I Dewa Kade Tastra
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 166 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SEMESTER II DI SMPN 1 UBUD TAHUN PELAJARAN 2012/2013 I Wayan Romi Sudhita, Anak Agung Gede Bagus, I Dewa Kade Tastra,
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Edisi Juli 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.277 KB)

Abstract

Masalah yang ditemukan di SMPN 1 Ubud yakni masih rendahnya hasil belajar BahasaIndonesia siswa kelas VIII dan kurangnya pemanfaatan media dalam pembelajaran.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran pada mata pelajaranBahasa Indonesia yang relevan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiksiswa, serta mampu memberikan daya tarik dan mempermudah siswa dalam memahamimateri secara efektif dan efisien. Subyek coba terdiri dari seorang ahli isi mata pelajaranBahasa Indonesia, seorang ahli media pembelajaran, seorang ahli desain pembelajaran,enam orang siswa untuk uji perorangan, duabelas orang siswa untuk uji kelompok kecil, dantiga puluh siswa untuk uji lapangan. Model penelitian ini adalah penelitian pengembanganproduk analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation (ADDIE). Datatentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkna dengan angket atau kuisioner yangselanjutnya dianalisis dengan teknik analaisis deskriptif kualitas dan teknik analisis deskriptifkuantitatif. Hasil penelitian menunjukan (1) uji ahli isi mata pelajaran Bahasa Indonesiaberada pada kualifikasi sangat baik (persentase = 97%), (2) uji ahli media pembelajaranberada pada kualifikasi baik (persentase = 84%), (3) uji ahli desain CD (Compact Disc)pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (persentase = 86%), (4) uji cobaperorangan berada pada kualifikasi baik (persentase = 79%), (5) uji kelompok kecil beradapada kualifikasi baik (persentase = 78%), (6) uji coba lapangan berada pada kualifikasi baik(persentase = 76%)Kata kunci: pengembangan, media pembelajaran, multimedia interaktif
PENGARUH MODEL TAKE AND GIVE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ., Ni Luh Gede Sri Yuliastini; ., Drs. I Dewa Kade Tastra,M.Pd; ., Drs. I Wayan Romi Sudhita,M.Pd.
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.635 KB)

Abstract

Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Singaraja adalah rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan oleh cara mengajar guru yang masih konvensional, oleh karena itu penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsi hasil belajar IPS siswa kelompok eksperimen yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give berbantuan multimedia interaktif, 2) mendeskripsikan hasil belajar IPS siswa kelompok kontrol yang mengikuti model pembelajaran konvensional, 3) mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give berbantuan multimedia interaktif dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan Randomize Subjects Posttest Only Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII berjumlah 555 orang dengan sampel kelas VII.13 dan VII.14.Data yang dikumpulkan adalah hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian menunjukkan (1) hasil belajar IPS siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give berbantuan multimedia interaktif menunjukkan skor rata-rata 24,61 berada pada kategori sangat tinggi, (2) hasil belajar IPS siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional menunjukkan skor rata-rata 16,28 berada pada kategori sedang, (3) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give berbantuan multimedia interaktif dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran konvensional (thitung=11,27>ttabel1,667). Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give berbantuan multimedia interaktif berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Singaraja.Kata Kunci : Take and Give, multimedia interaktif The problem faced in learning IPS in SMP Negeri 2 Singaraja was lowliness of the learning outcomes which was caused by the conventional teaching technique implemented, so the present study aimed in 1) to describe the learning outcomes on IPS of students in experimental group who given cooperative learning model especially Take and Give technique combined with interactive multimedia, 2) to describe the learning outcome on IPS of control group students who given conventional technique, 3) to investigate the significant difference of the learning outcomes of IPS between students who are taught by Take and Give technique combined with interactive multimedia and Conventional technique. The study was quasy experiment with Randomize Subjects Posttest Only Control Group Design. The population was seventh grade students which included 555 students. The samples were VII.13 and VII.14 classes. The data was the learning outcomes on IPS. The instrument used was objective test. The data was analyzed with descriptive statistic and inferential statistic using t-test. The result of the study showed 1) the students’ learning outcomes on IPS who are taught by Take and Give technique combined with interactive multimedia had the mean score 24.61 which is on highest category, 2) the students’ learning outcomes on IPS who are taught by conventional technique had the mean score 16.28 which was on average category, 3) there was a significant difference on students’ learning outcomes on IPS between students who are taught by Take and Give technique combined with interactive multimedia and Conventional technique where the tobserved (11.27) was higher than tcritical value (1.667). It can be concluded that Take and Give technique combined with interactive multimedia had significant effect on students’ learning outcomes on IPS of seventh grade students in SMP Negeri 2 Singaraja in academic year 2014/2015. keyword : Take and Give, interactive multimedia.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL 4D PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 3 SINGARAJA ., Dadek Arywiantari; ., Prof. Dr. Anak Agung Gede Agung,M.Pd; ., Drs. I Dewa Kade Tastra,M.Pd
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.794 KB)

Abstract

Permasalahan yang ditemukan di SMP Negeri 3 Singaraja adalah minimnya media pembelajaran yang memfasilitasi guru dalam proses pembelajaran IPA pada kelas VII semester II, sehingga dilaksanakanlah penelitian yang bertujuan menghasilkan produk multimedia interaktif. Secara operasional tujuan tersebut dirinci kedalam tiga tahapan kerja yang berkaitan, yaitu mendeskripsikan rancang bangun pembelajaran multimedia interaktif; mendeskripsikan kualitas hasil pengembangan multimedia interaktif pada pembelajaran IPA; dan mendeskripsikan efektifitas penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, dengan menggunakan model pengembangan 4D. Subjek uji coba terdiri dari uji ahli isi, ahli desain, ahli media, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan diperoleh dengan menggunakan angket. Data yang diperoleh tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial uji-t. Hasil penelitian menunjukkan rancang bangun multimedia interaktif dengan model 4D meliputi empat tahap sebagai berikut: (a) pendefinisian, (b) perancangan, (c) pengimplementasian, dan (d) penyebaran. Uji ahli isi mata pelajaran IPA berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 94,28%; uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 90,77%; uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 90%; uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 93,07%; uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 92,64% dan uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 97,65%. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 27,746. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,021. Jadi harga t hitung lebih besar dari pada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti nilai rerata atau mean posttest yang lebih besar dari nilai rerata atau mean pretest, dapat dikatakan bahwa multimedia interaktif pada mata pelajaran IPA secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar IPA.Kata Kunci : Multimedia Interaktif, IPA, dan Hasil Belajar. Problems were found in SMP Negeri 3 Singaraja is the lack of media that facilitates learning in the learning process of teacher’s science in class VII grade of second half, so it has been conducted research aimed at producing interactive multimedia. Operationally these objectives elaborated into three stages of work-related, which described the design of interactive multimedia learning; described the quality of the development of interactive multimedia in teaching science; and describe the effective used of interactive multimedia on learning outcomes of students in learning science. This type of the study is research and development which used the model of development of 4D. Subject test consisted of test content expert, design experts, media experts, individual test, small groups of test and field test was obtained by using a questionnaire. The data obtained were analyzed by descriptive qualitative, quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis t-test. The results showed the design of interactive multimedia 4D model includes four stages as follows: (a) define, (b) design, (c) develop, and (d) disseminate. Test content expert in the science subjects are excellent qualifications is 94.28%; test instructional design experts are on excellent qualifications is 90.77%; test learning media experts are at a very good qualification is 90%; individual testing are at a very good qualification is 93.07%; small group trial is the excellent qualifications, namely 92.64%, and field trials are in excellent qualifications is 97.65%. The calculation of learning outcomes manually is 27.746 t. T table price of significance level of 5% is 2,021. So the price of t is bigger than t table price. So that H0 was rejected and H1 was accepted. Means that, the mean of posttest value bigger than the mean of pretest value, so it can be concluded that the interactive multimedia in science subjects can improve the learning outcomes of science effectively.keyword : Interactive Multimedia, Science, and Learning Outcomes.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELALARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP ., Desak Ketut Marta Sari Dewi; ., Drs. I Wayan Romi Sudhita,M.Pd.; ., Drs. I Dewa Kade Tastra,M.Pd
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.875 KB)

Abstract

Permasalah dalam penelitian ini adalah kurangnya pemafaatan media dan nilai siswa dibawah KKM. Tujuan tersebut dirinci ke dalam tiga tahapan yang berkaitan, yaitu mendeskripsikan rancang bangun, mendeskripsikan kelayakan, dan mendeskripsikan efektivitas penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, dengan menggunakan model pengembangan LUTHER yang memiliki enam tahapan, yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII-C dan VIII-D SMP Negeri 1 Gianyar. Data validasi uji ahli isi bidang studi, ahli media, ahli desain, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan diperoleh dengan menggunakan angket. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial. Hasil evaluasi ahli isi sebesar 91.11% berada pada kualifikasi baik. Hasil evaluasi ahli media sebesar 92% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli desain sebesar 78% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji perorangan sebesar 92,30 % berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 83,6% berada pada baik. Hasil uji lapangan sebesar 82,74% berada pada kualifikasi baik. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 42,72. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa indonesia siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif. Nilai rata-rata sebelum menggunakan media (62,09) dan (86,77) setelah menggunakan media sehingga terdapat meningkatan hasil belajar. Kata Kunci : multimedia interaktif, bahasa indonesia, dan hasil belajar The problem in this study is the lack of media use and grades of students under the KKM. The goal is broken down into three phases related, which describes design, describe the feasibility, effectiveness and describe the use of interactive multimedia learning media on student learning outcomes in Indonesian subjects for junior high school students. This type of research is the development of research, using LUTHER development model which has six stages, namely the concept, design, collecting materials, assembly, testing, and distribution. The study included students of class VIII-C and VIII-D SMP Negeri 1 Gianyar. Data validation test content expert fields of study, media experts, expert design, test individual, small group testing and field tests obtained using a questionnaire. The data is then analyzed by descriptive qualitative, quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis. The results of the expert evaluation of the content of 91.11% at good qualification. The results of the expert evaluation of media by 92% at the excellent qualifications. The results of the expert evaluation of design by 78% at both qualifications. Individual test results of 92.30% at the excellent qualifications. Small group of test results was 83.6% in both. The results of field tests of 82.74% at good qualification. Learning outcomes manually counting the results obtained t count of 42.72. Price t table significance level of 5% is 2.000. So the price of t is greater than the price of t table so H0 is rejected and H1 is accepted. So there are significant differences Indonesian student learning outcomes between before and after using interactive multimedia. The average value before using the media (62.09) and (86.77) after using the media so that there is increase learning outcomes. keyword : Interactive multimedia, Indonesian, and learning outcomes
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PENJASORKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 NEGARA ., Putu Yadi Santika Dana; ., Drs. I Dewa Kade Tastra,M.Pd; ., Dra. Desak Putu Parmiti,MS
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.615 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan desain pengembangan media video pembelajaran; (2) menguji validitas hasil pengembangan media video pembelajaran; dan (3) mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan media video pembelajaran terhadap hasil belajar Penjasorkes siswa kelas X SMA. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Hannafin dan Peck. Prosedur pengembangan mengacu pada model yang dipilih. Pengambilan data dilakukan dengan metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar pencatatan dokumen, kuesioner/angket, dan tes objektif. Hasil evaluasi ahli isi sebesar 97,3% pada kualifikasi sangat baik. Ahli desain sebesar 85,3% pada kualifikasi baik. Ahli media sebesar 89,3% pada kualifikasi baik. Hasil uji perorangan sebesar 95,5% dan hasil uji kelompok kecil sebesar 98,6% masing-masing pada kualifikasi sangat baik, serta hasil uji lapangan sebesar 98,4% pada kualifikasi sangat baik sehingga media dikatakan valid untuk diuji cobakan. Penghitungan hasil belajar t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil belajar Penjasorkes siswa setelah menggunakan media (86) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (55,66). Dengan demikian, penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Negara ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video pembelajaran efektif digunakan dalam pembelajaran Penjasorkes kelas X.Kata Kunci : pengembangan, video pembelajaran, hannafin & peck This research aimed to (1) describe the design of instructional video development, (2) examine the result’s validity instructional video development; and (3) find out the effectiveness of instructional video development toward Penjasorkes students’ learning outcome at grade X in SMA. This research was research and development by using Hannafin and Peck model. Data collected by using the method of recording documents, questionnaires, and written test. Data collection instruments used were documents recording sheet, questionnaire, and objective tests. The result of the expert evaluation showed that 97,3% in the category of very good. The result of expert design showed that 85,3% in the category of good. The result of expert media showed that 89,3% in the category of good. Individual test result as 95,5 %, small group test result as 98,6%, and each of them were on excellent qualification, also field test as 98,4 % in excellent qualification thus the media was valid to be tested. The calculation of the learning outcome t was greater than t table so that H0 was rejected and H1 accepted. Penjasorkes students’ learning outcome was higher after using media (86) rather than using media (55,66). Thus,the research’s conclusion which conducted at SMA Negeri 1 Negara as instructional video was effective to be used in teaching Penajsorkes at grade X.keyword : development, instructional video, hannafin & peck
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL ADDIE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 3 SINGARAJA. ., I Putu Sukariasa; ., Drs. Ketut Pudjawan,M.Pd; ., Drs. I Dewa Kade Tastra,M.Pd
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.683 KB)

Abstract

Permasalahan yang ditemukan di sekolah SMP Negeri 3 Singaraja adalah minimnya media pembelajaran yang memfasilitasi guru dalam proses pembelajaran IPA pada kelas VII semester II, sehingga dilaksanakanlah penelitian yang bertujuan menghasilkan produk multimedia interaktif. Secara operasional tujuan tersebut dirinci kedalam tiga tahapan kerja yang berkaitan, yaitu mendeskripsikan rancang bangun pembelajaran multimedia interaktif; mendeskripsikan kualitas hasil pengembangan multimedia interaktif pada pembelajaran IPA; dan mendeskripsikan efektifitas penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Subjek uji coba terdiri dari uji ahli isi, ahli desain, ahli media, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan diperoleh dengan menggunakan angket. Data yang diperoleh tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan uji ahli isi mata pelajaran IPA berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 94,28%; uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 93,84%; uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 91,25%; uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 93,62%; uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 94,44% dan uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 90,67%. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 10,632. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar dari pada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif. Nilai rata-rata setelah menggunakan media (76,67) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (59,90). Kata Kunci : Multimedia Interaktif , IPA, dan Hasil Belajar. The problems found at SMP Negeri 3 Singaraja was the limitation of the learning media that were used by the teacher in scient learning process at second semester of class VII, so this research was done in order to produce the interactive multimedia product. Operationally, those purposes were describing the plans of the learning interactive multimedia, describing the quality of the result of the interactive multimedia development in science learning, and describing the electivity of the use of the interactive multimedia toward the student’s competency in science learning. The Development research was used in this study by using ADDIE developmental model. The testing subject used in this study consisted of content expert test, design test, media test, individual test, small group test; they were collected by using questionnaire. The collected data were analyzed in the form of Descriptive Qualitative, descriptive Quantitative, and Inferential statistic analysis. The results of the study showed that the content expert test of science learning is categorized as very good qualification 94, 28%. Design expert test is categorized as very good qualification, 93, 84%. Media test is categorized as very good qualification, 91,25%. Individual test is categorized as very good qualification, 93, 62%. Small group test is categorized as very good qualification, 94,44%. Manually, the calculation of the result of the study shows that t is 10,632. The value of t table 5 % is 2,000. So, the value of t arithmetic is bigger than t table so H0 is rejected and H1 is accepted. There is a significant different in the case before and after using interactive multimedia. The average after using the media (76,67) is higher than before using the media (59,90).keyword : Interactive Multimedia , Science, and, result of the study.
VIDEO PEMBELAJARAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI: PRODUK PENGEMBANGAN UNTUK MATA PELAJARAN IPS Luh Putu Putrini Mahadewi, I Gede Agung Oka Badra I Dewa Kade Tastra
Jurnal EDUTECH Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Edisi Juli 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.417 KB)

Abstract

Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya daya serap siswa dalam mengikutipelajaran IPS sehingga mengakibatkan rendahnya nilai rata-rata siswa pada pelajaranIPS yaitu 5,7 lebih rendah dari standar nilai ketuntasan. Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan desain pengembangan media video pembelajaran dengan model PBK.Disamping itu penelitian ini juga untuk mengetahui kelayakan media video pembelajaranpada mata pelajaran IPS kelas IV di SD Negeri 3 Tunjuk menurut review para ahli dan ujicoba produk. Model pengembangan yang digunakan adalah model pembelajaranberbantuan komputer (PBK) yang dikembangkan oleh Luther terdiri dari enam tahapyaitu; a) konsep (concept), b) desain (design), c) pengumpulan bahan materi (collectingmaterials), d) pembuatan (assembly), e) uji coba (tes drive) dan f) distribusi (distribution).Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan angket. Teknikanalisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisisdeskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menghasilkan desain pengembangan yangberupa flowchart dan storyboard untuk memproduksi media. Kelayakan pada mediavideo didapat dari hasil penyajian dan analisis data yaitu (1) menurut review ahli isi matapelajaran menunjukkan kategori sangat baik (96%), (2) menurut review ahli desainpembelajaran berada pada kategori sangat baik (90%), (3) menurut review ahli mediapembelajaran menunjukkan kategori baik (83%), (4) berdasarkan uji coba peroranganmenunjukkan kategori baik (89,44%), dan (5) berdasarkan uji coba kelompok kecilberada pada kategori sangat baik (90,83). Dengan demikian media video pembelajaranini layak pakai sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV di SD Negeri 3 Tunjukkabupaten Tabanan.Kata Kunci: pengembangan, media video pembelajaran, IPS
pengembangan multimedia presentasi pembelajaran berorientasi pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas V semester genap di SDN 2 Banjar Bali Singaraja tahun pelajaran 2015/2016 ., Pramita Yuni Astari; ., Drs. I Dewa Kade Tastra,M.Pd; ., Drs. I Wayan Romi Sudhita,M.Pd.
Jurnal Edutech Undiksha Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.194 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v4i2.7620

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan prosedur pengembangan multimedia presentasi pembelajaran; 2) mengetahui validitas multimedia presentasi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan hasil review para ahli dan uji coba produk; 3) menguji efektivitas multimedia presentasi pembelajaran yang dikembangkan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V semester genap tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 2 Banjar Bali. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes tertulis. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar pencatatan dokumen, kuesioner dan tes obyektif pilihan ganda. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan statistik inferensial. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) produk multimedia presentasi pembelajaran dikembangkan dengan model ADDIE melalui 5 tahapan (analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, evaluasi); 2) validitas multimedia presentasi pembelajaran menurut review para ahli diperoleh hasil sangat baik. Persentase tingkat pencapaian dari review ahli isi mata pelajaran, ahli media pembelajaran, dan ahli desain pembelajaran berturut-turut yaitu 93,3%, 93,3% dan 92%. Berdasarkan uji coba produk juga diperoleh hasil sangat baik. Persentase tingkat pencapaian dari uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan berturut-turut yaitu 93,73%, 93,33% dan 92,4%. 3) efektivitas multimedia presentasi pembelajaran menunjukan thitung (11,285) > ttabel (2,042) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang menggunakan dengan siswa yang tidak menggunakan multimedia presentasi pembelajaran pada pelajaran IPA kelas V semester genap tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 2 Banjar Bali. Ini berarti multimedia presentasi pembelajaran efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Kata Kunci : pengembangan, multimedia presentasi, kontekstual, ADDIE This study aims to: 1) describe the development procedures of multimedia instructional presentation; 2) determine the validity of multimedia instructional presentations developed based on review of the experts and product trials; 3) test the effectiveness of multimedia instructional presentations developed through science learning outcomes of fifth grade students in second semester academic year 2015/2016 in SDN 2 Banjar Bali. This research is a development research by using ADDIE models. The data collection is done by using method of documents recording, questionnaires, and written test. The instruments used in data collection are documents recording sheet, questionnaires, and multiple choices objective test. Analyses of the data used are qualitative descriptive, quantitative descriptive, and inferential statistics. The results of this research are: 1) product of multimedia instructional presentations developed using ADDIE model through 5 stages (analysis, design, development, implementation, evaluation); 2) the validity of the multimedia instructional presentation according to the expert reviews obtained very good results. The percentage of the achievement level from the reviews of the expert in course content, expert in instructional media, and expert in instructional design, respectively are 93.3%, 93.3%, and 92%. Based on trials of products also obtained very good results. The percentage of the achievement level of individual testing, small group testing and field testing, respectively are 93.73%, 93.33%, and 92.4%. 3) the effectiveness of instructional multimedia presentation shows tcount (11.285)> ttable (2.042) so that H0 and H1 accepted. Thus, there is a significant difference between the learning outcomes of students who apply multimedia instructional presentation with students who do not apply in science lesson of fifth grade second semester academic year 2015/2016 in SDN 2 Banjar Bali. This means multimedia instructional presentations effectively used to improve outcomes of science learning. keyword : development, multimedia presentations, contextual, ADDIE
PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMP SARASWATI SINGARAJA ., Made Dedy Sumardana; ., I Kadek Suartama, M.Pd.; ., Drs. I Dewa Kade Tastra,M.Pd
Jurnal Edutech Undiksha Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.114 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v4i2.8534

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan rancangan pengembangan media e-learning berbasis schoology pada mata pelajaran IPA kelas VIII Di SMP Saraswati Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017, (2) mengetahui kualitas media e-learning berbasis schoology dan (3) mengetahui efektivitas penggunaan media e-learning berbasis schoology. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Hannafin & Peck. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII A. sebanyak 22 orang. Validasi data terdiri dari ahli isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran, uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, analisis deskriptif kualitatif, dan analisis statistic inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini adalah (1) Rancangan pengembangan media e-learning berbasis schoology terdiri dari tiga fase, yakni fase analisis kebutuhan, fase desain, serta fase pengembangan dan implementasi. (2) Hasil evaluasi ahli isi mata pelajaran berada pada kualifikasi baik (88%), hasil evaluasi ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (88%), hasil evaluasi ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (92%), hasil ujian perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (92%), hasil uji kelompok kecil berada pada kualifikasi baik (87,8 %), dan hasil uji lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (95,1%). (3) perhitungan hasil uji efektivitas diperoleh nilai rerata pre-test (54,33) lebih kecil dari nilai Post-test (80,33) dan t-hitung (20,800) lebih besar dari harga t-tabel (2,000) pada taraf signifikansi 5% sehingga H0 diolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA sebelum dan sesudah menggunakan media e-learning berbasis schoology. Dengan demikian dapat disimpulkan media e-learning berbasis schoology efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VIII di SMP Saraswati Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Kata Kunci : Pengembangan media e-learning berbasis schoology , IPA This development study aims to: (1) describe the design of the development of e-learning-based media Schoology in science subjects in class VIII SMP Saraswati Singaraja In Academic Year 2016/2017, (2) know the quality of e-learning-based media Schoology and (3) determine the effectiveness of the use of media-based e-learning Schoology. Research using the model of development Hannafin & Peck. The study involved a class VIII student of A. as many as 22 people. Validation of data consisting of experts of the course content, instructional design experts, media expert learning, test individual, small group testing, and field testing. Data collection method used is quantitative descriptive analysis, qualitative descriptive analysis and inferential statistical analysis (t-test). The results of this study were (1) The design of the development of e-learning-based media Schoology consists of three phases, namely the requirement analysis phase, design phase, as well as the development and implementation phases. (2) The results of the expert evaluation of the content of the subjects that are in good qualification (88%), the results of the expert evaluation of instructional design that are in excellent qualifications (88%), the results of the expert evaluation of instructional media that are in excellent qualifications (92%), exam results individuals are in excellent qualifications (92%), small groups of test results that are in good qualifications (87.8%), and field test results are in excellent qualifications (95.1%). (3) The calculation of the effectiveness of the test results obtained by the average value of the pre-test (54.33) is smaller than the value of the Post-test (80.33) and the t-count (20,800) is greater than t-table (2,000) at the significance level 5% so diolak H0 and H1 accepted. This means there is a significant difference between the results of learning science before and after using e-learning-based media Schoology. It can be concluded media e-learning-based Schoology effectively to improve student learning outcomes in science subjects in class VIII SMP Saraswati Singaraja in the academic year 2016/2017. keyword : Development of e-learning-based media Schoology, IPA
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA ULAR TANGGA MODEL HANNAFIN DAN PECK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 6 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ., Kadek Urip Kurniawan; ., Dr. Desak Putu Parmiti,MS; ., Drs. I Dewa Kade Tastra,M.Pd
Jurnal Edutech Undiksha Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.894 KB) | DOI: 10.23887/jeu.v4i2.7775

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yaitu rendahnya mutu pendidikan tercermin pada rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan oleh kurangnya penggunaan media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan desain pengembangan multimedia ular tangga; (2) menguji validitas hasil pengembangan multimedia ulartangga; dan (3) mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan multimedia ular tangga terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII SMP. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Hannafin dan Peck. Prosedur pengembangan mengacu pada model yang dipilih. Pengambilan data dilakukan dengan metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar pencatatan dokumen, kuesioner/angket, dan tes objektif. Hasil evaluasi ahli isi sebesar 90% pada kualifikasi sangat baik. Ahli desain sebesar 89% pada kualifikasi baik. Ahli media sebesar 95% pada kualifikasi sangat baik.Hasil uji perorangan sebesar 94,7% dan hasil uji kelompok kecil sebesar 95,5% masing-masing pada kualifikasi sangat baik, serta hasil uji lapangan sebesar 94,6% pada kualifikasi sangat baik sehingga media dikatakan valid untuk diuji cobakan. Penghitungan hasil belajar t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil belajar IPA siswa setelah menggunakan media (82,67) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (52,00). Dengan demikian, penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 6 Singaraja ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia ular tangga efektif digunakan dalam pembelajaran IPA kelas VIII.Kata Kunci : pengembangan, multimedia, hannafin & peck This research was motivated by problems of the low quality of education reflected in lower student learning outcomes caused by lack of use of instructional media. This study aims to (1) describe the design of multimedia development snakes and ladders; (2) test the validity of the results ulartangga multimedia development; and (3) determine the effectiveness of the use of multimedia development snakes and ladders on learning outcomes Junior High School eighth grade science students. Research using the model of development Hannafin and Peck. The procedure refers to the development of the model chosen. Data collection was performed by the method of recording documents, questionnaires and tests. Data collection instruments used recording sheet documents, questionnaires / questionnaire, and objective tests. The results of expert evaluation of the content of 90% on the excellent qualifications. Expert design by 89% on qualifying well. Expert media by 95% on a very qualified individual test baik.Hasil of 94.7% and a small group of test results of 95.5% respectively in qualifying was very good, as well as field test results of 94.6% on the excellent qualifications so media as valid to be tested. Calculation of learning outcomes t is greater than the price of t table so that H0 rejected and H1 accepted. IPA student learning outcomes after using the media (82.67) is higher than before using the media (52.00). Thus, a study done in SMPN 6 Singaraja it can be concluded that the use of multimedia snakes and ladders effectively used in science learning in class VIII.keyword : development, multimedia, Hannafin & peck
Co-Authors ., Bq.Fitri Hurianti ., Dr. I Ketut Gading,M.Psi ., Gede Ardiasa ., Gede Kusuma Yasa ., Gst.Pt.Oka Sugiarta ., Heru Adikusuma ., I Gede Agus Raka Putrawan ., I Kadek Darma Yoga Andika Wirayana ., I Kadek Sri Putra ., I Komang Ragil Saputra ., I Made Aditya Purnama ., I Made Andika Dwipayana ., I Made Palguna Yasa ., I Made Palguna Yasa ., I Made Sariana ., I Md Vicky Gusnawan ., I Pt Vina Sila Parwata ., I Putu Eka Sujaya ., I Putu Eka Sujaya ., Ida Bagus Nyoman Adnyana Surya ., Ida Bagus Nyoman Adnyana Surya ., Istikhori Auzan ., Kadek Adi Ariana ., Kadek Pendiartawan ., Kadek Pendiartawan ., Kadek Urip Kurniawan ., Kadek Urip Kurniawan ., Ketut Evi Sriwindayani ., Ketut Evi Sriwindayani ., Made Apri Praditya ., Made Dedy Sumardana ., Made Dedy Sumardana ., Made Yuni Paramita ., Megasepa Duade Bekagema ., Megasepa Duade Bekagema ., Moh Hisyam ., Moh. Mahrus ., Moh. Mahrus ., Nancy Maria Cicilia Pusung ., Nancy Maria Cicilia Pusung ., Ni Kadek Meileni ., Ni Kadek Risna Dewi ., Ni Kadek Risna Dewi ., Ni Luh Harumini ., Ni Luh Sri Sumewati ., Ni Made Yosi Rosiana ., Ni Putu Ayu Laksmini ., Ni Putu Wegawati ., Ni Wayan Santiani ., Pramita Yuni Astari ., Pramita Yuni Astari ., Putu Desy Kompyang Sari Utami ., Rima Isti Navisha Bekagema, Megasepa Duade Bekagema, Megasepa Duade Bhujangga Ayu Putu Priyudahari ., Bhujangga Ayu Putu Priyudahari Dadek Arywiantari ., Dadek Arywiantari Desak Ketut Marta Sari Dewi . Desak Putu Parmiti Dewa Nyoman Sudana Drs. I Nyoman Murda,M.Pd. . Drs. I Wayan Romi Sudhita,M.Pd. . Drs. Ndara Tanggu Renda . Drs. Syahruddin,S.Pd,M.Pd. . Gede Arsa Wijaya . Gede Dedy Dharmayasa ., Gede Dedy Dharmayasa Gede Suriadhi . Hisyam, Mohamad I Dewa Agung Ratna Prabarini ., I Dewa Agung Ratna Prabarini I Gede Jano Ariasa ., I Gede Jano Ariasa I Gede Margunayasa I Gede Putu Adhiyasa Surya Pratama . I Gusti Lanang Agung Kartika Putra . I Gusti Ngurah Japa I Kadek Suartama I Ketut Bayu Agus Chandra Kamajaya ., I Ketut Bayu Agus Chandra Kamajaya I Ketut Gading I Komang Agus Hartawan . I Komang Muliantara . I Komang Sudarma I Komang Sudarma I Made Citra Wibawa I Made Tegeh I Nyoman Gunawan . I Nyoman Jampel I Putu Budi Yoga Pratama . I Putu Eka Sugiantara . I Putu Giri Yuda Putra . I Putu Sukariasa . I WAYAN MULIANA . I Wayan Sutawan . I Wayan Widiana Ida Ayu Tika Jembari ., Ida Ayu Tika Jembari Ida Ayu Widia Hari . Ida Bagus Komang Juni Ardika ., Ida Bagus Komang Juni Ardika Ignatius I Wayan Suwatra Jersey Elianti Kertina Kayun . Kadek Ayu Marhaendy T.KSP ., Kadek Ayu Marhaendy T.KSP Kadek Suartawan ., Kadek Suartawan Ketut Pudjawan Ketut Suciani M.Erg. Dra. Ni Nengah Madri Antari . M.Pd Drs. I Ketut Dibia,S.Pd . M.Pd. S.Pd. Putu Nanci Riastini . M.S. ., Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd., M.S. M.Si Drs. Gede Raga . Mada Oka Mahendra . Mahadewi, Luh Putu Putrini Mahadewi, Luh Putu Putrini Mahadewi, Luh Putu Putrini Metariawan, Gede Metariawan, Gede Mohammad Akhyar Maulana . Muhammad Fredey Mercury ., Muhammad Fredey Mercury Ni Kade Ayu Nita Yustari . Ni Kadek Dewi Martiani . Ni Ketut Ertamini Ni Luh Gede Sri Yuliastini ., Ni Luh Gede Sri Yuliastini Ni Luh Sridarsini . Ni Nyoman Kusmariyatni Ni Putu Ariyanti . Ni Putu Mega Cahyani Dewi ., Ni Putu Mega Cahyani Dewi Ni Wayan Arini Ni Wayan Desi Darmayanti . Ni Wayan Rati Nice Maylani Asril Nyoman Dantes Praditya, Made Apri Praditya, Made Apri Prof. Dr. Anak Agung Gede Agung,M.Pd . Putu Budi Susila . Putu Eka Udayana . Putu Krisiantari ., Putu Krisiantari Putu Yadi Santika Dana ., Putu Yadi Santika Dana Saputra, I Komang Ragil Saputra, I Komang Ragil Yasa, Gede Kusuma Yasa, Gede Kusuma