Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Hubungan Kepatuhan Konsumsi Obat Antidiabetik dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kabupaten Garut Salma Aulya Fitriani; Noormartany; Achmad Mauludin
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.754

Abstract

Abstract. Diabetes Mellitus (DM) type 2 is a serious and chronic disease characterized by high blood glucose levels. The success of DM management is influenced by several factors, including patient compliance in taking medication, which in turn can reduce morbidity and mortality and improve the patient's quality of life. This study aims to determine the relationship between adherence to taking antidiabetic drugs with the quality of life of type 2 DM patients in Garut Regency. This study used an analytical observational method with a cross-sectional design. Spearman rank correlation test was used to analyze the data. Sampling was carried out using purposive sampling and obtained 75 patients with type 2 DM from RSUD Dr. Slamet, Mahesa Medical Center Clinic, and Grand Mosque Clinic. The research instrument used the MMAS-8 questionnaire for medication adherence and the WHOQOL-BREF for quality of life. The results showed that most of the patients had a moderate level of adherence to antidiabetic drug consumption (37.3%) and the patient's quality of life was in the high category (68%). The results of the Spearman rank correlation test p-value of p = 0.000 (<0.05), meaning that there is a significant relationship between adherence to antidiabetic drug consumption and the quality of life of type 2 DM patients, with a correlation value of 0.602. It was concluded that there was a strong relationship between adherence to antidiabetic drug consumption and the quality of life of type 2 DM patients in Garut Regency. The better the adherence to antidiabetic drug consumption, the better the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus. Abstrak. Diabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit serius dan kronis ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Keberhasilan penatalaksanaan DM dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat, yang pada akhirnya dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan mengonsumsi obat antidiabetik dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain potong lintang. Uji korelasi rank spearman digunakan untuk menganalisis data. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan purposive sampling dan didapatkan 75 orang pasien DM tipe 2 dari RSUD Dr. Slamet, Klinik Mahesa Medical Center, dan Klinik Masjid Agung Garut. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner MMAS-8 untuk kepatuhan pengobatan dan WHOQOL-BREF untuk kualitas hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien memiliki tingkat kepatuhan konsumsi obat antidiabetik kategori sedang (37,3%) dan kualitas hidup pasien berada pada kategori tinggi (68%). Hasil uji korelasi rank spearman p-value sebesar p=0,000 (<0,05), berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan konsumsi obat antidiabetik dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2, dengan nilai korelasi sebesar 0,602. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepatuhan konsumsi obat antidiabetik dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 di Kabupaten Garut. Semakin baik kepatuhan konsumsi obat antidiabetik semakin baik kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Derajat Konsentrasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tingkat Pertama Muhammad Arkan Bastian; Noormartany; Siti Annisa Devi Trusda
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5838

Abstract

Mahasiswa FK tingkat pertama masih dalam masa adaptasi sehingga kesulitan dalam melakukan aktivitas perkuliahan yang dapat mengganggu kualitas tidur. Kualitas tidur dapat mempengaruhi kognitif sehingga jika kualitas tidur seseorang buruk akan menurunkan kinerja kognitif. Aspek kognitif yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah konsentrasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan kualitas tidur dengan derajat konsentrasi pada mahasiswa FK Unisba tingkat pertama tahun akademik 2022/2023. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode cross-sectional atau potong lintang. Subjek pada penelitian ini berjumlah 108 orang yang dipilih dengan consecutive sampling. Data primer kualitas tidur diambil melalui google form dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) sedangkan data primer derajat konsentrasi diambil secara langsung dengan grid concentration test. Pengolahan data penelitian dilakukan secara komputerisasi meliputi analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki kualitas tidur yang baik (60%) sedangkan derajat konsetrasi pada mahasiswa FK Unisba tingkat pertama dominan buruk (71%). Dari 43 orang dengan kualitas tidur buruk 37 diantaranya memiliki derajat konsentrasi yang buruk (86%) dan didapatkan nilai p=0,006. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kualitas tidur dengan derajat konsentrasi pada mahasiswa FK Unisba tingkat pertama.
Scoping Review: Pengaruh Farmakodinamik Gas Air Mata terhadap Pernapasan Manusia Ismu Huzen; R. Anita Indriyanti; Noormartany
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.12243

Abstract

Abstract. Tear gas is also called Riot control agent (RCA) is a non-lethal chemical warfare agent (CWA) that can quickly cause sensory irritation or physicalparalysis in humans. Pharmacodynamics in respiration occurs due to foreign objects (tear gas) entering the respiratory tract resulting in interactions between namino acids, ligands and receptors in the respiratory tract, thus creating biological events. The aim of this research is to determine the pharmacodynamic impact of tear gas on human breathing. The research method used is prism diagram. The samples used were tiga original research articles from international journals relating to the pharmacodynamic influence of tear gas on human breathing. Inclusion criteria include research articles that have been published in international journals and accessed from the Pubmed, ScienceDirect, Springerlink, Proquest, and Taylor and Francis databases. Keywords and queries. Exclusion criteria include discrepancies between the title, abstract, and conformity with Population, Intervention, Comparison, Outcome, Study (PICOS) criteria, articles that are duplicates with other databases, and articles that are paid for. Pharmacodynamics of tear gas affects human breathing and can cause several diseases such as lung, skin and eye injuries. The dangers of tear gas if it enters the respiratory tract include a stinging or burning sensation in the nose, tight chest, sore throat, coughing, dyspnea, bronchoconstriction accompanied by wheezing, difficulty breathing with acute and chronic pain, and can cause lung injury. Abstrak. Gas air mata yang juga disebut Riot control agent (RCA) merupakan salah satu non-letal chemical warfare agent (CWA) yang secara cepat dapat menyebabkan iritasi sensorik maupun melumpuhkan fisik pada manusia. Farmakodinamik pada pernapasan terjadi karena benda asing (gas air mata) yang masuk ke saluran pernapasan sehingga terjadi interaksi antara asam amino, ligan, dan reseptor yang berada di saluran pernapasan sehingga membuat kejadian biologi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak farmakodinamik gas air mata terhadap pernapasan manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah diagram PRISMA. Sampel yang digunakan adalah tiga artikel original research dari jurnal internasional yang berkaitan dengan pengaruh farmakodinamik gas air mata terhadap pernapasan manusia. Kriteria inklusi meliputi artikel penelitian yang telah terbit pada jurnal internasional dan diakses dari database Pubmed, ScienceDirect, Springerlink, Proquest, dan Taylor and Francis. Keywords dan query. Kriteria eksklusi meliputi ketidaksesuaian antara judul, abstrak, dan kesesuaian dengan kriteria Population, Intervention, Comparation, Outcome, Study (PICOS), artikel yang duplikasi dengan database lainnya, dan artikel yang berbayar. Farmakodinamik gas air mata berpengaruh terhadap pernapasan manusia dan dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti cedera paru, kulit, dan mata. Bahaya gas air mata jika masuk ke dalam saluran pernapasan berupa sensasi menyengat atau terbakar di hidung, dada kencang, sakit tenggorokan, batuk, dispnea, bronkokonstriksi disertai mengi, kesulitan bernapas dengan nyeri akut dan kronis, serta dapat menyebabkan cedera paru.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Prediabetes dengan Obesitas Alfiyya Nur Mahdiyyah; Noormartany; Triyani, Yani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.12565

Abstract

Abstract. Prediabetes is an important health problem today. Risk factors that can cause the progression of prediabetes to diabetes mellitus are obesity as measured by body mass index and waist circumference. The aim of this study was to assess knowledge about prediabetes with body mass index and waist circumference in first year students at the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University for the 2022/2023 academic year. The design used was cross-sectional with 164 respondents. The research used was analytical observational. Data were collected using Google Form regarding awareness and knowledge questionnaires about prediabetes, with a total of 29 validated questions. Other important data that is measured directly is body weight, height and waist circumference. Of the 164 respondents, the majority were 18 years old, 54.9%, and 62.2% female; while height 151-160 cm is 43.3% and weight is in the obesity category 37.8%. Normal waist circumference for men is 23.8% and 39% for women. Respondents had good knowledge about prediabetes 45.1%. Based on the Pearson's chi-square test, the values obtained were p=0.883 (p>0.05) and p=0.105 (p>0.05). This means that there is no relationship between knowledge of prediabetes and obesity as measured by body mass index and waist circumference. Abstrak. Pradiabetes merupakan masalah kesehatan yang penting saat ini. Faktor risiko yang dapat menyebabkan progesivitas prediabetes menjadi diabetes melitus adalah obesitas yang diukur dengan Indeks massa tubuh dan lingkar pinggang. Tujuan penelitian ini menilai pengetahuan tentang pradiabetes dengan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang pada mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun Ajaran 2022/2023. Desain yang digunakan adalah cross-sectional dengan 164 responden. Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik. Data yang dikumpulkan menggunakan Google Form mengenai kuesioner kesadaran dan pengetahuan tentang pradiabetes, dengan total 29 pertanyaan yang divalidasi. Data penting lainnya yang diukur langsung, yaitu berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang. Dari 164 responden mayoritas berusia 18 tahun 54,9%, dan perempuan 62,2%; sedangkan tinggi badan 151-160 cm 43,3% dan berat badan berkategori obesitas 37,8%. Lingkar pinggang normal laki-laki 23,8% dan perempuan 39%. Responden berpengetahuan baik tentang pradiabetes 45,1%. Berdasarkan uji Pearson’s chi-square diperoleh nilai p=0,883 (p>0,05) dan p=0,105 (p>0,05). Dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara pengetahuan pradiabetes dan obesitas yang diukur indeks massa tubuh dan lingkar pinggang.
Pelatihan Specimen Collection dan Pra-Analitik Covid-19 di Sekitar RSIA Al-Islam Bandung Triyani, Yani; Puspita, Sara; Nilapsari, Rika; Noormartany, Noormartany
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v8i2.19480

Abstract

The gold standard examination to make a diagnosis COVID-19 is an examination using the Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) method, for example, Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Current data shows that more than 60 percent of errors occur in the pre-analytic process. The purpose of this community service is to help improve the knowledge and abilities of health workers in the implementation of specimen collection, stages and impacts of pre-analytical errors, types of examinations for laboratory examinations enforcement of the Covid-19 diagnosis. The method of the service was online, in the form of lectures, video screenings and discussions, for the evaluation using pretest and posttest activities. The result of this service is that there is an increase in understanding and knowledge as well as insight into laboratory examination specimen collection pre-analytic activities. COVID-19.
Nuclear Changes Features in Buccal Mucosa Smear of Adult Male Smokers Using Pappaniculou Staining Kharisma, Yuktiana; Indriyanti, Raden Anita; Yuniarti, Lelly; Noormartany, Noormartany; Nur, Ismet Muchtar; Yenolinsky, Yolanda
Althea Medical Journal Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15850/amj.v12n1.3486

Abstract

Background: Tobacco smoke contains a combination of chemicals that could be harmful to the buccal mucosa as the first part of the body that has been exposed. Damage to the buccal epithelial cells has the potential to become a malignant lesion. This study aimed to describe changes in the nuclear epithelial of the buccal mucosa using Pappaniculou staining as an indicator of mucosal damage in smokers.Methods: This was a descriptive analytical study, involving adult male participants from Bale Endah District, Bandung Regency, Indonesia aged >35 years, who had smoked for ≥10 years. Buccal mucosa smear was taken, and the features of nuclear epithelial changes were observed per 500 cells, each at 400x magnification with Pappaniculou stain to evaluate the features of micronucleus, broken egg, karyorrhexis, karyolysis. Those who did not smoke were recruited as a control group.Results: Smokers were mostly light active smokers or kretek cigarettes, with a smoking duration of ≥15 years. The frequency of micronucleus (p<0.001), broken eggs (p<0.001), karyorrhexis (p=0.001), karyolysis (p=0.003) in the buccal mucosal epithelial was significantly different between the smoker and non-smoker groups.Conclusions: All epithelial nuclear changes have shown significant differences between smoker and non-smoker groups. Nuclear epithelial features in smoker may be associated with future malignancies, therefore, smoking cessation programs are necessary to substantially reduce tobacco use, thus fostering a healthy lifestyle for everyone.
Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan, Konseling Laktasi, dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Djami, Moudy Emma Unaria; Noormartany, Noormartany; Hilmanto, Dany
Kesmas Vol. 7, No. 12
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif pada bayi penting karena erat hubungannya dengan kelangsungan hidup bayi, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal serta peningkatan kualitas generasi berikutnya. Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan frekuensi pemeriksaan kehamilan dan konseling laktasi dengan pemberian ASI eksklusif. Rancangan penelitian adalah kohor historikal. Analisis multivariabel dilakukan menilai hubungan dan faktor paling dominan antara variabel bebas (frekuensi pemeriksaan kehamilan dan konseling laktasi), variabel perancu (pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, paritas dan tingkat pendapatan keluarga) dan variabel terikat (ASI eksklusif). Pada analisis regresi logistik ditemukan pengetahuan sebagai faktor paling dominan dalam pemberian ASI eksklusif (OR = 4,30; 95% CI = 1,98 - 9,31). Pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif meningkatkan pemberian ASI eksklusif 4,30 kali lebih besar. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin sering frekuensi pemeriksaan kehamilan akan semakin tinggi pemberian ASI eksklusif, serta semakin sering pemberian konseling laktasi oleh tenaga kesehatan semakin tinggi pemberian ASI eksklusif. Exclusive breastfeeding is important because it is connected with infant survival, optimal growth and development and improving the quality of the next generation. This study aims to analyze and determine the frequency of prenatal care and relationship counseling lactation with exclusive breastfeeding. A historical cohort study design and bivariate and multivariable analyzes performed to look for association and dominant factor among the independent variables (frequency of prenatal care and counseling lactation), confounding variables (knowledge, education, employment, parity and level of family income) with the dependent variable (exclusive breastfeeding). In the logistic regression analysis found knowledge as a dominant factor in the exclusive breastfeeding (OR = 4,30; 95% CI = 1,98 _ 9,31). The conclusion of this study is that the more often the frequency of antenatal care will increase exclusive breastfeeding, and the more lactation counseling given by health provider during antenatal visit will increase exclusive breastfeeding.