Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Strategi Penyesuaian Biro Perjalanan Umrah pada Masa Pandemi Covid-19 Anisa Fitria; Asep Ramdan Hidayat; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.442 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.2650

Abstract

Abstract. The Covid-19 pandemic has had an impact on Umrah travel agencies which are threatened with losses and bankruptcy due to the policy of canceling Hajj and Umrah departures. PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung needs to get around this policy in the form of an adjustment strategy in order to survive and attract public interest even though there have been no pilgrims departing due to covid-19 pandemic. Based on these phenomena, the problems in this study are formulated as follows: (1) What are the obstacles experienced by PT. Managemen Mihrab Qolbi Bandung during the Covid-19 pandemic? (2) How is the adjustment strategy of PT. Managemen Mihrab Qolbi Bandung during the covid-19 pandemic?. The purpose of the study was to find out the constraints and determine the strategy for adjusting Mihrab Qolbi Bandung during covid-19 pandemic. This study uses a qualitative method with a case study approach. Data collection techniques were obtained from observation, documentation, and interviews. Based on the results of the study, it can be concluded that the problems of Mihrab Qolbi Bandung during the pandemic are the decrease in the number of registrants, delays in departure schedules, increase in the price of Umrah packages, reduction in salaries and employees, and limited company operations. The strategy used is an adaptive strategy of defenders strategy, prospectors strategy, reactor strategy and sharia marketing strategy through a marketing mix (Product, Price, Place, Promotion) which has a good impact, because it can minimize losses and attract public interest during the COVID-19 pandemic. Abstrak. Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap biro perjalanan umrah yang terancam mengalami kerugian dan kebangkrutan karena kebijakan pembatalan keberangkatan haji dan umrah. PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung perlu menyiasati kebijakan tersebut dengan bentuk strategi yang tepat agar dapat bertahan dan menarik minat masyarakat untuk Umrah meski belum ada keberangkatan jamaah akibat pandemi covid-19. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana kendala yang dialami PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung pada masa pandemi Covid-19? (2) Bagaimana strategi penyesuaian PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung pada masa pandemi covid-19?. Tujuan penelitian untuk mengetahui kendala dan menentukan strategi yang tepat oleh PT. Manajemen Mihrab Qolbi Bandung dalam menghadapi pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kendala Mihrab Qolbi Bandung pada masa pandemi yaitu penurunan jumlah pendaftar, penundaan jadwal keberangkatan, kenaikan harga paket umrah, pengurangan gaji dan karyawan, serta operasional perusahaan terbatas. Strategi yang digunakan adalah strategi adaptif jenis defenders strategy, prospectors strategy, reactor strategy dan strategi pemasaran syariah melalui marketing mix (Product, Price, Place, Promotion) yang berdampak baik, karena dapat meminimalisir kerugian dan menarik minat masyarakat pada masa pandemi covid-19.
Tinjauan Etika Bisnis Islam pada Praktik Konsinyasi Agvina Rachmayanti; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.094 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.2863

Abstract

Abstract. Islamic business ethics is the study of what is good or bad, right or wrong in the world of commerce or business based on the principle of morality. There are 7 axioms of Islamic business ethics, namely Falah, Mashlahat, Unity,Equilibrium, Free Will, Responsibility, Benevolence. In carrying out the practice of consignment, the Divers Collective does not fulfill the 3 axioms of Islamic business ethics, namely the axioms of Equilibrium ,Responsibility and Free Will.The problem in this research is formulated ad follows: (1) How is the cooperation agreement made by Divers Collective?(2) How do you review Islamic business ethics on consignment practices at Divers Collective? This research uses the type of qualitative research with case study techniques. Interview, Observation and Documentation is a way of collecting data that aims to find out all the information to be analyzed by means of deductive analysis and conclusions drawn. Based on the results of the research that in terms of the agreement, the consignor is in default and is not in accordance with the axiom of Responsibility. In terms of marketing, the consignor has fulfilled the axiom of Benevolence business ethics. Meanwhile, in terms of sales, the consignor has not carried out the axiom of business ethics perfectly, namely regarding Free Will. Abstrak. Etika bisnis Islam adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik atau buruk, benar atau salah dalam dunia perdagangan atau bisnis didasari dengan prinsip moralitas. Ada 7 aksioma etika bisnis Islam, yaitu Falah, Mashlahat, Unity(Persatuan), Equilibrium(Keseimbangan), Free Will(Kehendak Bebas), Responsibility(Tanggung Jawab), Benevolence(Ihsan). Dalam melakukan praktik konsinyasi, pihak Divers Collective tidak memenuhi 3 aksioma etika bisnis islam yaitu aksioma Equilibrium (Keadilan), Responsibility (Tanggung Jawab) dan Free Will (Kehendak Bebas). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana perjanjian kerjasama yang dilakukan Divers Collective? (2) Bagaimana tinjauan etika bisnis Islam pada praktik konsinyasi di Divers Collective? Penelitian ini menggunakan jeni penelitian kualitatif dengan Teknik studi kasus. Wawancara, Observasi dan Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui segala informasi untuk dianalisis dengan alat analisis deduktif dan ditarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari segi perjanjiannya, pihak consignor melakukan wanprestasi dan tidak sesuai dengan aksioma Responsibility(Tanggung jawab). Dalam segi pemasaran, pihak consignor telah memenuhi aksioma etika bisnis Benevolence(Ihsan). Sedangkan dari segi penjualan, pihak consignor belum melakukan aksioma etika bisnis dengan sempurna yaitu mengenai Free Will(Kehendak Bebas).
Tinjauan Etika Bisnis dalam Islam pada Brand Equity Firyal Syakira Rusda; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.36 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.2911

Abstract

Abstract. Islamic business ethics is a moral in running a business in accordance with Islamic values. In running a business, you must apply the principles that exist in Islamic business ethics. Mc_Shop is one of the online shops engaged in women's clothing. However, in Mc_Shop there are things that deviate from Islamic business ethics, namely not carrying out the principles of truth and balance. And Mc_Shop also did not apply brand equity to his business.This study aims to determine the application of Islamic business ethics in Mc_Shop and to find out the brand equity of Mc_Shop in Islamic business ethics. This type of research uses qualitative feld research (field research), the data sources carried out in this study are primary and secondary data sources, and the data collection techniques used are interviews and documentation. The data results are analyzed in three steps, namely data reduction, data presentation and conclusion making.Based on the research conducted, the result was obtained that Mc_Shop did not apply the principles of balance and truth. Mc_Shop does not provide information related to the product photos used, Mc_Shop uses product photos belonging to others without permission, and Mc_Shop does not apply brand equity well in their business because they use photos of other people's products without permission. Therefore, Mc_Shop do not carry out the principles and brand equity in accordance with Islamic business ethics. Abstrak. Etika bisnis Islam merupakan akhlak dalam menjalankan bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dalam menjalankan bisnis harus mengaplikasikan prinsip-prinsip yang ada pada etika bisnis Islam. Mc_Shop merupakan salah satu online shop yang bergerak di bidang pakaian wanita. Namun pada Mc_Shop terdapat hal-hal yang menyimpang dari etika bisnis Islam yaitu tidak menjalankan prinsip kebenaran dan keseimbangan. Dan Mc_Shop juga tidak mengaplikasikan brand equity pada bisnisnya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan etika bisnis Islam pada Mc_Shop dan untuk mengetahui brand equity Mc_Shop dalam etika bisnis Islam. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif feld research (penelitian lapangan), sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder, serta teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil data di analisis dengan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa Mc_Shop tidak menerapkan prinsip keseimbangan dan kebenaran. Mc_Shop tidak memberikan informasi terkait foto produk yang digunakan, Mc_Shop menggunakan foto produk milik orang lain tanpa izin, Dan Mc_Shop tidak mengaplikasikan brand equity dengan baik dalam bisnisnya karena menggunakan foto produk milik orang lain tanpa izin. Maka dari itu Mc_Shop tidak menjalankan prinsip-prinsip dan brand equity sesuai dengan etika bisnis Islam.
Tinjauan Fiqh Muamalah pada Praktik Kerjasama dalam Pengelolaan Penjualan Mobil di RG Motor Showroom Deryalfi Fathudin; Sandy Rizki; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.645 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.3255

Abstract

Abstract. Mudharabah is a business cooperation agreement between two parties where the first party (shahibul mal) provides all the capital, while the other party becomes the manager. One example in business is the practice of cooperation in managing car sales at the RG motor showroom, in this transaction there is a problem that the showroom uses some of the money from investors to buy other cars without the knowledge of investors. The purpose of this study was to determine the practice of cooperation in the management of car sales at the RG motor showroom and to determine the fiqh of muamalah in the practice of cooperation in the management of car sales. This study uses a qualitative method with a descriptive qualitative approach with the type of field research. Data collection techniques used are interviews, observation, and literature study. The results of this study indicate that the showroom uses some of the investor's money without permission and this is contrary to the DSN MUI fatwa no. 115/DSN-MUI/IX/2017, it can be said that this mudharabah contract is a fasid. Abstrak. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Salah satu contoh dalam bisnis ialah praktik kerjasama dalam pengelolaan penjualan mobil di RG motor showroom, pada transaksi tersebut ditemui masalah bahwa pihak showroom menggunakan sebagian uang dari pemodal untuk pembelian mobil lain tanpa sepengetahuan pemodal. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui praktik kerjasama dalam pengelolaan penjualan mobil di RG motor showroom dan mengetahui fiqh muamalah pada praktik kerjasama dalam pengelolaan penjualan mobil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pihak showroom menggunakan sebagian uang pemodal tanpa izin dan ini bertentangan dengan fatwa DSN MUI no. 115/DSN-MUI/IX/2017, maka bisa dikatakan akad mudharabah ini adalah fasid.
Analisis Keputusan Pembelian Produk Shopee Affiliate pada Perilaku Konsumen Muslim Mahasiswa Fakultas Syariah Angkatan 2018 Arti Cipta Nurfadhilla; Nanik Eprianti; Intan Manggala
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.83 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i2.4491

Abstract

Abstract. Rapid technological changes have an impact on the way purchases are made by the public, there are many shopping media that are easily accessible such as Shopee Affiliate which is now a trend and one of the users is a 2018 Islamic faculty student who chooses to choose online shopping because currently the choice in online transactions is considered more affordable. easy and practical, but in deciding to buy must also use the concept of behavior in accordance with Islamic teachings. The purpose of the study is to analyze how the purchasing decisions made by the 2018 Sharia faculty students, how the concept of consumer behavior according to the Islamic view, and how the analysis of Muslim consumer behavior towards the purchasing decisions of Shopee Affiliate products, quantitative research methods with descriptive approaches, types of research data field Research, research using primary and secondary data sources, with data collection techniques through questionnaires, data analysis techniques using validity tests, reliability tests. Classical assumption test, and simple regression analysis technique. The results show that first, the purchasing decisions made by students get high scores. Second, the concept of consumer behavior in Islam is to achieve 3 principles, namely spending wealth in goodness and staying away from miserliness, combating wasteful actions and simple attitudes. The third Ho is rejected and Ha is accepted, the consumer behavior of the 2018 Islamic faculty students understands and is in accordance with the concept of Muslim consumer behavior. Abstrak. Perubahan teknologi yang semakin pesat berdampak pada cara pembelian yang dilakukan oleh masyarakat, banyaknya media berbelanja yang mudah diakses seperti Shopee Affiliate yang sekarang menjadi trend dan salah satu penggunanya adalah mahasiswa fakultas syariah Angkatan 2018 memilih memutuskan belanja online karena saat ini pilihan dalam bertransaksi online dirasa lebih mudah dan praktis, namun dalam memutuskan pembelian harus pula menggunakan konsep perilaku yang sesuai dengan ajaran islam. Tujuan penelitian untuk menganalisis bagaimana keputusan pembelian yang dilakukan mahasiswa fakultas Syariah angkatan 2018, bagaimana konsep perilaku konsumen menurut pandangan islam, dan Bagaimana analisis perilaku konsumen muslim terhadap keputusan pembelian produk Shopee Affiliate, metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, jenis data penelitian field Research, penelitian menggunakan sumber data primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data melalui kuisioner, teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas. Uji asumsi klasik, dan teknik analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, keputusan pembelian yang dilakukan mahasiswa memperoleh nilai yang tinggi Kedua, konsep perilaku konsumen dalam islam adalah mencapai 3 prinsip yaitu menafkahkan harta dalam kebaikan dan menjauhi sifat kikir, memerangi tindakan mubadzir dan sikap sederhana. Ketiga Ho ditolak dan Ha diterima, perilaku konsumen mahasiswa fakultas syariah angkatan 2018 sudah memahami dan sesuai dengan konsep perilaku konsumen muslim.
Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Praktik Jual Beli Foto di Area Pintu Masuk Kebun Binatang Kota Bandung Najmi Nurfauzi Ihsani; Panji Adam Agus Putra; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5212

Abstract

Abstract. The principles of Islamic business ethics emphasize the moral aspect or ethical values (ethics) that must be carried out by humans in carrying out economic activities or muamalah transactions. This is done to avoid losses experienced by one of the parties in the transaction as happened in the practice of buying and selling photos of tourists at the entrance area of the Bandung City Zoo, because the shooting activity was carried out without any request of the tourists themselves. Based on these problems, the purpose of the research is to analyze the practice of buying and selling photos between photographers and tourists in the Bandung City Zoo area and to find out an overview of the principles of Islamic business ethics towards buying and selling photos and photographer services in the Bandung City Zoo tourist area. The research method used is qualitative with an empirical juridical approach.This type a research uses field data, uses primary data sources in the form of interviews and secondary in the form of literature both in the form of books and journals with the data analysis technique used is descriptive analysis in the form descriptions of the practice of buying and selling photos in the Bandung City Zoo area in terms of Ethical Principles Islamic business. The results showed that the practice of buying and selling photos between photographers and tourists in the Bandung City Zoo area contained elements of coercion on the part of photographers to tourists, and the practice of buying and selling photos in the Bandung City Zoo Tourism Area was not in accordance with ethical values. Islamic business, especially from the aspect of the principle of Antaradhin. Abstrak. Prinsip-prinsip etika bisnis Islam menekankan kepada aspek moral atau nilai-nilai etiks (etika) yang harus dijalankan oleh manusia dalam melakukan aktivitas ekonomi atau transaksi muamalah. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang dialami oleh salah satu pihak dalam bertransaksi seperti yang terjadi pada praktik jual beli foto wistawan di Kebun Binatang Kota Bandung, karena kegiatan pemotretan tersebut dilakukan tanpa adanya permintaan dari para wisatawan itu sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui praktik jual beli foto antara pihak fotografer dengan para wisatawan di area Kebun Binatang Kota Bandung dan untuk mengetahui tinjauan prinsip-prinsip etika bisnis Islam terhadap jual beli foto di area wisata Kebun Binatang Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Jenis penelitian menggunakan data lapangan, dengan menggunakan sumber data primer berupa wawancara dan sekunder berupa literatur baik dalam bentuk buku dan jurnal dengan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis berupa uraian praktik jual beli foto di area Kebun Binatang Kota Bandung ditinjau dari Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Praktik jual beli foto antara pihak fotografer dengan para wisatawan di area Kebun Binatang Kota Bandung mengandung unsur pemaksaan dari pihak fotografer kepada para wisatawan, dan praktik jual beli foto di Area Wisata Kebun Binatang Kota Bandung ini belum sesuai dengan Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam terutama dari aspek prinsip antaradhin.
Tinjauan Etika Bisnis Islam pada Jasa Makelar Jual Beli Mobil Bekas melalui Media Sosial Indah Nur Fauziah; Nanik Eprianti; Iwan Permana
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5350

Abstract

Abstract. Business transaction activities sometimes require mediators or brokers, especially in buying and selling transaction activities, at this time it also occurs in the business sector of buying and selling used cars through social media. In practice, brokers are often not transparent in offering cars to consumers by not providing objective information regarding the actual condition of the vehicle, so that consumers feel disadvantaged. Which indicates that this raises many potential violations in terms of Islamic business ethics. Based on this, this study aims to determine and analyze the mechanism of brokerage services in buying and selling used cars through social media, and to find out the review of Islamic business ethics on brokerage services in buying and selling used cars through social media. The research method used is analytical descriptive to review the suitability of the broker's service mechanism in buying and selling used cars through social media with the principles of Islamic business ethics. The results of the study show that the mechanism of brokerage services in buying and selling used cars through social media, especially what happens on the FB account of Bandung X Used Car Buying and Selling is carried out in two ways which provide opportunities for the broker to get fees from both the seller and the buyer, and the brokerage service mechanism in buying and selling used cars through social media, especially what happened to the Bandung X Used Car Buying and Selling FB account, are not in accordance with the principles of Islamic business ethics, especially from the aspect of the principles of justice, the principle of free will, the principle of responsibility, and the principle of honesty. Abstrak. Kegiatan transaksi bisnis terkadang memerlukan mediator atau makelar khususnya dalam kegiatan transaksi jual beli pada saat ini juga terjadi pada sector bisnis jual beli mobil bekas melalui media sosial. Pada praktiknya, pihak makelar seringkali tidak transparan dalam menawarkan mobil kepada konsumen dengan tidak memberikan keterangan secara objektif terkait kondisi kendaraan yang sebenarnya, sehingga konsumen merasa dirugikan. Yang mana hal ini terindikasi banyak menimbulkan potensi pelanggaran dari sisi etika bisnis Islam. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial, dan untuk mengetahui tinjauan etika bisnis Islam pada jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis untuk meninjau sejauhmana tingkat kesesuaian mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial dengan prinsip-prinsip etika bisnis Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial khususnya yang terjadi pada akun FB Jual Beli Mobil Bekas Bandung X dilakukan melalui dua cara yang memberikan peluang pihak makelar mendapatkan fee dari penjual maupun pembeli, dan mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial khususnya yang terjadi pada akun FB Jual Beli Mobil Bekas Bandung X belum sesuai dengan prinsip-prinsip etika bisnis islam terutama dari aspek prinsip keadilan, prinsip kehendak bebas, prinsip tanggung jawab, dan prinsip kejujuran.
Analisis Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah pada Pembatalan Sepihak oleh Konsumen dalam Sistem Pre-Order Korean Cake Geulis Putri Amanah; Sandy Rizki Febriadi; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5436

Abstract

Abstract. In transaction activities, the parties should act fairly.In fact, in pre-ordering, consumers are often negligent of their obligations. Consumers have ordered korean cake with pre-orders when the product is finished, the consumer cancels the transaction unilaterally. This study aims to determine the practice and consequences of unilateral cancellation by consumers on pre-order transactions and to determine the perspective of KHES on unilateral cancellation by buyers in the pre-order system. This research method is qualitative with empirical juridical approach with the types of field data and library data. The data sources of this research are primary and secondary data sources. Data collection techniques with interviews,literature studies and documentation. Data analysis technique used inductive technique.. Unilateral cancellation by X after the binding contract is an act that contrary to KHES article 104 and 108 section (2), because the cancellation is after the binding contract and the reason for the cancellation is not due to the incompatibility of the ordered goods, because X is out of town. Abstrak. Pada kegiatan jual beli, hendaknya para pihak berlaku adil dengan mematuhi dan melaksanakan transaksi sesuai kesepakatan bersama. Pada kenyataanya, pada pemesanan pre-order kerap kali konsumen lalai atas kewajibannya. Konsumen telah memesan korean cake dengan pre-order ketika produk sudah selesai dibuat, konsumen membatalkan transaksi sepihak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik dan akibat pembatalan sepihak oleh konsumen Lunch Box Cake Garut pada transaksi pre-order dan untuk mengetahui perspektif KHES pada pembatalan sepihak oleh pembeli pada sistem pre-order. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan penelitian hukum empiris dengan jenis data lapangan dan data pustaka. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan teknik induktif. Pembatalan sepihak yang dilakukan oleh X setelah akad mengikat merupakan perbuatan yang bertentangan dengan KHES pasal 104 dan pasal 108 ayat (2), karena pembatalan dilakukan setelah akad mengikat dan alasan pembatalan bukan dikarenakan oleh ketidaksesuaian barang pesanan namun dikarenakan X sedang berada diluar kota.
Tinjauan Etika Bisnis Islam pada Praktik Jual Beli Isi Ulang Air Galon Dela Vivita; Sandy Rizky Febriadi; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5821

Abstract

Abstract. Halal and Haram in trade are discussed according to Islamic standards in Islamic business ethics. Buying and selling refill gallons at the X Drinking Water Depot is an example of how business actors violate various Islamic business ethics by not renewing their business licenses. One of them does not change the filter and UV light. This study aims to learn more about the theory underlying the practice of buying and selling water in accordance with Islamic business ethics, as well as the practice of buying and selling refill water in gallons, as well as reviewing Islamic business ethics to learn more. about this practice at the X Drinking Water Depot. The research data was collected by means of observation, interviews, and documentation using a qualitative research methodology with an empirical legal perspective. Then studied using the framework of Islamic business ethics. The research findings show that, first, air is tradable as long as it is handled in a way that consumes time and money. Second, water is drawn from the mountains at the push of a button, after which the washed gallons are filled with water, sealed, and then exchanged. Third, it turns out that corporate actors do not adhere to the principles of Islamic business ethics: Fairness dictates that filters and UV radiation cannot be traded, business licenses cannot be granted, responsibility for water sources and quality is not disclosed, and business actors must act honestly. Abstrak. Halal dan Haram dalam perdagangan dibahas menurut standar Islam dalam etika bisnis Islam. Jual beli galon isi ulang di Depot Air Minum X menjadi contoh bagaimana pelaku usaha melanggar berbagai etika bisnis Islam dengan tidak memperpanjang izin usahanya. Salah satunya tidak mengubah filter dan sinar UV. Kajian ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang teori yang mendasari praktik jual beli air yang sesuai dengan etika bisnis Islam, serta praktik jual beli air isi ulang dalam galon, serta tinjauan etika bisnis Islam untuk mempelajari lebih lanjut. tentang praktik ini di Depot Air Minum X. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan perspektif hukum empiris. Kemudian dikaji dengan menggunakan kerangka etika bisnis Islam. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, pertama, udara dapat diperdagangkan selama ditangani dengan cara yang memakan waktu dan uang. Kedua, air diambil dari pegunungan dengan menekan tombol, setelah itu galon yang dicuci diisi air, disegel, dan kemudian ditukar. Ketiga, ternyata para pelaku korporasi tidak mematuhi prinsip-prinsip etika bisnis Islam: Kewajaran menentukan bahwa filter dan radiasi UV tidak dapat diperdagangkan, izin usaha tidak dapat diberikan, tanggung jawab atas sumber dan kualitas air tidak diungkapkan, dan pelaku usaha harus bertindak jujur.
Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Jual Beli Parfum Refill (Isi Ulang) di Kecamatan Bandung Kulon Anisa Oktaviani; Sandy Rizki Febriadi; Nanik Eprianti
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.6731

Abstract

Abstract. One of the forms of muamalah is sale and purchase, sale and purchase is the transfer of ownership over a thing by mutual agreement. The law of Allah is the law of all things. The practice in the field is to sell refill perfumes that are irresponsible to the consumer. The purpose of this study was to find out the practice of buying and selling refill perfumes in West Bandung and analyze the Islamic Business Ethics Review Against Buying and Selling Refill Perfumes in West Bandung. This research method is qualitative and uses field research. Data collection techniques are through observation and interviews. And the data analysis techniques used are empirical. The result of this study is that there are shops that are not responsible towards consumers, this is not in line with the Islamic business ethics principle of Responsibility. And every perfume store does not list the contents of the perfume it sells. Abstrak. Salah satu bentuk muamalah adalah jual beli, jual beli adalah memindahkan hak milik terhadap benda dengan akad saling mengganti. Jual beli telah diatur dalam islam yang meliputi rukun, syarat dan bentuk jual beli yang diperbolehkan dan dilarang. Praktek di lapangan terdapat jual beli parfum refill (isi ulang) yang tidak bertanggung jawab terhadap konsumen yakni tidak mencantumkan komposisi dalam parfum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Praktek jual Beli Parfum Refill (Isi Ulang) di Kecamatan Bandung Kulon dan menganalisis Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Jual Beli Parfum Refill (Isi Ulang) di Kecamatan Bandung Kulon. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan field research (lapangan). Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi dan wawancara. Dan teknik analisis data yang digunakan adalah empiris. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat toko yang tidak bertanggung jawab terhadap konsumen hal ini tidak sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam yaitu prinsip Tanggung Jawab. Serta setiap toko parfum refill (isi ulang) tidak mencantumkan kandungan yang terdapat dalam parfum yang dijual hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam yaitu prinsip Kebenaran: kejujuran dan kebajikan.