Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EUFEMISME DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DI JURUSAN PARIWISATA POLITEKNIK NEGERI BALI Harisal, Harisal; Dyah, Wahyuning; Pemayun, I Dewa Gede Ari Pemayun; Kanah, Kanah
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol. 9 No. 1 (2023): Bahasa Jepang dan Pengajaran
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v9i1.54120

Abstract

eufemisme adalah kata atau frase yang menggantikan sebuah kata yang memiliki makna tabu, kurang sopan atau digunakan untuk menghindari topik yang menakutkan atau tidak menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bentuk eufemisme yang muncul dalam pembelajaran Bahasa Jepang di jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan pada penelitian ini bukan berupa angka-angka, melainkan berasal dari persentasi, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan, memo, dan dokumen resmi lainnya sehingga yang menjadi tujuan dalam penelitian kualitatif ini, yaitu ingin menggambarkan realita empirik dibalik fenomena secara mendalam, rinci, dan tuntas, dengan mengambil sampel yaitu hasil interaksi dosen dan mahasiswa dalam kelas bahasa Jepang di jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Bali menggunakan eufemisme. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik observasi, dokumentasi, dan triangulasi dengan metode analisis yang digunakan adalah metode padan dan metode agih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa bentuk eufemisme yang muncul, yaitu bentuk pergantian kosakata, bentuk pelesapan subjek, bentuk kalimat tidak langsung, bentuk konjungsi, dan bentuk ungkapan khusus.
Konstruksi Kalimat Imperatif Ajakan Dalam Bahasa Jepang Dan Bahasa Indonesia Kasmawati, Kasmawati; Harisal, Harisal
KIRYOKU Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Kiryoku
Publisher : Vocational College of Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kiryoku.v5i2.257-264

Abstract

Imperative sentences are sentences that contain imperative intonation and generally contain the meaning of commands or prohibitions; in writing is marked by (.) and (!). The construction of imperative sentences of invitation in Japanese and Indonesian is done by using a constructive research. Contrastive research prioritizes concrete facts regarding the search for differences one by one which has the specificity of language so that it is more inclined towards differences. This study aims to describe the construction of imperative sentences of invitation in Japanese and Indonesian. The approach taken in this study uses a qualitative descriptive approach using the referential method. The data collection in this study used the deep listening method related to the use of written language, because the data in the form of invitation as a modality were taken from written data sources in the form of novels. The written data obtained by the read method was captured by a note-taking technique by being recorded on a data card. The data in the form of sentences containing imperatives, both in terms of structure and markers and their contents are classified into several types of imperative sentences. Furthermore, the basic analysis technique used is a technique for direct elements, namely dividing the elements in the form of imperative sentences. The results showed that the construction of the imperative form of solicitation sentences in Japanese consisted of the invitation form shiyou with the construction variants 'affirmative form of desire verb -masu + shiyou' and 'isshoni + affirmative form of desire verb -masu + shiyou'; shiyouka invitation form with the construction of 'isshoni + affirmative form of desire verb –masu + shiyou ka'; and, the form of shinaika's invitation with construction variants 'Interrogative form + Shinaika' and 'Particle mo + KK wishes in the form of a dictionary + Interrogative form + Shinaika'. On the other hand, in Indonesian, the construction of the imperative form of an invitation sentence in Indonesian consists of the form of an invitation form ‘Mari’ with the construction variants of 'Mari + active verb' and 'Mari + causative verb'; the form of ‘Marilah’ with the construction of 'Marilah + Active Verb'; the form of an invitation ‘Ayo’ with the construction variants of 'Ayo + Active Verb' and 'Ayo + Causative Verb'; and, form ‘Ayolah’ with the construction 'Ayolah + Active verb'.
Cultural implications through hand gesture in Japanese and Balinese communities Imelda, Imelda; Harisal, Harisal
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 3 (2024): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020242977

Abstract

Communication involves verbal and non-verbal forms of expression, such as gestures. However, misunderstandings can arise when people from different cultures communicate. This research aims to examine the use of body movements by Japanese and Balinese people, exploring their similarities and differences. This research involves descriptive-qualitative analysis, data collection through observation, interviews, and recording. The method used for selecting these samples was purposive sampling. Findings suggest that both cultures have similar understandings of gestures due to their emphasis on social etiquette. Additionally, both cultures incorporate elements of taboo, honor, and status in their gestures. However, Balinese body language is influenced by the cultural concept of Rwa Bineda, while Japanese body language is more influenced by inyo.
Peningkatan Protokoler Kesehatan untuk Daerah Tujuan Wisata dengan Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme sebagai Desinfektan di Temukus, Rendang, Karangasem Harisal, Harisal; Astuti, Ni Wayan Wahyu; Yulianthi, Ayu Dwi; Dewi, Ni Wayan Sintya; Solihin, Solihin
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 8 No. 2 (2022): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v8i2.125-133

Abstract

Salah satu daerah tujuan wisata yang dewasa ini sedang menggalakkan pariwisatanya adalah banjar Temukus, kecamatan Rendang, kabupaten Karangasem. Salah satunya adalah Taman Edelweis yang memiliki pemandangan yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya di Bali, yaitu padang bunga Kasna. Protokoler kesehatan yang diterapkan oleh pihak desa di banjar Temukus masih belum pernah menggunakan desinfektan yang menggunakan bahan alami dan sangat ramah lingkungan, yaitu Eco Enzyme. Oleh karena itu, pengabdian program studi D3 Perhotelan kali ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan Eco Enzyme yang terbuat dari bahan alami untuk digunakan sebagai desinfektan di daerah tujuan wisata sebagai syarat protokoler kesehatan untuk para wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata tersebut, dan sebagai implementasi perwujudan green tourism. Metode pelaksanaan yang digunakan antara lain metode penyuluhan manfaat Eco Enzyme dan pelatihan pembuatan Eco Enzyme. Terlaksananya kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat sampah organik dalam menggalakkan potensi wisata di desa mereka. Penggunaan Eco Enzyme sebagai desinfektan di daerah tujuan wisata sangat membantu masyarakat untuk menggalakkan perwujudan green tourism dengan desinfektan yang ramah lingkungan.
Pengajaran Bahasa Asing Bagi Pelaku Pariwisata di Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Jendra, I Wayan; Harisal, Harisal; Kanah, Kanah; Astuti, Ni Wayan Wahyu
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 9 No. 1 (2023): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v9i1.59-66

Abstract

Untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia pada bidang Pariwisata khususnya, maka bahasa untuk berkomunikasi sangat dibutuhkan. Peran masyarakat sebagai pelaku pariwisata sangat penting khususnya pada saat melakukan pelayanan terhadap tamu yang berkunjung ke pantai Melasti. Bahasa asing perlu dikuasai agar tercipta pelayanan yang maksimal dan kesan orang Indonesia sebagai masyarakat yang penuh sopan santun tetap terjaga di kalangan wisatawan.Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya bahasa asing bagi staf di pantai Melasti untuk meningkatkan kompetensi dalam menunjang pelayanan terbaik pada para wisatawan yang datang berkunjung ke tempat tersebut. Kegiatan ini memilih Daerah tujuan Wisata pantai Melasti karena selain kegiatan pelatihan bahasa akan diselenggarakan juga pembersihan area pantai yang sesuai fenomena masih membutuhkan edukasi mengenai pentingnya kebersihan area pariwisata dan tentu saja pentingnya bahasa asing. Oleh karena itu, dengan adanya pengabdian melalui pelatihan dan pendampingan ini diharapkan staf di Pantai Melasti dapat menambah pengetahuan mengenai pentingnya etika pariwisata dan bahasa asing dan meningkatkan kompetensi dalam bidang pariwisata agar dapat melmberikan pelayanan yang lebih baik
Peningkatan Kualitas SDM Melalui Pelatihan Sadar Wisata dan Sapta Pesona Di Desa Pakuan, Lombok Barat Dewi, Ni Wayan Sintya; Hariani, Yuni Sulpia; Natalia, Sang Ayu Made Krisna Dewi; Suarta, I Ketut; Harisal, Harisal
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 6 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i6.1737

Abstract

Abstrak Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, melalui pelatihan Sadar Wisata dan penerapan prinsip Sapta Pesona bagi Kelompok Sadar Wisata. Metode yang digunakan meliputi pelatihan langsung, diskusi interaktif, dan studi kasus, yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang potensi pariwisata lokal dan strategi pemasarannya. Materi pelatihan mencakup pentingnya pariwisata berkelanjutan, identifikasi potensi wisata, dan teknik pemasaran yang efektif. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengelola destinasi wisata dan menerapkan Sapta Pesona. Diharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan daya saing Desa Pakuan sebagai destinasi wisata berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat setempat, termasuk peningkatan pendapatan dan lapangan kerja. Melalui penguatan kapasitas SDM, Desa Pakuan berpotensi menjadi model pengembangan pariwisata di Lombok Barat. Kata Kunci: Sadar Wisata, Sapta Pesona, Pokdarwis
Cultural implications through hand gesture in Japanese and Balinese communities Imelda, Imelda; Harisal, Harisal
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol. 10 No. 3 (2024): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020242977

Abstract

Communication involves verbal and non-verbal forms of expression, such as gestures. However, misunderstandings can arise when people from different cultures communicate. This research aims to examine the use of body movements by Japanese and Balinese people, exploring their similarities and differences. This research involves descriptive-qualitative analysis, data collection through observation, interviews, and recording. The method used for selecting these samples was purposive sampling. Findings suggest that both cultures have similar understandings of gestures due to their emphasis on social etiquette. Additionally, both cultures incorporate elements of taboo, honor, and status in their gestures. However, Balinese body language is influenced by the cultural concept of Rwa Bineda, while Japanese body language is more influenced by inyo.
Implementation of Border Tourism Development Policy: Analysis of the Dynamics of Policy Content and Implementation Context Heriyanto, Heriyanto; Fathonah, Iir Nikmatul; Harisal, Harisal; Litstiana, Yunika Depri; Damasinta, Alfiana
Journal of Government Science Studies Vol 4 No 1 (2025): April 2025
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jgssvol4issue1page50-60

Abstract

Border regions play a crucial role in strengthening national sovereignty and supporting development based on local potential. Sambas Regency, West Kalimantan, which borders Sarawak, Malaysia, prioritizes the tourism sector in its development plans. However, implementing tourism policies in this region has not been optimal. This study aims to analyze the implementation of tourism development policies in border areas using Merilee S. Grindle's policy implementation theory, which examines two main aspects: policy content and implementation context. The research approach used is qualitative with a case study, through in-depth interviews and document analysis. The research findings show that although the existing policies align with the direction of border area development, several issues have emerged in their implementation. There are gaps in the distribution of benefits, a lack of involvement from local stakeholders, and a mismatch between policy content and the implementation context. The main constraints identified are weak intersectoral coordination, low community participation, and limited institutional capacity. These findings suggest that successfully implementing border tourism policies requires governance based on collaboration and participation. Therefore, it is recommended to strengthen coordination among relevant sectors, enhance local community participation, and improve institutional capacity to support more effective policies.
Strategi Pengembangan Potensi Wisata Desa Batur Tengah, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali Damayanti, Ida Ayu Kade Werdika; Harisal, Harisal; Prayustika, Putu Adriani
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research has a very relevant objective, namely identifying the natural tourism potential that exists in Batur Tengah Village, especially in the context of the Kintamani area which is famous for its main destinations such as Lake Batur and Mount Batur. By identifying other tourism potentials that many tourists may not yet know about. Using the SWOT analysis technique (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) is a good approach for evaluating the potential for natural tourism in Central Batur Village. The data used by the author is in the form of qualitative data collected through direct observation and interviews. The data obtained in the field will be analyzed using qualitative descriptive analysis techniques by describing the situation in the field. In addition, there is also a need for a study of the potential and appropriate policies in realizing Batur Tengah Village into a tourist destination. Based on the results of the SWOT analysis, the tourism development strategy in Batur Tengah Village that may be implemented is as follows: environmental conservation, promotion of culture and traditions, training and education, infrastructure and accessibility, promotion of tourism, homestays and accommodation, sustainable tourism, economic sustainability, community participation, and evaluation and supervision. Keywords: Tourism Potential, Development, Strategy, SWOT. Abstrak Pengabdian ini memiliki tujuan yang sangat relevan, yaitu mengidentifikasi potensi wisata alam yang ada di Desa Batur Tengah, terutama dalam konteks kawasan Kintamani yang terkenal dengan destinasi utama seperti Danau Batur dan Gunung Batur. Dengan mengidentifikasi potensi wisata lain yang mungkin belum banyak dikenal oleh wisatawan. Penggunaan teknik analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah pendekatan yang baik untuk mengevaluasi potensi wisata alam di Desa Batur Tengah. Data yang diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara adalah cara yang efektif untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang situasi saat ini dan perspektif masyarakat setempat. Data yang didapat di lapangan akan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan menggambarkan situasi yang ada di lapangan. Selain itu, juga perlu adanya kajian mengenai potensi dan kebijakan yang sesuai dalam merealisasikan Desa Batur Tengah menjadi suatu destinasi wisata. Berdasarkan hasil analisis SWOT maka strategi pengembangan wisata Desa Batur Tengah yamg mungkin dapat diterapkan sebagai berikut : konservasi lingkungan, promosi budaya dan tradisi, pelatihan dan pendidikan, infrastruktur dan aksesbilitas, promosi wisata, homestay dan akomodasi, pariwisata berkelanjutan, keberlanjutan ekonomi, partisipasi masyarakat, serta evaluasi dan pengawasan. Kata Kunci: Potensi Wisata, Pengembangan, Strategi, SWOT .