Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pelatihan Kader Posyandu Untuk Pencegahan Stunting pada Balita di Desa Cibeureum Kulon Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang dedah - ningrum; Diding Kelana Setiadi; Ahmad Purnama Hudaya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian kepada MAsyarakat
Publisher : Universsitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan kaji tindak dan pelatihan.   Hasil pengkajian menunjukkan cukup tingginya kejadian stunting (14,6 persen) pada anak balita di Desa Cibeureum Kulon, berdasarkan data hasil bulan penimbangan balita pada bulan Agustus tahun 2019. Pelatihan kader posyandu sudah dilaksanakan pada bulan September sampai November 2020. Tujuan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan,  dan keterampilan kader  tentang pencegahan  stunting pada anak balita.  Khalayak sasaran  adalah 30 orang kader posyandu di desa Cibeureum kulon.  Metode pelatihan menggunakan cara ceramah, diskusi dan praktikum. Materi pelatihan meliputi  pencegahan stunting melalui intervensi gizi pada ibu hamil, pemberian makanan bayi dan anak, serta pengukuran panjang badan dan tinggi badan. Evaluasi pengukuran pengetahuan   menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Pengukuran keterampilan menggunakan lembar ceklis pengukuran antropometri.  Dukungan dari UPI kampus Sumedang, puskesmas Cimalaka, aparat  desa Cibeureum kulon,  PERSAGI cabang Sumedang, satgas covid kecamatan Cimalaka, dan mahasiswa prodi DIII keperawatan  sangat menunjang kelancaran kegiatan pelatihan kader posyandu. Hasil pre-test dan post-tes menunjukan telah terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang  pencegahan stunting pada anak balita. Sebagai tindak lanjut kegiatan pelatihan kader ini  telah dilakukan kegiatan pendampingan dan evaluasi oleh tim PKM pada kegiatan posyandu di desa Cibeureum kulon.
Pelatihan Kader Posyandu Untuk Pencegahan Stunting pada Balita di Desa Cibeureum Kulon Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang dedah - ningrum; Diding Kelana Setiadi; Ahmad Purnama Hudaya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan kaji tindak dan pelatihan.   Hasil pengkajian menunjukkan cukup tingginya kejadian stunting (14,6 persen) pada anak balita di Desa Cibeureum Kulon, berdasarkan data hasil bulan penimbangan balita pada bulan Agustus tahun 2019. Pelatihan kader posyandu sudah dilaksanakan pada bulan September sampai November 2020. Tujuan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan,  dan keterampilan kader  tentang pencegahan  stunting pada anak balita.  Khalayak sasaran  adalah 30 orang kader posyandu di desa Cibeureum kulon.  Metode pelatihan menggunakan cara ceramah, diskusi dan praktikum. Materi pelatihan meliputi  pencegahan stunting melalui intervensi gizi pada ibu hamil, pemberian makanan bayi dan anak, serta pengukuran panjang badan dan tinggi badan. Evaluasi pengukuran pengetahuan   menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Pengukuran keterampilan menggunakan lembar ceklis pengukuran antropometri.  Dukungan dari UPI kampus Sumedang, puskesmas Cimalaka, aparat  desa Cibeureum kulon,  PERSAGI cabang Sumedang, satgas covid kecamatan Cimalaka, dan mahasiswa prodi DIII keperawatan  sangat menunjang kelancaran kegiatan pelatihan kader posyandu. Hasil pre-test dan post-tes menunjukan telah terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang  pencegahan stunting pada anak balita. Sebagai tindak lanjut kegiatan pelatihan kader ini  telah dilakukan kegiatan pendampingan dan evaluasi oleh tim PKM pada kegiatan posyandu di desa Cibeureum kulon.
Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah di Desa Citimun Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang Balkis Fitriani Faozi; Akhmad Faozi; Popon Haryeti; Ahmad Purnama Hudaya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8545

Abstract

ABSTRAK Salah satu penyakit endemik yaitu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit dengan penularannya yang cepat, disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Faktor iklim tropis,  faktor kepadatan penduduk dan meningkatnya mobilitas menjadi salah satu akibat dari terus melonjaknya kasus DBD. Tercatat hingga bulan Juli 2020 kasus DBD di Indonesia mencapai 71.633 kasus. Provinsi Jawa Barat menempati peringkat pertama sebagai Provinsi dengan jumlah kasus terbanyak yaitu sebanyak 10.772 kasus(Barat, 2021). Kabupaten Sumedang merupakan daerah yang berada di kawasan Provinsi Jawa Barat yang terus mengalami pelonjakan kasus setiap tahun nya, dimana pada tahun 2021 per bulan Januari hingga November sebanyak 762 kasus dengan 8 kasus kematian.  Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku responden melalui peningkatan pengetahuan dengan melakukan penyuluhan kesehatan menggunakan media audio-visual tentang pelaksanaan PSN 3M Plus dalam mengatasi DBD. Adapun tahapan pelaksanaan acara Pengabdian Masyarakat ini adalah 21 Juli 2022 yang  diikuti oleh kader dan masyarakat. Adapun media yang digunakan adalah power point untuk penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Sebelum penyuluhan peserta diberikan pretest mengenai DBD didapatkan hasil rata-rata pengetahuan peserta yaitu 60. Setelah dilakukan posttest mengenai Pemberantasan Sarang Nyamuk didapatkan rerata nilai audiens yaitu 80. Penyuluhan terbukti dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pelaksanaan PSN 3M Plus dalam mengatasi DBD. Kata Kunci: Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Demam Berdarah Dengue (DBD), Penyuluhan Kesehatan  ABSTRACT One of the endemic diseases, namely Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease with rapid transmission, caused by the Aedes aegypti mosquito which carries the dengue virus. Tropical climate factors, population density factors and increased mobility are one of the consequences of the continued increase in DHF cases. As of July 2020, there have been 71,633 cases of DHF in Indonesia. West Java Province is ranked first as the province with the highest number of cases, namely 10,772 cases (Antara News, 2021). Sumedang Regency is an area in West Java Province which continues to experience a spike in cases every year, where in 2021 as of January to November there are 762 cases with 8 deaths. This service aims to find out changes in the attitude or behavior of respondents through increasing knowledge by conducting health education using audio-visual media about the implementation of PSN 3M Plus in dealing with DHF. The stages of implementing this Community Service event are July 21, 2022 which are attended by cadres and the community. The media used is power point for counseling on the Eradication of Mosquito Nests. Before counseling the participants were given a pretest regarding DHF, the average knowledge of the participants was 60. After the posttest was carried out on Eradicating Mosquito Nests, the average audience score was 80. Counseling was proven to be able to increase community knowledge in implementing PSN 3M Plus in dealing with DHF. Keywords: Eradication of Mosquito Nests, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Health Education
Penguatan Protokol Kesehatan COVID-19 Menjelang Pembelajaran Tatap Muka Sekolah Dasar (SD) pada Guru se- Kecamatan Cimalaka Nunung Siti Sukaesih; Ahmad Purnama Hudaya; Hikmat Pramajati; Popi Sopiah; Emi Lindayani
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.451 KB) | DOI: 10.30653/002.202272.96

Abstract

STRENGTHEN THE COVID-19 HEALTH PROTOCOL FOR ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS PREPARING FACE-TO-FACE LEARNING. The global health crisis caused by the COVID-19 disease has had an impact on all aspects of life, including education. Approximately 1.3 billion students in 195 countries were affected by the closure of schools in mid-April 2020. School closures were quite effective in preventing the spread of COVID-19, but on the other hand, there were many negative impacts of prolonged online learning. The implementation of health protocols in schools is a very important factor to prevent the transmission of COVID-19 in school clusters. This Community Service Program in the form of strengthens the implementation of Health protocols to prevent the spread of COVID-19 in the school environment when face-to-face schools re-open at the elementary level. This programming method was carried out in September-October 2021, involving the elementary school teachers who held the health promotion school program and the Covid Task Force in each elementary school in one of the districts in West Java, Indonesia. The district has 29 elementary schools with a total number of 316 teachers, which was carried out online in webinars and offline Focus Group discussions (FGDs). The results of the Webinar and FGDs conducted in this activity received a good response from all webinar participants and FGDs participants. The results of the FGDs showed that several problems had to be addressed immediately, namely the lack of training for the COVID-19 task force in the education unit.
Hubungan kejadian dispepsia dengan kebutuhan istirahat tidur pada mahasiswa S1 keperawatan Ridha Ghina Nurjanah; Ahmad Purnama Hudayana; Ria Inriyana
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 1 (2024): Volume 18 Nomor 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i1.239

Abstract

Background: Functional Dyspepsia is a group of symptoms in the upper digestive tract which are characterized by pain or discomfort in the pit of the stomach, stomach feeling bloated, feeling full quickly, and nausea and vomiting without any organic abnormalities and generally occurs in the productive age. Symptoms of dyspepsia will get worse if not treated quickly, such as avoiding the factors that cause it. Bad lifestyle factors are the biggest contributor to the incidence of dyspepsia, one of which is the lack of need for sleep rest. Purpose: To determine the relationship between the need for sleep rest and the incidence of dyspepsia in undergraduate nursing students. Method: Quantitative descriptive research with a cross sectional approach. The sampling technique is total sampling with a sample size of 153 respondents. Data collection uses PADYQ and PSQI instruments. The statistical analysis test in this research used descriptive and Pearson correlation (p<0.05). Results: Shows that there is a significant relationship between the need for sleep rest and the incidence of dyspepsia (p-value = 0.000), obtained a positive value or in the same direction (r = 0.396). Conclusion: The need for poor sleep rest greatly influences the increase in dyspepsia symptoms. Suggestion: Students can carry out self-management to fulfill the need for good sleep rest by paying attention to various factors that trigger and prevent it, such as managing good sleep duration, managing sleep patterns, comfort while sleeping, and managing lifestyle patterns.   Keywords: Dyspepsia; Nursing; Sleep Rest.   Pendahuluan: Dispepsia Fungsional merupakan sekumpulan gejala pada saluran pencernaan atas yang ditandai dengan adanya rasa nyeri atau tidak nyaman pada ulu hati, perut terasa kembung, cepat kenyang, serta mual muntah tanpa adanya kelainan organik dan umumnya terjadi pada usia produktif. Gejala dispepsia akan semakin buruk jika tidak ditangani dengan cepat seperti menghindari faktor-faktor penyebabnya. Faktor gaya hidup yang buruk penyumbang terbesar kejadian dispepsia, salah satunya adalah kurangnya kebutuhan istirahat tidur. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kebutuhan istirahat tidur dengan kejadian dispepsia pada mahasiswa S1 Keperawatan. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah sampel 153 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang PADYQ dan PSQI. Uji analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dan pearson correlation (p<0.05). Hasil: Menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kebutuhan istirahat tidur dengan kejadian dispepsia (p-value = 0.000), didapatkan nilai positif atau searah (r = 0.396). Simpulan: Kebutuhan istirahat tidur yang buruk sangat berpengaruh terhadap peningkatan gejala dispepsia. Saran: Mahasiswa dapat melakukan self management untuk pemenuhan kebutuhan istirahat tidur yang baik dengan memperhatikan berbagai faktor pencetus dan pencegahannya seperti pengaturan durasi tidur yang baik, pengelolaan pola tidur, kenyamanan saat tidur, dan pengaturan pola gaya hidup.   Kata Kunci: Dispepsia; Istirahat Tidur; Keperawatan.
Hubungan Lama Waktu Pengunaan Gawai dengan Kesehatan Mental Emosional Anak Sekolah Banita Ihfatun Drama; Iis Aisyah; Ahmad Purnama Hudaya
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i1.162

Abstract

The use of gadgets cannot be avoided anymore, from children to adults, because they offer various conveniences. However, this convenience has resulted in an unavoidable increase in gadget use by children, which can have negative effects on their emotional mental health. This research aims to analyze the relationship between the duration of gadget use and emotional mental health in elementary school children. This quantitative study with a correlational design used the Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) and a questionnaire measuring gadget use duration filled out by parents of 5th and 6th grade elementary school children aged 11-12, involving a population of 74 in SDN Licin Cimalaka using total sampling technique. The chi-square test result showed a p-value of 0.684 > 0.05. The study showed that respondents with normal mental health status had a long gadget play duration of 42 respondents (59.1%). The conclusion drawn was that there is no significant relationship between the duration of gadget use and emotional mental health.
Hubungan Tingkat Konsumsi Junk Food dengan Obesitas pada Anak Usia Sekolah Khansa Cantika Indraguna; Iis Aisyah; Ahmad Purnama Hudaya
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i1.169

Abstract

Global changes in food consumption patterns are driven by technology and globalization, guiding the popularity of instant foods such as burgers, pizza and nuggets. The occurrence of metabolic syndrome is associated with food intake, this is thought to be related to a person's lifestyle. Metabolic syndrome is experiencing an exponential increase in obesity worldwide. This study aims to investigate the relationship between consuming junk food and obesity in school-aged children. This research utilizes a correlational survey design and applies a cross-sectional approach, namely with an analytical design, the research sample uses a total sampling technique, involving 70 students in grades 5 and 6 in the age range 10 to 12 at SD Negeri Bendungan II as respondents. The incidence of obesity in students at SD Negeri Bendungan II was 16 students (22.9%), using statistical test analysis, using chi-square resulted in a p-value of 0.018. (p-values ??< 0.05) therefore H0 was rejected and H1 was accepted with the conclusion that there was a link or relationship between the level of consumption of junk food and the incidence of obesity in grade 5 and 6 students at SD Negeri Bendungan II.
Efektifitas Pemberian Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr) dan Rebusan Daun Pandan Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Deayu Dwi Kania Fabialismaya; Ahmad Purnama Hudaya; Ria Inriyana
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i1.182

Abstract

The most common non-communicable disease suffered by individuals in the world is hypertension. One of the provinces in West Java with the highest prevalence rate of hypertension is Sumedang Regency which is ranked 4th. Traditional plants such as green grass jelly and Pandan leaf can be used in herbal medicine to treat hypertension. The aim of this study was to compare blood pressure before and after being given green grass jelly (Premna oblongifolia Merr) and pandan leaf decoction for hypertension sufferers. Studyquasi experiment with a planpre test and post test nonequivalent control group design. The sample taken based on inclusion and exclusion criteria was 24 people. Sample selection uses techniquespurposive sampling. Data analysis techniques using statistical testspaired t test andindependent t test. Resultstestpaired t test shows a p value < 0,05 meansthere was a decrease after being given the intervention in both groups. Resultstestt-independent showing p value blood pressure systolic and diastolic > 0,05 meansThere is no significant difference between green grass jelly and boiled pandan leaves in reducing blood pressure in hypertension sufferers. The conclusion was that there was no difference in effectiveness between green grass jelly (Premna oblongifolia Merr) and pandan leaf decoction to reduce blood pressure in hypertension sufferers.
EFEKTIVITAS GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN OTORITER TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT : LITERATURE REVIEW Hodijah, Alyah; Indah, Bunga Nur; Fitria, De Intan; Subagja, Syawalia Fitri; Hudaya, Ahmad Purnama
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.21613

Abstract

Rumah sakit yang merupakan lembaga pelayanan kesehatan menawarkan perawatan holistik berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan prinsip kemanusiaan. Faktor gaya kepemimpinan (leadership style) seorang pemimpin juga memegang peran penting dalam berjalannya sebuah organisasi. Kepemimpinan, baik dengan gaya demokratis ataupun otoriter, memiliki dampak yang bermakna terhadap motivasi perawat dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai efektivitas gaya kepemimpinan demokratis dan otoriter terhadap motivasi perawat dalam bekerja. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dan analitik dengan pencarian menggunakan 4 database yakni Google Scholar, Open Alex, Crossref, dan Pubmed, artikel yang dianalisis adalah artikel yang memenuhi persyaratan peneliti dan sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil analisa menunjukkan gaya kepemimpinan demokratis lebih banyak digunakan oleh kepala ruangan, terutama dalam membuat keputusan yang melibatkan perawat. Gaya ini sering kali menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memotivasi perawat, dan menghasilkan motivasi kerja yang tinggi. Gaya kepemimpinan seharusnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. menggabungkan elemen-elemen otoriter dan demokratis. Selain itu, menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dapat meningkatkan motivasi perawat dalam bekerja, meningkatkan kualitas perawatan pasien, dan memberikan dukungan serta pengakuan kepada perawat. Gaya kepemimpinan demokratis cenderung membangun ikatan yang baik dan interaktif bersama perawat, sementara gaya kepemimpinan otoriter dapat memengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana.
Studi Korelasi Pengetahuan dan Sikap Perawat mengenai Pemanfaatan Nyamuk Wolbachia sebagai Upaya Pencegahan DBD di Kabupaten Sumedang Karmilah, Karmilah; Sukaesih, Nunung Siti; Hudaya, Ahmad Purnama
ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing) Vol 5 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/asjn.v5i2.1674

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit endemik dengan angka kematian tinggi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sumedang. Teknologi Wolbachia, yang terbukti efektif menekan penularan virus dengue, diperkenalkan sebagai inovasi pengendalian DBD. Namun, keberhasilan implementasi teknologi ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan, khususnya perawat, yang berperan penting dalam edukasi masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat terkait pemanfaatan nyamuk Wolbachia dalam pencegahan DBD di Kabupaten Sumedang. Metode: Desain penelitian kuantitatif deskriptif korelasional digunakan dengan 297 perawat yang dipilih menggunakan teknik Accidental Sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang valid dan reliabel, kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman Rho. Hasil: Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan rendah (74%) dan sikap negatif (61%). Analisis menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan dan sikap (p = 0,303; r = 0,060). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat terhadap pemanfaatan nyamuk Wolbachia. Untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan perawat, diperlukan edukasi berbasis bukti, pelatihan teknis, dan kampanye yang terstruktur. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar dalam pengembangan program sosialisasi untuk mendukung implementasi teknologi Wolbachia sebagai upaya pencegahan DBD.