Abstract. Tear gas is also called Riot control agent (RCA) is a non-lethal chemical warfare agent (CWA) that can quickly cause sensory irritation or physicalparalysis in humans. Pharmacodynamics in respiration occurs due to foreign objects (tear gas) entering the respiratory tract resulting in interactions between namino acids, ligands and receptors in the respiratory tract, thus creating biological events. The aim of this research is to determine the pharmacodynamic impact of tear gas on human breathing. The research method used is prism diagram. The samples used were tiga original research articles from international journals relating to the pharmacodynamic influence of tear gas on human breathing. Inclusion criteria include research articles that have been published in international journals and accessed from the Pubmed, ScienceDirect, Springerlink, Proquest, and Taylor and Francis databases. Keywords and queries. Exclusion criteria include discrepancies between the title, abstract, and conformity with Population, Intervention, Comparison, Outcome, Study (PICOS) criteria, articles that are duplicates with other databases, and articles that are paid for. Pharmacodynamics of tear gas affects human breathing and can cause several diseases such as lung, skin and eye injuries. The dangers of tear gas if it enters the respiratory tract include a stinging or burning sensation in the nose, tight chest, sore throat, coughing, dyspnea, bronchoconstriction accompanied by wheezing, difficulty breathing with acute and chronic pain, and can cause lung injury. Abstrak. Gas air mata yang juga disebut Riot control agent (RCA) merupakan salah satu non-letal chemical warfare agent (CWA) yang secara cepat dapat menyebabkan iritasi sensorik maupun melumpuhkan fisik pada manusia. Farmakodinamik pada pernapasan terjadi karena benda asing (gas air mata) yang masuk ke saluran pernapasan sehingga terjadi interaksi antara asam amino, ligan, dan reseptor yang berada di saluran pernapasan sehingga membuat kejadian biologi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak farmakodinamik gas air mata terhadap pernapasan manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah diagram PRISMA. Sampel yang digunakan adalah tiga artikel original research dari jurnal internasional yang berkaitan dengan pengaruh farmakodinamik gas air mata terhadap pernapasan manusia. Kriteria inklusi meliputi artikel penelitian yang telah terbit pada jurnal internasional dan diakses dari database Pubmed, ScienceDirect, Springerlink, Proquest, dan Taylor and Francis. Keywords dan query. Kriteria eksklusi meliputi ketidaksesuaian antara judul, abstrak, dan kesesuaian dengan kriteria Population, Intervention, Comparation, Outcome, Study (PICOS), artikel yang duplikasi dengan database lainnya, dan artikel yang berbayar. Farmakodinamik gas air mata berpengaruh terhadap pernapasan manusia dan dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti cedera paru, kulit, dan mata. Bahaya gas air mata jika masuk ke dalam saluran pernapasan berupa sensasi menyengat atau terbakar di hidung, dada kencang, sakit tenggorokan, batuk, dispnea, bronkokonstriksi disertai mengi, kesulitan bernapas dengan nyeri akut dan kronis, serta dapat menyebabkan cedera paru.