the management organization is very supportive, there is no team, operational guidelines, technical guidelines, EMR SOPs, unstable internet technology, duplicate prescriptions, drug prescriptions are difficult to find, can't see before EMR, patients who register online is often late. Keywords: evaluation; RME; HOT fit ABSTRAK Rekam medis elektronik tercantum dalam Permenkes nomor 269/MENKES/PER/III/2008 pada pasal 2 yang berisi “(1) Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap, dan jelas atau secara elektronik (2) Penyelenggaraan rekam medis menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan sendiri. Untuk mengetahui permasalahan rekam medis elektronik di klinik saraf rumah sakit Mitra Plumbon dilakukan evaluasi dengan metode Human, Organization, Technology dan Net Benefit (HOT fit Model).Jenis Penelitian adalah deskriptif kualitatif. Semua petugas yang terlibat dalam sistem Informasi tersebut sebagai subyek penelitian, (informan Utama sebanyak 3 orang dan informan triangulasi sebanyak 2 orang) Pengumpulan data melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Pengolahan dan analisis data menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis).Human pedaftaran pasien pendidikan SMA, pengguna dapat menerima sistem EMR, Organization manajemen sangat mendukung, belum ada tim, juklak, juknis, SOP EMR, Technology internet yang tidak stabil, sering terjadi gangguan saat duplikasi resep, resep obat sulit dicari, tidak bisa melihat sebelum EMR, pasien yang daftar online sering terlambat. Kata kunci: evaluasi; RME; HOT fit
Pelepasan Informasi Rekam Medis Pasien Rawat Jalan dalam Visum Et Repertum di Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon Nela Noviyanti; Irda Sari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus November 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v12i0.1557

Abstract

Visum et repertum is a statement made by a forensic doctor at the written request of an investigator based on an oath about what was seen and found in the object being examined based on the best knowledge for the benefit of the court. The type of research used is descriptive using qualitative methods. The research was conducted from April to May 2021 at Mitra Plumbon Hospital, Cirebon. The population in this study were 2 people, visum et revertum officers and the head of the medical record. Sampling technique using total sampling technique. Methods of collecting data using interviews and observation. The number of requests for visa applications from January 2020 to June 2021 is 85 units with an average of 4 to 5 units per month, with 1 main informant and 1 triangulation informant. The making of the visa is in accordance with the rules referring to the standard operating procedure for the life visa number P.IRM.009, the visa request submitted by the police is not recorded in the request book but is recorded in the customer service officer as an incoming letter, the visa retrieval is handed back to the police.Keywords: visum et repertum; medical records; outpatientABSTRAKVisum et repertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter forensik atas permintaan tertulis dari penyidik berdasarkan sumpah tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada benda yang diperiksa berdasarkan pengetahuan yang sebaik baiknya untuk kepentingan pengadilan. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif menggunakan metode kualitatif penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2021 di rumah sakit Mitra Plumbon Cirebon. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 2 orang yaitu petugas visum et revertum dan kepala rekam medis. Teknik Pengambilan Sampel menggunakan teknik total sampling. Metode Pengumpulan data menggunakan Wawancara dan observasi. Jumlah permintaan pembuatan visum dari januari 2020 sampai dengan Juni 2021 sebanyak 85 buah dengan rata-rata perbulan sebanyak 4 sampai dengan 5 buah,dengan informan utama 1 orang dan informan triangulasi 1 orang. Pembuatan visum sudah sesuai dengan kaidah mengacu kepada standar prosedur operasional visum hidup nomor P.IRM.009, permintaan visum diajukan oleh kepolisian tidak dicatat di permintaan buku tetapi dicatat di bagian customer service ofificersebagai surat masuk, pengambilan visum diserahkan kembali ke pihak kepolisian.Kata kunci: visum et repertum; rekam medis; rawat jalan
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIRS HELPDESK DI RUMAH SAKIT JIWA DR. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR TONI KURNIA SETIA BUDI; ARIYANA ADY WIBAWA; FALAAH ABDUSSALAAM; IRDA SARI
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i4.2904

Abstract

Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan salah satu instalasi yang berperan penting dalam menyelesaikan masalah-masalah terjadi di rumah sakit. Permasalahan yang terjadi di di Instalasi SIRS Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yaitu belum optimal pelayanan IT, resiko jaringan yang tidak stabil, serta belum optimalnya penggunaan Aplikasi Data Center. Tim SIRS masih menggunakan dokumen berupa form, serta prosedur pelaporan yang masih manual (belum komputerisasi) yang memungkinkan terjadinya kesalahan atau kelalaian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan Perancangan Sistem Informasi Helpdesk dengan database yang terintegrasi, untuk mempermudah proses pengelolaan data sehingga informasi yang dibutuhkan dan proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat, lengkap dan tepat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode perancangan sistem informasi ini menggunakan metode SDLC (Software Development Life Cycle) dengan pemodelan terstuktur.    
Tinjauan Pengetahuan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Mengenai Aturan Penggunaan ICD 10 dalam Menentukan Diagnosa di RS Bhayangkara TK II Sartika Asih Bandung Irine Ramadhiane; Irda Sari
Jurnal Health Sains Vol. 2 No. 8 (2021): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v2i8.211

Abstract

International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems or abbreviated as ICD is a disease classification system and various types of signs, symptoms, abnormalities, complaints and external causes of a disease. Based on Kepmenkes 377 of 2007 it is explained about the competencies that must be possessed by Medical Recorders and Health Information. The purpose of this research is to find out what knowledge is needed by Medical Recorders and Health Information on the rules contained in ICD-10 and to find out what knowledge is needed by Medical Recorders and Health Information to support the accuracy of the code generated. This research is a quantitative descriptive research. Respondents in this study were Medical Recorders and Health Information at Bhayangkara Hospital TK II Sartika Asih Bandung. Data was collected by questionnaire method. The results showed that the SOP for Disease and Action Codes at Bhayangkara TK II Sartika Asih Hospital in Bandung was running well. The knowledge already possessed by Medical Recorders and Health Information is about how to code with ICD-10 and action codes using ICD-9-CM, understand and understand medical terminology terms, understand and understand punctuation conventions in ICD-10. Knowledge that is not yet possessed is knowledge of supporting examinations, results of laboratory tests, and drug therapy.
TINJAUAN LAMA WAKTU KETERSEDIAAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN POLI THT PASCA RAWAT INAP Siti Wulandari; Irda Sari
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 6 No 3 (2021): Agustus
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58487/akrabjuara.v6i3.1535

Abstract

Pelayanan yang cepat dan tepat merupakan keinginan konsumen. Kecepatan penyediaan dokumen rekam medis ke poliklinik dapat menjadi indikator dalam mengukur kepuasan. Pemerintah telah menetapkan standar untuk penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan, yaitu waktu penyediaan yang ? 10 menit. Tujuan penelitian ini adalah meninjau lama waktu ketersediaan rekam medis dan mengetahui hambatan dalam penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pasca rawat inap dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil observasi, di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat terdapat keterlambatan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pasca rawat inap di gedung A tiba di poli THT ? 30 menit, penyebab keterlambatan penyediaan rekam medis dikarenakan alur penyelesaian rekam medis pasca rawat inap yang panjang, adanya keterlambatan proses dan penggunaan hal lain membuat rekam medis tidak dapat tersedia, serta jarak tempuh antara rekam medis rawat inap dan rekam medis rawat jalan yang jauh membuat petugas distribusi tidak mengantar tepat waktu, dan kekurangannya petugas juga membuat keterlambatan karena petugas merangkap pekerjaan lain yang tidak sesuai dengan job desc. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo untuk memperbaiki pelayanan penyediaan rekam medis rawat jalan pasca rawat inap.
ANALISIS KEBUTUHAN RAK DOKUMEN REKAM MEDIS GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS SISTEM PENYIMPANAN DI RUMAH SAKIT X Aulia Fabia; Irda Sari
Jurnal Akrab Juara Vol 6 No 3 (2021)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah kunjungan pasien dapat mempengaruhi pertumbuhan dokumen rekam medis. Tempat penyimpanan dokumen rekam medis yang sudah penuh dapat menyebabkan sulitnya proses pengambilan dan penyimpanan kembali dokumen rekam medis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kebutuhan rak dokumen rekam medis dalam 5 tahun mendatang. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi yang diambil yaitu 86.751 dokumen dengan sampel 100. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi, meteran, dan penggaris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumah sakit memiliki 24 rak dengan muka satu sisi. Rata – rata tebal dokumen rekam medis 0,8 cm. Hasil perhitungan prediksi kebutuhan rak penyimpanan dokumen rekam medis tahun 2021 – 2025 sebanyak 6 rak. Simpulan penelitian diketahui kebutuhan rak untuk 5 tahun mendatang sebanyak 6 rak dengan menggunakan rak besi dengan ukuran panjang 2,5 meter, lebar 40 cm, tinggi 2 meter dan memiliki 1 muka. Alternatif lainnya dengan menggunakan rak roll o’ pack dengan panjang 1 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2 meter.
Co-Authors Aan Andarwati Abdussalaam, Falaah Adellia Permatasari Hartono Adinda Amalia Nurussyifa Adinda Febryllia Nanda Putri Bintari Aeni, Lafani Nur Agustin, Wulan Trie Ain Sodikin, Risma Nurul Akhmad Setiawan Alamsyah, Muhamad Alfin Alfina Nur Aini Alifa Nur Azizah Althof, Dzaki Andara, Yudha Mulya Andini Kusdi Antini Anggriani, Mia Anisha, Selly Puji Annisa Syahwa Renjani Annisa Wijaya, Firgi Arfiandi ARIYANA ADY WIBAWA Aulia Fabia Aulia, Lela Aulya, Fajrina Avif Abdul Aziz Az-Zahra Rizky Aulia Azzaidi, Jihad Azzizah, Wulandari Gustina Bunga Efendi Candra Fatihah, Dian Candra Mecca Sufyana Chandra Saputra D.yani Dafiq Farhan Nurdias Dendi Setia Dewi Listiawati Astuti Dhiu, Yuliana Angelina Dian Fitriani Dilla Oktavitia Sjachrizal Dina Rismawati Divvy Dwi Ariani, Nurul Dzaki Althof Elicukia Elvira Handayani Elvira Handayani, Elvira Fabia, Aulia Fadila, Tiwi Fahmi Ridwan Fahrudin, Hanif Fajrina Aulya Fauzan Mahar Dhika Rahmat Febrian Adiwijaya, Aditya Ferdiansyah, Muhammad Siraz Fika Nur Afifah Fika Nur Afifah Fikri Febriansyah Firgi Annisa Wijaya Franki Franki Ghina Farrah Fadhilah Gunawan, Erix Hafsah Ghina Ghaida Gunawan Hana Viranty Kahdini Hartono, Adellia Permatasari Herfiyanti, Leni Herlambang, Muhammad Bayu Hermawan, Putra Pangestu Hernawati, Euis Hidayat, M Taofik Ichsan, Revanza Maulana Ika Novita Sari Ika Rahman Indra Setia Budi Indri Ismawati Inka Rahmawati Iqbal Iskandar Zulkarnain Irfansah Irine Ramadhiane Iswaliyah, Rabialda Isya, Ghen Maulana Jeri Sukmawijaya Jeri Sukmawijaya Jihad Azzaidi Johni S Pasaribu Kesumawaty, Henny Khoirul Ihsan Khoirunnisa, Diana Kirana, Sri Ratu Dewi Kurniawan, Moh Bagus Laowo, Elisabeth Eunike Switenia Loren Dwi Okta Herbiana M Taofik Hidayat Maimun Maimun Maulidayanti, Rini Meilani, Silvi Milatun Khasanah Moh Rifky Muhamad Rizki Muhammad Bayu Herlambang Muhammad Fajar Ramadhan Muhammad Yasin Mujahidah Kamil, Hanifah MUSYARROFAH, TAMI MUGHNIATUL Nabila Nur Raihanny Ali Nabilla Nur Hasna Najmuddin, Muhammad Naufal Nanda Novyadianti Nasrulloh Imanudin Nela Noviyanti Neneng Yuniarty Nidaul khasanah Niken Dian Utami Nina Nursolihah Nisa Sri Penti Novi Octaviani Novien Putri R Nunung Mardiah Nunung Mardiah Nur Wahidah, Zahrah Nur’ilmi, Wina Nursolihah, Nina Nurul Aulia Yulianti Nurul Fadillah Nurul Janah, Suci Amalia Nurussyifa, Adinda Amalia Nur’ilmi, Wina Octaviana, Vina Oktaviana, Rizki Salma Pasaribu, Johni S Penti, Nisa Sri Poni Sapitri Pradysta, Linggar Adjie Pramudita, Cindy Surya Puseng Manik Qori Billqist Aina Yusuf Raden Rakasiwa Wijaya Rahayu, Fitri Mardiani Rahayu, Nisa Rahmat Rahmawati, Risa Luthfiani Raihanny Ali, Nabila Nur Raisa Salsabila Raisa Siti Khoirunnisa Ramadhan, Fadhlurrahman Dwi Ramadhan, Reno Ramdhani, Esa Maulana Ratih Purnama Sari Reno Ramadhan Reza Maulana, Lutfi Rian Rusmana Rima Rismawati Rina Kurniawati Rini Maulidayanti Risma Nurul Ain Sodikin Rizki Nurarif Faturrahman Rizky Tarenta Sari Rosdiana Lay Here Rukmini Minii Rustiawati, Senja Saefulloh, Fadhil Rifky Saepudin, Shofia Nurjannah Safira Nur Sabrina Sakinah Sania Fansilia Sapitri, Poni Saputra, Riska Oktaviani Septiana, Fanny Nur Setyawan, Adhita Arif Shofia Nurjannah Saepudin Silvi Meilani Sisca Nurul Ratnaningrum Siti Insani Siti Wulandari Solihah, Yayu Siti Sri Dewi Wahyuni Sudrartono, Tiris Sukmawijaya, Jeri Supian Supriadi Supriadi, Redi Suyanti Suyanti Syahidin, Yada Syahputra, Ananta Khoirurrizal Syifa Ansori Tarenta Sari, Rizky TONI KURNIA SETIA BUDI Ulfah, Annisa Vahreza, Phahira Han Vina Octaviana Vitaloka, Rosida Wahid Sanjay Wahyu Permana Wina Nur’ilmi Wulan Anggela Yayu Siti Solihah Yuanita Alfa Oma Wele Yuda Syahidin Yudha Mulya Andara Yunengsih, Yuyun Yuniartha, Dinda Zahra, Faridah Fathimatuz Zilvia, Leziza