Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN BODY IMAGE DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA YAYASAN PUPUK KALTIM BONTANG Prisilia, Cindy; Rachmi, Eva; Aminyoto, Meiliati
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.259 KB) | DOI: 10.36998/jkmm.v7i2.64

Abstract

Nutritional status is a condition caused by a balanced between nutrient intake and nutritional requirements for metabolism. In Indonesia, the prevalence of overweight 15.1% and underweight 4.7%. This study aims to determine the relationship between physical activity and body image with nutritional status of students in senior high school of Yayasan Pupuk Kaltim Bontang. This study was an observational analytic with cross sectional study. The sampling procedure was purposive sampling according to the inclusion and exclusion criteria. The respondent of this study amounted to 262 students. The data collection being done with anthropometric measure to determine the nutritional status of students and using physical activity questionnaires to determine physical activity and body image questionnaires to determine body image. Based on bivariate analysis, there was no relationship between physical activity with nutritional status in senior high school students of Yayasan Pupuk Kaltim (p value = 1.00) and there was relationship between body image with nutritional status in senior high school students of Yayasan Pupuk Kaltim (p value = 0,000). There was 67.6% of students are normal nutritional status, 67.9% of students do moderate physical activity, and 56.5% of students with positive body image. There was not relationship between physical activity and nutrirional status and there was relationship between body image with nutritional status in senior high school students of Yayasan Pupuk Kaltim.
HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KOMPLIKASI IBU BERSALIN DAN NEONATUS DI PUSKESMAS PALARAN SAMARINDA Sayyid Muhammad Sahil Haikal; Mita Maulida Rifqiya Faiza; Cristian Bungin; Tri Wulandari; Amalia Rizkiannur Putri; Meiliati Aminyoto
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.ked.mulawarman.v8i3.6688

Abstract

Anemia defisiensi besi masih merupakan salah satu permasalahan pada ibu hamil di Indonesia dan merupakan salah satu faktor dari tingginya angka kematian ibu dan bayi. Kasus anemia defisiensi besi di Indonesia mencapai 63,5%. Berdasarkan data Survei Kesehatan Nasional 2010, angka anemia pada ibu hamil sebesar 40,1 %.  Anemia pada ibu hamil meningkatkan resiko kelahiran bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), perdarahan sebelum dan saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dengan komplikasi ibu bersalin dan neonatus. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif. Responden penelitian adalah ibu bersalin di Puskesmas Palaran yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 56 responden yang diambil secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik fisher. Hasil tabulasi silang kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dengan komplikasi ibu didapatkan nilai p sebesar 0,387 (p > 0,05), sedangkan hubungan kepatuhan konsumsi TTD dengan komplikasi neonatus didapatkan nilai p sebesar 0,681 (p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dengan komplikasi ibu dan komplikasi neonatus.
Layanan Komplementer di Klinik Universitas Mulawarman pada Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus Sjarif Ismail; Swandari Paramita; Meiliati Aminyoto; Khemasili Kosala; Rahmat Bakhtiar
Jurnal SOLMA Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.116 KB) | DOI: 10.29405/solma.v7i2.2119

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) telah dilaksanakan di Universitas Mulawarman dengan dibentuk Layanan Komplementer di Klinik Universitas Mulawarman. Tujuan kegiatan PPUPIK ini adalah diversifikasi usaha di Klinik Universitas Mulawarman untuk meningkatkan perolehan pendapatan secara mandiri dan bermanfaat untuk masyarakat, serta memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa dengan memberikan layanan komplementer di Klinik Universitas Mulawarman. Sebelum dibukanya layanan komplementer dilakukan analisis SWOT untuk mendapatkan gambaran keberhasilan, dan hasil analisis disimpulkan layak untuk dibuka. Layanan komplementer meliputi akupunktur (tusuk jarum) dan jamu (herbal), resmi dibuka tanggal 02 Mei 2018. Jumlah kunjungan sampai akhir bulan Agustus adalah 110 dan jumlah pasien yang berobat 47 orang dengan total pendapatan sebesar Rp. 3.777.900,-. Karakterisik pasien yang berobat perempuan (88,2%) dan pria (11,8%), sebagian besar berhubungan dengan kelainan muskuloskeletal diikuti obesitas, dan dispepsia, hampir semua menyukai jamu dan lebih dari 50% mendapat terapi jamu. Pada pasien yang kontrol ulang telah merasakan manfaat dari pengobatan komplementer yang didapatkan baik yang mendapat pengobatan jamu, akupunktur dan gabungan akupunktur dan jamu. Mahasiswa Fakultas Kedokteran juga telah dilibatkan untuk membantu pelayanan dalam hal pemeriksaan fisik tekanan darah. Luaran PPUPIK yang telah dicapai adalah jasa layanan komplementer di Universitas Mulawarman telah diterapkan dan menghasilkan pendapatan, publikasi di jurnal nasional (accepted) dan buku pedoman pengobatan herbal (draf), dua paten sederhana telah didaftarkan dan satu granted paten hasil mediasi.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA RAWAT INAP PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA Aegirine Rafilah Dahlan; Meiliati Aminyoto; Annisa Muhyi
Majalah Kesehatan Vol. 9 No. 4 (2022): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.009.04.3

Abstract

Diare akut merupakan masalah kesehatan masyarakat global maupun lokal karena angka mortalitasnya yang tinggi khususnya pada anak di bawah lima tahun (balita). Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi proses penyembuhan balita dengan diare akut dan jika tidak ditangani dengan tepat dapat memperpanjang lama rawat inap pasien. Hal ini dapat menurunkan efisiensi pelayanan rawat inap serta menambah beban biaya perawatan yang harus ditanggung pasien dan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan lama rawat inap pada balita dengan diare akut di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie, Samarinda. Desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan studi potong-lintang. Pengumpulan data dari rekam medis pasien RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2019-2021 secara purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 64 pasien berusia 6-59 bulan dengan diagnosis diare akut dan dirawat inap <14 hari serta memiliki catatan rekam medis yang lengkap sesuai variabel penelitian. Mayoritas sampel pada kelompok usia 6-23 bulan, status gizi normal, dengan derajat dehidrasi ringan-sedang, tidak anemia, feses tanpa lendir/darah, leukosit feses dalam ambang normal, mendapatkan terapi zink saja, serta mengalami pemanjangan lama rawat inap. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara status gizi (p = 0,041), kadar hemoglobin (p = 0,011), lendir/darah pada feses (p = 0,002) dan leukosit pada feses (p = 0,004) dengan lama rawat inap pada balita dengan diare akut. Kesimpulannya, status gizi, kadar hemoglobin, lendir/darah pada feses, serta leukosit pada feses berhubungan dengan lama rawat inap pada balita dengan diare akut.    
Neutralizing Antibody Response by Inactivated SARS-CoV-2 Vaccine on Healthcare Workers Nataniel Tandirogang; Evi Fitriany; Nursaci Mardania; Miftahul Jannah; Bilqis Faiqotun Nabilah Dilan; Sapta Rahayuning Ratri; Arfian Deny Prakoso; Meiliati Aminyoto; Yuliana Kartika Ningrum; Ika Fikriah; Yadi Yadi
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21705/mcbs.v7i1.303

Abstract

Background: Currently, the key to combat coronavirus disease 2019 (COVID-19) as a global pandemic is relying mainly on vaccination, and several factors might affect the level of protection. This study aimed to determine the quantitative increase of neutralizing antibody titer against COVID-19 and the influence of gender, body mass index (BMI), routine consumption of vitamin C, D, and E towards the neutralizing antibodies after vaccination.Materials and methods: One hundred nine health workers from various health facilities were recruited. Sinovac inactivated severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) vaccine was used in this study. Antibody titer measurements were carried out quantitatively using electrochemiluminescence immunoassay (ECLIA) on day 14 after the first and second doses administration of the vaccine.Results: The average of antibody titers after the first and second doses were 109.1 and 191.6 U/mL, respectively. Antibody titer significantly increased (p=0.000) as much as 82.5 U/mL from the first to the second dose. There was a significant difference in the increase in antibody titer between respondents who consumed vitamin E regularly and those who did not (p=0.036). Routine consumption of vitamin C and D, gender, and BMI did not affect the increase in neutralizing antibody titer with p-values of 0.983, 0.337, 0.186, and 0.424, respectively.Conclusion: Routine consumption of vitamin E is associated with post-SARS-CoV-2 vaccination neutralizing antibody response. Gender, BMI, and the routine consumption of vitamin C and D have no association with the immune response.Keywords: COVID-19, neutralizing antibody, inactivated SARS-CoV-2 vaccine
PERBANDINGAN KADAR VITAMIN D PADA SERUM PASIEN COVID-19 DENGAN ANGGOTA KELUARGA SERUMAH YANG SEHAT Tandirogang, Nataniel; Nuryanto, Muhammad Khairul; Ningrum, Yuliana Kartika; Saputra, Rudi; Aminyoto, Meiliati
Majalah Kesehatan Vol. 10 No. 3 (2023): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2023.010.03.4

Abstract

Imunitas merupakan faktor penting dalam mencegah infeksi COVID-19. Vitamin D memiliki peran penting dalam mengatur dan menjaga sistem imun tubuh terutama terhadap infeksi virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar serum vitamin D antara pasien COVID-19 dengan anggota keluarga serumah yang sehat. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan subjek penelitian berjumlah 72 responden dari 25 rumah tangga dengan salah satu anggota keluarganya menderita COVID-19. Penentuan status COVID-19 responden menggunakan pemeriksaan real-time PCR (RT-PCR). Pasien COVID-19 ini dirawat di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie atau menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kadar vitamin D ditentukan dengan mengukur total kadar vitamin D 25-OH menggunakan metode  electrochemiluminescence immunoassay (ECLIA) di laboratorium terstandarisasi. Data dianalisis menggunakan independent T-Test dengan signifikansi p<0,05. Rerata kadar serum vitamin D total responden adalah 20,25 ng/mL. Sebanyak 91,7% responden mengalami kekurangan vitamin D dengan rincian pasien COVID-19 memiliki rata-rata kadar serum vitamin D pasien COVID-19 sebesar 21,3 ng/mL (insufisiensi), sedangkan orang sehat adalah 19,2 ng/mL (defisiensi).. Tidak ada perbedaan yang signifikan kadar serum vitamin D antara pasien COVID-19 dengan anggota keluarga serumah yang sehat (p=0,231). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada kadar serum vitamin D pasien COVID-19 dengan anggota keluarga serumah yang sehat, namun prevalensi kekurangan vitamin D sangat tinggi.
PEMBERDAYAAN PERAN UKP (UNIT KESEHATAN PONDOK) DALAM DETEKSI DINI GANGGUAN REFRAKSI SISWI PESANTREN AL-AZIZIAH SAMARINDA: Empowering the Role of UKP (Pondok Health Unit) in the Early Detection of Refractive Disorder in Al-Aziziah Samarinda Islamic Boarding School Fatmawati, Nur Khoma; Toruan, Vera Madonna Lumban; Aminyoto, Meiliati; Zubaidah, Mona; Nong Ulir, Budi Santoso; Ishaq, Berta Ramadhani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 2, September 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i2.2026

Abstract

ABSTRAK Pola pembelajaran di Pesantren yang sangat padat dan menyebabkan banyaknya aktifitas baca dekat mempunyai pengaruh pada kejadian gangguan refraksi. Gangguan refraksi ini sebagian besar tidak disadari oleh siswa dan keluhan baru muncul bila gangguan refraksi ini sudah sangat mengganggu proses belajar, sehingga deteksi dini adanya gangguan refraksi sangat diperlukan. Unit Kesehatan Pondok (UKP) yang telah ada di pesantren saat ini belum berfungsi maksimal untuk mendeteksi gejala gangguan refraksi pada siswa. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan peran Unit Kesehatn Pondok dalam deteksi dini gejala gangguan refraksi pada siswa pesantren Al-Aziziah Samarinda. Metode yang digunakan adalah dengan edukasi tentang gejala gangguan refraksi, skrining kasus gangguan refraksi, memberikan rujukan ke puskesmas atau pemberian kaca mata dan pembentukan tim deteksi dini gangguan refraksi yang terintegrasi. Dari hasil kegiatan skrining didapati beberapa orang santri putri yang mengalami gangguan refraksi. Pemberian kaca mata gratis diberikan umtuk santri yang membutuhkan. Terdapat 15 orang tim UKP yang nantinya akan terus melakukan skrining gangguan refraksi pada siswi santri secara berkala. Dari hasil pretest yang dilakukan di awal kegiatan dan posttest di akhir kegiatan dapat terlihat adanya peningkatan tingkat pengetahuan para santri mengenai gangguan refraksi.    ABSTRACT The learning pattern in Islamic boarding schools which is very dense and causes a lot of close reading activities has an influence on the incidence of refractive disorders. This refractive disorder is mostly not realized by students and new complaints arise when this refractive error has greatly disrupted the learning process, so early detection of refractive errors is very necessary. The Pondok Health Unit (UKP) that already exists in Islamic boarding schools is currently not functioning optimally to detect symptoms of refractive errors in students. The purpose of community service is to increase the role of the Pondok Health Unit in early detection of refractive error symptoms in Al-Aziziah Samarinda Islamic boarding school students. The method used is by educating about the symptoms of refractive disorders, screening of cases of refractive errors, providing referrals to health centers or providing glasses and forming an integrated team for early detection of refractive errors. From the results of the screening activities, it was found that several female students had refractive errors. Giving free glasses is given to students who need it. There are 15 UKP teams who will continue to screen refractive disorders in female students on a regular basis. From the results of the pretest which was carried out at the beginning of the activity and the posttest at the end of the activity, it can be seen that there was an increase in the level of knowledge of the students regarding refractive disorders.
Aphrodisiac Activity of Ethanol Extract of Cratoxylum sumatranum (JACK) Blume Stems on Isolated Rat Corpus cavernosum Sjarif Ismail; Meiliati Aminyoto
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 4 No. 3 (2018): J. Trop. Pharm. Chem.
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jtpc.v4i3.150

Abstract

Cratoxylum sumatranum (Jack) Blume of the Hypericaceae family is known as “Bentaleng” by Dayak Benuaq. In ethnobotany, Cratoxylum sumatranum stems (CSS) is used as energy drink or aphrodisiac, but its effect has not been scientifically proven. Research objective to study the aphrodisiac activity of CSS extract by screening the aphrodisiac activity in vitro. Method: CSS was collected from Kutai Kertanegara Regency, East Kalimantan Province. Extraction was by maceration with ethanol solvent for three days. Re-maceration was done twice. In vitro screening of aphrodisiac activity used isolated rat corpus cavernosum. The organ was placed into a 10 mL chamber containing Krebs-Henselheit solution at pH 7.4, 37°C and aerated with carbogen gas. After acclimation, a contraction test was performed with phenylephrine solution and after reaching the peak of contraction at plateau the Control (solvent extract) or CSS ethanol extract was administerd at cumulatively increased concentration. Vasodilation activity was known if the contraction response was decreased after the extract’s administration and expressed in percent contraction with negative value. Results: CSS ethanol extract induce vasodilatory response on rat Corpus cavernosum blood vessels. Vasodilation activity is increasing with increasing concentration of extract given compared to Control. Conclusion the aphrodisiac activity of CSS ethanol extracts is directly through the vasodilation action mechanism on blood vessels in the rat corpus cavernosum.
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Penyebab Diare Nataniel Tandirogang; Swandari Paramita; Yadi Yasir; Yuniati Yuniati; Meiliati Aminyoto; Evi Fitriany
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 7 (2017): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v1i7.54

Abstract

Diare hingga kini masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Pemberian antibiotik merupakan salah satu upaya penatalaksanaan diare, namun belakangan terkendala masalah adanya resistensi terhadap antibiotik. Berdasarkan hal tersebut, maka upaya pencarian sumber antimikroba baru berbasis tumbuhan obat perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi ekstrak daun karamunting (Melastoma malabathricum L.) yang secara tradisional digunakan etnis Dayak sebagai obat diare. Aktivitas antimikroba ekstrak tumbuhan diuji terhadap 5 bakteri standar; Escherichia coli ATCC 35128, Shigella sonnei ATCC 25931, Campylobacter jejuni ATCC 33291, Pseudomonas aeruginosa ATCC 15442, dan Enterobacter cloacae ATCC13047. Pengukuran aktivitas antimikroba dilakukan dengan disc diffusion method (Kirby-Bauer) dan pengukuran minimum inhibitory concentration (MIC). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun M. malabathricum dapat menghambat pertumbuhan seluruh bakteri uji, dengan diameter zona hambat sebesar 12,3-16 mm dan MIC sebesar 2,3-13,3 mg/ml. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun M. malabathricum berpotensi sebagai antidiare berdasarkan aktivitas antimikrobanya.
Hubungan Status Gizi dan Kepatuhan Diet dengan Kualitas Hidup pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis Rutin di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Silvanus Giovanny Bunga Allo; Meiliati Aminyoto; Yuliana Rahmah Retnaningrum
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2020): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v2i4.210

Abstract

Penyakit ginjal kronis telah menjadi masalah kesehatan dunia yang salah satu penanganannya adalah hemodialisis. Status gizi pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis adalah hal yang harus diperhatikan, karena pada pasien tersebut sering terjadi malnutrisi dan dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kualitas hidup pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan 50 responden. Data status gizi dan kualitas hidup diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan 10 % responden memiliki status gizi normal, 56% responden mengalami malnutrisi ringan-sedang, dan 34% mengalami malnutrisi berat. Responden yang memiliki kualitas hidup baik 66% dan responden yang memilki kualitas hidup buruk 34%. Responden dengan malnutrisi cenderung memiliki kualtias hidup buruk, dan terdapat hubungan bermakna antara status gizi dengan kualitas hidup (p = 0,000).