Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pendampingan dan Pelatihan Senam Kombinasi Abdominal Stretching Exercise pada Remaja Putri yang Mengalami Dismenorea Heni Sumastri; Ocktariyana Ocktariyana; Indah Puji Septeria; Ratnaningsih Dewi Astuti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i2.1472

Abstract

Abdominal stretching exercise merupakan latihan peregangan otot perut dan dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pada menstruasi. Berdasarkan studi pendahuluan di SMA Kota Palembang didapatkan bahwa masih banyak siswi yang mengalami nyeri haid (dismenore) dan pada saat mengalami nyeri haid beberapa siswi meminta izin pulang ke rumah dan akhirnya tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini untuk membantu Remaja Putri mengatasi nyeri haid dengan melakukan senam kombinasi dismenore dan abdominal stretching exercise. Metode dalam kegiatan ini dengan Pelatihan dan Pendidikan kesehatan. Hasil yang didapat pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah duta abdominal stretching exercise mampu mempraktikkan kembali senam kombinasi abdominal stretching exercise dengan benar. Selain itu, siswi yang mengalami dismenore mampu mengatasi keluhan nyeri selama menstruasi yang cara melakukan senam kombinasi abdominal stretching exercise. Kami menyarankan bahwa kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara terus menerus dan berkesimbungan oleh pihak Mitra sehingga tingkat pada remaja putri dapat mengatasi dismenorea dengan cara senam kombinasi Abdominal Stretching Exercise. Senam ini dapat dilakukan pada siswa SMA dengan keluhan nyeri haid secara teratur sesuai dengan standar operasional protokol (SOP) dan video senam dismenorre. Kata kunci: Abdominal stretching exercise. Dismenore, Pelatihan, Senam, Siswa.
Analysis of risk factors for gestational hypertension and preeclampsia: Literature review Thursina Vera Hayati; M. Zulkarnain; Rostika Flora; Nur Alam Fajar; Anita Rahmiwati; Ocktariyana Ocktariyana; Rika Ariana
Science Midwifery Vol 12 No 1 (2024): April: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i1.1415

Abstract

Based on Disability Adjusted Life Years (DALYs), there are four main disease burdens, namely ischemic heart disease, cerebrovascular disease (including stroke and hypertension), diabetes and tuberculosis infectious disease. Gestational hypertension is very closely related to CVD (cardiovascular disease) with the potential for preeclampsia to have an impact on premature birth or small babies for the gestational age, stillbirths, low birth weight babies, etc. The research objective was to analyze the risk factors for gestational hypertension and preeclampsia. Methods: This study is a literature review based on the PRISMA guidelines. using electronic databases namely Google scholar, Sciencedirect and Pubmed with a period from 2017 to 2022 with the keywords "Hypertension, risk factors, high risk pregnancy". Results: The prevalence of hypertension and pre-eclampsia varies between countries. In Bangladesh, the prevalence of pre-eclampsia: 14.4%, without history of hypertension, 5.4% prevalence of pre-eclampsia with chronic hypertension, the same as Ethiopia. The incidence of gestational hypertension is 6%, in Ireland, gestational hypertension is 5.9% and 4.6% of pre-eclampsia. In France hypertension was 7.4% and pre-eclampsia was 2.0%, gestational hypertension was 4.2%, HELLP syndrome was 10.4%. Hypertension is associated with risk factors for pregnancy, lifestyle and sociodemographic factors. Conclusion: Prevention, timely diagnosis and prompt management of hypertension in pregnancy should be intensified so as to reduce morbidity and severity of adverse birth outcomes
Analysis of risk factors for gestational hypertension and preeclampsia: Literature review Thursina Vera Hayati; M. Zulkarnain M. Zulkarnain; Rostika Flora; Nur Alam Fajar; Anita Rahmiwati; Ocktariyana Ocktariyana; Rika Ariana
Science Midwifery Vol 12 No 2 (2024): June: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i2.1531

Abstract

Based on Disability Adjusted Life Years (DALYs), there are four main disease burdens, namely ischemic heart disease, cerebrovascular disease (including stroke and hypertension), diabetes and tuberculosis infectious disease. Gestational hypertension is very closely related to CVD (cardiovascular disease) with the potential for preeclampsia to have an impact on premature birth or small babies for the gestational age, stillbirths, low birth weight babies, etc. The research objective was to analyze the risk factors for gestational hypertension and preeclampsia. Methods: This study is a literature review based on the PRISMA guidelines. using electronic databases namely Google scholar, Sciencedirect and Pubmed with a period from 2017 to 2022 with the keywords "Hypertension, risk factors, high risk pregnancy". Results: The prevalence of hypertension and pre-eclampsia varies between countries. In Bangladesh, the prevalence of pre-eclampsia: 14.4%, without history of hypertension, 5.4% prevalence of pre-eclampsia with chronic hypertension, the same as Ethiopia. The incidence of gestational hypertension is 6%, in Ireland, gestational hypertension is 5.9% and 4.6% of pre-eclampsia. In France hypertension was 7.4% and pre-eclampsia was 2.0%, gestational hypertension was 4.2%, HELLP syndrome was 10.4%. Hypertension is associated with risk factors for pregnancy, lifestyle and sociodemographic factors. Conclusion: Prevention, timely diagnosis and prompt management of hypertension in pregnancy should be intensified so as to reduce morbidity and severity of adverse birth outcomes.
PENGARUH ANTARA STATUS EKONOMI, STATUS GIZI DAN PENAMBAHAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN PENINGKATAN KADAR STRES OKSIDATIF PADA IBU HAMIL DI KOTA PELAMBANG Hayati, Thursina Vera; Zulkarnain, M. Zulkarnain; Flora, Rostika; Rahmiwati, Anita; Ocktariyana, Ocktariyana; Fajar, Nur Alam
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.379

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Peningkatan radikal bebas  dapat terjadi pada saat kehamilan. Apabila tidak diimbangi dengan antioksidan yang  cukup dapat berdampak terhadap peningkatan kadar stress oksidatif (MDA). Kadar stress oksidatif pada ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti karakteristik ibu, status gizi dan penambahan berat badan selama kehamilan.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik, status gizi dan penambahan berat badan selama kehamilan dengan kadar stres oksidatif pada ibu hamil di Kota Palembang.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di Kota Palembang, dengan sample 75 orang ibu hamil yang diambil dengan teknik Random Sampling. Dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar MDA dan diperiksa menggunakan metode spektrofotometri.  Status gizi diukur berdasarkan LiLA, sedangkan  penambahan berat badan diketahui dengan membandingkan  berat badan sebelum kehamilan dan berat badan saat ini.. Karakteristik data diperoleh menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil : Data karakteristik menunjukkan bahwa 74,7% ibu mempunyai status ekonomi rendah. Hasil pengukuran kadar stress oksidatif didapatkan bahwa, 49,3% ibu mempunyai kadar stress oksidatif tinggi, sedangkan pengukuran status gizi didapatkan 52% ibu mengalami KEK dan 62,7% dengan penambahan berat badan dalam kategori kurang. Terdapat hubungan signifikan antara status ekonomi dengan kadar stress oksidatif (p-value 0.040), status gizi dengan kadar stress oksidatif (p-value0,049) dan penambah berat badan dengan kadar stress oksidatif (p-value 0,039). Penambahan berat badan merupakan varibel yang paling dominan berhubungan dengan kadar stress oksidatif setelah dikontrol dengan variable lain (OR= 3,571).Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kadar stres oksidatif pada ibu hamil adalah penambahan berat badan. Status gizi dan penambahan berat badan yang normal selama kehamilan dapat mencegah peningkatan stress oksidatif pada kehamilan.Kata kunci: Stress Oksidatif, Status Gizi, Penambahan Berat Badan, Ibu Hamil.
Diet sebagai Faktor Risiko Timbulnya Adenoma Kolorektal dan Kanker Karsinoma Dini: A Systematic Review Yuliastuti, Maria Eka; Rahmiwati, Anita; Ocktariyana, Ocktariyana; Zulkarnain, Zulkarnain; Flora, Rostika
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i2.1887

Abstract

Secara global, prevalensi kanker kolorektal pada orang dewasa berusia 50 tahun ke bawah meningkat. Salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah diet. Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau data yang berkaitan dengan hubungan antara makanan dan risiko dewasa muda adenoma kolorektal onset dini dan kanker kolorektal onset dini (EOCRC). Pencarian komprehensif dilakukan melalui PUBMED, Web of Science, dan Embase untuk menemukan studi yang melihat asupan makanan sebagai faktor risiko untuk karsinoma kolonrektal onset dini dan EOCRC. Karena penelitian sangat berbeda satu sama lain, hasilnya disintesis secara naratif. Dari 413 artikel yang diidentifikasi sampai 10 artikel yang dipilih mulai dari tahun 2014 rampai 2023.Temuan penelitian menunjukkan bahwa berbagai praktik makan bisa menjadi faktor risiko. atau melindungi terhadap adenoma dan kanker kolorektal dengan awal yang awal. Investigasi selanjutnya adalah berkonsentrasi pada studi kohort prospektif ekstensif yang menggabungkan periode tindak lanjut yang diperpanjang untuk memvalidasi temuan yang dilaporkan dan menyelidiki lebih lanjut jika variasi dalam kualitas makanan terkait dengan kejadian EOCRC.
ANALISIS KEMURNIAN EKSTRAKSI ASAM RIBONUKLEAT PADA SAMPEL DARAH MENSTRUASI Ocktariyana, Ocktariyana; Lestari, Dian; Asmarinah, Asmarinah
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1392

Abstract

Latar Belakang: Asam nukleat mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (ADN) dan Asam ribonukleat (ARN). Untuk mengeluarkan ARN dari dalam intisel maka diperlukan suatu teknik isolasi. Suatu ekstraksi asam nukleat dikatakan baik jika dari prosedur yang dilakukan bisa didapatkan asam nukleat yang murni dan utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kemurnian ekstrak asam nukleat dari sampel darah menstruasi menggunakan teknik isolasi asam nukleat. Metode: Sampel darah menstruasi dikumpulkan dengan cara ditampung pada kertas saring yang di desain khusus. Sampel akan diekstraksi menggunakan Quick-ARN Miniprep Plus Kit R1058 Zymo Research untuk isolasi ARN, selanjutnya diukur tingkat kemurnian dengan menggunakan alat nanodrop berdasarkan prinsip spektrofotometri. Data diolah secara statistic dengan menggunakan analisis deskripsi dalam disajikan dalam bentu distribusi frekuensi dan nilai rerata. Hasil: pada penelitian ini diperoleh bahwa rerata tangka kemurnian ARN sampel darah menstruasi yang ditampung pada kertas saring pada Panjang gelombang A260 / A280 adalah 2,07, dan Panjang gelombang A260 / A230 adalah 2,1. Kesimpulan: Isolasi ARN pada sampel darah menstruasi yang ditampung di kertas saring memiliki tingkat kemurnian yang optimal.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ISOFLAVON TEMPE TERHADAP TINGKAT STRESS OKSIDATIF PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) SETELAH DIINDUKSI DENGAN DOSIS TOKSIK PARASETAMOL Taswin, Muhamad; Astuti, Ratnaningsih Dewi; Marlina, Dewi; Ocktariyana, Ocktariyana; Agustianingsih, Ade
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1513

Abstract

ABSTRACT Background: As a producing country and at the same time the largest consumer of tempeh in the world, Indonesia has become the largest soybean market in Asia. As much as 50% of soybean consumption in Indonesia is done in the form of tempeh. Tempe is a potential food ingredient as a hepatoprotector. The content of isoflavones in tempeh has been shown to protect rat liver function under stress conditions. Isoflavones contained in tempeh have activity as antioxidants, which can prevent oxidation reactions from occurring by working as reducing agents and protecting cell membranes from oxidation, as well as counteracting free radicals by stopping chain reactions and protecting cells from DNA activation so as to reduce cell damage. This situation has prompted the authors to investigate the effect of the isoflavone extract of tempeh on the histochemistry and histopathology of the livers of male white Wistar rats (Rattus novergicus) after being induced by toxic doses of Paracetamol. Methods: This study was an experimental study using the Randomized Posttest Only Control Group Design to determine the level of oxidative stress after administration of tempeh isoflavone extract to male white rats (Rattus novergicus) induced with a toxic dose of paracetamol. 5 groups, namely group 1 was given tempe extract 160 mg/kgBB, group 2 was given tempe extract 320 mg/kgBB, group 3 was given tempe extract 640 mg/kgBB, group 5 was given distilled water and group 6 was given 1% NaCMC solution. Each rat was treated for 14 days. On day 12, 13 and 14 rats were given paracetamol at a dose of 900 mg/kg BW in 1% NaCMC. And on the 15th day, rat blood serum was examined for levels of SGOT, SGPT and MDA. Results: It was found that tempeh at a dose of 640 mg/kgBW could significantly reduce SGOT, SGPT and MDA levels (p<0.05) compared to other doses as well as distilled water and 1% NaCMC. Conclusion: So it can be concluded that tempeh can be an alternative source of antioxidants that can protect liver cells from the effects of substances that can damage the liver. Keywords: Tempe, SGOT, SGPT, MDA
Pendampingan Ibu dalam Upaya Peningkatan Produksi ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang Aprilina Aprilina; Dian Lestari; Ocktariyana Ocktariyana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14837

Abstract

ABSTRAK Banyak faktor yang dapat menyebabkan kegagalan ASI eksklusif salah satunya dikarenakan kurangnya produksi ASI pada ibu. Target program untuk pemberian ASI eksklusif di Indonesia pada tahun 2021 adalah sebesar 66%. Cakupan pemberian ASI ekslusif untuk Provinsi Sumatera Selatan sebesar 45,4% menurun dibandingkan tahun 2020 yaitu 51,6% dan belum mencapai target program. Pada tahun 2021 Cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif di Kota Palembang sebesar 69,7%. Cakupan menurun dibandingkan dengan tahun 2020 yaitu sebanyak 76,1%. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini tim bertujuan melakukan pendampingan pada ibu menyusui untuk meningkatkan angka keberhasilan ASI eksklusif khususnya di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang yang masih dibawah angka cakupan target Nasional. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini tim melaksanakan pendampingan dengan cara meningkatkan pengetahuan dengan melakukan edukasi dan melakukan pelatihan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI. Hasil evaluasi terhadap intervensi yang diberikan menunjukkan bahwa pengetahuan ibu sebelum dilakukan intervensi sebesar 29,0% berpengahuan baik kemudian meningkat menjadi 58,1% setelah dilakukan intervensi. Setelah dilakukan pelatihan sebagian besar ibu dan keluarga terdekat telah mampu melakukan pijat oksitosin yaitu sebesar 90,3%. Pendampingan ibu dalam upaya memperbanyak produksi ASI efektif dalam meningkatkan angka keberhasilan menyusui eksklusif. Perlu banyak mencari informasi dari berbagai sumber terpercaya sehingga menyusui akan terasa mudah tanpa hambatan. Kata Kunci: Menyusui, ASI Eksklusif, Pijat Oksitosin, Pengetahuan Ibu  ABSTRACT Many factors can cause the failure of exclusive breastfeeding, one of which is a lack of breast milk production in the mother. The program target for exclusive breastfeeding in Indonesia in 2021 is 66%. Exclusive breastfeeding coverage for South Sumatra Province is 45.4%, a decrease compared to 2020, namely 51.6% and has not yet reached the program target. In 2021, the coverage of babies receiving exclusive breastfeeding in Palembang City will be 69.7%. Coverage decreased compared to 2020, namely 76.1%. In this community service activity, the team aims to provide assistance to breastfeeding mothers to increase the success rate of exclusive breastfeeding, especially in the working area of the Talang Ratu Palembang Community Health Center which is still below the national target coverage rate. The implementation method for this activity is that the team provides assistance by increasing knowledge by providing education and conducting oxytocin massage training to increase breast milk production. The results of the evaluation of the intervention provided showed that the mother's knowledge before the intervention was 29.0% good knowledge then increased to 58.1% after the intervention was carried out. After training, the majority of mothers and their closest families were able to do oxytocin massage, namely 90.3%. Mother's assistance in increasing breast milk production is effective in increasing the success rate of exclusive breastfeeding. You need to seek a lot of information from various trusted sources so that breastfeeding will feel easy without obstacles. Keywords: Breastfeeding, Exclusive Breastfeeding, Oxytocin Massage, Maternal Knowledge
The Effect of EGFR DNA Methylation on the Incident of Endometriosis Anisah Nida'ul Haq; Ocktariyana Ocktariyana; Zen Hafy; Irsan Saleh
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 7 No. 2 (2024): Vol 7, No 2, 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/sjm.v7i2.274

Abstract

Endometriosis is a gynecological condition characterized by the development of endometrial tissue outside the uterus, often leading to pain and infertility. We explore the relationship between endometriosis and the effects of DNA methylation on the Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) gene. DNA methylation, an epigenetic mechanism, involves adding a methyl group to cytosine bases followed by guanine in CpG islands, thereby influencing gene expression through hypermethylation or hypomethylation. In endometriosis, methylation patterns on specific genes can lead to transcriptional changes, impacting inflammatory processes and hormonal functions, such as estrogen, that support the growth of ectopic tissue. Variations in the EGFR gene's DNA methylation are linked to elevated cellular activity and expression, which aids in the pathophysiology of endometriosis. These findings highlight the potential of DNA methylation as a therapeutic target in treating endometriosis, offering hope for improved patient outcomes.
Effectiveness of Phoenix Dactylifera and Oxytocin Massage on Prolactin Levels in Breastfeeding Mothers in Palembang City Aprilina, Aprilina; Ocktariyana, Ocktariyana; Lestari, Dian
EMBRIO: Jurnal Kebidanan Vol 16 No 2 (2024): EMBRIO: Jurnal Kebidanan (NOVEMBER)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/embrio.v16i2.9787

Abstract

Exclusive breastfeeding is essential in the growth and development of babies and improves maternal health. Exclusive breastfeeding can reduce infant mortality rates; of the 3 thousand infant deaths in Indonesia, 10 million deaths of children aged less than 5 years in the world each year can be prevented by exclusive breastfeeding. The hormones that play a role in breastfeeding mothers are prolactin and oxytocin. The research aimed to look at the effectiveness of oxytocin massage and Phoenix dactylifera in increasing the levels of the hormone prolactin in breastfeeding mothers. The research was a Quasi Experiment with a Post Test only design, a sample of 30 people divided into three groups. Phoenix Dactylifera intervention, oxytocin massage intervention, and control without treatment. The research was conducted at TPMB Palembang city. Analysis using the Shapiro-Wilks test for data homogeneity using Levene's test (pmore than 0.05) and the One Way ANOVA test compared the means of the three groups. The results showed no significant differences between the three groups where the ρ value was more than 0.05. The conclusion is that there is nothing more effective in increasing prolactin hormone levels than giving Phoenix dactylifera and oxytocin massage because it is thought to be caused by many influencing factors, including age, education, nutritional intake, and maternal parity.