Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN BIOSAKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Strut) Muh. Ali, Nur Hainul; Muhanniah, Muhanniah; Syarifuddin, Rifni Nikmat
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 13 No 2 (2024): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian da
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/agro.v13i2.826

Abstract

J Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) is a type of agricultural plant that produces a lot of carbohydrates. The aim of the research is to determine the effect of biosaka concentration, the effect of biosaka time interval, and the interaction between concentration and time interval of biosaka on the growth and production of sweet corn plants. 2 factor factorial design, the first factor is Biosaka concentration (K) which consists of 2 treatment levels, 40 ml/15L and 50ml/15L. the second group is Biosaka Time Interval (W) which consists of 3 treatment levels, once every 3 days, once every 6 days and once every 9 days. The observation parameters are plant height, number of leaves, flowering age, number of seeds per seed, number of rows per row, production per unit. The results showed that the height growth of sweet corn plants with the best average yield was 158.07 cm in the K2W1 treatment, the best average number of leaves was 11.33 in the K2W3 treatment, the average flowering age for the best yield was 50.33 in K1W2 treatment. The best sweet corn production yield was 4.97 in the K2W1 treatment
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L) MENGGUNAKAN BERBAGAI SISTEM TANAM PADA VARIETAS YANG BERBEDA Putra, Heriyansah Dwi; Muhanniah, Muhanniah; Hasanuddin, Fenny
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 13 No 2 (2024): Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian da
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/agro.v13i2.830

Abstract

Rice is the most important food crop in Indonesia. Indonesian people use rice as a daily staple, because rice contains a source of sugar and energy. The aim of the research is to determine the planting systems, varieties and interactions between planting systems and varieties that provide the highest growth and production in rice plants. This research uses a 2 factor factorial design, the first factor is the planting system which consists of 3 treatments: 20 x 20 cm tile planting system, 25 x 25 cm tile planting system, and 2 row legowo planting system: 1, the second factor is Variety (V) which consists of 2 treatments, namely the Ciherang Variety and the Mekongga Variety. The observation parameters are plant height, number of tillers, number of productive tillers, number of perennial seeds, weight of permalai seeds, weight of 1000 grains, and weight of grain per unit. The research results showed that the Jajar Legowo 2:1 planting system gave the highest average number of tillers, namely 24.8 stems, and the highest number of productive saplings with an average of 18.9 stems. The Ciherang variety has a higher plant height and number of perennial seeds than the Mekongga variety
Efektivitas Waktu Perendaman Trichoderma sp dan Dosis Trichokompos pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata Sturt): Effectiveness of Trichoderma sp Soaking Time and Trichocompost Dosage on the Growth and Production of Sweet Corn (Zea mays L. Saccharata Sturt) Rahman, Nurdilah Indah; Muhanniah, Muhanniah; Nining Triani Thamrin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 2 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i2.3553

Abstract

Jagung manis merupakan tanaman yang digemari banyak orang, karena rasanya yang enak dan cara budidayanya yang mudah membuat banyak orang tertarik untuk membudidayakannya. Trichoderma sp merupakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Trichokompos merupakan pupuk yang terbuat dari bahan organik yang telah diurai oleh Trichoderma sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu perendaman Trichoderma sp dan dosis Trichokompos serta interaksi antara keduanya yang paling efektif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2023 – Februari 2024 di lahan percobaan yang terletak di Dusun 2 Celenggeng, Desa Alesalewo, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pertimbangan dua faktor, faktor pertama adalah lama waktu perendaman Trichoderma sp (W) yang terdiri dari w1 perendaman 6 jam dan w2 perendaman 12 jam dan faktor kedua adalah dosis Trichokompos (D) yang terdiri dari d1 4 kg/unit, d2 5 kg/unit dan d3 6 kg/unit serta menggunakan 6 perlakuan dan 3 ulangan sehingga menghasilkan 18 unit penelitian dengan 3 sampel observasi per unit penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman Trichoderma sp dan dosis Trichokompos serta intraksi antar keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diberikan, namun pada semua parameter memiliki masing-masing perlakuan terbaik, perlakuan tinggi tanaman yaitu w1d3 (165,3 cm), jumlah daun w1d1(13,27 helai), umur berbunga w2d2 dan w2d3 (48,33 hari), jumlah biji per baris (35,0 biji), jumlah baris per tongkol (16,73 biji) dan produksi per unit (3,82 kg). Sweet corn is a plant that is popular with many people, because of its delicious taste and how it is cultivated which is easy to make many people interested in cultivating it. Trichoderma sp is microorganisms that are beneficial for plant growth. Trichocompost is a fertilizer made from organic material that has been decomposed by Trichoderma sp. This research aims to determine the soaking time Trichoderma sp and Trichokompos dosage and the interaction between the two are the most effective for growth and production of sweet corn plants. This research will be carried out in November 2023 - February 2024 in experimental land located in Hamlet 2 Celenggeng, Alesalewo Village, Panca Lautang District, Regency Sidenreng Rappang. Study using a randomized block design (RAK) with consideration of two factors, The first factor is the length of time soaking Trichoderma sp (W) which consists of w1 soaking 6 hours and w2 soaking for 12 hours and the second factor is the dose of Trichokompos (D) which consists of d1 4 kg/unit, d2 5 kg/unit and d3 6 kg/unit and used 6 treatments and 3 replications resulting in 18 research units with 3 sample of observations per research unit. The results showed that the immersion treatment of Trichoderma sp and the dose of Trichokompos and the interaction between the two had no significant effect on all parameters given, but each parameter has the best treatment, plant height treatment, namely w1d3 (165.3 cm), number of leaves w1d1 (13.27 pieces), flowering age w2d2 and w2d3 (48.33 days), number of seeds per row (35.0 seeds), number of rows per cob (16.73 seeds) and production per unit (3.82 kg).
PENGARUH CARA PEMBERIAN Trichoderma harzianum DAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa. L) Ruslan, Muh; Muhanniah, Muhanniah; Hasanuddin, Fenny
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v7i1.5155

Abstract

Pemanfaatan T. harzianum menguntungkan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam membantu pertumbuhan tanaman merupakan peluang yang sangat besar dalam melestarikan kesuburan dan produktivtas tanah. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh cara pemberian T. harzianum pada pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah dan mengetahui pengaruh dosis T. harzianum pada pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2023 yang berlokasi di desa Bulo, kecamatan Panca Rijang, kabupaten Sidrap, adapun perlakuan dari penelitian ini yaitu c1 pemberian T. harzianum dengan cara penyemprotan, c2 pemberian T. harzianum dengan cara penyiraman, k0 tanpa T. harzianum (control), k125 gram T. Harzianum, k2 30gram T. harzianum. Hasil penelitian menunjukkan pemberian T. harzianum dengan cara penyemprotan memberikan hasil terbaik terhadap panjang daun, jumlah daun, dan bobot umbi dan pemberian T. harzianum dengan dosis 30 gram memberikan hasil terbaik terhadap panjang daun, jumlah daun, dan bobot umbi
EFFECTIVENESS OF BOTANICAL PESTICIDES AGAINST FALL ARMYWORM PESTS (Spodoptera frugiperda) ON RICE PLANTS Gusriadi, Gusriadi; Muhanniah, Muhanniah; Thamrin, Nining Triani
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v6i2.4772

Abstract

Spodoptera frugiperda pests attack many food crops, including rice plants. Their larval life stage destroys rice plants and cause crop failure due to the attack rate, which can lead to yield losses of up to 80%. The study aimed to determine the effectiveness of botanical pesticides against fall armyworm pests and determine the concentration of botanical pesticides that are most appropriate to be used to control fall armyworm pest populations on rice plants. This research was conducted from May to July 2023 in the experimental land of Tonrong Rijang Village, Kacamatan Baranti, Sidrap Regency. The treatment of this study is P0 (control), P1 (100 ml botanical pesticide + 100 ml liquid soap + 800 ml water), P2 (300 ml botanical pesticide + 100 ml + 600 ml water), P3 (500 ml botanical pesticide + 100 ml liquid soap), P4 (700 ml botanical pesticide + 100 ml liquid soap + 200 ml water). The results showed that the application of botanical pesticides had an intangible influence on fall armyworm pests on rice plants due to the rain factor, which resulted in botanical pesticides being washed off, causing the application dose to be less than pestimal. The highest fall armyworm pest attack mortality at P4 is with an average of 100%, and the application of P1 doses shows the highest average attack intensity of 48.47% with a medium-scale damage category, this is because if the concentration of botanical pesticides is getting smaller, the intensity of fall armyworm pest attacks that occur on plants is also high.
Karakteristik Produk Olahan Sarabba Bubuk Instan dengan Penambahan Ketumbar (Coriandrum Sativum) Menggunakan Metode Kristalisasi Asni, Andi; Salfiana, Salfiana; Muhanniah, Muhanniah
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol. 10 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Agricultural Technology Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v10i2.3025

Abstract

Sarabbba is a local drink that is known among the Bugis-Makassar community, South Sulawesi. This drink is popular with many people because it provides a refreshing effect and warms the body. Various modifications need to be made to promote this traditional drink, one of which is by adding spices such as coriander which is also recognized as having several health benefits. The various minerals found in coriander seeds (Coriandrum sativum) function as flavonoids,bone minerals,yield and help maintain proper blood pressure. The aim of this research was to determine the effect of adding coriander to instant sarabba powder on product moisture content metrics and organoleptic tests. In this study, three treatments the addition of five grams, ten grams, and fifteen grams of coriander were used three times each. ANOVA was used to evaluate research data. Duncan's multiple range test is used to ensure that there are real differences between treatments if the analysis shows that there are differences between treatments. Empirical studies show that the water content, yield and color produced are not significantly influenced by instant sarabba powder. The addition of 5 grams of coriander with an average color of 4.12, aroma of 4.11 and taste of 4.07 was the best treatment in terms of organoleptics.
Analisis kandungan flavonoid pada sarabba instan dengan penambahan ketumbar Nurwidah, Andi; Muhanniah, Muhanniah; asnia, Andi
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 8 No 2 (2024): Journal Of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jasc.v8i2.1359

Abstract

Sarabbba merupakan salah satu minuman lokal yang dikenal dikalangan masyarakat Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. Untuk mempopulerkan minuman tradisonal ini, maka perlu dikembangkan berbagai variasi salah satunya penambahan rempah-rempah yang juga dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan yaitu ketumbar. Biji ketumbar (Coriandrum sativum) mengandung berbagai macam mineral yang berperan sebagai mineral tulang, juga berperan menjaga tekanan darah agar tetap normal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan flavonoid pada sarabba instan dengan penambahan ketumbar. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan, masing-masing perlakukan diulang sebanyak tiga kali, yakni penambahan ketumbar 5 gram, 10 gram dan 15 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan flavonoid pada sarabba instan meningkat dengan penambahan ketumbar yang lebih tinggi.
EFEKTIFITAS PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutesscens L.) P, Herliya; Thamrin, Nining Triani; Muhanniah, Muhanniah
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v7i2.5955

Abstract

Cabe rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari famili Solanaceae yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Cabai rawit digunakan sebagai bumbu masakan, Salah satu tanaman sayuran utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia sehari-hari adalah cabai.. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui efektifitas PGPR pada pengembangan dan produksi tanaman cabai serta memastikan konsentrasi PGPR yang sesuai untuk pengembangan dan produktivitas tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai selesai di Kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritenggae , Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun perlakuan dari penelitian ini adalah K0:(control), K1: (12 ml/liter air), K2: (12,5 ml/liter air), K3:(13 ml/liter air), K4: (13,5 ml/liter air), (K5: 14 ml/liter air). Hasil Efektifitas PGPR pada tanaman cabai rawit memberikan pengaruh nyata terhdap tinggi tanaman, sedangkan efektifitas PGPR memberikan pengaruh tidak nyata pada jumlah daun dan Perlakuan konsentrasi PGPR memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada konsentrasi K2 (12,5 ml/liter air) dengan tinggi 42,33 cm, sedangkan untuk jumlah daun yang memberikan pengaruh tidak nyata pada konsentrasi K2 (12,5 ml/liter air) dengan jumlah daun 50,67 helai.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN SERTA INOVASI BANK PUPUK DAN PESTISIDA ORGANIK Nikmat Syarifuddin, Rifni; Muhanniah, Muhanniah; Jabbar, Abdul; Iskandar, Aldy; M. Lolo, Nadyah Harnol; Fadil Syamsa, Muhammad
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 12 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i12.5210-5218

Abstract

Kelompok Tani Perisai merupakan gabungan dari 24 petani berdasarkan lokasi area lahan sawah yang pengelola sebanyak 25 Ha. Luasan lahan tersebut tentunya membutuhkan suplai pupuk dan pestisida yang sangat banyak untuk mengoptimalkan hasil budidaya padi. Saat ini hampir seluruh kelompok tani masih menggunakan 100% pupuk sintetik bersubsidi dan pestisida sintetik. Tahapan kegiatan PKM dilakukan dimulai dengan melakukan sosialisasi kegiatan pemberdayaan kelompok tani melalui penguatan kelembagaan serta inovasi bank pupuk dan pestisida organik, penyuluhan dan pendampingan kelembagaan dan SDM, pembuatan pupuk trichokompos dan pestisida nabati. Kegiatan pengabdian memberikan dampak yang baik terhadap penguatan kelembagaan kelompok tani dan mampu mengidentifikasi masalah kelompok yaitu ketidaksesuaian jumlah kelompok tani yang terdapat pada SK kelompok tani dengan yang sebenarnya sehingga terdapat anggota kelompok tani yang sulit mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan luas lahan yang dimiliki. Selain itu, kelompok tani Perisai memiliki wadah untuk saling menukar informasi dan meningkatkan jejaring kerjasama sehingga dapat meningkatkan kualitas dari kelompok tani. Pendampingan memberikan edukasi kepada petani tentang cara pembuatan trichokompos yang efektif, termasuk pemahaman tentang bahan-bahan yang diperlukan dan proses pengomposan. Hal ini meningkatkan keterampilan petani dalam memproduksi pupuk organik yang berkualitas dan pendampingan pembuatan pestisida nabati meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dapat mengidentifkasi bahan baku dan menerapkan praktik pembuatan pestisida nabati, sehingga mampu mengurangi ketergantungan pada pestisida sintetik.
Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Organik Cair Jerami Padi: Growth and Production of Two Varieties of Chili Pepper (Capsicum frutescens L.) at Various Concentrations of Rice Straw Liquid Organic Fertilizer Khaerani, St.; Muhanniah, Muhanniah; Fenny Hasanuddin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 13 No. 1 (2025): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v13i1.4438

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu jenis hortikultura yang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia karena dimanfaatkan sebagai campuran bahan masakan dan termasuk tanaman yang mengandung nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Produksi tanaman cabai rawit di Provinsi Sulawesi Selatan dari data BPS mengalami fluktuatif, hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satu faktor yang perlu diperhatikan agar produksi cabai rawit bisa optimal yaitu penggunaan benih bermutu dari varietas unggul dan pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; varietas yang memberikan pertumbuhan dan produksi tertinggi pada tanaman cabai rawit, konsentrasi POC jerami padi yang memberikan pertumbuhan dan produksi tertinggi tanaman cabai rawit, interaksi antara varietas cabai rawit dan konsentrasi POC jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan di Desa Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2024. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama berupa perlakuan varietas yang terdiri dari 2 taraf yaitu varietas Bhaskara (v1) dan varietas Sonar (v2). Sedangkan faktor kedua berupa perlakuan pemberian konsentrasi POC jerami yang terdiri dari 3 taraf yaitu 50 ml/liter air (d1), 60 ml/liter air (d2), 70 ml/liter air (d3). Kombinasi kedua perlakuan tersebut diperoleh 6 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit perlakuan. Setiap unit penelitian terdiri dari 3 sampel tanaman sehingga diperoleh 54 total unit pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan varietas yang memberikan pertumbuhan dan produksi tertinggi pada tanaman cabai rawit adalah varietas Sonar pada parameter tinggi tanaman (35,41 cm), umur berbunga (38 hari), berat buah tanaman (10,63 g), jumlah buah tanaman (8 buah), dan produksi per unit (31,78 g). Konsentrasi pupuk organik cair jerami yang memberikan pertumbuhan terbaik tanaman cabai rawit adalah konsentrasi 60ml/l pada parameter tinggi tanaman (36,33 cm) dan jumlah daun (28 helai), untuk produksi tertinggi tanaman cabai rawit adalah konsentrasi70ml/l pada parameter berat buah tanaman (12,06 g), jumlah buah tanaman (9 buah) dan produksi per unit (36,17 g). Tidak terdapat interaksi antara varietas dan POC jerami. Chili pepper (Capsicum frutescens L.) is one type of horticulture that is important in the daily lives of Indonesian people because it is used as a mixture of cooking ingredients and is a plant that contains nutritional value needed by the body. The production of chili pepper plants in South Sulawesi Province from BPS data shows that chili pepper production fluctuates, this occurs due to several factors, one of the factors that needs to be considered so that chili pepper production can be optimal is the use of quality seeds from superior varieties and fertilization. This study aims to determine; varieties that provide the highest growth and production in chili pepper plants, the concentration of rice straw POC that provides the highest growth and production of chili pepper plants, the interaction between chili pepper varieties and rice straw POC concentration on the growth and production of chili pepper plants. The study was conducted in Teteaji Village, Tellu Limpoe District, Sidenreng Rappang Regency in March-June 2024. This study used a 2-factor factorial design arranged in a Randomized Block Design (RAK) consisting of 2 factors. The first factor was a variety treatment consisting of 2 levels, namely the Bhaskara variety (v1) and the Sonar variety (v2). While the second factor was a treatment of straw POC concentration consisting of 3 levels, namely 50 ml/liter of water (d1), 60 ml/liter of water (d2), 70 ml/liter of water (d3). Combination of the two treatments, 6 treatments were obtained which were repeated 3 times so that there were 18 treatment units. Each research unit consisted of 3 plant samples so that a total of 54 observation units were obtained. The results of the study showed that the variety that provided the highest growth and production in chili pepper plants was the Sonar variety in the parameters of plant height (35.41 cm), flowering age (38 days), plant fruit weight (10.63 g), number of plant fruits (8 fruits), and production per unit (31.78 g). The concentration of liquid organic fertilizer straw that provides the best growth of chili pepper plants is a concentration of 60 ml/l on the parameters of plant height (36.33 cm) and number of leaves (28 strands), for the highest production of chili pepper plants is a concentration of 70 ml/l on the parameters of plant fruit weight (12.06 g), number of plant fruits (9 fruits) and production per unit (36.17 g). There is no interaction between varieties and straw POC.