Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Application Of Potassium Fertilizer And Organic Fertilizer For Rabbits On The Growth And Years Of Okra (Albemoschus Esculentus L) Mukhtar Yusuf; Fitria Fitria; Risnawati Risnawati; Rini Susanti; M Alqamari; Hadriman Khair; Alridiwirsah Alridiwirsah
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 5 No 1 (2023): Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v5i1.2716

Abstract

Okra (Albemoschus esculentus L) is a fruit-shaped vegetable crop and is a potential crop because it has business opportunities. Okra production is still low and has not been able to meet the needs of one of the problems, namely inappropriate fertilization. It is necessary to conduct research that aims to determine the effect of Potassium fertilizer and organic rabbit fertilizer on the growth and yield of okra. The research location is in Sampali Village, Percut Sei Tuan District, DeliSerdang Regency, North Sumatra Province. When the research was carried out in February-May 2021, the materials used were okra seeds, potash fertilizer and rabbit manure. The research method used a factorial Randomized Block Design (RBD) with two treatments and three replications of Potassium (K), namely: K0: without K fertilizer, K1: 5 g/plot, K2: 7.5 g/plot, K3: 15 g/plot while rabbit organic fertilizer (P), namely: P0: without rabbit organic fertilizer, P1: 1 kg/plot, P2: 1.5 kg/plot, P3: 2 kg/plot. The results showed that for observation the number of fruits per plant had no significant effect but gave the best results on Potassium 15 g/plot and organic fertilizer for rabbits P3: 2 kg/plot while Potassium fertilizer had a significant effect on stem diameter and flowering age while organic fertilizer for rabbits had a significant effect on plant height this is because Potassium fertilizer functions to strengthen stems, physiological processes, formation of flowers and fruit. While rabbit organic fertilizer contains nitrogen which plays a role in the vegetative phase for plant growth.
Skrining dan Efektivitas Metabolit Sekunder Mikania micrantha pada Gulma Jajagoan serta Dampaknya terhadap Padi Sawah Alridiwirsah Alridiwirsah; Koko Tampubolon; Fransisca Natalia Sihombing; Wan Arfiani Barus; Irna Syofia; Tengku Boumedine Hamid Zulkifli; Zavandri Purba
Agrotechnology Research Journal Vol 4, No 2 (2020): Agrotechnology Research Journal
Publisher : Perkumpulan Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.575 KB) | DOI: 10.20961/agrotechresj.v4i2.44976

Abstract

Secondary metabolites from Mikania micrantha could be expected to control barnyardgrass (Echinochloa crus-galli) characteristics and have an effect on lowland rice. This research was aimed to screening of secondary metabolites in M. micrantha extract, obtaining the greater extract concentration in suppressing the barnyardgrass growth, and determine the impact on the lowland rice characteristics. This method used was Randomized Completely Block Design in non-factorial within the concentration rates of M. micrantha extract using ethanol 96% (0%; 20%; 40%; 60%; 80%; 100%, and herbicide 2,4-D dimethylamine at the dose of 1 l ha-1 as a comparison). Lowland rice and barnyardgrass characteristics were analyzed using F-test and followed by DMRT at 5% with SPSS software. The result showed that M. micrantha had secondary metabolites include alkaloids, flavonoids, and tannins. The concentration at 20 to 100% significantly decreased the fresh- and dry-weight of barnyardgrass with the highest suppressing found in 60% concentration by 65.91% and 67.92%, respectively compared to un-sprayed. The concentrations at 20% and 60% were classified as inhibiting the growth biomass of barnyardgrass. The concentrations at 20%, 60%, and 80% can still encourage the tillers growth of lowland rice. An extract concentration of M. micrantha at 20% can be applied to inhibit the growth of barnyardgrass biomass and stimulate the lowland rice tillers.
IDENTIFIKASI PERBANDINGAN NILAI KUALITAS NANAS MD2 DAN JOSAPINE DI SERDANG SELANGOR MALAYSIA Rangga Syah Putra; Alridiwirsah Alridiwirsah; Andi Agus Suprianto; Joanna Cheo Lee
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Edisi APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4197

Abstract

MD2 and Josapine pineapple are hybrid pineapples. The Josapine pineapple variety has the advantage of having thornless leaves. This study aims to identify the quality values of MD2 and Josapine pineapples with different peeling times in a closed room. This research was carried out on September 19 2023 at the Lepas Tuai Malaysian Agriculture Research and Development Institute (MARDI) Complex in Serdang Selangor, Malaysia. The main ingredients used in this research were MD2 pineapple and Josapine which were obtained from a fruit shop in Serdang Selangor, Malaysia. The tools used in this research were digital scales, blenders, thermometers, measuring cups, Erlenmeyer, spatulas, funnels, glass jars, knives, gloves, chromameters, refractometers, pH meters, and viscometers. This research was conducted using an ordinary completely randomized design (CRD) with two replications and two treatments. All data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and further analysis using the Duncan Multiple Range Test (DMRT) using the SAS program. The results of the analysis of variance showed that differences in pineapple peeling times gave significantly different results in the color of the pineapple skin, thus influencing differences in pineapple quality on the zeroth day (D0) and the third day (D3). The next difference is in the pH and TTA (Titratable Acidity) content of MD2 pineapple which is significantly different from Josapine pineapple in the pineapple quality test treatment on day zero (D0) and day three (D3). Keywords: pineapple, quality, content, color INTISARINanas MD2 dan Josapine merupakan nanas hybrid. Varietas nanas Josapine memiliki keunggulan daunnya tidak berduri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai kualitas nanas MD2 dan Josapine dengan waktu pengupasan yang berbeda pada ruangan tertutup. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 19 September 2023 di Kompleks Lepas Tuai   Malaysian Agriculture Research and Development Institute (MARDI) di Serdang Selangor, Malaysia. Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah nanas MD2 dan Josapine yang didapatkan dari toko buah yang ada di Serdang Selangor Malaysia. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital, blender, termometer, gelas ukur, erlenmeyer, spatula, corong, toples kaca, pisau, sarung tangan, chromameter, refraktometer, pH meter, dan viscometer. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) biasa dengan dua      ulangan dan dua pelakuan. Semua data dianalisis mennggunakan analisis varians (ANOVA) dan analisis selanjutnya menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan menggunakan program SAS. Hasil analisis ragam   menunjukkan perbedaan waktu pengupasan buah nanas memberikan hasil yang berbeda nyata pada warna kulit buah nanas sehingga memengaruhi perbedaan kualitas nanas pada pengupasan hari ke-nol (D0) dan hari ke-tiga (D3). Perbedaan selanjutnya terdapat pada pH dan kandungan TTA  (Titratable Acidity) nanas MD2 yang berbeda nyata dengan nanas Josapine pada perlakuan uji kualitas nanas pada pengupasan hari ke-nol (D0) dan pengupasan hari ke-tiga (D3). Kata kunci : nanas, kualitas, kandungan, warna
Efektivitas Pruning Terhadap Penanganan Kehilangan Produksi Di PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Tanah Raja Estate Nanda Ardiansyah; Alridiwirsah Alridiwirsah; Hilda Julia
Agrium Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v19i1.5705

Abstract

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak terbesar dibandingkan dengan tanaman lainnya. Untuk menjaga keseimbangan produksi diperlukan pengelolaan untuk meminimalisir kehilangan produksi dan menjaga kualitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pruning terhadap penanganan kehilangan produksi pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, digunakan dengan mengumpulkan data, menyusun dan menganalisa data produksi selama delapan minggu dengan pengamatan seminggu sekali dari dua blok yang sudah dipruning dan belum dipruning. Parameter yang digunakan adalah kehilangan janjangan dan kehilangan brondolan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blok yang sudah dipangkas (pruning) dapat meminimalisir atau memperkecil kehilangan janjangan dan kehilangan brondolan dibandingkan blok yang tidak dipangkas (pruning) dengan perbandingan kehilangan terbesar yaitu dua tandan untuk blok yang belum dipruning dan satu tandan untuk blok yang sudah dipruning. Sedangkan perbandingan kehilangan brondolan yaitu 193 butir untuk blok yang belum dipruning dan 115 butir untuk blok yang sudah dipruning.
KEANEKARAGAMAN GULMA PADA INTEGRASI KELAPA SAWIT DENGAN PADI SAWAH Alridiwirsah, Alridiwirsah; Lubis, Efrida; Tampubolon, Koko; Alqamari, Muhammad; Cemda, Abdul Rahman
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5786

Abstract

Kehadiran gulma pada areal pertanaman utama dapat dipengaruhi kondisi lingkungan, seperti intensitas cahaya akibat sistem integrasi. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan dominansi dan keanekaragaman gulma pada fase vegetatif dan generatif tanaman padi sawah yang diintegrasikan dengan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sungai Sentang, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Indonesia pada Oktober 2015 sampai Februari 2016. Penelitian ini menggunakan tanaman kelapa sawit umur 4 tahun (TM-1) dengan pola pengaturan populasi 100%, 75%, dan 50%. Tanaman padi sawah ditanam sebagai tanaman sela, kemudian dibuat petak identifikasi gulma dan dihitung indeks keanekaragaman spesies. Gulma Lindernia anagallis (10,11%) dan Leersia hexandra (19,98%) ditemukan dominan pada fase vegetatif dan generatif tanaman padi sawah yang diintegrasikan dengan kelapa sawit. Nilai indeks keanekaragaman gulma tergolong sedang baik pada fase vegetatif maupun generatif (2,709 dan 2,052). Diantara famili, Cyperaceae lebih banyak tumbuh pada fase vegetatif (42,77%) maupun generatif (35,62%).
IDENTIFIKASI PERBANDINGAN NILAI KUALITAS NANAS MD2 DAN JOSAPINE DI SERDANG SELANGOR MALAYSIA Rangga Syah Putra; Alridiwirsah Alridiwirsah; Andi Agus Suprianto; Joanna Cheo Lee
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4198

Abstract

MD2 and Josapine pineapple are hybrid pineapples. The Josapine pineapple variety has the advantage of having thornless leaves. This study aims to identify the quality values of MD2 and Josapine pineapples with different peeling times in a closed room. This research was carried out on September 19 2023 at the Lepas Tuai Malaysian Agriculture Research and Development Institute (MARDI) Complex in Serdang Selangor, Malaysia. The main ingredients used in this research were MD2 pineapple and Josapine which were obtained from a fruit shop in Serdang Selangor, Malaysia. The tools used in this research were digital scales, blenders, thermometers, measuring cups, Erlenmeyer, spatulas, funnels, glass jars, knives, gloves, chromameters, refractometers, pH meters, and viscometers. This research was conducted using an ordinary completely randomized design (CRD) with two replications and two treatments. All data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and further analysis using the Duncan Multiple Range Test (DMRT) using the SAS program. The results of the analysis of variance showed that differences in pineapple peeling times gave significantly different results in the color of the pineapple skin, thus influencing differences in pineapple quality on the zeroth day (D0) and the third day (D3). The next difference is in the pH and TTA (Titratable Acidity) content of MD2 pineapple which is significantly different from Josapine pineapple in the pineapple quality test treatment on day zero (D0) and day three (D3). Keywords: pineapple, quality, content, color INTISARINanas MD2 dan Josapine merupakan nanas hybrid. Varietas nanas Josapine memiliki keunggulan daunnya tidak berduri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai kualitas nanas MD2 dan Josapine dengan waktu pengupasan yang berbeda pada ruangan tertutup. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 19 September 2023 di Kompleks Lepas Tuai   Malaysian Agriculture Research and Development Institute (MARDI) di Serdang Selangor, Malaysia. Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah nanas MD2 dan Josapine yang didapatkan dari toko buah yang ada di Serdang Selangor Malaysia. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital, blender, termometer, gelas ukur, erlenmeyer, spatula, corong, toples kaca, pisau, sarung tangan, chromameter, refraktometer, pH meter, dan viscometer. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) biasa dengan dua      ulangan dan dua pelakuan. Semua data dianalisis mennggunakan analisis varians (ANOVA) dan analisis selanjutnya menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan menggunakan program SAS. Hasil analisis ragam   menunjukkan perbedaan waktu pengupasan buah nanas memberikan hasil yang berbeda nyata pada warna kulit buah nanas sehingga memengaruhi perbedaan kualitas nanas pada pengupasan hari ke-nol (D0) dan hari ke-tiga (D3). Perbedaan selanjutnya terdapat pada pH dan kandungan TTA  (Titratable Acidity) nanas MD2 yang berbeda nyata dengan nanas Josapine pada perlakuan uji kualitas nanas pada pengupasan hari ke-nol (D0) dan pengupasan hari ke-tiga (D3). Kata kunci : nanas, kualitas, kandungan, warna
OPTIMASI PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI MAIN NURSERY MELALUI PEMANFAATAN BIOCHAR SEKAM PADI DAN PUPUK NPK PADA TANAH DENGAN KANDUNGAN NITROGEN YANG RENDAH Suprianto, Andi Agus; Alridiwirsah, Alridiwirsah; Siregar, Muhammad Said; Tarigan, Dafni Mawar
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4007

Abstract

One of the determining factors in cultivating oil palm plants that can determine productivity and success in planting is seeds. This study aims to evaluate the effect of planting media composition and NPK fertilizer on the growth of oil palm (Elaeis guinensis Jacq) seedlings in the main nursery. The research method used was a factorial randomized block design (RAK) with 3 replications and 2 treatment factors. The first factor is the use of planting media (M) with four levels of treatment: M0 as control, M1 with the provision of rice husk biochar + 75% + 25% top soil, M2 with the provision of rice husk biochar + 50% + 50% top soil, and M3 by providing rice husk biochar + 75% + 25% top soil. Meanwhile, the second factor is the use of NPK (N) fertilizer with three levels: N1 (NPK 50 g/polybag), N2 (NPK 100 g/polybag), and N3 (NPK 150 g/polybag). The research results were analyzed using a factorial RAK design. Significant differences were analyzed further with DMRT at a confidence level of 0.5%. Parameters measured included plant height, number of leaves, leaf area, stem diameter, and total leaf chlorophyll (CCI). Research findings show that the application of rice husk biochar and top soil has a significant effect on the number of leaves, leaf area and stem diameter. The use of NPK fertilizer also has a significant impact, especially in terms of number of leaves, leaf area and stem diameter. The interaction between the two factors also has a significant impact on increasing the stem diameter of oil palm seedlings at the initial nursery stage (main nursery). Key words: Optimization, oil palm seeds, Main nursery, Rice husk Biochar, NPK INTISARI            Salah satu faktor penentu dalam budidaya tanaman kelapa sawit yang dapat menentukan produktivitas dan keberhasilan dalam penanaman adalah bibit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh komposisi media tanam dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq) di main nursery. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 3 ulangan dan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah penggunaan media tanam (M) dengan empat tingkatan perlakuan: M0 sebagai kontrol, M1 dengan pemberian biochar sekam padi + top soil 75% + 25%, M2 dengan pemberian biochar sekam padi + top soil 50% + 50%, dan M3 dengan pemberian biochar sekam padi + top soil 75% + 25%. Sementara itu, faktor kedua adalah penggunaan pupuk NPK (N) dengan tiga tingkatan: N1 (NPK 50 g/polybag), N2 (NPK 100 g/polybag), dan N3 (NPK 150 g/polybag). Hasil penelitian dianalisis dengan rancangan RAK faktorial. Perbedaan yang signifikan dianalisis lebih lanjut dengan DMRT pada tingkat kepercayaan 0,5%.Parameter yang diukur mencakup tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, dan jumlah klorofil daun (CCI). Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar sekam padi dan top soil memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah daun, luas daun, dan diameter batang. Penggunaan pupuk NPK juga memberikan dampak yang signifikan terutama dalam hal jumlah daun, luas daun, dan diameter batang. Interaksi antara kedua faktor juga memiliki dampak yang signifikan pada peningkatan diameter batang bibit kelapa sawit pada tahap pembibitan awal (main nursery). Kata kunci: Optimasi, bibit kelapa sawit, Main nursery, Biochar sekam padi, NPK