Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

WAWASAN AL-QUR’AN TENTANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA IMPLIKASI TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI DALAM KELUARGA Buhungo, Ruwiah Abdullah; Achmad Abubakar; Mardan
Irfani Vol. 21 No. 3 (2025): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/irfani.v21i3.6968

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara tematik ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga serta menganalisis implikasinya terhadap pembentukan pendidikan karakter Islami dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tafsir maudhu‘i (tematik) yang menelusuri ayat-ayat relevan seperti Q.S. al-Nisā’ [4]:19, al-Rūm [30]:21, dan al-Mā’idah [5]:8. Data diperoleh melalui studi kepustakaan dari kitab tafsir klasik dan kontemporer serta literatur pendidikan Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Qur’an menolak segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun psikologis, dengan menegaskan nilai rahmah (kasih sayang), ‘adl (keadilan), dan mu‘āsyarah bil ma‘rūf (pergaulan yang baik) sebagai fondasi relasi keluarga. Kekerasan dalam rumah tangga dipandang bukan sekadar persoalan sosial, tetapi kegagalan dalam pendidikan moral dan spiritual. Oleh karena itu, pendidikan Islam memiliki tanggung jawab epistemologis untuk membangun kesadaran nilai dan menanamkan budaya non-kekerasan dalam keluarga. Temuan penelitian ini menegaskan bahwa keluarga Qur’ani adalah entitas pendidikan pertama yang harus mencerminkan nilai kasih, kesetaraan, dan penghargaan terhadap martabat manusia. Dengan demikian, pendidikan karakter Islami berbasis Al-Qur’an tidak hanya berfungsi membentuk individu berakhlak, tetapi juga menjadi sarana pencegahan kekerasan dalam rumah tangga melalui penanaman spiritualitas, dialog, dan keteladanan. Kata kunci: Wawasan Al-Qur’an, Kekerasan Rumah Tangga, Pendidikan Karakter Islami
QUR’ANIC VALUES AS THE FOUNDATION OF ISLAMIC WORK ETHIC: A THEMATIC STUDY ON THE CONCEPTS OF ‘AMAL, AMANAH, AND ISTIQĀMAH Ahmad M. Latief; Achmad Abubakar; Mardan
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 13 No 3 (2025): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v13i3.7033

Abstract

This study aims to examine the Qur’anic perspective on work ethics, focusing on three core values: amanah (trust and responsibility), istiqāmah (consistency), and ikhlāṣ (sincerity). Using a thematic exegesis (tafsīr maudhu‘ī) approach combined with a comprehensive literature review, this research identifies Qur’anic verses related to work (‘amal) and contextualizes them within contemporary discussions on the Islamic Work Ethic (IWE). The findings reveal that, in Islam, work is regarded as an integral form of worship that must be carried out with honesty, consistency, and moral integrity. The value of amanah plays a central role in fostering trust and loyalty within organizations, while istiqāmah ensures the sustainability of ethical conduct, and ikhlāṣ instills a transcendental motivation that elevates professional dedication beyond material goals. Furthermore, the study demonstrates that the application of Qur’anic values in professional and educational settings can enhance productivity, job satisfaction, and the development of an ethical and healthy organizational culture. Overall, the study concludes that the Qur’anic work ethic remains profoundly relevant in addressing the professional and moral challenges of the contemporary global era.
Konsep Al-Ukhuwah dalam Al-Qur'an (Studi Tafsir Tematik) Sri Nilawati; Mardan; Muhammad Sadik
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2024): Januari
Publisher : CV Putra Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58540/isihumor.v2i1.494

Abstract

Brotherhood in the Qur'an is a bond of brotherhood caused by similarities in various aspects, such as descent, ethnicity, religion, profession and character, which forms an inner bond so that each other feels close. Even though they are different people and have different beliefs, the Koran explains that all people are brothers. In the Al-Quran there are several types of ukhuwwah, including Ukhuwah 'ubudiyah which states that all who are created as creatures have a sibling relationship. Ukhuwah Insaniyah that all humans are brothers, because all humans originate from one father and mother, namely Adam and Eve. Ukhuwah Wathaniyah wa Nasabiyah that, Brothers in one lineage and one nationality. Ukhuwah Fiddin wal Islam means, sibling relationships between fellow Muslims
PERKAWINAN BEDA AGAMA PERSPEKTIF ULAMA TAFSIR AL QUR’AN Nurul Aqidatul Izzah; Muh.Yusuf; Mardan
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 1 (2025): Vol. 2 No. 1 Edisi Januari 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i1.370

Abstract

Perkawinan beda agama masih saja menjadi topik yang selalu diperbincangkan oleh para pemikir Islam sampai saat ini seiring dengan masih banyaknya umat Islam di Indonesia yang melaksanakannya. Tulisan ini akan mencoba meneliti ulang tentang bagaimana sebenarnya status pernikahan beda agama dalam perspektif ulama tafsir, fatwa Majlis Ulama Indonesia dan hukum keluarga Islam di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber data kepustakaan (library reseaach). Indonesia sendiri, Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan Fatwa tentang keharaman bagi umat Islam baik laki-laki dan perempuan untuk menikahi wanita dan laki-laki non-muslim baik mereka yang Ahli Kitab maupun tidak. Fatwa MUI ini menyatakan setelah mempertimbangkan bahwa perkawinan beda agama sering menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat dan mengundang perdebatan di antara sesama umat Islam. Fatwa MUI ini masih sejalan dengan sumber hukum keluarga Islam di Indonesia yakni UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam yang juga melarang perkawinan beda agama.
The Impact of Qiraah on the Determination of Fiqh Law According to Al-Alusi Lukman; Mardan; Kasim, Amrah; Irham, Muhammad
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 4 No. 6 (2024): June 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v4i6.9983

Abstract

The purpose of this study is to reveal the relationship between Qiraah and Jurisprudence, the method of Determining the Law of Jurisprudence according to Al-Alusi, and the impact of Qiraah on the Verses of Worship on Determining the Law of Jurisprudence according to Al-Alusi. This research is a qualitative research, the type of research is library research. The data collection method used is literature study. The results showed that; 1). The close relationship between fiqh and qiraah has had a significant impact on the understanding and development of Islamic law. The understanding and expertise in qiraah by the fuqaha provided an additional dimension in the interpretation and application of Islamic law. Thus, the close relationship between fiqh and qiraah became one of the hallmarks of the Islamic tradition of thought. 2) In exploring the verses to find istinbat law, imam al-Alusi uses two main methods, namely bayani and qiyasi methods. 3) The differences in qiraah that affect the istinbat law have given birth to different legal status. This has a significant impact on the process and results of determining the law, such as in the case of worship issues