Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dermatomyositis with multiple organ involvement: a case report and literature review Putri, Wayan Julita Krisnanti; Wardiana, Maya; Anindita, Karina; Putri, Adisti Prafica; Kumaladewi, Baiq Ratna; Santosa, Hilda
Bali Dermatology Venereology and Aesthetic Journal BDVAJ - Volume 6, Issue 2 (December 2023)
Publisher : Explorer Front

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51559/4x0xd735

Abstract

Background: Dermatomyositis (DM) is a chronic autoimmune disorder characterized by muscle and skin inflammation, a part of the idiopathic inflammatory myositis (IIM). Even though the disease is idiopathic, there are multifactorial factors related to dermatomyositis. This care report aimed to describe a DM case in a male patient to increase the knowledge and management of DM patients. Case description: A 44-year-old Filipino male was referred to the emergency department (ED) of Siloam Hospital Mataram complaining of muscle pain and weakness with skin rashes 3 weeks before admission. Before the skin rash started, he had enlarged femoral lymph nodes in both thighs. The patient was afebrile with normal vital signs and was prescribed ibuprofen and amoxicillin. After that, he experienced skin rashes around his neck and the back of his ears with minimal pruritus.  The symptoms worsened, making him unable to open his mouth and hard to breathe. In the ED, he also threw up dark-colored blood twice. Supporting examination showed elevated transaminase, increased LDH, and creatinine kinase. Biopsy results showed a histologic pattern of dermatomyositis. During hospitalization, he received a high-dose systemic steroid, antibiotic, and symptomatic treatment. He was discharged with a good outcome and planned to continue medical treatment in his country. Conclusion: Dermatomyositis is an idiopathic autoimmune disease involving skin and internal organs. It is a multifactorial disease yet with unclear etiopathogenesis. Specific treatment guidelines for DM are not yet established, but initial systemic corticosteroid and additional steroid-sparring agents may exhibit good outcomes.
EVALUASI FNAC PADA LESI PAYUDARA PRIA DI NEGARA BERKEMBANG: A SYSTEMATIC REVIEW: EVALUATION OF FNAC IN MALE BREAST LESIONS IN DEVELOPING COUNTRIES: A SYSTEMATIC REVIEW Santosa, Hilda; Kumaladewi, Baiq Ratna; Bagus, Babad
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 13 No. 02 (2025): Vol. 13 No.2 , Juli 2025
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v13i2.793

Abstract

 Pendahuluan. Kanker payudara pada pria merupakan kondisi yang jarang ditemukan dan sering kali terabaikan, baik dalam hal deteksi maupun pengobatan, terutama di negara berkembang. Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC) telah dikenal sebagai teknik diagnostik yang efektif dalam penegakan diagnosis lesi payudara, namun penggunaannya pada pria dengan lesi payudara masih terbatas, dan penelitian mengenai hal ini sangat terbatas, terutama di negara berkembang. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sistematik review terhadap penggunaan FNAC dalam diagnosis lesi payudara pria di negara berkembang. Metode. Proses seleksi studi dilakukan melalui pencarian artikel di Google Scholar, PubMed, dan database terkait lainnya, menghasilkan 7.220 artikel yang disaring menjadi 6 artikel yang memenuhi kriteria inklusi Hasil. Hasil review menunjukkan bahwa FNAC memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dalam mendeteksi kanker payudara pada pria, meskipun terdapat tantangan terkait keterbatasan fasilitas diagnostik dan rendahnya kesadaran akan kanker payudara pria. Penelitian ini juga menemukan bahwa kebanyakan studi dilakukan di negara berkembang dengan sistem kesehatan yang terbatas, yang mempengaruhi hasil dan aplikabilitas FNAC di wilayah tersebut. Kesimpulan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan akses terhadap teknik diagnostik ini dan mengembangkan pedoman yang lebih efektif dalam penanganan kanker payudara pada pria di negara berkembang.