Claim Missing Document
Check
Articles

Dari Masjid Jami’ Ke Masjid Pahlawan di Desa Airkuning Jembrana Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Tahun 1945-1973 di SMA FITRIYANAH .; Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 6 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v6i3.14942

Abstract

Secara umum tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengatahui proses berubahnya nama Masjid Jami’ menjadi Masjid Pahlawan di Desa Airkuning; (2) untuk mengetahui fungsi Masjid Jami’ pada masa Revolusi Fisik tahun 1945-1950 di Desa Airkuning; (3) untuk mengetahui nilai-nilai yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah yang berkaitan dengan Masjid Pahlawan di Desa Airkuning. Penelitian ini secara metodologis menggunakan pendekatan kualitatif, teknik penentuan informan dengan purposive sampling dan informan terus dikembangkan dengan teknik snowball. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan: (1) Wawancara ; (2) Observasi partisipasi agar observasi partisipasi bisa terarah, maka ditetapkan aspek-aspek yang di observasi; (3) Analisis Dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan hasil bahwa (1) proses perubahan nama masjid jami menjadi masjid pahlawan di karenakan faktor sejarah dimana masjid Jami berperan penting pada masa revolusi fisik 1945-1950 sebagai tempat persembunyian senjata, yang di bawa oleh rombongan I Gusti Ngurah Rai dari Jawa sebagai pertahan melawan serdadu Belanda, mengacu pada peristiwa tersebut masyarakat Airkuning ingin Masjid Jami memiliki nilai sejarah yang terus di kenang keberadaannya, sehingga penduduk Desa Airkuning menginginkan perubahan nama Masjid Jami menjadi Masjid pahlawan untuk mengenang kejadian pada masa Revolusi Fisik 1945-1950. atas dasar kesepakatan bersama pada tahun 1973 bergantilah nama masjid Jami menjadi Masjid Pahlawan serta di resmikan oleh bapak presiden Soeharto pada tahun 1996 menetapkan masjid sebagai peninggalan bersejarah (2) fungsi khusus masjid Jami selain sebagai tempat beribadah umat muslim pada masa revolusi fisik yaitu sebagai tempat persembunyian peti yang berisikan senjata dan bahan peledak, yang di sembunyikan di dalam masjid tepatnya di bagian atap masjid (3) nilai-nilai yang terdapat pada masjid pahlawan sebagai sumber pembelajaran sejarah antara lain (a) nilai religius (b) nilai sosial budaya (c) nilai patriotisme (d) nilai toleransi (e) nilai kepahlawanan, masjid jami menjadi salah satu komponen pendukung dalam keberhasilan pemuda desa saat melawan serdadu Belanda yang ada di Jembrana. Kata Kunci : Masjid, revolusi Fisik 1945-1950, sumber belajar sejarah In general the purpose of this study is (1) to know the process of changing the name of the mosque jami become mosque hero in Airkuning village (2) to know the function of mosque mosque jami during physical revolution 1945-1950 (3) to know the values that can be used as a historical learning resource related to the hero mosque in Airkuning village This research methodologically using qualitative approach, technique of determination of informant with purposive sampling and informant continue to be developed by snowball technique. in the data collecting researcher use (1) interview (2) participant observation, so that observation of participation can be focused then in applying aspects observed (3) document analysis The results of this study show that (1) the process of changing the name of the mosque jami become a hero mosque in because of the historical factor where the mosque Jami played an important role during the physical revolution 1945-1950 as a weapon hideout, brought by entourage I Gusti Ngurah Rai from Java as defense against Dutch soldiers, referring to the event the Airkuning people want the Jami Mosque has a historical value that continues in the memory of its existence, so that the residents of the Airkuning Village want to change the name of the Jami Mosque into a hero's mosque to commemorate the events of the 1945-1950 Physical Revolution. on the basis of a collective agreement in 1973 to replace the name of the mosque Jami became the Mosque of Heroes and inaugurated by the father of President Soeharto in 1996 set the mosque as a historic relic. (2) the special function of the Jami mosque as a place to worship Muslims during the physical revolution as a hiding place of a crate containing weapons and explosives, hidden in the mosque precisely in the roof of the mosque (3) the values contained in the mosque heroes as a source of historical learning, among others (a) religious values (b) socio-cultural values (c) patriotism value (d) value of tolerance (e) hero value, jami mosque became one of the supporting components in the success of village youth against the Dutch soldiers is in Jembrana.keyword : Mosque, Physical Revolution 1945-1950, source of learning history
SEJARAH PERDAGANGAN ANTARPULAU SAPEKEN - SANGSIT SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DAFID RAHMAN .; Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i2.14956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perdagangan antarpulau Sapeken – Sangsit tetap bertahan sampai saat ini; 2) Dinamika Perdagangan antarpulau Sapeken – Sangsit; dan 3) Memahami nilai-nilai yang terdapat dari sejarah Perdagangan antarpulau Sapeken – Sangsit sebagai sumber belajar sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan langkah-langkah: Heuristik (mencari jejak-jejak atau sumber sejarah) dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, studi perputakaan, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa (1) Perdagangan antarpulau Sapeken – Sangsit tetap bertahan sampai saat ini disebabkan beberapa faktor yaitu: a) faktor geografis; b) faktor harga komoditas dagang yang murah; dan c) faktor konsumen. Selain itu sarana fisik pendukung bertahannya perdagangan antarpulau Sapeken – Sangsit, seperti: a) perkapalan; b) pelabuhan laut; dan c) pusat pendaratan ikan (PPI). (2) Dinamika perdagangan antarpulau Sapeken – Sangsit sejak lama sudah terjalin dan dilanjutkan secara turun temurun oleh generasi ke generasi, seperti: a) alur perdagangan ikan Sapeken; b) alur perdagangan Sangsit – Sapeken; dan c) proses ekspor-impor barang dagang. (3) Nilai-nilai sejarah yang terdapat dalam perdagangan antarpulau Sapeken – Sapeken sebagai sumber belajar sejarah, seperti: a) nilai toleransi; b) nilai kerjasama; c) nilai pantang menyerah; d) tanggung jawab; dan e) cinta tanah air.Kata Kunci : Perdagangan antarpulau, nilai-nilai sejarah, sumber sejarah. This study aims to determine: 1) Sapeken - Sangsit inter-island trade continues to this day; 2) Diversity of inter-island trade Sapeken - Sangsit; and 3) Understanding the values contained in the history of Sapeken - Sangsit inter-island trade as a source of historical learning. The method used in this study is the method of historical research using the steps: Heuristics (searching traces or historical sources) by using observation techniques, interviews, documentation, study perputakaan, source critic, interpretation and historiography. From the results of this study can be seen that (1) Sapeken - Sangsit inter-island trade persisted until now due to several factors namely: a) geographical factors; b) cheap commodity price factors; and c) consumer factors. In addition to the physical facilities supporting the endurance of inter-island trade Sapeken - Sangsit, such as: a) shipping; b) seaports; and c) fish landing center (PPI). (2) The dynamics of inter-island trade of Sapeken - Sangsit have long been interwoven and continued for generations by generations, such as: a) Sapeken fish trade flow; b) the Sangsit - Sapeken trading line; and c) import-export process of merchandise. (3) Historical values contained in Sapeken inter-island trade - Sapeken as a source of historical learning, such as: a) the value of tolerance; b) value of cooperation; c) unyielding value; d) responsibility; and e) love the homeland.keyword : Inter-island trade, historical values, historical sources.
SEJARAH BERDIRINYA MASJID BAITURRAHMAH DI KAMPUNG KAJANAN, SINGARAJA, BALI DAN KONTRIBUSINYA SEBAGAI SUPLEMEN BELAJAR SEJARAH DI SMA AHMAD ROMLI .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .; Dr. Tuty Maryati,M.Pd .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i1.15153

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) sejarah Masjid Baiturrahmah, Kampung Kajanan, Singaraja, Bali (2) struktur dan bentuk bangunan Masjid Baiturrahmah Singaraja (3) kontribusi Masjid Baiturrahmah Singaraja yang dapat dijadikan sebagai suplemen belajar Sejarah di SMA. Lokasi penelitian ini adalah di Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah. Data dikumpulkan dengan metode observasi, studi dokumen, wawancara, selanjutnya kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Masjid Baiturrahmah Singaraja berdiri pada tahun 1971, yang didirikan oleh H. Amina atas dasar kepesatan penduduk Muslim di Kampung Kajanan dan kurangnya tempat ibadah yang berupa masjid (2) struktur bangunan Masjid Baiturrahmah Singaraja bentuknya miring dan mengkerucut yaitu sebagai simbol seolah tangan sedang berdoa kepada Allah dan selalu mengingat Allah dimanapun dia berada. (3) hasil penelitian ini dapat di kontribusikan sebagai suplemen belajar sejarah di SMA karena memiliki nilai-nilai karakter seperti nilai religius, tolerasansi dan muntikulturalisme, dan gotong royong.Kata Kunci : Masjid, buku suplemen, sumber belajar, dan nilai karakter. This study aimed to describe, (1) History of Baiturrahmah Mosque, Kajanan residential, Singaraja, Bali, (2) Structures and shapes building of Baiturrahmah Singaraja Mosque, (3) Contributing Baiturrahmah Singaraja Mosque that can be became as supplement to learn history in Senior Haigh School. It was located in Kajanan residential, Buleleng subdistrict, Buleleng regency. This study was history research. The data were collected through observation, document studying, interviewing, source critics, interpretation, and historiography. The findings of the study showed the following: (1) Baiturrahmah Singaraja Mosque built in 1971. It was built by H. Amina that was basis of the apathy Muslim Population and lack of the mosque in Kajanan residential. (2) The structure of the Baiturrahmah Singaraja Mosque building is oblique and conical as a symbol that it was hand to always remember praying God wherever people are. (3) The resulting of this study can be contributed as supplement to learn history in Seniour High School because it has character values, such as religious value, tolerance and multiculturalism, and mutual cooperation.keyword : Mosque, supplement book, studying source, character values.
CANDI JABUNG DI DESA JABUNG CANDI, PAITON, PROBOLINGGO, JAWA TIMUR (SEJARAH, FUNGSI, DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) NAJI SHOLEH .; Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i1.15154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Sejarah Candi Jabung (2) Struktur Candi Jabung (3) Fungsi Candi Jabung (4) Candi Jabung sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Lokasi penelitian ini berada di Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan menggunakan langkah-langkah penulisan (1) heuristik (pengumpulan data) melalui tahapan observasi, studi dokumen, dan wawancara (2) kritik sumber (3) interpretasi melalui penafsiran deskriptif kualitatif, dan (4) historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Candi Jabung diperkirakan telah berdiri pada tahun 1236 Saka atau 1354 Masehi berdasarkan angka tahun yang ada diatas pintu masuk candi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk zaman Kerajaan Majapahit (2) Struktur bangunan candi bersifat agama Budha yang memiliki ciri-ciri dengan adanya kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu serta berfungsi sebagai tempat pemujaan leluhur keluarga raja, saat ini Candi Jabung berfungsi sebagai objek wisata sejarah (3) Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan Candi Jabung sebagai sumber belajar secara konkrit kepada peserta didik di sekolah, karena banyak nilai-nilai yang terkandung didalamnya yang belum diketahui. Di harapkan penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai sumber belajar sejarah di SMA.Kata Kunci : Candi Jabung, Sejarah, Struktur, Fungsi, dan Sumber Belajar This study aims to describe (1) History of Jabung Temple (2) Building structure (3) Function of Jabung Temple (4) Candi Jabung as a source of history in high school. The location of this research is located in Jabung Candi Village, Paiton Subdistrict, Probolinggo Regency, East Java. The method used in this research is historical method by using writing steps (1) heuristics (data collection) through the stages of observation, document studies, and interviews (2) source critic (3) interpretation through qualitative descriptive interpretation, and (4) historiography. The results of this study indicate that (1) Jabung Temple is estimated to have been established in 1236 Saka or 1354 AD based on the number of years that existed above the entrance of the temple during the reign of Hayam Wuruk era Majapahit Kingdom (2) The structure of the temple building is a Buddhist religion that has characteristics with the presence kamadhatu, rupadhatu, and arupadhatu and serves as a place of worship ancestor of the royal family, today Jabung Temple serves as a historical tourist attraction (3) This study aims to introduce Jabung Temple as a source of learning in concrete to students in schools, because many of the values contained therein which is unknown. Hopefully this research can give benefit as a source of learning history in high school.keyword : Jabung Temple, History, Structure, Function, and Learning Resources
Sejarah Madrasah Syamsul Huda Di Desa Tegallinggah, Buleleng-Bali Tahun 2006-2016 (Studi Tentang Sejarah Pendidikan Dan Kontribusinya Bagi Pembelajaran Sejarah Di MA) ABDULLAH .; Dr. I Wayan Mudana,M.Si. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 7 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i1.15255

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliayah Syamsul Huda Tegallinggah bertujuan untuk mengetahui (1) sejarah Madrasah Syamsul Huda Di Desa Tegallinggah, Buleleng-Bali; (2) Perkembangan Madrasah Syamsul Huda Dari Tahun 2006-2016; (3) Aspek-aspek yang apa yang disumbangkan bagi pembelajaran sejarah di MA. Penelitian merupakan penelitian sejarah, sehingga langkah-langkah yang digunakan adalah (1) Heuristik dengan cara mengumpulkan jejak sejarah lewat pengamatan terhadap lokasi penelitian, wawancara dan telaah dokumen yang relevan, (2) Kritik Sumber (kritik ekstern dan kritik intern) yaitu menentukan keabsahan sumber yang didapat terkait derkait dengan permaslahan yang di kaji, (3) Interpretasi, yaitu menganasis dan mensintesis data-data yang telah didapatkan yang dikaitnak dengan permasalahan yang dikaji, (4) Historiografi (menulis sejarah pendidikan). Informan dalam penelitian ini adalah pengasuh Madrasah, Kepala sekolah, dan guru-guru. Berdasarkan hasil temuan di lapangan latar belakang berdirinya MA Syamsul Huda adalah untuk mempermudah masyarakat muslim Desa Tegallinggah melanjutkan pendidikan yang berbasis keagamaan khusunya masyarakat muslim karena kebanyakan setelah lulus Mts tidak melanjutkan sekolah karena biaya yang kurang mendukung dan tempat yang jauh dari sekolah SMA/MA, selain mempermudah masyarakat muslim Tegallinggah, di Desa Tegallinggah juga belum ada MA hal ini yang mendorong Bapak Ustadz Jamhuri beserta istrinya dan dibantu guru-guru lainnya untuk mengelola dan mendirikan MA di Desa Tegallinggah. Didalam perkembangannya MA Syamsul Huda mengalami perkembanga yang sangat signifikan, baik dari fisik dan non-fisiknya. Dari segi fisiknya terdapat perubahan fasilitas atau sarana dan prasarana sedangkan dari non-fisiknya mengalami perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum nasional namun dalam penerapannya disesuaikan dengan kemampuan siswanya. Kata Kunci : Kata Kunci: perkembangan, pendidikan, MA Syamsul Huda Tegallinggah. This research was conducted in Madrasah Aliayah Syamsul Huda Tegallinggah aims to know (1) the history of Madrasah Syamsul Huda In Tegallinggah Village, Buleleng-Bali; (2) Development of Madrasah Syamsul Huda From 2006-2016; (3) What aspects are contributed to the study of history in MA. Research is a historical study, so the steps used are (1) Heuristics by collecting traces of history through observation of the location of research, interviews and review of relevant documents, (2) Source Criticism (external criticism and internal criticism) that determines the validity of the source (3) Interpretation, which is to analyze and synthesize the data that have been obtained that dikaitnak with the problems studied, (4) Historiography (writing history of education). The informants in this study were the caregivers of Madrasahs, principals, and teachers. Based on the findings in the field of the background of the establishment of the MA Syamsul Huda is to facilitate the Muslim community of Tegallinggah Village to continue the religious-based education especially the Muslim community because most after graduated Mts did not continue the school because the cost is less supportive and a place far from high school / MA, facilitate the Muslim community Tegallinggah, in the village of Tegallinggah also there is no MA this matter that encourage Mr. Ustadz Jamhuri and his wife and assisted other teachers to manage and establish MA in the village of Tegallinggah. In its development, MA Syamsul Huda experienced a very significant development, both from physical and non-physical. In terms of physical there is a change of facilities or facilities and infrastructure while the non-physically experienced curriculum changes tailored to the national curriculum but in its application tailored to the ability of students. keyword : Keywords: development, education, MA Syamsul Huda Tegallinggah.
MONUMEN TUGU SISIK DI DESA BANJARSARI, LABUHAN HAJI, LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT ( Sejarah, Fungsi dan Aspek-aspeknya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA) SITI ROSIDAH .; Dr. Tuty Maryati,M.Pd .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i2.18110

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) latar belakang sejarah berdirinya Monumen Tugu Sisik di Desa Banjarsari, Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, (2) Fungsi nilai-nilai Sejarah yang terdapat pada Monumen Tugu Sisik di Desa Banjarsari, Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, (3) Aspek-aspek apa yang terdapat pada Monumen Tugu Sisik di Desa Banjarsari, Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat yang dapat dijadikan sumber belajar sejarah di SMA. Dalam penelitian ini, dapat dikumpulkan dengan menggunakan metode sejarah dengan tahap-tahap; (1) Penentuan Lokasi Penelitian, (2) Teknik Penentuan Informan, (3) Teknik Pengumpulan Data, (4) Teknik Validasi Data, dan (5) Teknik Analisis Data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) latar belakang sejarah berdirinya Monumen Tugu Sisik di Desa Banjarsari, Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, (2) Fungsi nilai-nilai Sejarah yang terdapat pada Monumen Tugu Sisik di Desa Banjarsari, Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, (3) Aspek-aspek apa yang terdapat pada Monumen Tugu Sisik di Desa Banjarsari, Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat yang dapat dijadikan sumber belajar sejarah di SMA. Kata Kunci : Monumen, Desa Banjarsari, Sumber Belajar Sejarah The purpose of this study was to find out (1 (1) the historical background of the establishment of Tugu Sisik Monument in Banjarsari Village, Labuhan Haji, East Lombok, West Nusa Tenggara (2) Function of historical values contained in Tugu Sisik Monument in Banjarsari Village, Labuhan Haji, East Lombok, West Nusa Tenggara (3) What aspects are there in Tugu Sisik Monument in Banjarsari Village, Labuhan Haji, East Lombok, West Nusa Tenggara that can be used as a source of historical learning in high school. In this study, it can be collected using historical methods with stages; (1) Determination of Research Locations, (2) Determination Technique of Informants (3) Data Collection Techniques, (4) Data Validation Techniques, and (5) Data Analysis Techniques. The results showed that, (1) the historical background of the establishment of Tugu Sisik Monument in Banjarsari Village, Labuhan Haji, East Lombok, West Nusa Tenggara (2) Function of historical values contained in Tugu Sisik Monument in Banjarsari Village, Labuhan Haji, Lombok Timur, West Nusa Tenggara (3) What aspects are there in Tugu Sisik Monument in Banjarsari Village, Labuhan Haji, East Lombok, West Nusa Tenggara that can be used as a source of historical learning in high schoolkeyword : Monument, Banjarsari Village, Historical Learning Resources
Perkembangan Desa Sade dari Desa Tradisional ke Desa Wisata di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah-NTB, Periode (1980-2015) dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA. USI HARIYADI .; Dr. Tuty Maryati,M.Pd .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v7i2.18113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang menyebabkan Desa Sade berkembang dari desa tradisional ke desa wisata, (2) Perkembangan Desa Sade sebagai objek wisata dilihat dari kunjungan wisman maupun wisdom periode 1980-2015, dan (3) aspek-aspek yang terdapat di Desa Sade dari desa tradisional ke desa wisata yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu: (1) rancangan penelitian; (2) lokasi penelitian; (3) metode penentuan informan; (4) metode pengumpulan data (observasi, wawancara, dan studi dokumentasi); (5) metode penjaminan keabsahan data; (6) metode analisis data; (7) metode penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor yang menyebabkan Desa Sade mengalami perkembangan dari desa tradisional ke desa wisata adalah 1) daya tarik budayanya, 2) daya jangkau yang mudah, 3) akomodasi yang lengkap seperti hotel, villa, bungalows, restaurant, toko cenderamata dan parkir, 4) respon masyarakat lokal yang sangat positif. (2) Perkembangan Desa Sade dari desa tradisional ke desa wisata dilihat dari kunjungan wisman maupun wisdom periode 1980-2015 diawali dengan penemuan awal kemudian direspons oleh masyarakat lokal dan ditindak lanjuti dengan tahap pengembangan baik dari sarana maupun prasarana sehingga terus mengalami perkembangan sampai sekarang. (3) aspek-aspek yang terdapat di Desa Sade dari desa tradisional ke desa wisata yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah di SMA.Kata Kunci : wisata budaya, Desa Sade, sumber belajar sejarah This study aims to determine (1) factors that made Sade village develop from traditional villages to tourist villages, (2) the development of the village of Sade as a tourist attraction is seen from the visits of foreign tourists and domestic tourists in the period 1980-2015, (3) aspects found in the village of Sade from traditional villages to tourist villages can be used as a source of historical learning in high schools. This study uses a qualitative descriptive approach that is : (1) research design; (2) research sites; (3) method of determining informants; (4) data collection methods (observation, interviews, documentation studies); (5) data validity guarantee method; (6) data analysis method; (7) method of writing research results. The results of this study indicate that (1) the factors that caused the village of Sade to experience development from traditional villages to tourist villages were 1) cultural appeal,2) easy reach, 3) complete accommodation such as hotels, villas, bungalows, restaurant, souvenir shops and parking, 4) the response of the local community is very positive, (2) The development of the village of Sade from traditional villages to tourist villages seen from the visits of foreign tourists and domestic tourists in the period 1980-2015 began with initial discoveries and the responded by local communities and followed up with stages of development both from facilities and infrastructure so that it continues to develop until now. (3) aspects found in the village of Sade from traditional villages to tourist villages can be used as a source of historical learning in high schools. keyword : culure tour, Sade Village, historical learning resources
Pemertahanan Identitas Pondok Pesantren Syamsul Huda Sebagai Sumber Belajar di SMA RISTI OKDIYANI MISRAN .; Dr. Tuty Maryati,M.Pd .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i2.18265

Abstract

Kikisnya identitas Pondok Pesantren Syamsul Huda karena gerusan pariwisata religi serta hilangnya identitas pondok pesantren syamsul huda lembaga pendidikan islam di Bali menjadi dasar penelitian ini. Penelitian ini bertujuan menjelaskan latar belakang berdirinya pondok pesantren syamsul huda, strategi yang digunakan untuk mempertahankan identitas pondok pesantren, sejarah pondok pesantren syamsul huda sebagai dasar sumber belajar di SMA. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Dengan subjek wawancara sebanyak 10 orang yang terdiri dari pengurus, alumni, santri, dan peziarah. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Pondok Pesantren Syamsul Huda berdiri pada tanggal 12 februari 1935 yang didapatkan dari hasil wawancara serta berbagai sumber bacaan yang mendukung. Terdapat empat strategi yang digunakan mempertahankan identitas, serta sejarah pondok pesantren syamsul huda sebagai sumber belajar sejarah di SMA dengan pembuatan modul yang telah di validasi ahli dengan hasil 83,33 dalam kategori baik. Kata Kunci : Kikisnya identitas Pondok Pesantren Syamsul Huda karena gerusan pariwisata religi serta hilangnya identitas pondok pesantren syamsul huda lembaga pendidikan islam di Bali menjadi dasar penelitian ini. Penelitian ini bertujuan menjelaskan latar belakang berdirinya pondok pesantren syamsul huda, strategi yang digunakan untuk mempertahankan identitas pondok pesantren, sejarah pondok pesantren syamsul huda sebagai dasar sumber belajar di SMA. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Dengan subjek wawancara sebanyak 10 orang yang terdiri dari pengurus, alumni, santri, dan peziarah. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Pondok Pesantren Syamsul Huda berdiri pada tanggal 12 februari 1935 yang didapatkan dari hasil wawancara serta berbagai sumber bacaan yang mendukung. Terdapat empat strategi yang digunakan mempertahankan identitas, serta sejarah pondok pesantren syamsul huda sebagai sumber belajar sejarah di SMA dengan pembuatan modul yang telah di validasi ahli dengan hasil 83,33 dalam kategori baik. The lack of identity of the Syamsul Huda Islamic Boarding School due to the scouring of religious tourism and the loss of the identity of the Syamsul Huda Islamic Boarding School for Islamic education institutions in Bali is the basis of this research. This study aims to explain the background of the establishment of Syamsul Huda Islamic Boarding Schools, a strategy used to maintain the identity of Islamic boarding schools, the history of Syamsul Huda Islamic boarding schools as a basis for learning in high school. The data collected in this study are qualitative data. Data collection methods used were observation, interviews, and questionnaires. With the subject of the interview as many as 10 people consisting of administrators, alumni, student, and pilgrims. The results of this study found that the Syamsul Huda Boarding School was established on February 12, 1935 which was obtained from interviews and various supporting reading sources. There are four strategies used to maintain the identity, as well as the history of the Syamsul Huda Islamic Boarding School as a source of historical learning in high school with the creation of expertly validated modules with 83.33 in good categories. keyword : Defense, Identity, Islamic Boarding School, Module
Pondok Pesantren Abul ‘Abbas Nahdhatul Wathan (NW) di Desa Tegallinggah, Sukasada, Buleleng, Bali (Latar Belakang dan Kontribusinya bagi Pembelajaran IPS di MTs) MUHAMMAD RIVAI .; Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i2.18523

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Abul ‘Abbas Nahdhatul Wathan di Desa Tegallinggah. (2) Perkembangan Pondok Pesantren Abul ‘Abbas NW Pondok Pesantren Nahdatul Wathandi Desa Tegallinggah tahun 2008-2018. (3)Aspek-aspek apa yang dapat dikontribusikan dalam pembelajaran IPS di MTs. Dalam penelitian ini, dapat dikumpulkan dengan menggunakan metode sejarah dengan tahap-tahap; (1) Tahap Pengumpulan Data, (observasi, wawancara, studi dokumen), (2) Kritik Sumber ( verifikasi), (3) Interpretasi ( Analisis Data), dan (4) Historiografi ( Penulisan Sejarah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Abul ‘Abbas Nahdhatul Wathan di Desa Tegallinggah. (2) Perkembangan Pondok Pesantren Abul ‘Abbas NW Pondok Pesantren Nahdatul Wathandi Desa Tegallinggah tahun 2008-2018. (3)Aspek-aspek apa yang dapat dikontribusikan dalam pembelajaran IPS di MTs Abul ‘Abbas NW di Desa Tegallinggah. yang apa yang dapat dikontribusikan dalam pembelajaran IPS sesuai dengan kurikulum 2013. Kata Kunci : Pondok Pesantren, Sejarah, Nilai, Sumber Belajar The purpose of this study was to find out (1) the background of the establishment of Islamic Boarding School Abul ‘Abbas Nahdhatul Wathan in Tegallinggah Village. (2) Development of Abul ‘Abbas NW Islamic Boarding School Nahdatul Wath Islamic Boarding School in Tegallinggah Village in 2008-2018. (3) What aspects can be contributed to social studies at MTs . In this study, it can be collected using historical methods with stages; (1) Data Collection Phase, (observation, interview, document study), (2) Source Criticism (verification), (3) Interpretation (Data Analysis), and (4) Historiography (History Writing). The results of the study showed that, (1) The background of the establishment of Abul Islamic Boarding School ‘Abbas Nahdhatul Wathan in Tegallinggah Village. (2) Development of Abul ‘Abbas NW Islamic Boarding School Nahdatul Wath Islamic Boarding School in Tegallinggah Village in 2008-2018. (3) What aspects can be contributed to social studies at MTs Abul ‘Abbas NW in Tegallinggah Village. what can be contributed to social studies learning in accordance with the 2013 curriculum. keyword : Islamic Boarding Schools, History, Values, Learning Resource
Museum Palagan Bojongkokosan di Kecamatan Parung Kuda, Sukabumi, Jawa Barat (Sejarah, Nilai-Nilai, dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA) INDRA SAPUTRA .; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. .; Dra. Desak Made Oka Purnawati,M.Hum .
Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjps.v8i2.18718

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan latar belakang pendirian Museum Palagan Bojongkokosan, (2) Mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung pada artefak dan diorama di Museum Palagan Bojongkokosan (3) Mengetahui pemanfaatan Museum Palagan Bojongkokosan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap; (1) Memilih lokasi penelitan yaitu desa Bojongkokosan, (2) Teknik penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dan juga Snow Ball, (3) Teknik penjaminan keaslian data menggunakan Triangulasi Data dan Triangulasi Metode, (4) Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, Wawancara, Studi Dokumentasi dan Teknik Analisis Data. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Latar belakang sejarah pendirian Museum Palagan Bojongkokosan sebagai bentuk apresiasi untuk jasa para pahlawan. (2) Nilai-nilai yang terkandung pada artefak dan diorama di Museum Palagan Bojongkokosan yaitu Nilai nasionalisme dan patriotisme, nilai religi, nilai estetika, nilai rekreatif, dan nilai edukasi (3) Museum Palagan Bojongkokosan dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah dalam bentuk buku suplemen.Kata Kunci : Sejarah, Museum Palagan Bojongkokosan, Sumber Belajar Sejarah. This study aims to (1) Describe the background of the establishment of the Palagan Bojongkokosan Museum, (2) Describe the values contained in artifacts and dioramas at the Palagan Bojongkokosan Museum (3) Knowing the use of Palagan Bojongkokosan Museum as a source of historical learning in high school. This study uses qualitative methods with stages; (1) Selecting the location of research, namely Bojongkokosan village, (2) The technique of determining informants is done by using Purposive Sampling techniques and also Snow Ball, (3) Techniques for guaranteeing the authenticity of the data using Triangulation Data and Triangulation Methods, (4) Data collection techniques with Observation , Interviews, Documentation Studies and Data Analysis Techniques. The results of the study show that, (1) Historical background of the establishment of Palagan Museum Bojongkokosan as a form of appreciation for the services of heroes. (2) The values contained in the artifacts and dioramas at the Palagan Bojongkokosan Museum are the values of nationalism and patriotism, religious values, aesthetic values, recreational values, and educational values (3) Palagan Bojongkokosan Museum can be used as a source of learning history in supplementary books .keyword : History, Palagan Bojongkokosan Museum, Historical Learning Resources
Co-Authors ., AHMAD ROMLI ., ASVIANI ., DAFID RAHMAN ., ENI ILYANI ., FAJAR MAGHDA ., Febri Dwi Cahyo ., FIRDAUS RAMADANI ., FITRIYANAH ., Harisuddin ., I Made Ardi Sanjaya ., I Made Reynaldi Ambara Gita ., I Putu Yudi Permana Saputra ., I Wayan Roy Adnyana Putra ., INDRA SAPUTRA ., Jro Kadek Mudiartha ., Made Pradnyana Putra ., NAJI SHOLEH ., Ni Luh Sulandari ., NI MADE ERMAWATI ., Ni Putu Budiartini ., Nur Azizah ., Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. ., Putu Agustina Setiawan ., Qori Bayyinaturrosyi ., RAHAYU ARINI ., Rini Anggraini ., RISTI OKDIYANI MISRAN ., SITI ROSIDAH ., USI HARIYADI ., USWATUN HASANAH A.A. Istri Pradnyana Asrama P. . Abd. Rasyid Syamsuri Abdullah . AHMAD ROMLI . Alista Lusia Viana Anjali, Alina Ratna ASVIANI . Both, Lusitiana Cala, Maria Ulda DAFID RAHMAN . Dedi . Desak Made Suprayanti . Dr. Tuty Maryati,M.Pd . Dra. Luh Putu Sendratari,M.Hum . Drs. I Wayan Mudana,M.Si. . Duwi Maulida Agistin DWI SURYANTO ENI ILYANI . Fahrizal Yunus FAJAR MAGHDA . Febri Dwi Cahyo . FIRDAUS RAMADANI . FITRIYANAH . Gusti Ayu Padmawati . Harisuddin . Hasan Herlina I Gede Oka Parwata . I Gede Putra . I Gede Raka Hariwarmajaya . I Gusti Made Aryana I Kadek Meiana Adi Putra I Kadek Parmadi . I Ketut Arya Sentana Mahartha I Ketut Suartana . I Made Ardi Sanjaya . I Made Pageh I Made Reynaldi Ambara Gita . I Putu Eka Arimbawa I Putu Gede Anom . I Putu Hendra Mas Martayana I Putu Yudi Permana Saputra . I Wayan Eka Juliartha . I Wayan Pardi I Wayan Putra Yasa I Wayan Roy Adnyana Putra . I Wayan Suastra I Wayan Widiarta . Ida Bagus Putu Arnyana Ifandy, M. Rizal Ikhsan Maulana Putra Prasetyo . Ikhsan Maulana Putra Prasetyo ., Ikhsan Maulana Putra Prasetyo Indah Ayu Novita Sari INDRA SAPUTRA . Jro Kadek Mudiartha . Kadek Virgotama Krissanta . Ketut Sedana Arta Luh Ayu Martasari Luttfy Chateriyan, Ivan M Al Qautsar Pratama . M Al Qautsar Pratama ., M Al Qautsar Pratama M.Si Drs. I Ketut Margi . Made Angga Setiawan . Made Arya Jini Setiawan . Made Pradnyana Putra . Mathias Maranata Surbakti Muhammad Rivai NAJI SHOLEH . Nama, Ida Bagus Putu Adi Ni Kadek Ari . Ni Kadek Ari Indrayani . Ni Kadek Ari Indrayani ., Ni Kadek Ari Indrayani Ni Komang Sukasih . Ni Komang Sukasih ., Ni Komang Sukasih Ni Luh Gede Lisiana . Ni Luh Made Ari Darmini . Ni Luh Sulandari . Ni Made Ary Wahyuni . Ni Made Cristia Dewi . NI MADE ERMAWATI . Ni Made Wibhu Satyayu Ni Nyoman Murdani . Ni Nyoman Tri Cahyani . Ni Putu Budiartini . Ni Putu Satya Oka Dewi Ni Putu Tika Indrayanti . Ni Putu Tika Indrayanti ., Ni Putu Tika Indrayanti Ni Wayan Astini . Ni Wayan Dewi Lasmi ., Ni Wayan Dewi Lasmi Ni Wayan Fany Juniasih Ni Wayan Ratih Paramita NUR AZIZAH . Pande Nyoman Suastawan . Paramita, Ni Wayan Ratih Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. . Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA . Purnawibawa, R. Ahmad Ginanjar Putu Agustina Setiawan . Putu Eka Audria Maharani Putu Sulistyawati Qori Bayyinaturrosyi . Raden Ahmad Ginajar Purnawibawa RAHAYU ARINI . Rahayuni, Luh Sulistia Rini Anggraini . RISTI OKDIYANI MISRAN . Satyayu, Ni Made Wibhu Seruni, Yuri Sekar SITI ROSIDAH . Suadnyana, Kadek Nova Sulistyawati, Putu Susanti . Sutiarsana, Putu Rian USI HARIYADI . USWATUN HASANAH . Viana, Alista Lusia Widiani, Ni Kadek Yiena Wirawan, I Gusti Made Arya Suta Yunia Wulandari Yunus, Fahrizal Yuri Sekar Seruni