Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERBANDINGAN KADAR VITAMIN D PADA SERUM PASIEN COVID-19 DENGAN ANGGOTA KELUARGA SERUMAH YANG SEHAT Tandirogang, Nataniel; Nuryanto, Muhammad Khairul; Ningrum, Yuliana Kartika; Saputra, Rudi; Aminyoto, Meiliati
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 3 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2023.010.03.4

Abstract

Imunitas merupakan faktor penting dalam mencegah infeksi COVID-19. Vitamin D memiliki peran penting dalam mengatur dan menjaga sistem imun tubuh terutama terhadap infeksi virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar serum vitamin D antara pasien COVID-19 dengan anggota keluarga serumah yang sehat. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan subjek penelitian berjumlah 72 responden dari 25 rumah tangga dengan salah satu anggota keluarganya menderita COVID-19. Penentuan status COVID-19 responden menggunakan pemeriksaan real-time PCR (RT-PCR). Pasien COVID-19 ini dirawat di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie atau menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kadar vitamin D ditentukan dengan mengukur total kadar vitamin D 25-OH menggunakan metode  electrochemiluminescence immunoassay (ECLIA) di laboratorium terstandarisasi. Data dianalisis menggunakan independent T-Test dengan signifikansi p<0,05. Rerata kadar serum vitamin D total responden adalah 20,25 ng/mL. Sebanyak 91,7% responden mengalami kekurangan vitamin D dengan rincian pasien COVID-19 memiliki rata-rata kadar serum vitamin D pasien COVID-19 sebesar 21,3 ng/mL (insufisiensi), sedangkan orang sehat adalah 19,2 ng/mL (defisiensi).. Tidak ada perbedaan yang signifikan kadar serum vitamin D antara pasien COVID-19 dengan anggota keluarga serumah yang sehat (p=0,231). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada kadar serum vitamin D pasien COVID-19 dengan anggota keluarga serumah yang sehat, namun prevalensi kekurangan vitamin D sangat tinggi.
GAMBARAN GANGGUAN KOGNITIF PADA PASIEN PASCA SEMBUH COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PALARAN SAMARINDA Safitri, Irma Kania; Putrindashafa, Adheya; Kafi, Ahmad; Juhaefah, Andi; Astriani, Dinni; Nuryanto, Muhammad Khairul
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 10, No 3 (2023): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v10i3.6870

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Setelah masa pemulihan, dilaporkan adanya gejala sisa berupa gangguan memori, konsentrasi, maupun perhatian. SARS-CoV-2 dapat langsung menginfeksi SSP, melepaskan mediator inflamasi dan meningkatkan permeabilitas Brain Blood Barrier dan mengaktifkan mikroglia dan stres oksidatif, yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi kognitif. Daerah otak yang terkait dengan fungsi kognitif, seperti hipokampus rentan alami kerusakan yang diinduksi hipoksia dan infeksi virus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran gangguan kognitif pada pasien pasca sembuh COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Palaran Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif dengan menggunakan instrumen berupa Modified Telephone Interview for Cognitive Status-M (TICS-M). Pada penelitian ini didapatkan 66 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan responden sebanyak 74,2% (n=49) tidak mengalami gangguan kognitif, gangguan kognitif ringan 19,7% (n =13) dan demensia 6,1% (n= 4). Gangguan kognitif paling banyak ditemukan pada umur 40-49 tahun 28,6% (n=6 dari 21), didominasi oleh laki-laki 31% (n=11 dari 35), berpendidikan SMA 24,3% (n=9 dari 37), dan gangguan kognitif paling banyak terjadi pada penderita dengan gejala klinis ringan 23,5% (n=12 dari 51). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi praktisi kesehatan untuk mengupayakan pencegahan terjadinya gangguan kognitif pada pasien COVID-19, melakukan screening gangguan kognitif pada saat terinfeksi serta follow up berkala hingga pasca sembuh COVID-19, dan melakukan pemberian informasi mengenai gangguan kognitif dan cara menanggulanginya.
ANTI-INFLAMMATORY ACTIVITY OF BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE BULBOSA (MILL. URB.))ETHANOL BULB EXTRACTS Paramita, Swandari; Nuryanto, Muhammad Khairul
Journal of Vocational Health Studies Vol. 2 No. 2 (2018): November 2018 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.06 KB) | DOI: 10.20473/jvhs.V2.I2.2018.51-55

Abstract

Background: Inflammation is a normal process in response to injury, but causes problems for the patient, including the appearance of pain, swelling, or fever. Anti-inflammatory agents generally used for those conditions, have several side effects to patients. Purpose: The objective of this research was to find alternative anti-inflammatory agents, especially from natural sources. Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb. knew as "Bawang Dayak” belong to family Iridaceae is one of the natural sources for anti-inflammatory agents. This plant is known as traditional medicine in East Kalimantan and used as material in this research. Method: The experimental method of anti-inflammatory measurement using membrane stabilization activity for E. Bulbosa ethanol bulbs extracts. Result: The results showed that significant differences of EC50(p < 0.05) were achieved between indomethacin (26.39 ± 2.91) as the positive control with E. Bulbosa (52.87 ± 2.29). EC50 of E. bulbosa showed the potential anti-inflammatory activities with similar effectiveness to half indomethacin concentration. Conclusion: It could be concluded that E. bulbosa could be further developed as a new natural source of the anti-inflammatory agents.
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS LEMPAKE SAMARINDA Chatamy, Fauziah Putri; Hafifah, Fadillah Hana; Hidayah, Elsa Syafira; Mulyani, Laily; Wahyuni, Winda; Yuliana, Rita; Nuryanto, Muhammad Khairul
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v11i1.12859

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering diderita oleh lansia dan dapat mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan kualitas hidup pada lansia di wilayah Puskesmas Lempake Samarinda. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus 2023. Data diperoleh dari 56 lansia berusia antara 60-84 tahun yang diambil dengan teknik consecutive sampling di Posyandu Lempake Samarinda. Penelitian ini menggunakan tensimeter dan kuesioner EuroQol 5-Dimension. Hasil penelitian ini didapatkan hipertensi dan kualitas hidup tidak memiliki hubungan yang bermakna (p= 0,108) dengan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara hipertensi dengan kualitas hidup lansia di wilayah Puskesmas Lempake Samarinda.
Sunlight, Vitamin D, and Depressive Disorders: A Literature Review Salsabila, Naila Cantika; Saputra, Rudi; Khairiah, Siti; Nuryanto, Muhammad Khairul; Aminyoto, Meiliati; Fadilah, Syaiful
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 7, No 2 (2024): JKPBK Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v7i2.9150

Abstract

Gangguan depresi diartikan sebagai gangguan emosi dan psikologis yang mengakibatkan kesedihan dan kehilangan minat terus-menerus. Sebesar 6,1% orang di Indonesia mengalami depresi, tetapi hanya 9% di antaranya yang mendapat pengobatan menurut hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018. Terjadi penurunan neurotransmiter di otak pada orang yang mengalami gangguan depresi, yaitu pada serotonin, norepinefrin, dan dopamin. Mengekspos kulit ke sinar matahari adalah cara terbaik dalam pembentukan vitamin D. Sekitar 90% dari kebutuhan vitamin D manusia dipenuhi oleh paparan sinar matahari. Pembentukan vitamin D3 di kulit distimulasi oleh ultraviolet B. Vitamin D dalam bentuk 25(OH)D memiliki sifat fungsional dalam pembentukan hormon seks, baik pada perempuan (estrogen dan progesteron) maupun laki-laki (testosteron). Vitamin D juga termasuk dalam kelompok hormon steroid dan mampu melewati sawar darah otak yang berperan dalam regulasi dan modulasi sistem neurotransmitter. Reseptor vitamin D juga terdapat secara luas diseluruh otak dan merangsang pembentukan serotonin dan dopamin. Paparan sinar matahari yang adekuat dapat meningkatkan kadar vitamin D pada manusia. Peningkatan ini merangsang produksi neurotransmitter pada otak yang terlibat dalam gangguan depresi.
Karakteristik Dependensi Pasien Pasca Stroke Di Poli Rawat Jalan RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda Reynanda, Nadhifa; Nuryanto, Muhammad Khairul; Diputra, Putu Yudhi Nusartha; Danial, Danial
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i2.18916

Abstract

Stroke adalah defisit neurologis fokal saraf pusat yang mampu menyebabkan terjadinya disabilitas pada pasien akibat gejala sisa yang dialami pasca stroke. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik dependensi pasien pasca stroke. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif observasional. Data primer pada penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara menggunakan Barthel Index (BI) dan data sekunder didapatkan dari rekam medis pasien. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik umum didapatkan sebanyak 55 pasien pasca stroke dengan distribusi jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (52,7%), kelompok usia terbanyak adalah kelompok usia 50-59 tahun (41,8%), dan tipe stroke terbanyak stroke iskemik (89,1%). Pada karakteristik dependensi didapatkan mayoritas pasien dapat melakukan aktivitas secara mandiri berupa makan (89,1%), mandi (72,7%), perawatan diri (89,1%), berpakaian (78,2%), penggunaan toilet (60%), berpindah posisi (67,3%), mobilitas (69,1%), naik turun tangga (65,5%), dan seluruh pasien dapat melakukan buang air kecil secara teratur (100%) dan buang air besar secara teratur (100%).
Perbedaan Status Karies (Indeks DMF-T) pada Masyarakat Pengguna Air Void Batu Bara dan Air PDAM di Kelurahan Sempaja Utara Kota Samarinda Natasya, Alya Hana; Asfirizal, Verry; Nuryanto, Muhammad Khairul
Mulawarman Dental Journal Vol 5, No 1 (2025): MOLAR Maret 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/MOLAR.v5i1.11605

Abstract

Latar Belakang: Sumber air merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi indeks karies. Parameter kimiawi air yang dapat memengaruhi karies gigi, yaitu pH air, kandungan fluor serta kandungan kalsium. Pertambangan batu bara adalah salah satu sektor industri terbesar di Kalimantan Timur. Namun, pertambangan batu bara dapat memberi dampak negatif berupa terbentuknya air kolam atau void batu bara. Dari void tersebut, dapat terbentuk air asam tambang yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan keras gigi. Tujuan: Mengetahui perbedaan status karies berdasarkan indeks DMF-T antara masyarakat pengguna air void dan masyarakat pengguna air PDAM sebagai sumber air untuk sikat gigi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah non probability sampling dengan jumlah sampel 60 responden. Hasil: Indeks DMF-T pada masyarakat pengguna air void batu bara lebih tinggi dengan nilai indeks DMF-T adalah 9 dibanding pengguna air PDAM dengan nilai indeks 5,6. Uji Mann-Whitney pada masyarakat yang menyikat gigi dengan air void batu bara dan air PDAM didapatkan nilai p=0,006 (p<0,05), hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna terhadap status karies berdasarkan indeks DMF-T masyarakat pengguna air void batu bara dan air PDAM.
Korelasi Tingkat Pengetahuan Hoaks Vaksin COVID-19 dengan Sikap Masyarakat pada Program Vaksinasi di Samarinda Saputra, Rudi; Nuryanto, Muhammad Khairul; Bakhtiar, Rahmat; Yasir, Yadi; Isnuwardana, Ronny
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 73 No 2 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47830/jinma-vol.73.2-2023-932

Abstract

Introduction: The COVID-19 pandemic problem was followed by the development of an infodemic supported by advance technologies. This development has an impact on how quickly information spreads throughout society. Different types of COVID-19 information are very accessible to the public. However, some of the information received by the public contained hoaxes. The purpose of this research is to know the correlation between the level of knowledge COVID-19 vaccine hoax and people’s attitudes toward the vaccination program.Methods: This research was conducted online in Samarinda using a cross-sectional research design with voluntary response sampling. The minimal sample was 147 respondents, which was distributed through social media. This research using Spearman Rank correlation test, Mann-Whitney test, and Kruskal-Wallis test with 95% level of confidence.Result: The results showed there was a significant correlation between people’s attitudes about the vaccination program and their level of knowledge COVID-19 vaccine hoax (p less than 0,001). Furthermore, it was discovered that people who were greater than 35 years old (p = 0.011), had a recent education history at college (p less than 0.001), and were married (p = 0.001) were disagree with the COVID-19 vaccination program. There was no significant differences on gender (p = 0.076) and a positive history of COVID-19 (p = 0.702).Conclusion: There is a significant correlation between the level of knowledge COVID-19 vaccine hoax and people’s attitudes toward the vaccination program.
Environmentally Friendly Larvicides: A Post-Test Only Experimental Comparison of Eleutherine palmifolia and Allium sativum Extracts (0.6–1.8%) on Aedes aegypti Larval Mortality Nuryanto, Muhammad Khairul; Nurkhalisa, Nina; Rasendriya , Fauzan Firjatullah; Saputra, Rudi; Fitriany, Evi; Duma, Krispinus; Tandirogang, Nataniel
International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Research Vol. 6 No. 6 (2025): International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Rese
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ijmaber.06.06.03

Abstract

This study aims to identify the larvicidal potential of Eleutherine palmifolia (Dayak onion) and Allium sativum (garlic), which are rich in flavonoids and known to possess insecticidal properties. The study used a pure experimental design with a post-test control group. Aedes aegypti larvae were tested with Eleutherine palmifolia and Allium sativum extracts at concentrations of 0.6%, 1.2%, and 1.8%, respectively, along with abate as a positive control. Larval mortality was monitored for 24 hours with four replicates. The results showed that Allium sativum was highly effective at all concentrations (99–100% mortality), even at the 0.6% concentration. In contrast, Eleutherine palmifolia exhibited varying effectiveness, with mortality rates of 67%, 67%, and 84% at concentrations of 0.6%, 1.2%, and 1.8%, respectively. These findings confirm that Allium sativum has superior, consistent, and stable larvicidal effectiveness even at low doses, making it a promising alternative for mosquito control and dengue prevention.
Environmentally Friendly Larvicides: Comparison of Eleutherine bulbosa and Allium sativum Extracts against Aedes aegypti mosquito larvae Nuryanto, Muhammad Khairul; Duma, Krispinus; Fitriany, Evi; Tandirogang, Nataniel; Yulianti, Martina; Nurkhalisa, Nina; Rasendriya, Fauzan Firjatullah
Mulawarman International Conference on Tropical Public Health Vol. 1 No. 1 (2025): The 3th MICTOPH
Publisher : Faculty of Public Health Mulawarman University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background : Research has identified several plants that have potential larvicidal properties, notably Eleutherine bulbosa (Dayak onion) and Allium sativum (garlic), both of which are rich in flavonoids. Flavonoids are known insecticides, thus making these plants promising candidates to control mosquito populations and reduce the risk of dengue transmission. Objective : This study aims to evaluate the larvicidal efficacy of extracts from Dayak onion and garlic in lethal ovitraps. Research Methods/ Implementation Methods : This study used a true experimental design with a post-test only control group. The samples used were Aedes aegypti larvae. The independent variables were larvicidal concentrations of dayak onion and garlic (0.6%, 1.2%, 1.8%) and abate as positive control. The dependent variable was mosquito larvae mortality rate. The experiment was replicated four times. Mosquito larvae were monitored and examined at intervals of 10 minutes, 20 minutes, 30 minutes, 1 hour, and 24 hours. Results : The average mortality of Aedes mosquito larvae on exposure to Dayak onion is not better than exposure to garlic, with an average mortality of Dayak onion 0.6% (71%), 1.2% (87%) and 1.8% (75%). Meanwhile, the effectiveness of garlic was almost the same in the three concentrations tested, which was around 99-100%. Conclusion/Lesson Learned : The garlic used was highly effective in killing mosquito larvae, even at the lowest concentration (0.6%). These results show that garlic has the potential to be a stable and consistent larvicidal agent, effective at low doses without requiring an increase in concentration to increase effectiveness.