Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

Upaya Peningkatan Partisipasi Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan Melalui Metode Peer Teaching dan Brainstorming Nanang Martono
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 14 No. 75 (2008)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v14i75.382

Abstract

Salah satu permasalahan yang dihadapi dosen di kelas adalah mahasiswa yang pasif selama proses pembelajaran, terutama bila kelas yang ada adalah kelas besar. Artikel ini ditulis berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk mengatasi rendahnya partisipasi mahasiswa tersebut melalui diskusi kelompok (menggunakan metode peer teaching) dan diskusi kelas (menggunakan metode brainstorming). Langkah pertama yang dilakukan adalah dosen menyampaikan materi kepada mahasiswa. Di akhir proses pembelajaran, dosen memberikan materi diskusi untuk didiskusikan secara berkelompok. Proses diskusi kelompok dilakukan di luar jam kuliah. Metode brainstorming dilakukan pada pertemuan berikutnya setelah diskusi kelompok. Dalam diskusi ini, salah satu atau dua kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok yang lain bertugas sebagai audience yang menanggapi hasil diskusi kelompok presenter. Hasil PTK menunjukkan bahwa hampir 75 persen mahasiswa berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Pada diskusi kelas, 15 persen mahasiswa juga aktif selama diskusi.
Kritik Sosial Terhadap Praktik Pendidikan Dalam Film “Laskar Pelangi” Nanang Martono
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 16 No. 3 (2010)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v16i3.466

Abstract

This article is an analysis of the criticisms of the practice of education in Indonesia. This criticism is based on the storyline presented in the “Laskar Pelangi” (LP) movie. This article aims to analyze the essence of the LP movie seen through the sociologycal perspective. The essence of the film is more focused on social criticism conveyed through this film. Theoretically, education has two conflicting functions. According to the functional perspective, the positive function of education are transmit values across generations. Instead, the conflict perspective to explain that education actually leads to social inequality. More symbolic interactionism perspective see how the actors involved in the education process related to each other. Some of the criticism is delivered in between the formal education process that leaves the essence of education itself, the exclusivity of school functions, the formalization of education, inequality of access to education for lower-class society that cause social inequality, educational autonomy have not fully autonomous and the dichotomy of your favorite school and favorite. These conditions that characterize the dynamics of ational education so far has led to social inequality. ABSTRAKArtikel ini merupakan analisis mengenai kritik terhadap praktik pendidikan di Indonesia. Kritik ini lebih didasarkan pada alur cerita yang disampaikan dalam film “Laskar Pelangi” (LP). Artikel ini bertujuan untuk menganalisis esensi film LP yang dilihat melalui kaca mata sosiologi. Esensi film lebih difokuskan pada kritik sosial yang disampaikan melalui film ini. Secara teoritis, pendidikan memiliki dua fungsi yang saling bertentangan. Menurut perspektif fungsional, pendidikan berfungsi positif untuk mentransmisikan nilai-nilai antargenerasi. Sebaliknya, perspektif konflik menjelaskan bahwa pendidikan justru menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial. Perspektif interaksionisme simbolik lebih melihat pada bagaimana aktor-aktor yang terlibat dalam proses pendidikan saling berhubungan. Beberapa kritik yang disampaikan di antaranya adalah mengenai proses pendidikan formal yang meninggalkan hakikat pendidikan itu sendiri, eksklusifitas fungsi sekolah, formalisasi pendidikan, ketidakmerataan akses pendidikan bagi masyarakat kelas bawah yang menyebabkan ketidaksetaraan sosial, otonomi pendidikan yang sepenuhnya belum otonom serta dikotomi sekolah favorit dan tidak favorit. Kondisi-kondisi inilah yang mewarnai dinamika pendidikan nasional sampai saat ini yang telah menyebabkan terjadinya ketidaksetaraan sosial. 
Karakteristik Lapangan Pekerjaan: Analisis Isi Iklan Lowongan Kerja di Media Surat Kabar Nanang Martono
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 16 No. 6 (2010)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v16i6.500

Abstract

This article is the result of research that describes the various forms of employment published in newspaper. The purpose of this study was to describe the types of jobs and the criteria required prospective workers published in the mass media. The study was conducted using content analysis of job ad in Kompas, Suara Merdeka and Radar Banyumas. Results showed that jobs available were a job as officer and sales staff; sex most needed in the labor market are women; more jobs require prospective workers and high school diploma graduates; field of science most needed is accounting and techniques. Most of employment priority to individuals who can operate the computer and master in English language. ABSTRAKArtikel ini merupakan hasil penelitian yang menggambarkan berbagai bentuk lapangan pekerjaan dipublikasikan melalui media surat kabar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan jenis lapangan pekerjaan serta kriteria calon tenaga kerja yang dibutuhkan yang dipublikasikan di media massa. Penelitian dilakukan menggunakan analisis isi iklan lowongan pekerjaan di harian Kompas, Suara Merdeka dan Radar Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan yang banyak tersedia adalah pekerjaan sebagai staf kantor dan sales; jenis kelamin yang paling banyak dibutuhkan di pasar kerja adalah perempuan; lapangan pekerjaan lebih banyak membutuhkan calon tenaga kerja lulusan SMA dan diploma; bidang ilmu yang paling banyak dibutuhkan adalah akuntansi dan teknik. Sebagian besar lapangan pekerjaan mengutamakan individu yang mampu mengoperasikan komputer dan menguasai Bahasa Inggris.
THE STRATEGY OF SECOND CHOICE PRIVATE SCHOOLS TO FACE EDUCATION COMPETITIVENESS Nanang Martono; Elis Puspitasari; FX Wardiyono Wardiyono
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikdasmen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.513 KB) | DOI: 10.24832/jpnk.v5i1.1509

Abstract

Kompetisi dalam pendidikan menuntut sekolah swasta harus mampu bersaing dengan sekolah negeri karena mereka menjadi pilihan kedua. Sebagai pilihan kedua maka kebanyakan sekolah swasta tidak mampu menarik siswa-siswa unggulan dan berprestasi. Tujuan studi ini adalah mendeskripsikan usaha yang ditempuh SMA swasta sebagai pilihan kedua untuk berkompetisi dengan sekolah negeri agar dapat bertahan. Penelitian menggunakan metode kualitatif grounded theory di 10 SMA swasta pilihan kedua di Kabupaten Banyumas. Kabupaten ini dipilih karena peningkatan jumlah sekolah swasta yang cukup tinggi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil studi menunjukkan strategi yang dilakukan sekolah swasta pilihan kedua di antaranya, adalah melakukan promosi secara strategis ke SMP yang menjadi target potensial, memilih siswa tidak mampu, dan memiliki kemampuan akademik rendah sebagai sasaran utama, dan menawarkan biaya sekolah murah bahkan menawarkan sekolah gratis bagi siswa tidak mampu. Competition in education requires the private schools to compete with public schools since they have been as the second choice. As the second choice, most private schools have been in failure to recruit talented and intelligent intake students. This article describes the efforts of private schools as the second choice, to face the competition with other public schools for its survival. This study used grounded theory method by taking 10 private high schools and located in Banyumas district. This district is chosen because the number of private schools is increased almost significantly. Data was collected using observation, interview, and documentation. The result of the study showed that strategies used by this type of school include among others, strategically promote themself to a potential junior high school, choose a low economic and low academic students as their main targets, and offering low-cost education, if possible, offering free cost education for low economic students.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Achsan, Ibnu Adinda Triani Rahma Putri Agung Kurniawan Aldri Frinaldi Alfiana Meyla Putri Amalia Nur Ramadhani Apriliani, Adelia Apriyanti, Siti Arif Darmawan Arlina, Dyah Nur Aurellia, Alya Nisa' Ayuningsih, Iis Baharuddin, Nalfaridas Elis Puspitasari Elis Puspitasari Elsa Novi Pravitriani endang Dwi Sulistyoningsih, endang Dwi Febrianti, Laetare Clara Febryanti, Mirna FX Wardiyono Wardiyono Gandarukmi, Mijil Sekar Hadiraharjo, Muhamad Dwidyandra Handika, Pamungkas Haura Sabitta Zikra Loen Hepi Nursela Herni Yulianti Imam Santosa Indratno, Geisella Purnamaputri Insannia, Rumaisha Cahaya Ishfa Nur Azizah Isnania, Rahma Izah, Nafa Kintan Putri Salsabiil Kusuma, Andhika Raka Kusuma, Lisa Dwijaya L. Lisnawati Laila Sabrina Layli Triana Lisnawati Lisnawati Maharani, Aulia Putri Manziz, Ilham Marlinah, Titi Maulida, Maliha Binta Mawarni, Gina Putri Mentari, Tania Ridi Putri Mintarti Mintarti Mintarti Mintarti, Mintarti Nabilla Khansa Naura Nabilla Khansa Naura Nafa Izah Nafis, Aulia Hakqi Naura, Nabilla Khansa Noviana, Zein Kharisma Yogi Nugraheni, Rakhma Nurhikmah, Nazilah Nurokhmah, Wulan Nurrokhmah, Wulan Nurul Hidayati Olivia Nur Fatimah Pamekas, Anggraitha Widya Cahyaningrum Pangesti, Shinta Maulidya Permata Indah Sari Permatasari, Sri Metaria Pingkan Zahra Azizah Prasetyoningsih, Tri Wahyu Setiawan Pravitriani, Elsa Novi Primadata, Ankarlina Pandu Putri, Amanda Nurmala Radite, Nabila Dian Rahayu, Retno Sri Rahma Isnania Rakhma Nugraheni Ratna Dewi Ratna Dewi Rinaningsih Rinaningsih Riyanti, Salwa Sabita Alya Siti Azahra Sabrina, Laila Safitri, Annisa Aulia Salma, Nisrina Dheya Salsabila, Nike Rifda Salsabilla Retno Sedah Mirah Murcahyaningrum Setianingsih, Tutut - Shafara, Adiva Putri Sintia Margani Siti Murtafiah Suci Ramadhani, Suci Sugeng, Santoso Sulyana Dadan Tri Rini Widyastuti Triana, Layli Tyas Retno Wulan Umami, Zahratul Urbaningrum, Luhjingga Panasari Urip Tri Wijayanti Utama, Rifa'i Setia Vina Octaviani Viona, Riyani Lintang Wahyuni, Elsya Wardhana, Ivan Satria Wibisono, Sentot Satrio Wiman Rizkidarajat Xielfa, Balqist Maghfira Zahrah, Vidya Lathifa