Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PELATIHAN PSIKOEDUKASI UNTUK MEREDUKSI STRES AKADEMIK PESERTA DIDIK Palasara Brahmani Laras; Eka Aryani; Luky Kurniawan; Natri Sutanti; Salleh Amat
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.791 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6138

Abstract

Abstrak Perubahan kegiatan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran online selama masa pandemic menyebabkan berbagai permasalahan penyesuaian baik bagi guru maupun peserta didik. Stres akademik pada peserta didik tidak dapat dihindarkan sehingga guru bimbingan dan konseling (BK) dituntut untuk bisa memberikan dukungan yang tepat agar peserta didik dapat belajar secara optimal. Perlu adanya pelatihan untuk guru dan praktisi BK untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan pelatihan psikoedukasi untuk mereduksi stres akademik. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru BK khususnya tentang konsep, gejala, faktor penyebab dan dampak stres akademik serta bagaimana cara menerapkan self-instruction untuk mereduksi stres akademik. Pelatihan ini dilakukan selama dua hari yang terdiri dari sesi pemaparan materi, praktik, penugasan dan diskusi. Peserta terdiri dari guru, mahasiswa dan praktisi BK yang berasal dari Indonesia dan Malaysia sebanyak 122 peserta. Peserta menunjukan peningkatan sebesar 27% pada kemampuan analisis gejala stress akademik dan peningkatan sebesar31% pada kompetensi merancang program psikoedukasi untuk peserta didik. Abstract: The change in face-to-face learning activities to online learning during the pandemic caused various adjustment problems for both teachers and students. Academic stress on students cannot be avoided so that guidance and counseling (GC) teachers are required to be able to provide appropriate support to their students. There is a need for training for GC teachers to overcome these problems, one of which is psychoeducational training to reduce academic stress. This training aims to improve the understanding of GC teachers, especially about the concepts, symptoms, causes and effects of academic stress and how to apply self-instruction to reduce academic stress. This training was carried out for two days consisting of presentation sessions, practice, assignments and discussions. Participants consisted of teachers, students and counseling practitioners from Indonesia and Malaysia (N=122 participants). Participants showed an increase of 27% in the ability to analyze symptoms of academic stress and a 31% increase in the competence to design psychoeducational programs for students.
PELATIHAN KETERAMPILAN PERSON-CENTERED BAGI GURU BK SMP DI KABUPATEN KULON PROGO Sigit Sanyata; Suwarjo Suwarjo; Natri Sutanti; Kanaya Serril Vania Dewi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19192

Abstract

Abstrak: Masih banyak guru yang tidak mendasarkan bantuan yang diberikan pada pendekatan konseling tertentu sehingga tidak jarang sesi konseling berubah dan cenderung menasehati. Oleh karena itu, dirancanglah PkM dengan tema pelatihan keterampilan konseling person-centred untuk guru BK SMP di Kabupaten Kulon Progo. Pendekatan konseling person-centred termasuk dalam rumpun konseling humanistik yang bertujuan membantu konseli menuju arah pengembangan yang ingin dia capai. Program yang dirancang dalam pelatihan ini terdiri dari dua moda yaitu luring dan daring. Kegiatan luring yang dilakukan terdiri dari penyampaian landasan teori dan praktik, 5 keterampilan konseling person-centred dan simulasi sesuai teori yang sudah dipelajari. Sementara kegiatan daring dilakukan dengan memberikan peserta guru BK kesempatan eksplorasi kasus di sekolahnya melalui project based learning yang kemudian dilengkapi dengan kegiatan penugasan mandiri dan evaluasi. Dalam mengukur peningkatan selama pelatihan ini, peserta diberikan pre dan post-test. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pada aspek pemahaman dan praktik keterampilan dasar konseling person centred sebesar 22,5% pada 30 peserta. Harapannya setelah pelatihan ini, ilmu yang diperoleh dapat diterapkan sehingga proses pemberian layanan bimbingan dan konseling disekolah dapat berjalan dengan baik.Abstract: There are still many teachers who do not base the assistance provided on a particular counseling approach, so it is not uncommon for counseling sessions to change and tend to give advice. Therefore, PkM was designed with the theme of person-centred counseling skills training for junior high school guidance and counseling teachers in Kulon Progo Regency. The person-centred counseling approach is included in the humanistic counseling group which aims to help the client towards the development direction he wants to achieve. The program designed in this training consists of two modes, namely offline and online. The offline activities carried out consist of conveying the theoretical and practical basis, 5 person-centred counseling skills and simulations according to the theory that has been studied. Meanwhile, online activities are carried out by giving BK teacher participants the opportunity to explore cases in their schools through project-based learning which is then complemented by independent assignment and evaluation activities. In measuring improvement during this training, participants were given pre and post-tests. The results of the training showed an increase in aspects of understanding and practice of basic person-centred counseling skills by 22.5% for 30 participants. The hope is that after this training, the knowledge gained can be applied so that the process of providing guidance and counseling services in schools can run well.
PEMANFAATAN INOVASI DIGITAL APLIKASI RECONNECT UNTUK PENCEGAHAN PERILAKU MELUKAI DIRI SENDIRI DAN PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN MENTAL Kurniawan, Luky; Sutanti, Natri; Saputri, Nur Sholehah Dian; Rahmatullah, Ainurizan Ridho; Febriana, Arini; Sholikah, Fitria Akbar; Kurniawati, Anggie; Melinda, Cindy Okta
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.26671

Abstract

Abstrak: Perilaku melukai diri dan cukup terbatasnya literasi kesehatan mental pada komunitas Mugadeta Fast Response (MFR) membutuhkan peran inovasi aplikasi digital salah satunya Reconnect. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memanfaatkan inovasi digital aplikasi Reconnect untuk mencegah perilaku melukai diri sendiri (self-harm) dan peningkatan literasi kesehatan mental pada komunitas MFR yang berjumlah 28 siswa. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian adalah kombinasi antara ceramah, games dan praktik langsung. Adapun langkah pelaksaannya meliputi koordinasi dan sosialisasi, penerapan teknologi, pelatihan, pendampingan, evaluasi dan keberlanjutan program. Hasil kegiatan pendampingan pemanfaatan aplikasi Reconnect ini menunjukkan bahwa terdapat 82% peserta memiliki nilai post-test di atas 70 dan 89% anggota MFR menyatakan terbantu dengan adanya aplikasi ini. Sementara, 86% peserta mengalami peningkatan nilai pre-test ke post-test. Keberlanjutan PKM ini dimonitoring melalui kegiatan daring dengan masih memberikan pendampingan penggunaan aplikasi Reconnect. PKM ini merekomendasikan penggunaan aplikasi Reconnect lebih lanjut dengan memanfaatkan fitur lain seperti live chat untuk agenda pendampingan selanjutnya.Abstract: Self-harm behavior and limited mental health literacy in the Mugadeta Fast Response (MFR) community require the role of digital application innovation to interfere, one of which is utilising Reconnect application. This community service (PKM) aims to utilize the digital innovation of the Reconnect application to prevent self-harm behavior and increase mental health literacy in the MFR community which consisted of 28 students. The method was a combination between presenting, games and experiential learning, Therefore, steps for implementing community service include coordination and outreach, application of technology, training, mentoring, evaluation and program sustainability. The results of the mentoring activity in using the Reconnect application showed that 82% of participants had post-test scores above 70 and 89% of MFR members stated that they were helped by its presence. Meanwhile, 86% of participants experienced an increase in their pre-test to post-test scores. The sustainability of PKM is monitored through online activities while still providing assistance in using the Reconnect application. This PKM recommends further use of the Reconnect application by utilising other features such as live chat for further mentoring agendas.