Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Press Freedom in The Digital Era in Indonesia: A Human Rights Perspective Ari Rama, Bagus Gede
JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi Vol 6, No 4 (2024): JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jihad.v6i4.7543

Abstract

This research discusses press freedom in the digital era in Indonesia from a human rights perspective. With the growth of information and communication technology, especially the internet and social media platforms, access to information becomes easier. However, press freedom often faces challenges such as online censorship and the dominance of major platforms limiting diversity of opinions. The protection of press freedom is regulated in international laws such as the Universal Declaration of Human Rights and the International Covenant on Civil and Political Rights, as well as at the national level by the 1945 Constitution and the Press Law. Efforts to realize press freedom in Indonesia's digital age face challenges from online censorship, restrictions on internet access, and attacks on journalists. The importance of safeguarding press freedom demands cooperation between the government, the media industry, and civil society to ensure the sustainability of democracy. Through regulations that respect human rights and increase public awareness, Indonesia can ensure that press freedom is respected and protected in the digital age.
The Right to a Clean Tourism Environment: a Perspective on Human Rights and Tourism Ari Rama, Bagus Gede
JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi Vol 7, No 1 (2025): JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jihad.v7i1.8410

Abstract

Tourism constitutes a vital economic sector for numerous countries, including Indonesia, with Bali serving as a prominent destination. However, the expansion of this industry has precipitated significant environmental challenges, particularly concerning waste management and environmental sanitation. The right to a clean and healthy environment is recognized as a fundamental human right under various international legal instruments, including the Stockholm Declaration (1972) and the Rio Declaration (1992). In Indonesia, this right is enshrined in Article 28H of the 1945 Constitution and further reinforced by Law No. 32 of 2009 on Environmental Protection and Management. This study employs normative legal research with a comparative approach to assess the consistency of legal frameworks governing the right to a clean tourism environment in Bali and the legal challenges encountered in its implementation compared to other jurisdictions. The findings indicate that despite regulatory measures such as Bali Governor Regulation No. 97 of 2018, which prohibits the use of single-use plastics, enforcement remains hindered by deficiencies in public compliance and waste management infrastructure. A comparative analysis with Japan, Palau, Norway, and Germany underscores that the efficacy of environmental policies is contingent upon a combination of stringent regulations, consistent enforcement mechanisms, and active public participation. Accordingly, an integrative approach—comprising regulatory reinforcement, enhanced public awareness, and innovative environmental management—is imperative to ensure the sustainability of tourism in Bali.
Protection of Patient Data Confidentiality in Telemedicine Services In In-donesia: A Human Rights Perspective Ari Rama, Bagus Gede; Sawitri Nandari, Ni Putu; Mahadewi, Kadek Julia
LEGAL BRIEF Vol. 14 No. 2 (2025): June: Law Science and Field
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/legal.v14i2.1238

Abstract

The growth of telemedicine in Indonesia has become an innovative solution to improve access to health services, especially in remote areas, but accompanied by an increased risk of leakage of sensitive patient data. This problem is exacerbated by the uneven implementation of data protection regulations, despite the implementation of the Personal Data Protection Law (PDP Law) of 2022, Minister of Health Regulation No. 20 of 2019, and provisions in the Health Law. This study uses a normative legal approach with analysis of legal documents, legal literature, and a study of secondary data related to data leakage incidents in the telemedicine sector. The discussion focused on reviewing the legal provisions that regulate explicit approval, transparency, and information security systems in the management of medical data, as well as analyzing the application of these norms in the field. Furthermore, this study integrates legal theories such as informational self-determination and contextual integrity, as carried out by leading experts (Warren & Brandeis, Solove, Westin, Nissenbaum, and Kuner), to assess the impact of data leaks on human rights, especially the right to privacy and protection of personal information. The results show that although regulations have been legally enforced, implementation constraints such as inequality in digital infrastructure, differences in legal interpretation at the local level, and cross-sector coordination are still major obstacles. Therefore, synergy between strict regulation and a multidisciplinary approach is urgently needed to ensure that telemedicine innovation goes hand in hand with full respect for human rights.
Human Trafficking, Kejahatan Transnasional Dalam Prespektif Prinsip Nasional Aktif Di Indonesia Prasada, Dewa Krisna; Nandari, Ni Putu Sawitri; Ari Rama, Bagus Gede; Mahadewi, Kadek Julia
Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 12 No. 1 (2023): Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/jf.v12i1.107

Abstract

Kejahatan transional sudah menjadi ancaman yang berskala besar di setiap negara-negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia sendiri. Kejahatan Transnasional lebih lanjut jikat dilihat dari Deklarasi ASEAN di Manila tahun 2017 mengkategorikan human trafficking sebagai salah satu kejahatan transional. Kajian ini berfokus pada metode yuridis normatif (normative legal research), dengan menelaah bahan-bahan yang bersumber pada bahan kepustakaan. Dalam kajian ini akan dilihat beberapa permasalahan yang perlu dibahas, antara lain apakah sudah ada ratifikasi trafficking in person atau human trafficking dalam hukum positif di Indonesia? dan bagaimana sanksi terhadap sindikat perdagangan manusia berdasarkan prinsip nasional aktif di Indonesia? Tujuan dari dibuatnya riset mengenai kejahatan transional dalam kejahatan perdagangan manusia ini jika dilihat secara arti luas agar masyarakat tau bentuk-bentuk modus sindikat-sindikat yang memberikan tawaran menjadi TKI yang legal namun dibalik itu terdapat niat jahat. Kajian ini berfokus pada metode yuridis normatif (normative legal research), dengan menelaah bahan-bahan yang bersumber pada bahan kepustakaan. Hasil pembahasan dari kajian ini yaitu Indonesia sebagai negara hukum sudah meratifikasi beberapa instrument hukum internasional ke dalam hukum positif, seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman Or Degrading Treatment Or Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan Dan Perlakuan Atau Penghukuman Lain Yang Kejam, Tidak Manusiawi, Atau Merendahkan Martabat Manusia). Dalam penerapan prinsip nasional aktif terhadap pelaku tindakan human trafficking Pasal 5 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) sudah menentukan bahwa Indonesia memeiliki kewenangan terhadap warga negaranya yang melakukan tindak pidana di luar wilayah yurisdiksinya.
EDUKASI STRATEGI DIGITAL MARKETING SEBAGAI UPAYA MENUJU DESA WISATA MANDIRI DI DESA WISATA TARO KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR Ari Rama, Bagus Gede; Edi Rusmana, I Putu; Julia Mahadewi, Kadek; Intan Puspadewi, Anak Agung Ayu; Amalia, Rafika; Sawitri Nandari, Ni Putu
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.30841

Abstract

Desa Wisata Taro di Kabupaten Gianyar, Bali, mengembangkan potensi pariwisata untuk meningkatkan ekonomi mikro dan melestarikan budaya lokal. Meskipun memiliki potensi alam yang menarik dan warisan budaya yang kaya, desa ini menghadapi tantangan kurangnya pengenalan oleh wisatawan karena pemasaran digital yang terbatas. Penelitian ini fokus pada syarat-syarat menjadi Desa Wisata Mandiri dan strategi digital marketing untuk meningkatkan promosi desa. Hasilnya menunjukkan perlunya inovasi produk wisata, aksesibilitas yang ramah lingkungan, dan peningkatan kompetensi SDM dalam manajemen dan promosi. Implementasi strategi digital marketing seperti penggunaan media sosial dan SEO yang tepat dapat meningkatkan visibilitas Desa Wisata Taro secara global, menarik lebih banyak wisatawan, dan menjaga daya tarik desa dalam jangka panjang
EDUKASI MENGENAI PERUBAHAN KETENTUAN MINIMUM NILAI INVESTASI BAGI PMA DIKANTOR NOTARIS & PPAT Yulian, Ni Kadek Melati Anggun; Ari Rama, Bagus Gede
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.32965

Abstract

Penanaman Modal Asing (PMA) adalah segala bentuk kegiatan menanam modal yang dilakukan oleh penanam modal asing untuk dapat melakukan kegiatan usaha diwilayah Indonesia baik yang dilakukan oleh penanaman modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Adanya perubahan ketentuan minimum nilai investasi bagi penanam modal asing sedikit menghambat para investor yang telah mendirikan perusahaan sebelum adanya perubahan ketentuan minimum nilai investasi. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan ketentuan minimum nilai investasi menurut Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 4 Tahun 2021 dan Upaya apa yang bisa dilakukan oleh investor yang telah mendirikan perusahaan sebelum adanya perubahan ketentuan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan mengolah data hasil wawancara dengan narasumber. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa modal wajib ditempatkan/disetor paling sedikit Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dari ketentuan awal minimum Rp. 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah). Perubahan ketentuan ini harus dilakukan penyuluhan atau penyebarluasan informasi agar warga negara asing mentehaui dan lebih paham terkait adanya perubahan ketentuan ini.
PENGUATAN STRATEGI KOMUNIKASI PADA PENGELOLA DESTINASI PARIWISATA DI ITDC NUSA DUA Paramharta, I Putu Diptha; Ari Rama, Bagus Gede
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.32974

Abstract

Pengelolaan destinasi wisata di ITDC Nusa Dua kini menghadapi tantangan yang semakin rumit, seperti persaingan global yang kuat dan perubahan selera wisatawan. Untuk mengatasi ini, memperkuat strategi komunikasi menjadi sangat penting. Strategi komunikasi yang baik dapat membantu ITDC Nusa Dua menyampaikan pesan yang tepat kepada audiens, memperkuat identitas merek, dan menarik lebih banyak pengunjung. Selain itu, strategi ini juga penting untuk menjaga citra positif destinasi, mendukung keberlanjutan lingkungan dan budaya lokal, serta menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak terkait, termasuk komunitas lokal dan pelaku usaha wisata. Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, terutama media sosial dan platform digital, ITDC Nusa Dua bisa lebih efektif dalam mempromosikan destinasi, berinteraksi dengan wisatawan, dan mengikuti tren terbaru dalam industri pariwisata. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing ITDC Nusa Dua sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia.
OPTIMALISASI SISTEM PSAP PADA AP UNTUK MENINGKATKAN AKUNTABILITAS HOTEL THE ST. REGIS BALI Bellinda, Ni Putu Wisna Nadya Baby; Ari Rama, Bagus Gede
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.33097

Abstract

Di era modern, akuntabilitas dan transparansi keuangan menjadi aspek krusial bagi hotel berkelas seperti The St. Regis Bali. Hotel The St. Regis Bali, sebagai hotel bintang lima bergengsi, dihadapkan pada tuntutan akuntabilitas dan transparansi keuangan yang tinggi. Sistem PSAP, platform manajemen hotel yang digunakan, memiliki potensi besar untuk meningkatkan akuntabilitas melalui optimalisasi penggunaannya pada proses akuntansi dan pengadaan (AP). Sistem PSAP, platform manajemen hotel yang digunakan, memiliki potensi besar untuk meningkatkan akuntabilitas melalui optimalisasi penggunaannya pada proses akuntansi dan pengadaan (AP). Hotel The St. Regis Bali, sebagai hotel bintang lima bergengsi, dihadapkan pada tuntutan akuntabilitas dan transparansi keuangan yang tinggi. Sistem PSAP, platform manajemen hotel yang digunakan, memiliki potensi besar untuk meningkatkan akuntabilitas melalui optimalisasi penggunaannya pada proses akuntansi dan pengadaan (AP).  Sistem PSAP merupakan platform manajemen hotel yang digunakan oleh The St. Regis Bali untuk mengelola berbagai aspek operasional hotel, termasuk proses akuntansi dan pengadaan (AP). Optimalisasi penggunaan sistem PSAP pada AP dapat membantu hotel meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan. Adapun urgensi atau rumusan masalah terkait pengabdian ini adalah apakah optimalisasi pengunaan system PSAP pada section Account Payable (AP) dapat meningkatkan akuntabilitas di hotel. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mencari tahu apakah optimalisasi pengunaan system PSAP pada section Account Payable (AP) dapat meningkatkan akuntabilitas di hotel.
PENERAPAN APLIKASI LIGHTSPEED DALAM MENDUKUNG EFISIENSI AKUNTABILITAS DI HOTEL ST REGIS NUSA DUA Indraswari, Ni Made Mahayu; Ari Rama, Bagus Gede
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.33100

Abstract

Studi ini menyelidiki bagaimana aplikasi Lightspeed mendukung akuntabilitas Hotel St. Regis Nusa Dua. Aplikasi Lightspeed adalah sistem manajemen hotel yang terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan kejelasan keuangan. Sejauh mana penerapan aplikasi ini dapat mengoptimalkan akuntabilitas hotel adalah tujuan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Lightspeed membantu manajemen hotel memantau operasi mereka dengan lebih baik. Aplikasi ini meningkatkan akurasi pencatatan transaksi, mengurangi kesalahan manual, dan memungkinkan akses ke laporan keuangan secara real-time. Studi ini menemukan bahwa aplikasi Lightspeed telah meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas di Hotel St. Regis Nusa Dua serta menambah nilai bagi operasional hotel secara keseluruhan. Rekomendasi diberikan untuk peningkatan lebih lanjut, termasuk pelatihan berkelanjutan bagi staf dan pengembangan fitur tambahan sesuai kebutuhan hotel. Dalam penelitian ini, menggunakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan metode studi kasus, dimana metode ini menggunakan analisis mendalam tentang penerapan aplikasi tersebut. Aplikasi Lightspeed menawarkan banyak keuntungan bagi industri perhotelan. Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai sistem kasir terintegrasi untuk mengelola transaksi dengan lebih baik, tetapi juga membantu mengoptimalkan manajemen inventaris, yang memungkinkan hotel menghindari stok yang tidak perlu. Selain itu, laporan keuangan secara real-time yang mendalam dari Lightspeed membantu manajemen hotel membuat keputusan strategis dengan lebih cepat dan tepat. Aplikasi ini jelas meningkatkan efisiensi operasional dan memungkinkan hotel untuk meningkatkan profitabilitas mereka. Ini terjadi meskipun ada tantangan seperti menyesuaikan proses bisnis yang ada dan menjaga keamanan data. Akibatnya, Lightspeed membantu hotel mengelola keuangan dengan lebih baik dan membantu mereka tetap kompetitif di pasar yang kompetitif dan dinamis.
EDUKASI HUKUM DAN ETIKA INDUSTRI PANGAN TERKAIT PENGOLAHAN SUSU DI PABRIK CIMORY SEMARANG Ayu Meitrisnawati, Ni Komang; Ari Rama, Bagus Gede
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.33297

Abstract

Dalam era globalisasi yang pesat, industri pangan menjadi sektor krusial yang menghadapi tantangan signifikan terkait hukum dan etika. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang regulasi dan etika industri pangan, dengan fokus pada pengolahan susu Cimory di Semarang. Metode yang digunakan meliputi pendidikan masyarakat, difusi ipteks, pelatihan, mediasi, dan advokasi, yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat dan pelaku industri dalam memahami dan menerapkan praktik yang benar. Penelitian ini menggunakan sampel 50 karyawan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang dimana dilakukannya wawancara dan pre-test. Temuan kualitatif menyoroti pentingnya pendekatan partisipatif, di mana peserta merasa lebih terlibat dan termotivasi untuk menerapkan pengetahuan baru. Dampak positif dari program ini diharapkan dapat meningkatkan citra dan kepercayaan konsumen terhadap produk susu lokal, sekaligus mendorong praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa edukasi hukum dan etika dalam industri pangan adalah langkah penting menuju keamanan dan kualitas pangan yang lebih baik, yang dapat berdampak positif pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.