Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Proses Pasteurisasi Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia pada Proses Commissioning Pengolahan Susu di Teaching Factory Pengolahan Susu Politeknik Negeri Jember Triardianto, Dimas; Choirun, Annisa’u; Adhamatika, Adhima; Wibisono, Yossi; Surateno, Surateno
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 1 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i1.1487

Abstract

Susu menjadi produk pangan dengan produksi dan konsumsi cukup besar di Indonesia. Hal ini dikarenakan tingginya nilai nutrisi pada susu yang baik untuk tubuh manusia. Namun tingginya nilai nutrisi mengakibatkan susu menjadi mudah busuk. Berdasarkan hal itu, Politeknik Negeri Jember membangun Teaching Factory pengolah susu sebagai sarana pendidikan, dan pembuatan produk unggulan. Sebagai Teaching Factory yang baru terbentuk, perlu dilakukan commissioning produksi untuk mengevaluasi peforma mesin peralatan dan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kualitas fisik dan kimia proses pasteurisasi pada susu. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah lemak, solid non fat, laktosa, protein, dan berat jenis. Pengukuran parameter tersebut dilakukan dengan alat LactoStar dan dilanjutkan dengan analisa statisitk Uji T. Hasil menunjukan terdapat pengaruh signifikan berupa penurunan nilai pada lemak, solid non fat, laktosa, dan protein pada susu hasil pasteurisasi dibanding susu segar sebelum diproses. Sementara nilai berat jenis tidak berpengaruh signifikan antara susu pasteurisasi dan susu segar.
Evaluasi Nilai Nutrisi, Cemaran Bakteri, dan Cemaran Logam Pada Susu Pasteurisasi Hasil Commisioning Teaching Factory Pengolahan Susu Politeknik Negeri Jember Triardianto, Dimas; Choirun, Annisa’u; Adhamatika, Adhima; Wibisono, Yossi; Surateno, Surateno
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 1 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i1.1493

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai nutrisi, cemaran bakteri, dan cemaran logam dari produk susu pasteruisasi hasil commisioning. cemaran mikroba yang dianalisis berupa bakteri coliform dan salmonella. Lalu, cemaran logam yang dianalisis berupa besi, dan uji kualitatif kandungan logam berat. Seluruh analisa tersebut dilakukan di Laboratorium Analisa Pangan, Politeknik Negeri Jember. Hasil pengukuran parameter kualitas Nilai Nutrisi, Cemaran Bakteri, dan Cemaran Logam pada susu segar sebelum diolah dan susu pasteurisasi menunjukan proses pasteurisasi pada susu menurunkan nilai nutrisi, pada parameter kalsium susu segar bernilai 127 ± 1,24, setelah proses pasteurisasi bernilai 124 ± 2,42 Cmg/100gr. Parameter magnesium pada susu segar bernilai 14 ± 1,41, setelah proses pasteurisasi bernilai 12 ± 1,11 Mg/100gr. Parameter protein pada susu segar bernilai 3,6 ± 0,00, setelah proses pasteurisasi bernilai 3,3 ± 0,01 %. Parameter lemak pada susu segar bernilai 3,99 ± 0,04, setelah proses pasteurisasi bernilai 3,70 ± 0,01 %. Selain itu, proses pasteurisasi menurunkan nilai kandungan bakteri coliform yang awalnya bernilai > 24 menjadi > 18 Mpn/gr dan menurunkan nilai kandungan salmonella yang awalnya 1,2 x103 menjadi 0,0 x 101.
Penurunan Kadar Protein Ikan Lemuru Bumbu Kuning Kaleng Serta Pendugaan Umur Simpan Dengan Metode Arrhenius Adhamatika, Adhima; Wijaya, Rizza; Sari, Elok Kurnia Novita; Brilliantina, Aulia; Triardianto, Dimas; Choirun, Annusa'u
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 1 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i1.1494

Abstract

Ikan merupakan produk pangan yang cukup potensial di Indonesia. Salah satu yang berperan dalam industri perikanan yaitu TEFA (Teaching Factory) Fish Canning di Politeknik Negeri Jember. Produk baru yang dikembangkan dalam tahap penelitian saat ini yaitu ikan lemuru bumbu kuning dalam kaleng. Namun, produk ikan kaleng TEFA Fish Canning ini belum dikaji umur simpan sehingga akan berbahaya jika dikonsumsi oleh konsumen dalam waktu yang melebihi expired date. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mutu dari ikan lemuru bumbu kuning dalam kaleng yang diuji dengan melihat kadar protein selama penyimpanan. Penurunan protein dapat digunakan sebagai parameter kerusakan suatu bahan makanan. Penyimpanan dilakukan selama 1 bulan dengan pengamatan yang dilakukan setiap 7 hari hingga 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu ikan lemuru bumbu kuning dengan parameter pengujian kadar protein didapatkan mengalami penurunan dengan meningkatnya suhu (30⁰C, 45⁰C, dan 60⁰C) dan lawa waktu penyimpanan (0, 7, 14, 21, dan 28 hari). Hasil pengujian arrhenius menunjukkan jika produk ikan lemuru bumbu kuning dalam kaleng dapat memiliki umur simpan sebesar 224 hari dengan kondisi penyimpanan 30⁰C.
Pengaruh Waktu Pengeringan Terhadap Karakteristik Kimia dan Sensoris Teh Cascara Excelsa Safira, Inna; Brilliantina, Aulia; Putri, Andieny Mashita; Santoso, Agus; Triardianto, Dimas; Adhamatika, Adhima
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 1 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i1.1667

Abstract

Cascara adalah kulit kopi yang telah melalui proses pengeringan menggunakan sinar matahari atau oven. Hasil pengeringan teh cascara dapat dipengaruhi oleh lamanya waktu pengeringan. Salah satu jenis kopi yang dapat dimanfaatkan menjadi teh cascara adalah kopi excelsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pengeringan terhadap karakteristik kimia dan sensoris teh cascara excelsa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 2 kali pengulangan dan variasi waktu pengeringan terdiri atas 6 jam, 8 jam, 12 jam, dan 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil terbaik dari teh cascara kopi excelsa pada perlakuan pengeringan 6 jam dengan hasil tertinggi pada nilai total fenol sebesar 1,36 mg/g, aktivitas antioksidan 79,14%, kadar kafein 0,121% dan pH pada waktu pengeringan 24 jam sebesar 5,55. Pada uji sensoris nilai tertinggi warna dan rasa pada waktu pengeringan 6 jam, sedangkan kriteria aroma nilai tertinggi pada waktu pengeringan 24 jam.
Analisis Kandungan Gizi dan Jumlah Mikroba Produk Ikan Kaleng Sambal Hijau Selama Masa Penyimpanan Triardianto, Dimas; Adhamatika, Adhima; Subaktilah, Yani; Putra, Mohammad Edwinsyah Yanuan; Lestari, Datik
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 2 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i2.2719

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki potensi besar di Indonesia. Namun konsumsi ikan di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan rata-rata negara ASEAN lainnya, sehingga industri perikanan nasional masih memiliki peluang untuk berkembang lebih jauh. TEFA Fish Canning adalah fasilitas pengolahan ikan yang dikembangkan sebagai sarana pembelajaran sekaligus untuk menghasilkan produk unggulan. Produk ikan lemuru kaleng dengan bumbu sambal hijau berpotensi menjadi varian produk unggulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeval_uasi karakteristik produk inovatif ini berdasarkan kandungan gizi dan jumlah mikroba produk ikan kaleng sambal hijau selama masa penyimpanan. Produk ikan kaleng sambal hijau yang dibuat akan disimpan dalam tiga suhu ruang penyimpanan yang berbeda, yaitu 45⁰C, 60⁰C, dan 75⁰C. Selanjutnya, pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28 dilakukan pengujian kadar air (%), kadar lemak (%), kadar protein (%), TPC (Total Plate Count). Hasil penelitian menunjukan produk ikan lemuru sambal hijau dalam kaleng pada hari ke-0 penyimpanan mempunyai nilai kadar air sebesar 57,8%, kadar lemak sebesar 15,75%, dan kadar protein sebesar 21,36%. Selama penyimpanan, terdapat penurunan nilai dari kadar air, kadar lemak dan kadar protein. Selain itu, proses sterilisasi mengakibatkan tidak adanya bakteri yang ditemukan pada produk.
Pelatihan Pembuatan Aneka Roti Manis dalam Kemasan kepada Siswa SMK Sunan Drajat Jember Adhamatika, Adhima; Triardianto, Dimas; Sucipto, Adi
Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Inovasi Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Inovasi (Desember)
Publisher : Insan Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.972 KB) | DOI: 10.57248/jilpi.v1i2.62

Abstract

Bread is food product made from wheat Flour which is processed by fermentation dan baking. Bread is very popular in Indonesia with average per capita consumption of bread arround 1.129 ounces per week on 2020. It showed the potential for bread in Indonesia, no exception in Jember. Bread trainong making was conducted for Vocational High School students to improve their competencies. One of Vocational High School in Jember that was focused on bread developing competencies is SMK Sunan Drajat School. It is a private Vocational Education Institution at the biarding school level which also develops several superior schoolproducts like soy milk, bakpia, donuts, and various of bread products at UD. Insyadi Bakery. To improve the students’s competencies at SMK Sunan Drajat, it was necessary to carry out training on making various packaged of breads to support student’s abilities in facing competency test and also preparing their skill.
Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Non-Thermal Berbasis Pulsed Electric Field Tipe Chamber Pada Pembuatan Sari Buah Jambu Merah (Psidium Guajava L.) di TEFA ALSINTAN Politeknik Negeri Jember [Socialization and Training on Non-Thermal Processing Based on Chamber-Type Pulsed Electric Field in the Production of Red Guava (Psidium guajava L.) Juice at TEFA ALSINTAN, Jember State Polytechnic] Adhamatika, Adhima; Sari, Elok Kurnia Novita; Triardianto, Dimas; Rosyadi, A. Sirojul Anam Izza; Choirun, Annisa’u
Indonesia Berdaya Vol 6, No 3 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251125

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat di TEFA ALSINTAN Polteknik Negeri Jember telah berhasil menerapkan adaptasi teknologi pasteurisasi non thermal berbasis Pulsed Electric Field (PEF) pada produk olahan sari buah jambu merah. Kegiatan ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu sosialisasi terkait dengan teknologi non thermal menggunakan PEF dan pelatihan penggunaan alat pasteurisasi berbasis PEF tipe chamber yang disajikan. Alat PEF ini menggunakan ignition coil motor sebagai pelipat tengangan dari dari PSU (Power Supply Unit) sebesar 12-volt menjadi tegangan tinggi sekitar 15.000-volt sampai 20.000-volt dengan arus AC. PEF berpotensi dalam menginaktivasi mikroba tanpa mengubah cita rasa dan kekayaan nutrisi pada makanan, sehingga diharapkan alat ini mampu menjadi Solusi permasalahan pengolahan pasca panen yang seringkali terjadi akibat penggunaan panas atau eneergi berlebih yang berakibat pada penurunan baku mutu produk. Abstract. Community service activities at TEFA ALSINTAN, Jember State Polytechnic, have successfully implemented the adaptation of non-thermal pasteurization technology based on Pulsed Electric Field (PEF) for processed red guava juice products. This activity was carried out in two stages: socialization regarding non-thermal technology using PEF, and training on the use of chamber-type PEF-based pasteurization equipment. This PEF device uses a motor ignition coil as a voltage multiplier, converting the 12-volt supply from the Power Supply Unit (PSU) into a high voltage of around 15,000 to 20,000 volts with AC current. PEF has the potential to inactivate microbes without altering the taste and nutritional richness of food, so this equipment is expected to be a solution to post-harvest processing problems that often occur due to excessive heat or energy usage, which results in a decline in product quality standards.
Optimasi Pembuatan Formulasi Teh Herbal Berbasis Teh Hitam (Camelia sinensis L.), Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantiifolia) dan Serai (Cymbopogon citratus) terhadap Komponen Antioksidan: Optimization of Herbal Tea Based on Black Tea, Lime Peel, and Lemongrass on Antioxidant Components Adhamatika, Adhima; Rosyadi, A. Sirojul Anam Izza; Sari, Elok Kurnia Novita; Choirun, Annisa'u; Triardianto, Dimas
Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan Vol. 4 No. 1 (2025): JTMP: Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/jtmp.v4i1.5137

Abstract

Teh merupakan produk minuman yang paling populer di dunia. Berdasarkan data FAO, pada tahun 2022 konsumsi teh dunia mencapai sekitar 6,5 juta ton per tahun. Tren konsumsi teh yang tinggi ini mendorong dikembangkannya teh herbal dengan menambahkan bahan herbal lain untuk meningkatkan komponen fungsional serta sifat sensoris teh yang dihasilkan. Teh herbal merupakan minuman yang dibuat dari bahan-bahan selain daun teh, seperti bunga, biji, atau akar dari berbagai tanaman lain. Salah satunya dengan menambahkan teh hitam dengan kulit jeruk nipis dan serai. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan mixture design memanfaatkan software Design Expert 10 metode optimal (custome) design.  Parameter yang diuji yaitu total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan didapatkan bahwa formulasi optimal pada pembuatan teh herbal yakni dengan komposisi teh hitam 75,575%, kulit jeruk nipis 16,1%, dan serai 8,325% menghasilkan respon paling optimal yakni total fenol 72,72±0,27 mg GAE/g, total flavonoid 40,27±1,44 mg QE/mg dan aktivitas antioksidan DPPH 270,25±1,44 mg TE/g.
An Innovative MOCAF Dryer Design: A TRIZ-Driven Solution Hermanuadi, Didiek; Iswahyono, Iswahyono; Wibisono, Yossi; Triardianto, Dimas; Djamila, Siti; Bahariawan, Amal
International Journal of Technology, Food and Agriculture Vol. 2 No. 2 (2025): June
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/tefa.v2i2.6145

Abstract

The drying stage critically determines the quality of Modified Cassava Flour (MOCAF), directly affecting its functional properties. Insufficient moisture removal leads to detrimental effects including structural degradation and microbial proliferation, while over-drying promotes oxidation. Existing drying methods lack precision and reproducibility, underscoring the need for a MOCAF-specific dryer system. The central challenge is to develop a drying method that is both rapid and efficient while simultaneously preserving product quality. This study aimed to design an optimized drying model for micro-, small-, and medium-sized enterprises (MSMEs), leveraging a TRIZ-driven innovation process to enhance MOCAF quality and process efficiency. Applying TRIZ facilitated the systematic identification and resolution of conflicting design parameters (e.g., rapid drying vs. product integrity). A hybrid technology model was then developed—combining infrared heating, forced-air circulation, and LPG combustion. Performance was evaluated in a pilot unit capable of drying 50 kg of wet MOCAF per six-hour batch, under controlled conditions: 76 °C drying temperature, 2.1 m³/min airflow, and 413 g/h LPG consumption. The optimized dryer achieved a water removal rate of 315 g H₂O/hour. Comparative benchmarking against conventional sun and cabinet dryers showed the hybrid system significantly reduced drying time while maintaining superior structural and functional properties. The TRIZ-based, hybrid MOCAF dryer offers a scalable, cost-effective solution tailored to MSMEs. By closing the innovation loop—linking TRIZ principles directly to enhanced performance metrics—this study delivers practical, field-ready technology. Key contributions include the first documented integration of infrared, forced-air, and LPG heating in MOCAF drying, optimized process parameters, and clear industrial applicability.