Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PIJAT TUI NA TERHADAP PENINGKATAN NAFSU MAKAN DAN PENAMBAHAN BERAT BADAN BALITA STUNTING Maulida, Husna; Sutrisna, Eka
Health Sciences Journal Vol 8, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v8i1.2654

Abstract

Latar Belakang: Pijat Tui Na merupakan salah satu metode alternatif dari cina dengan menggunakan sentuhan (pijat) pada titik meredian yang dapat mengatasi kesulitan makan pada balita Stunting dengan memperlancar peredaran darah pada limfa dan pencernaan serta meningkatkan daya absorpsi zat gizi, sehingga memberikan efek positif secara fisik untuk peningkatan berat badan balita stunting. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat Tui Na terhadap peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan pada balita stunting di wilayah Kerja Puskesmas Blang Cut. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan Quasy eksperimental dengan desain Pre and Post test with control group. Populasi yang digunakan adalah seluruh balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Blang Cut, dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive sampling yang terdiri dari kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan penyebaran kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji Paired T Test. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik menunjukkan rata-rata nafsu makan pada kelompok perlakuan sebelum dilakukan pijat Tui Na adalah 1,32 dan setelah dilakukan pijat Tui Na rata-rata 1,52. Sedangkan pada kelompok kontrol, rata-rata nafsu makan sebelum sebesar 1,56 dan sesudah sebesar 1,48, terdapat perbedaan nafsu makan sebesar 0,2 pada kelompok perlakuan dan 0,08 pada kelompok kontrol. Sedangkan rata-rata berat badan pada kelompok perlakuan sebelum dilakukan pijat adalah 10,47 kg dan setelah dilakukan pijat Tui Na rata-rata adalah 10,54 kg. Ada kenaikan berat badan pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah pijat Tui Na sebesar 0,07 kg dan pada kelompok kontrol sebesar 0,04 kg. Kesimpulan: Berdasarkan hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pijat Tui Na terhadap peningkatan nafsu makan dan berat badan balita stunting
Pengaruh Kombinasi Hypnobreastfeeding dan Aroma Terapi Rose terhadap Produksi ASI pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Keramat Kabupaten Aceh Utara Roza, Siska Desta; Novianti, Novianti; Sutrisna, Eka
Jurnal Sehat Mandiri Vol 19 No 2 (2024): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 19 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v19i2.1602

Abstract

This study focuses on the issue of breast milk production affecting the success of exclusive breastfeeding. It aims to analyze the effect of combining Hypnobreastfeeding with rose aromatherapy on breast milk production at Puskesmas Simpang Keramat. Using an experimental analytical design with a pretest-posttest one-group approach, the study involved 30 respondents divided into two groups: 15 in the intervention group receiving Hypnobreastfeeding and rose aromatherapy, and 15 in the control group with no intervention. The research was conducted from May to August 2024. Data were analyzed using the Shapiro-Wilk test for normality and independent t-tests for univariate and bivariate analysis. Results showed that the average breast milk production before the intervention was 370.6 ml in the intervention group and 366.0 ml in the control group. After the intervention, the average production increased to 442.0 ml in the intervention group and 382.3 ml in the control group. Statistical tests revealed a significant difference with a p-value < 0.05. The conclusion indicates a significant difference in breast milk production intensity before and after the intervention between the two groups. It is recommended that healthcare providers use the combination of Hypnobreastfeeding and rose aromatherapy to enhance breast milk production in breastfeeding mothers.
Efektifitas Pemberian Kombinasi Makanan Modisco dan Terapi Pijat Tui Na terhadap Kenaikan Nafsu Makan dan Status Gizi Balita Stunting Maulida, Husna; Sutrisna, Eka
Jurnal Sehat Mandiri Vol 19 No 2 (2024): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 19 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v19i2.1603

Abstract

Stunting is a condition characterized by impaired growth in children due to chronic malnutrition, leading to weight and height that are inconsistent with their age. One intervention to improve children's nutritional status is the provision of high-protein and high-calorie foods, such as Modisco meals. This study aims to evaluate the effectiveness of a combination of Modisco food and Tui Na massage therapy in enhancing appetite and nutritional status among stunted toddlers in the working area of Puskesmas Blang Cut, Blang Mangat District. The research design used is a quasi-experimental one-group pretest-posttest design, conducted across four villages from May to August 2024. The population consisted of 50 stunted toddlers, with 25 children in the treatment group and 25 in the control group, selected using purposive sampling. Data analysis was performed using the Paired Sample T-test. Results indicated a significant effect of the combination of Modisco food and Tui Na therapy on appetite improvement (p=0.037), weight gain (p=0.000), and height increase (p=0.000) among stunted toddlers, with greater improvements observed in the treatment group compared to the control group. In conclusion, this combination of interventions is effective in enhancing appetite and nutritional status among stunted toddlers.
ANALISIS TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA HIPERTENSI DI KOTA LHOKSEUMAWE Sari, Yunita; Sutrisna, Eka; Risca, Amalia; Yulisa, Yulisa
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41458

Abstract

Masalah kesehatan yang disebabkan perubahan fisik dan psikologis akibat faktor usia menyebabkan banyak lansia di dunia tidak dapat menikmati usia senjanya. Salah satunya adalah penyakit hipertensi yang disebabkan karena adanya perubahan pada sistem kardiovaskular. Selain karena penyakit hipertensi, depresi pada lansia dapat menyebabkan menurunnya tingkat kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia  hipertensi. Desain pada penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, populasi sebanyak 247 lansia hipertensi dan sampel sebanyak 110 lansia yang diambil dengan teknik purposive sampling. Variabel independen penelitian adalah kualitas hidup lansia hipertensi, diukur dengan kuesioner WHOQOL-BREF. Variabel dependennya adalah tingkat depresi lansia hipertensi, diukur dengan kuesioner Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15). Hasil penelitian menunjukkan hubungan tingkat depresi pada lansia hipertensi dengan usia, gender dan status perkawinan memiliki nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,001; 0,015; dan 0,003 (sig. < 0,05). Nilai probabilitas (signifikansi) hubungan tingkat depresi dan tingkat kualitas hidup lansia hipertensi sebesar 0,000 (sig. < 0,05) dengan nilai Chi-square sebesar 50,686 dan nilai korelasi Pearson sebesar 0,507 (r = -0,0507). Simpulan adalah tingkat depresi yang dialami oleh lansia pengidap hipertensi memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kualitas hidup lansia hipertensi di Kota Lhokseumawe dengan kekuatan korelasi kedua variabel tersebut berada di level moderate dan berlawanan arah. Usia, gender dan status perkawinan memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat depresi yang dialami lansia dengan hipertensi. Saran adalah temuan ini selanjutnya dapat digunakan untuk modifikasi pengembangan model penanganan kasus depresi pada lansia hipertensi di Aceh.
HUBUNGAN BUDAYA DAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NISAM ANTARA KABUPATEN ACEH UTARA Sutrisna, Eka; Pohan, Kamalia; Yunitasari , Yunitasari; Aulia, Aula
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45056

Abstract

Stunting menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Kejadian stunting merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling berkaitan, banyak faktor yang mempengaruhi status gizi, yaitu salah satunya faktor budaya, faktor konsumsi makanan, faktor pola asuh makan. Rendahnya asupan makanan dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan gizi kurang dan apabilan tidak cepat ditangani akan menjadi gizi buruk Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah Hubungan Budaya dan Komsumsi Garam Beryodium dengan kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Nisam Antara dengan menggunakan desain kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Nisam Antara dengan jumlah sampel 49 orang responden dengan menggunakan total sampling. Pengambilan data awal pada bulan Juni dan Penelitian pada bulan November 2024. Analisa menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukan hubungan budaya dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara terdapat 3 faktor, yaitu faktor sosial, faktor nilai budaya dan gaya hidup, dan faktor religiusitas. Pada faktor sosial sebagain besar cukup sebanyak 20 responden (40,8%) dengan p value (0,001), faktor nilai budaya dan gaya hidup paling dominan negatif dengan 31 responden (63,3%) dengan p value (0,003) dan faktor religiusitas sebagain besar positif sebanyak 28 responden dari 49 responden (57,1%) dengan p value (0,001) dan ada hubungan Konsumsi Garam beryodium dengan kejadian stunting dengan p value (0,001). Diharapkan responden untuk lebih memperhatikan pertumbuhan anaknya agar anak yang normal tidak mengalami stunting dan anak yang stunting bisa memperbaiki perkembangan dan pertumbuhan tubuhnya.
Pengaruh Pelvic Rocking Dengan Birth Ball terhadap Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif Maulida, Husna; Sutrisna, Eka; Wahyuni, Yenni Fitri; Rambe, Rizka Sititah; Ardilla, Arista
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1869

Abstract

Partus lama dapat menimbulkan angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi meningkat, sehingga diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya partus lama, salah satunya dengan metode nonfarmakologi Pelvic Rocking dengan Birth Ball yang dapat memperlancar kemajuan persalinan, sehingga memudahkan percepatan persalinan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis pengaruh pelvic rocking dengan brith ball terhadap kemajuan persalinan kala I fase aktif di PMB Martini, Amd. Keb Kabupaten Aceh Utara. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi eksperimental, dengan posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di PMB Martini, Amd. Keb dengan jumlah sampel sebanyak 30 ibu bersalin kala I fase aktif yang dibagi kedalam 2 kelompok (intervensi dan kontrol), Teknik pengambilan sampel menggunakan Consecutive sampling dan analisa data menggunakan mann whitney test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pelvic rocking dengan birth ball berpengaruh signifikan terhadap kemajuan persalinan kala I fase aktif dengan nilai p value 0,019 (< 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pelvic rocking dengan birth ball dapat dimanfaatkan sebagai strategi untuk mempercepat proses persalinan.
Effect of benson relaxation therapy combined with Medical Nutrition Therapy (MNT) on blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus Sutrisna, Eka; Sari, Yunita; Pohan, Kamalia; Fitria, Nanda; Mauliza, Rizky; Suriani, Suriani
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 10, No 3 (2025): September
Publisher : Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v10i3.2697

Abstract

Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease with an increasing global prevalence. Non-pharmacological approaches that may support glycemic control include Benson relaxation therapy, which focuses on stress management, and Medical Nutrition Therapy (MNT), which encompasses nutrition diagnosis, therapy, and counseling. This study aimed to analyze the effects of combining Benson relaxation therapy and MNT on blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus. Methods: A quantitative study with a quasi-experimental pretest–posttest two-group design was conducted in the North Aceh District in 2024. A total of 100 respondents participated: 50 individuals in the intervention group and 50 in the control group. The intervention consisted of daily 20-minute Benson relaxation sessions combined with MNT over a 14-day period. Data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank test with a significance level of p < 0,05. Results: The mean blood glucose level in the intervention group decreased from 349,04 ± 16,40 mg/dL at baseline to 299,12 ± 23,89 mg/dL post-intervention (p = 0,001). In contrast, the control group showed an increase from 312,88 ± 19,28 mg/dL to 331,10 ± 16,74 mg/dL (p= 0,042). In conclusion, the combination of Benson relaxation therapy and MNT effectively reduced blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus and is recommended as a complementary non-pharmacological therapy.
Moringa Leaves-Added Food, Baby Massage, and Tui Na Massage to Reduce Stunting Rate on Young Children in Indonesia Sutrisna, Eka; Maulida, Husna; Saputra, Fauzan; Yunitasari; Ardila, Arista; Suriani; Ristiani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 21 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang in collaboration with Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI Tingkat Pusat) and Jejaring Nasional Pendidikan Kesehatan (JNPK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v21i2.24094

Abstract

Stunting remains a significant public health issue in Indonesia, particularly in Aceh Province, where the prevalence reached 33.18% in 2021 exceeding the WHO threshold. In North Aceh District, 14.3% of children under five were stunted, with Simpang Keramat District reporting one of the highest rates (35%). This study aimed to evaluate the effectiveness of a combined intervention Moringa leaf-supplemented food within a balanced diet, baby massage, and Tui Na massage in improving the nutritional status of stunted children aged 0–2 years. A quasi-experimental pre-post design was used, involving 50 stunted children divided equally into treatment and control groups. The intervention was conducted over 2.5 months. Paired t-test results showed significant increases in weight (t24 = -6.656, p < .000) and height (t24 = -3.244, p < .003) in the treatment group compared to the control group. These findings suggest that combining dietary fortification using locally available Moringa leaves with physical stimulation through massage therapy can effectively enhance growth outcomes. Given the multifactorial nature of stunting, this study recommends that nurses and health practitioners incorporate both nutrition-based interventions and sensory-stimulating therapies to address growth delays in young children, particularly in high-risk areas such as Aceh.
Analisis Implementasi Modern Dressing Hidrocolloid terhadap Peningkatan Integritas Kulit pada Anak Usia Sekolah dengan Dermatitis Mauliza, Rizky; Harkensia , Linur Steffi; Sutrisna, Eka
Journal of Telenursing (JOTING) Vol. 7 No. 5 (2025): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/3ceww804

Abstract

This study aimed to analyze the implementation of Modern Hydrocolloid Dressing to improve skin integrity in school-age children with dermatitis. The method used was quantitative with a pretest-posttest control group design. The results showed that the use of Modern Hydrocolloid Dressing significantly improved skin integrity in school-age children with dermatitis. In the treatment group, the average dermatitis score decreased from 1.84 (SD = 0.473) to 1.16 (SD = 0.624) with a p-value of 0.001 (p < 0.05). Meanwhile, no significant changes were found in the control group; the average score decreased by only 0.12 points (p = 0.185), with the majority of respondents remaining in the moderate category. This confirms that conventional dressings, or no intervention, are less effective than Modern Hydrocolloid Dressing. In conclusion, the use of Modern Hydrocolloid Dressing has been shown to significantly improve skin integrity in school-age children with dermatitis.   Keywords: School-Age Dermatitis, Modern Hydrocolloid Dressing, Skin Integrity
Pengaruh Pemberian Tuina Massage Terhadap Pertumbuhan Balita Stunting Maulida, Husna; Sutrisna, Eka; Afdila, Reva
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 1 (2024): Februari 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i1.1172

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak usianya. Pemberian Tuina Massage dapat menjadi terapi alternatif untuk mengatasi kesulitan makan pada balita, meningkatkan daya tahan tubuh, dan merangsang saraf vagus, sehingga memberikan efek terhadap peningkatan pertumbuhan balita stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Tuina Massage terhadap pertumbuhan Balita Stunting. Jenis penelitian quasy eksperimental dengan rancangan one group design dengan pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Blang Cut. Sampel penelitian sebanyak 25 balita Stunting dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisa data yang digunakan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Paired T-test. Hasil Penelitian terdapat perbedaan nilai rata-rata berat badan sebesar 0,18 (180 gram) dan Tinggi badan sebesar 1,15cm sebelum dan sesudah diberikan Tuina Massage. Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value 0,012 (p<0,05) yang artinya ada pengaruh pemberian Tuina Massage terhadap peningkatan berat badan balita stunting dan ada pengaruh pemberian Tuina Massage terhadap peningkatan tinggi badan dengan nilai p-value 0,003 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa pemberian Tuina Massage dapat dijadikan sebagai terapi alternatif untuk pencegahan dan penanganan stunting pada balita.