Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis SWOT Produk Benih Pada Seed Center Politeknik Negeri Jember Kusuma, Satria Indra; Harlianingtyas, Irma; Irawan, Triono Bambang; Pratiwi, Berlina Yudha
Journal of Business Management Vol. 1 No. 3 (2024): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jobm.v1i3.16

Abstract

Benih unggul menjadi salah satu faktor penting dalam produksi padi karena penggunaan benih unggul bermutu benih yang digunakan dalam usahatani, maka akan semakin tinggi pula tingkat produksi yang akan diperoleh. Salah satu produsen benih unggul di Jember adalah TeFa Seed Center Politeknik Negeri Jember yang telah berdiri sejak tahun 2019. Varietas benih padi yang diproduksi Tefa Seed Center antara lain: Sunggal, Inpari 32 HBD, IR 64, Way Opo Buru, Ciherang, Cibogo, Inpari 33, Memberamo, Mekongga, Situbagendit, Inpari 33, Cakrabuana, dan Mantap. Berbagai macam varietas yang diproduksi ini menyesuaikan permintaan distributor maupun petani langsung yang sesuai dengan lokasi lahan pertaniannya. tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis berdasarkan kekuatan, peluang, kelemahan, dan ancaman sehingga dapat merumuskan strategi serta kebijakan yang tepat pada Tefa Seed Center. Berdasarkan hasil analisis perusahaan menghadapi peluang yang sangat besar, namun disisi lain Seed Center menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: meningkatkan ketersediaan produk setiap bulan; membangun mitra kolaboratif dengan pemerintah, asosiasi pedagang benih, dan toko pertanian membuat kebun percobaan untuk meyakinkan mitra; menyediakan tenaga pemasaran dan produksi benih yang terlatih; peningkatan manajemen distribusi produk; menambah pekerja untuk costumer service; membangun budaya organisasi yang sehat dan kompetitif.
Rehabilitasi Lahan di Tefa Pembibitan (Nursery) Polije Melalui Aplikasi Pupuk Blotong Untuk Meningkatkan Karbon Organik dan Total Bakteri Tanah Nuraisyah, Anni; Irawan, Triono Bambang; Kusuma, Satria Indra; Fatimah, Titien
Journal of Community Development Vol. 5 No. 3 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v5i3.1483

Abstract

The TEFA Nursery under the Department of Agricultural Production at Polije was initiated in 2020. From 1990 to 2024, the practice land at the TEFA Nursery has been intensively used for the cultivation of food and plantation crops, leading to a decline in soil fertility and reduced crop yields. This community service activity aims to improve soil fertility by increasing organic carbon levels and total soil bacteria. The activities were carried out from July to August 2024, with the following stages: (i) Coordination and preparation; (ii) Material socialization at the TEFA Nursery; (iii) Application of blotong fertilizer; (iv) Technical guidance on the use of dry soil testing devices; and (v) Monitoring and evaluation. These activities assisted TEFA Nursery managers in planning and maintaining cultivated plants with higher yields and better quality.
Pemberdayaan Agens Hayati Metarhizium sp. sebagai Pengendali Hama Uret Tebu di Desa Rogotrunan Lumajang Wardati, Irma; Rahmawati, Rahmawati; Arifiana, Nisa Budi; Irawan, Triono Bambang; Salim, Abdurrahman
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 3 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v3i1.41

Abstract

Tanaman tebu merupakan tanaman yang sangat dibutuhkan karena seiring dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk Tebu merupakan tanaman yang multifungsi, selain sebagai penghasil gula, juga dapat dimanfaatkan sebagai biofuel, daunnya sebagai pakan ternak, sereseahnya sebagai sumber bahan organik. Tanaman tebu ternyata juga rentan terhadap serangan hama. Lebih dari 100 jenis hama dapat menyerang tebu seperti ordo Lepidoptera, Coleoptera, Hemiptera, Aphid, tungau, burung, dan tikus. Alternatif pengendalian hama uret tebu yang ramah lingkungan, sekaligus memanfaatkan sumberdaya hayati yang ada adalah dengan pemberdayaan cendawan Metarhiiun sp. Melalui kegiatan Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat (P2M), petani tebu rakyat di Desa Rogotrunan Kabupaten Lumajang memperoleh pengetahuan terkait cendawan Metarhizium sp., serta keterampilan dalam eksplorasi dan perbanyakaan Metarhizium sp.. Kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh petani tebu rakyat di Desa Rogotrunan, mengingat selama ini petani tebu di Desa Rogotrunan mengendalikan hama uret secara mekanis dan kimiawi, dan belum memanfaatkan potensi sumberdaya hayati yang ada di alam, seperti cendawan Metarhizium sp. Cara memperbanyak Metarhizium sp. mudah dilakukan oleh petani, dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh dengan harga terjangkau, selain itu cara perbanyakan yang mudah tepat disampaikan pada masyarakat petani tebu, dengan harapan masyarakat akan mengerti adanya sumberdaya hayati di sekitar, yang dapat diperbanyak secara sederhana, aman terhadap lingkungan, serta dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia. Petani tebu rakyat di Desa Rogotrunan juga dibekali dengan keterampilan dalam pengemasan dan aplikasi hasil perbanyakan Metarhizium sp. pada tanaman tebunya, dengan konsentrasi, dosis, dan cara yang tepat.
Analisis SWOT Perusahaan Startup CV. Basiscrop Indonesia Harlianingtyas, Irma; Kusuma, Satria Indra; Irawan, Triono Bambang
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 25 No 1 (2025): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk organik merupakan faktor penting dalam produksi hasil pertanian dan perkebunan berkelanjutan. Untuk menghasilkan produksi pertanian dan perkebunan yang memiliki kualitas mutu tinggi sangat bergantung dengan pupuk organik. CV Basiscrop Indonesia adalah produsen berbagai pupuk organik, dekomposer, asam amino dan biopestisida, produk unggulan CV Basiscrop antara lain pupuk BC, pupuk Asam Amino, Pupuk Blotong, Dekomposer Rumen Sapi dan Napofith. CV Basiscrop Indonesia berdiri sejak tahun 2023 dengan wilayah kerja Area Lumajang, Probolinggo, Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis berbagai faktor secara sistematis berdasarkan kekuatan, peluang, kelemahan, dan ancaman sehingga dapat merumuskan strategi serta kebijakan yang tepat pada CV. Basiscrop Indonesia. Berdasarkan hasil analisis perusahaan menghadapi peluang yang sangat besar, namun disisi lain CV. Basiscrop Indonesia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: meningkatkan ketersediaan produk setiap bulannya, pemasaran online dan offline secara massif, membuat demplot percobaan untuk meyakinkan mitra, eksport produk ke asia tenggara, bidik target pasar perusahaan sawit, rekruitmen tenaga kerja supporting, membentuk budaya kerja yang kompetitif, meningkatkan selling skill, membangun kemitraan dan kerjasama dengan pemerintah, asosiasi dan toko pertanian.
Pemanfaatan Akar Tembakau Sebagai Inokulan Bakteri PGPR dalam Meningkatkan Produktivitas Tembakau di Desa Sumberpinang Arifiana, Nisa Budi; Rahmawati, Rahmawati; Wardati, Irma; Irawan, Triono Bambang; Ghozali, Mochammad Amran; Addin, Ghassani Syarafina; Priatama, Putra Indra
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 4 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v4i1.51

Abstract

Gapoktan Desa Sumberpinang di wilayah Jember menjadi salah satu Gapoktan sebagai sentra penghasil tembakau. Teknik budidaya yang dilakukan dengan menerapkan aplikasi pupuk anorganik secara terus menerus tanpa pemberian pupuk organik atau pupuk hayati. Hal ini berdampak terhadap kesehatan tanah persawahan. Sebagai upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari pupuk anorganik dan menghemat biaya Tim Pengabdian kepada Masyarakat memberikan penyuluhan kepada Gapoktan untuk memanfaatkan akar tanaman tembakau sebagai bahan mikroorganisme dan perbanyakan melalui pembuatan PGPR akar tembakau. Kebermanfaatan PGPR akar tembakau dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, menyediakan unsur hara bagi tanaman, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengurangi dampak penggunaan pupuk anorganik pada tanah dan lingkungan. Hasil penyuluhan dari pemanfaatan akar tembakau sebagai inokulan bakteri PGPR kepada Gapoktan dapat memberikan wawasan melalui penerapan teknologi PGPR bahwa akar tanaman dapat dimanfaatkan sebagai mikroorganisme yang menguntungkan untuk tanaman dan tanah. Selain itu sebagai salah satu langkah dalam menjaga lingkungan persawahan dan sebagai wujud penerapan pertanian berkelanjutan.
The Effect Of Giving Natural ZPT On The Growth Of Cocoa Stem Cuttings (Theobroma cacao L.) From Plagiotropic Clonal Cocoa (PCC) Sulawesi Clone Rachman Mutaqien, Fadhil; Arifiana, Nisa Budi; Irawan, Triono Bambang
JURNAL AGRIMENT Vol. 10 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/jurnalagriment.v10i1.3404

Abstract

Cocoa (Theobrama cacao L.) is one of the plantation products that has a very high economic value. Cocoa productivity has decreased every year. In 2019, cocoa productivity in Indonesia was 734,795 thousand tons and has decreased every year until 2022, cocoa productivity was 650,612 thousand tons. To overcome this, plant rejuvenation and provision of superior planting materials are needed. One common propagation technique is stem cuttings, which is growing new plants from parts of the parent plant. The success of propagation through cuttings is highly dependent on the ability of the cuttings to grow roots, a process that can be enhanced by administering plant growth regulators, especially those from the auxin group. This study aims to evaluate the effect of natural plant growth regulator (PGR) concentrations on clonal stem cuttings of Plagiotropic Cocoa (PCC) Sulawesi 01. The experiment was conducted from August 2024 to January 2025 at the Jember State Polytechnic. The non-factorial Randomized Complete Block Design (RBD) used was P0 (control), P1 to P4 (long bean sprout extract concentrations of 20%, 40%, 60%, and 80%, respectively), and P5 to P8 (coconut water concentrations of 20%, 40%, 60%, and 80%, respectively). Each treatment was repeated three times, with two experimental samples per replication. The results showed that the administration of natural ZPT at the highest coconut water concentration (80%, P8) significantly increased shoot height at 90, 120, and 150 days after planting (DAP), as well as root length at 150 DAP, compared to other treatments.
Penerapan Pupuk Organik Blotong Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah Pada Lahan Tebu di PG. Pradjekan PT. Sinergi Gula Nusantara Irawan, Triono Bambang; Kusuma, Satria Indra; Aisyah, Anni Nur; Soelaksini, Liliek Dwi; Harlianingtyas, Irma
SEJAGAT : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): October
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/sejagat.v1i2.5219

Abstract

Sugar factories during the process of milling sugar cane stalks usually produce solid waste in the form of filter cake or filter cake or filter press mud which amounts to around 3.8% of the weight of the sugar cane. The accumulation of large quantities of filter cake is a source of serious environmental pollution for sugar factories and surrounding communities, whereas during the rainy season, piles of wet filter cake emit a foul smell and pollute the environment. On the other hand, filter cake can be used as organic fertilizer. Long-term application of filter cake fertilizer can increase the physical, biological and chemical fertility of degraded land. Application of filter cake organic fertilizer in sugar cane fields at PG Pradjekan PT. Nusantara Sugar Synergy provides benefits, including: minimizing sources of environmental pollution produced by PG. Pradjekan in the form of filter cake waste, utilizing filter cake waste produced from the process of milling sugar cane stalks into organic filter cake fertilizer, accelerating the decomposition process of filter cake by spraying the decomposer to become organic filter cake fertilizer, creating organic filter cake fertilizer from filter cake waste which can be applied to sugar cane land which is useful for increasing Soil organic carbon levels in sugar cane fields and PG Pradjekan PT. Synergy Gula Nusantara is able to produce and apply organic filter cake fertilizer to its sugar cane fields which is carried out when the sugar cane stalks are 2 months to 4 months old.
Colony Growth and Morphological Characterization of Sugarcane Root Bacteria and Sugarcane Field Exploration Bacteria in Fermented Liquid Irawan, Triono Bambang; Kusuma, Indra Satria; Nuraisyah, Anni; Soelaksini, Liliek Dwi
META: Journal of Science and Technological Education Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Aspirasi Masyarakat Intelektual Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rhizosphere bacteria play crucial roles in sugarcane fertility by providing nutrients, protecting against pathogens, and producing growth hormones. Exploring these bacteria can enhance sugarcane productivity through biofertilizers, biostimulants, and bioprotectants, reducing the need for costly inorganic fertilizers. This exploration is vital for optimizing sugarcane cultivation. The aims of the study were to determine the growth of bacterial colonies over 1, 2, and 3 weeks and to identify the morphology of sugarcane root bacteria and sugarcane exploratory bacteria growing in fermented liquid. The results showed: (i) Growth in the number of sugarcane root bacterial colonies was 7.7 × 10⁷ CFU/ml in week 1, increasing to 28.8 × 10⁷ CFU/ml in week 2, and further to 58 × 10⁷ CFU/ml in week 3 in fermented liquid. The growth of bacterial colonies exploratory of sugarcane land was 3.4 × 10⁷ CFU/ml in week 1, increasing to 19.7 × 10⁷ CFU/ml in week 2, and further to 62 × 10⁷ CFU/ml in week 3 in fermented liquid; (ii) Morphology of sugarcane root bacterial colonies from week 1 to week 3 included colony colors: yellow, pink, blue, milky white, blue center; colony sizes: pinpoint, medium, large; colony shapes: circular, irregular; elevation: convex, flat; surface textures: smooth, mucoid; edges: regular, irregular. Bacterial cell shape was bacilli and Gram-positive; and (iii) The morphology of bacterial colonies from sugarcane field exploration from week 1 to week 3 included colony colors: yellow, pink, blue, milky white, blue center; colony sizes: small, medium, large, pinpoint; colony shapes: circular, irregular; elevation: convex, flat, umbonate, raised; surface textures: smooth, mucoid; edges: regular, irregular.
Colony Growth Rate and Morphological Characterization of Bovine Rumen Bacteria in Fermented Liquid Irawan, Triono Bambang; Kusuma, Indra Satria; Soelaksini, Liliek Dwi; Nuraisyah, Anni
META: Journal of Science and Technological Education Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Aspirasi Masyarakat Intelektual Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bovine rumen bacteria consist of diverse microorganisms essential for processing manure, compost, and liquid organic fertilizer, enhancing soil fertility and nutrient availability while suppressing pests and pathogens. These bacteria include cellulose-digesting species such as Bacteroides succinogenes, Ruminococcus flavefaciens, and Ruminococcus albus, which produce cellulase enzymes for organic matter decomposition. Morphologically, cellulolytic bacteria are categorized into coccus forms (Ruminococcus flavefaciens and Ruminococcus albus) and rod forms (Bacteroides succinogenes and Butyrivibrio fibrisolvens), with Gram-positive and Gram-negative cell walls. This study examined the growth and morphology of bovine rumen bacteria in fermented liquid over three weeks. Colony counts increased from 4.75 × 10⁶ CFU/mL in week 1 to 2.92 × 10⁷ CFU/mL in week 2 and 6.2 × 10⁸ CFU/mL in week 3. Colony morphologies included colors (pink, yellow, blue center), sizes (small, medium, large), shapes (circular, irregular), elevations (raised, convex, unbonated), surfaces (smooth, mucoid), and edges (regular, irregular). Predominant bacterial cell shapes were bacillus, with Gram-positive staining. These findings underscore the potential of bovine rumen bacteria in organic waste fermentation and nutrient cycling.
Keanekaragaman Artropoda pada Berbagai Kombinasi Pola Tanam Jagung Ketan dan Edamame Aisyah, Mahindra Dewi Nur; Kurniawan, Bayu; Erdiansyah, Iqbal; Alif, Trisnani; Soelaksini, Liliek Dwi; Irawan, Triono Bambang; Widodo, Tirto Wahyu; Rohimatun, Rohimatun
Media Pertanian Vol 10, No 2 (2025): Media Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/mp.v10i2.16570

Abstract

Sistem tanam monokultur yang umum diterapkan petani cenderung menurunkan kestabilan agroekosistem karena meningkatnya risiko serangan hama dan penyakit. Salah satu alternatifnya ialah sistem polikultur yang dapat memperkaya habitat bagi berbagai jenis artropoda, termasuk musuh alami hama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman artropoda pada berbagai kombinasi tanam jagung ketan dan kedelai edamame dengan tambahan tanaman border serai dan kemangi. Penelitian dilaksanakan pada empat tipe lahan pertaniandi Kebonsari, Jember, Jawa Timur: 1) monokultur jagung ketan, 2) polikultur jagung ketan-edamame, (3) polikultur jagung ketan-edamame dengan border serai, dan 4) polikultur jagung ketan-edamame dengan border kemangi. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan pitfall trap, yellow trap, dan sweep net, sedangkan data dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman (H'), kemerataan (E), dan dominasi (C). Hasil menunjukkan bahwa perlakuan polikultur bersamaan dengan border tanaman aromatik terbukti meningkatkan keseimbangan komunitas arthropoda yang menguntungkan. Polikultur kemangi efektif meningkatkan parasitoid, sedangkan polikultur serai lebih optimal dalam meningkatkan predator dan penyerbuk.  The monoculture system commonly practiced by Indonesian farmers tends to reduce agroecosystem stability due to the higher risk of pest and disease. On the other hand, polyculture can provide a more diverse habitat that supports beneficial arthropods, including natural enemies. This study aimed to analyze the diversity of arthropods in various planting combinations of waxy maize and edamame with additional border plants of lemongrass and basil. The research was conducted from June to September 2024 in Kebonsari, Jember, East Java, using four treatments: (1) maize monoculture, (2) maize–edamame polyculture, (3) maize–edamame polyculture with lemongrass borders, and (4) maize–edamame polyculture with basil borders. Arthropod sampling was carried out using pitfall traps, yellow traps, and sweep nets, and data were analyzed using the diversity index (H'), evenness index (E), and dominance index (C). The results showed that the polyculture combined with aromatic plants as a border effectively enhanced the balance of beneficial arthropod communities. Polyculture with basil effective in increasing parasitoid abundance, while polyculture with lemongrass is more optimal in increasing predators and pollinators.