Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PERFORMAN SAPI BALI BERDASARKAN CALVING INTERVAL, POST PARTUM ESTRUS DAN POST PARTUM MATING Fatmona, Syarifuddin
AgriSains Vol 13, No 3 (2012)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan daging semakin meningkat dengan bertambahnya penduduk dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi namun disisi lain penampilan ternak Sapi Bali semakin menurun, solusi pemecahan masalah antara lain dengan perbaikan post partum estrus, post partum mating, dan Calving Interval. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan performan induk Sapi Bali di Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa calving interval cukup panjang hal ini sangat merugikan petani dari segi efisiensi, waktu rata-rata umur induk 5,99 tahun. Post Partum Estrus (PPE) induk Sapi Bali hasil penelitian ini rata-rata adalah 45,13 hari, Hasil ini lebih rendah bila dibandingkan dengan penelitian Astuti (2006) di Kabupaten Magelang Jawa Tengah yaitu 65,96 hari. Rata-rata Post Partum Mating (PPM) di lokasi penelitian adalah 45,13 hari berkisar antara 30 sampai 90 hari. Dari 230 responden 99,6% menjawab 30 sampai 60 hari, Data PPM hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan data di Kabupaten Seragen yang dilaporkan bahwa PPM sapi potong adalah 98,4 hari (Rahayu, 2002). Kata kunci: Calving International, Post Partum Estrus, Post Partum Mating, Sapi Bali.
Keanekaragaman Fenotipe Ayam Lokal (Gallus gallus domesticus) di KotaTernate SARIFFUDIN FATMONA; Nursjafani Nursjafani
Cannarium Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.545 KB) | DOI: 10.33387/cannarium.v18i1.2163

Abstract

Local chicken is one of the biodiversity that has a significant role in maintaining ecosystem  sustainability. Ternate City is one of the regions in Indonesia. Which has a high and typical variety of local chicken. This study aims to determine genetic diversity based on the qualitative traits and morphology of local Kampong Chickens in the city of Ternate, as the basis for efforts to develop local superior livestock. This research was conducted in April to June 2019, the district of Jambula, Kastela, Rua, Taduma, Loto dan Tugafo. The study was conducted using purposive sampling method. The qualitative and morphological characteristics of the 60 samples, namely 30 males and 30 females, had different characters in males and females, but of all the coat colors were more dominant in black coat color, yellowish-white  shank color, red comb color, pea comb shape, white ear color and reddish yellow eye color. While the highest body size character of male and female local chicken was found in the femur length of male chicken which was 144,90 %
Keanekaragaman Fenotipe Ayam Lokal (Gallus gallus domesticus) di KotaTernate SARIFFUDIN FATMONA; Nursjafani Nursjafani
Cannarium Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.545 KB) | DOI: 10.33387/cannarium.v18i1.2163

Abstract

Local chicken is one of the biodiversity that has a significant role in maintaining ecosystem  sustainability. Ternate City is one of the regions in Indonesia. Which has a high and typical variety of local chicken. This study aims to determine genetic diversity based on the qualitative traits and morphology of local Kampong Chickens in the city of Ternate, as the basis for efforts to develop local superior livestock. This research was conducted in April to June 2019, the district of Jambula, Kastela, Rua, Taduma, Loto dan Tugafo. The study was conducted using purposive sampling method. The qualitative and morphological characteristics of the 60 samples, namely 30 males and 30 females, had different characters in males and females, but of all the coat colors were more dominant in black coat color, yellowish-white  shank color, red comb color, pea comb shape, white ear color and reddish yellow eye color. While the highest body size character of male and female local chicken was found in the femur length of male chicken which was 144,90 %
Potential development of poultry feed industry in Central Halmahera Regency, North Maluku Province Nurhasanah Nurhasanah; Sariffudin Fatmona; Johan Fahri; Ida Hidayanti; Yusri Sapsuha
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 15, No 1 (2022): SI: The Turning Point
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.15.1.69-75

Abstract

The poultry feed industry is one of the industries that has the potential to be developed. A descriptive feasibility study was conducted to examine the development of the poultry feed industry in Central Halmahera Regency, North Maluku Province, based on socio-cultural and socio-economic conditions. This study was conducted in Central Halmahera Regency from May to October 2021. The research method consists of preparation, pre-survey, survey, SWOT analysis, and socio-economic analysis. The results showed that the development of the animal feed industry in Tilope Village, South Weda District, Central Halmahera Regency, was feasible, while production and marketing were still technically very prospective. The needs for poultry feed so far are still imported from outside North Maluku.
PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH SAYUR DALAM RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN ITIK LOKAL (Anas Sp) Kadri Kabir; Emy Saelan; Syarifuddin Fatmona
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v6i2.1899

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah sayur dalam ransum terhadap pertumbuhan itik lokal (Anas Sp). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 (ransum komersial 100%), R1 (limbah sayur 10%), R2 (limbah sayur 15%) dan R3 (limbah sayur 20%). Parameter yang diamati yaitu pertanbahan bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum dan bobot karkas. Data dianalisis menggunakan analisis of variance (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan antara perlakuan dilakukan dengan uji lanjut BNT. Hasil penelitian pengaruh pemberian limbah sayur dalam ransum menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan bobot badan, dan konversi ransum, namun pada konsumsi ransum dan bobot karkas tidak terdapat perbedaan yang nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian limbah sayur dalam ransum itik lokal pada level yang berbeda dari 10%, 15% dan 20% berpengaruh nyata pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Pemberian limbah sayur 15% dalam ransum menghasilkan performa yang terbaik.
PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH SAYUR DALAM RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN ITIK LOKAL (Anas Sp) Kadri Kabir; Emy Saelan; Syarifuddin Fatmona
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v6i2.1899

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah sayur dalam ransum terhadap pertumbuhan itik lokal (Anas Sp). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 (ransum komersial 100%), R1 (limbah sayur 10%), R2 (limbah sayur 15%) dan R3 (limbah sayur 20%). Parameter yang diamati yaitu pertanbahan bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum dan bobot karkas. Data dianalisis menggunakan analisis of variance (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan antara perlakuan dilakukan dengan uji lanjut BNT. Hasil penelitian pengaruh pemberian limbah sayur dalam ransum menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan bobot badan, dan konversi ransum, namun pada konsumsi ransum dan bobot karkas tidak terdapat perbedaan yang nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian limbah sayur dalam ransum itik lokal pada level yang berbeda dari 10%, 15% dan 20% berpengaruh nyata pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Pemberian limbah sayur 15% dalam ransum menghasilkan performa yang terbaik.
DAYA TAMPUNG (CARRYING CAPACITY ) SAPI POTONG DI KECAMATAN GEBE, KABUPATEN HALMAHERA TENGAH, PROVINSI MALUKU UTARA INDONESIA Sariffudin Fatmona; Gunawan Gunawan
Cannarium Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v20i2.5179

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui ketersedian pakan,  ketersediaan nutrien asal pakan dan daya tampung ternak sapi pada Kecamatan Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah. Metode penentuan contoh di Kecamatan Gebe ditentukan dengan pengambilan contoh secara sengaja: desa yang memiliki ternak sapi potong yang tertinggi (Desa Kacepi), terendah (Desa Umera) dan sedang (Desa Sanafmamin). Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini antara lain Rapid Rural Apprasial (RRA) dilakukan melalui wawancara semi terstruktur terhadap 150 responden; dan perkiraan/pengukuran daya dukung padang penggembalaan pada  setiap lokasi penelitian memakai metode cuplikan ubinan. Hasil penelitian menunjukkan responden di lokasi penelitian berprofesi sebagai peternak dan mempunyai pengalaman beternak yang bervariasi antara 3 hingga  11 tahun. Berdasarkan analisis daya dukung hijauan pakan ternak sapi potong sesuai nilai nutrisi bahan kering, Desa Sanafmamin lebih potensial dengan potensi pengembangan jumlah populasi sebanyak 110 UT, menggunakan kapasitas peningkatan populasi sebesar 75,47%. Desa Kacepi menempati posisi kedua dengan potensi pengembangan populasi sebanyak 105 UT dan kapasitas peningkatan 18%. Sementara itu, Desa Umera paling sedikit, namun masih dapat menampung 39 UT dengan kapasitas peningkatan 6,4%. Kata kunci: Analisis, Daya Tampung, Sapi Potong  
PEMBUATAN PAKAN FERMENTASI LIMBAH PANGAN, LITER ARANG SEKAM AMPAS GERGAJI PADA KELOMPOK ITIK MILLENNIAL DI SANGAJI UTARA KOTA TERNATE Sariffudin Fatmona; Sri Utami; Oktora Dwi Putranti; Eny Edrawati; Gunawan Gunawan
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 4 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i4.1188-1197

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada kelompok ternak terkait manfaat dari tatalaksana pemeliharaan, pembuatan pakan ferementasi dari limbah sayur pasar tradisional dan pembuatan arang dari ampas gergaji sebagai bahan campur alas kandang.  Yang menjadi masalah utama adalah mengenai pakan yang diberikan adalah pakan komersial yang harganya cukup mahal, bahkan karena mahalnya pakan tersebut peternak terkadang hanya memberikan makanan seadanya, seperti sisa-sisa makanan dari dapur, karena tidak bisa menyediakan pakan berkualitas dalam jumlah sesuai kebutuhan, kebutuhan gizi itik yang tidak terpenuhi hal ini berdampak pada produktivitas telur yang tidak optimal. Masalah lain yaitu bau yang ditimbulkan dari feces ternak sehingga kerapkali menimbulkan protes masyarakat sekitar. Pengolahan sampah organik menjadi pakan fermentasi dan pemanfaatan ampas gergaji menjadi arang sebagai bahan liter ternak itik diharapkan dapat menjadi solusi selain mengurangi sampah organik juga menjadi solusi dari masalah pakan, juga dapat mencegah timbulnya bibit penyakit dan bau yang diakibatkan oleh kotoran ternak tersebut. Pakan fermentasi dapat menekan biaya pakan dan arang ampas gergaji dapat mengatasi masalah bau kandang Itik bahkan dapat di jual sebagai media tanaman di berbagai pekarangan rumah tangga, hal ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kelompok. Kegiatan dilakukan dengan cara ceramah, sosialisasi dan bimbingan. Pertemuan lapangan, Demplot (Demonstrasi). Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan hasil yang cukup baik dilihat dari hasilnya yaitu peternak dapat memahami, membuat dan mengaplikasikannya. Terjadi peningkatan produksi telur setelah kegiatan PKM dan bau feces dapat teratasi. 
PEMBUATAN PAKAN FERMENTASI LIMBAH PANGAN, LITER ARANG SEKAM AMPAS GERGAJI PADA KELOMPOK ITIK MILLENNIAL DI SANGAJI UTARA KOTA TERNATE Sariffudin Fatmona; Sri Utami; Oktora Dwi Putranti; Eny Edrawati; Gunawan Gunawan
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 4 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i4.1188-1197

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada kelompok ternak terkait manfaat dari tatalaksana pemeliharaan, pembuatan pakan ferementasi dari limbah sayur pasar tradisional dan pembuatan arang dari ampas gergaji sebagai bahan campur alas kandang.  Yang menjadi masalah utama adalah mengenai pakan yang diberikan adalah pakan komersial yang harganya cukup mahal, bahkan karena mahalnya pakan tersebut peternak terkadang hanya memberikan makanan seadanya, seperti sisa-sisa makanan dari dapur, karena tidak bisa menyediakan pakan berkualitas dalam jumlah sesuai kebutuhan, kebutuhan gizi itik yang tidak terpenuhi hal ini berdampak pada produktivitas telur yang tidak optimal. Masalah lain yaitu bau yang ditimbulkan dari feces ternak sehingga kerapkali menimbulkan protes masyarakat sekitar. Pengolahan sampah organik menjadi pakan fermentasi dan pemanfaatan ampas gergaji menjadi arang sebagai bahan liter ternak itik diharapkan dapat menjadi solusi selain mengurangi sampah organik juga menjadi solusi dari masalah pakan, juga dapat mencegah timbulnya bibit penyakit dan bau yang diakibatkan oleh kotoran ternak tersebut. Pakan fermentasi dapat menekan biaya pakan dan arang ampas gergaji dapat mengatasi masalah bau kandang Itik bahkan dapat di jual sebagai media tanaman di berbagai pekarangan rumah tangga, hal ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kelompok. Kegiatan dilakukan dengan cara ceramah, sosialisasi dan bimbingan. Pertemuan lapangan, Demplot (Demonstrasi). Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan hasil yang cukup baik dilihat dari hasilnya yaitu peternak dapat memahami, membuat dan mengaplikasikannya. Terjadi peningkatan produksi telur setelah kegiatan PKM dan bau feces dapat teratasi. 
PEMBUATAN PAKAN FERMENTASI LIMBAH PANGAN, LITER ARANG SEKAM AMPAS GERGAJI PADA KELOMPOK ITIK MILLENNIAL DI SANGAJI UTARA KOTA TERNATE Sariffudin Fatmona; Sri Utami; Oktora Dwi Putranti; Eny Edrawati; Gunawan Gunawan
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 4 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i4.1188-1197

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan dan pemahaman kepada kelompok ternak terkait manfaat dari tatalaksana pemeliharaan, pembuatan pakan ferementasi dari limbah sayur pasar tradisional dan pembuatan arang dari ampas gergaji sebagai bahan campur alas kandang.  Yang menjadi masalah utama adalah mengenai pakan yang diberikan adalah pakan komersial yang harganya cukup mahal, bahkan karena mahalnya pakan tersebut peternak terkadang hanya memberikan makanan seadanya, seperti sisa-sisa makanan dari dapur, karena tidak bisa menyediakan pakan berkualitas dalam jumlah sesuai kebutuhan, kebutuhan gizi itik yang tidak terpenuhi hal ini berdampak pada produktivitas telur yang tidak optimal. Masalah lain yaitu bau yang ditimbulkan dari feces ternak sehingga kerapkali menimbulkan protes masyarakat sekitar. Pengolahan sampah organik menjadi pakan fermentasi dan pemanfaatan ampas gergaji menjadi arang sebagai bahan liter ternak itik diharapkan dapat menjadi solusi selain mengurangi sampah organik juga menjadi solusi dari masalah pakan, juga dapat mencegah timbulnya bibit penyakit dan bau yang diakibatkan oleh kotoran ternak tersebut. Pakan fermentasi dapat menekan biaya pakan dan arang ampas gergaji dapat mengatasi masalah bau kandang Itik bahkan dapat di jual sebagai media tanaman di berbagai pekarangan rumah tangga, hal ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kelompok. Kegiatan dilakukan dengan cara ceramah, sosialisasi dan bimbingan. Pertemuan lapangan, Demplot (Demonstrasi). Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan hasil yang cukup baik dilihat dari hasilnya yaitu peternak dapat memahami, membuat dan mengaplikasikannya. Terjadi peningkatan produksi telur setelah kegiatan PKM dan bau feces dapat teratasi.