Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Comparison of Lipid Profile Levels between Ischemic Stroke and Hemorrhagic Stroke Patients at Budhi Asih Hospital, East Jakarta Hairani, Lili; Widada, NS Sri; Septiani
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan Mahardika
Publisher : LPPM ITEKES Mahardika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54867/jkm.v10i1.156

Abstract

Kelainan profil lipid dalam darah yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, trigliserid, LDL kolesterol serta penurunan kadar HDL kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil pemeriksaan profil lipid darah antara pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik. Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data secara cross – sectional, Sampel penelitian adalah data rekam medis berjumlah 104 sampel. Pasien stroke iskemik sebanyak 53 sampel dan pasien stroke hemoragik sebanyak 51 sampel, Penelitian dilakukan di RSUD Budhi Asih. Teknik Pengambilan data adalah total quota sampling, Berdasarkan rentang usia, kasus stroke iskemik paling banyak ditemukan pada usia 51-60 tahun dan >60 tahun sebanyak 18 kasus (17,3%), sedangkan kasus stroke hemoragik paling banyak ditemukan pada rentang usia > 60 tahun yaitu 19 kasus (18,3%). Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki memiliki prevelensi tertinggi pada pasien stroke iskemik 30 kasus (28,8%) dan pasien stroke hemoragik 28 kasus (26,9%). Berdasarkan Hasil uji t-independent dan Mann Whitney - U perbedaan yang bermakna pada kadar kolesterol total (p <0,002), HDL (p <0,002), kolesterol LDL (p <0,007), dan Trigliserida (p<0,006) pada penderita stroke iskemik dibandingkan stroke hemoragik.
Perbedaan Jumlah Trombosit Darah Kapiler (Micro Blood Collection) dan Darah Vena (K2EDTA) Menggunakan Hematology Analyzer Medonic M-32 Manullang, Oktavia Marintan; Septiani; Achmad
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 11 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan Mahardika
Publisher : LPPM ITEKES Mahardika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54867/jkm.v11i2.194

Abstract

Trombosit merupakan sel berbentuk bikonkaf berdiameter 2-5 µm, tebal 0,5 µm, memiliki banyak vesikel, tidak mempunyai nukleus. Nilai normal trombosit 150.000–400.000/mm3. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan nilai trombosit pada sampel darah kapiler (micro blood collection) dan darah vena (K2EDTA) menggunakan hematology analyzer Medonic M-32. Jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian cross sectional. 40 sampel pasien rawat jalan dengan kriteria inklusi, dilakukan pengambilan darah secara langsung kemudian dilakukan pemeriksaan trombosit menggunakan alat hematology analyzer Medonic M-32. Data diolah menggunakan software statistic. Hasil penelitian 40 pasien menunjukkan rentang usia 36-45 tahun paling tinggi melakukan pemeriksaan jumlah trombosit dengen persentase 35% dan terendah pada rentang usia 5-11 tahun dengan persentase 12.5%. Pemeriksaan nilai trombosit pada hematology analyzer medonic M-32 rata-rata sampel darah vena memiliki nilai tertinggi dibandingakan sampel darah kapiler. Berdasaran uji paired t-test diperoleh Sig. 0,045 (p < 0,05), bermakna adanya perbedaan yang signifikan antara nilai trombosit darah kapiler (micro blood collection) dan darah vena (K2EDTA) pada hematology analyzer Medonic M-32.
Komunikasi Lintas Agama dalam Menciptakan Kerukunan Bermasyarakat di Kelurahan Air Jamban Septiani; Fajri Ahmad
Bahasa Indonesia Vol 5 No 2 (2024): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Desember 2024
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v5i2.1124

Abstract

This research is based on the problem that there is a religious conflict in Air Jamban Village between Muslims and Christians caused by the ineffectiveness of the communication conveyed. So that it has an impact on community life and can cause divisions between religious people, one of which is a problem that occurs due to misunderstandings that almost cause provocations between religious people. This research method uses qualitative research with a field approach and is described in a qualitative descriptive manner. This research applies data collection techniques, namely observation, interviews and documentation. The results of the study show that interfaith communication carried out between Muslims and Christians in creating social harmony can be done when implementing openness when communicating with peers, positive attitudes during Halal binhalal activities and mutual cooperation activities, support when establishing Pancasila villages, equality when communicating without discriminating between religions and during maternal activities and empathy when one of the people is die. supporting factors for communication between Muslims and Christians in creating social harmony in Air Jamban Village, namely providing enlightenment, dialogue between religious communities, attending religious ceremonies and national days. Meanwhile, the inhibiting factor of communication between Muslims and Christians in creating social harmony in Air Jamban village is the existence of provocation and social prejudice.
Implementasi Menu Sehat Anti Anemia untuk Remaja Panti Asuhan Aisyiyah Kudus Purbowati; Septiani; Fania Nurul Khoirunnisa; Maya Eka Mutiara; Sabila Rizqy Fauziah; Zhahira Haura Nasywa
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3278

Abstract

Adolescent girls are susceptible to anemia. This is because the body experiences rapid growth, high physical activity and menstruation begins so that the body requires a high intake of nutrients, especially protein and iron. If iron needs are not met it can cause anemia. The Aisyiyah Kudus Orphanage accommodates 43 teenage girls aged 10-19 years. Daily food intake is provided by the orphanage which organizes food on a self-managed basis, with a 7 day menu cycle with 3 meal times. However, the menu provided is less balanced, especially the breakfast menu which does not contain vegetables and lacks animal side dishes. Limited budget and cooking power, as well as children's appetites that don't like vegetables, are factors causing the presentation of this menu. Training on preparing healthy menus for managers and youth anemia education for children in orphanages is carried out to improve the skills of managers in preparing healthy menus, serving them practically, and in accordance with the budget, as well as increasing teenagers' understanding of anemia and how to prevent it, so that they can consume healthy food menus that orphanage provided. The methods used are lectures, discussions and demonstrations. Activities were carried out for two days in the Aisyiyah Kudus Orphanage Hall. After participating in the activity, the participants' level of knowledge about anemia increased. Apart from that, there has also been an increase in managers' skills in preparing menus and making processed animal side dishes. It is necessary to monitor and evaluate the implementation of the new menu that has been prepared and its acceptance by orphanage youth. ABSTRAK Remaja perempuan rentan mengalami anemia. Hal tersebut karena tubuh remaja mengalami pertumbuhan pesat, aktivitas fisik tinggi dan mulai terjadi mestruasi sehingga tubuh membutuhkan asupan zat gizi terutama protein dan zat besi yang tinggi. Jika kebutuhan zat besi tidak terpenuhi dapat menyebabkan anemia. Panti Asuhan Aisyiyah Kudus menampung 43 remaja putri yang berusia 10-19 tahun. Asupan makan sehari-hari disediakan oleh panti asuhan yang melakukan penyelenggaraan makanan secara swakelola, siklus menu 7 hari 3 kali waktu makan. Akan tetapi menu yang disediakan kurang seimbang terutama menu makan pagi yang tidak ada sayur dan kurang lauk hewani. Keterbatasan anggaran dan tenaga masak, serta selera makan anak tidak suka sayur menjadi faktor penyebab penyajian menu tersebut. Pelatihan penyusunan menu sehat untuk pengelola dan edukasi anemia remaja untuk anak panti asuhan dilakukan meningkatkan ketrampilan pengelola dalam menyusun menu sehat, praktis penyajiannya, dan sesuai dengan anggaran belanja, serta juga meningkatkan pemahaman remaja tentang anemia dan cara mencegahnya, sehingga dapat mengkonsumsi menu makanan sehat yang disediakan panti asuhan. Metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, dan demostrasi. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari di Aula Panti Asuhan Aisyiyah Kudus. Setelah mengikuti kegiatan, tingkat pengetahuan peserta tentang anemia meningkat. Selain itu juga terjadi peningkatan ketrampilan pengelola dalam menyusun menu dan membuat olahan lauk hewani. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi penerapan menu baru yang telah disusun dan daya terima oleh remaja panti.
Pengaruh Perekonomian Masyarakat dengan Adanya Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Yustika, Gaung Perwira; Septiani
Ebisma (Economics, Business, Management, & Accounting Journal) Vol. 4 No. 2 (2024): Economics, Business, Management, & Accounting Journal (Ebisma)
Publisher : Haka Vyza Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61083/ebisma.v4i2.50

Abstract

This research uses a qualitative research approach, namely by using interviews or direct interviews with community members, both oil palm farmers and non-oil palm farmers. This research uses qualitative descriptive methods, especially direct field research. Village governments, oil palm farmers, entrepreneurs, traders and ordinary citizens are the data sources in this research. In addition, secondary data obtained from the village office was also used in this research. The findings of this research indicate that oil palm farming is very important for the economy of the people of Banyuasin Regency. Therefore, it is very important for oil palm farmers to contribute significantly to the empowerment of oil palm plantations in order to improve the quality of life of rural communities, because oil palm plantations are very important for the existence of these communities. The main concern of this research is the influence of palm oil production on the income of the people of Banyuasin Regency. Based on the findings of this research, palm oil production has a significant influence on people's income. Role indicators include the following: consistent employment and income for the community; improving children's educational lives improves; agricultural zakat expenditure; please help each other; increasing individual participation in the Umrah and Hajj; and intention to work which is exemplified by hard work, sincere work and smart work.
Pengaruh Pakan Yang Diradiasi Sinar Ultraviolet C Terhadap Nilai Sgot Dan Sgpt Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Jantan Galur Wistar Septiani; Rumahorbo, Christhophorus Carol Wotjila
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Mahardika
Publisher : LPPM ITEKES Mahardika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54867/jkm.v12i1.230

Abstract

Makanan yang tersisa setelah dikonsumsi dapat menyebabkan penumpukan sampah makanan. Paparan sinar Ultra Violet (UV) merupakan salah satu paparan radiasi yang dapat menyebabkan kematian bagi mikroorganisme, pentingnya penelitian ini untuk memahami pengaruh radiasi UVC pada pakan terhadap kesehatan tikus, khususnya fungsi hati, serta sebagai alternatif pengawetan makanan tanpa panas yang dapat mengurangi limbah makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan terpapar sinar UVC terhadap nilai SGOT dan SGPT pada tikus putih serta memantau efeknya pada kesehatan tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode random sampling. Tikus putih (Rattus novergicus) galur Wistar dengan jenis kelamin jantan dan berat badan awal sekitar 150 gram dikelompokkan menjadi kelompok dengan konsumsi pakan dengan radiasi sinar ultraviolet C dan tanpa radiasi sinar ultraviolet C. Hasil pengamatan aktivitas motorik pada hewan coba tikus putih (Rattus novergicus) tidak menunjukkan perubahan pada gerak, pernafasan, luka, tremor dan tidak adanya kematian selama perlakuan dan dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.  Pemeriksaan parameter SGOT yang didapatkan pada tikus perlakuan adalah 64 U/L, hasil nilai SGOT tersebut termasuk dalam kategori normal berdasarkan acuan yang berlaku yaitu 63-175 U/L. Pemeriksaan parameter SGPT yang didapatkan pada tikus perlakuan adalah 55 U/L, hasil nilai SGPT tersebut termasuk dalam kategori tidak normal berdasarkan acuan yang berlaku yaitu 19-48 U/L. Tidak ada pengaruh pemberian pakan yang diiradiasi dengan sinar ultraviolet C terhadap nilai SGOT dan SGPT tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur wistar.
Komunikasi Lintas Agama dalam Menciptakan Kerukunan Bermasyarakat di Kelurahan Air Jamban Septiani; Fajri Ahmad
Bahasa Indonesia Vol 5 No 2 (2024): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Desember 2024
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v5i2.1124

Abstract

This research is based on the problem that there is a religious conflict in Air Jamban Village between Muslims and Christians caused by the ineffectiveness of the communication conveyed. So that it has an impact on community life and can cause divisions between religious people, one of which is a problem that occurs due to misunderstandings that almost cause provocations between religious people. This research method uses qualitative research with a field approach and is described in a qualitative descriptive manner. This research applies data collection techniques, namely observation, interviews and documentation. The results of the study show that interfaith communication carried out between Muslims and Christians in creating social harmony can be done when implementing openness when communicating with peers, positive attitudes during Halal binhalal activities and mutual cooperation activities, support when establishing Pancasila villages, equality when communicating without discriminating between religions and during maternal activities and empathy when one of the people is die. supporting factors for communication between Muslims and Christians in creating social harmony in Air Jamban Village, namely providing enlightenment, dialogue between religious communities, attending religious ceremonies and national days. Meanwhile, the inhibiting factor of communication between Muslims and Christians in creating social harmony in Air Jamban village is the existence of provocation and social prejudice.