S.S. M.Pd Ida Ayu Sukma Wirani .
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 100 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

NILAI KEARIFAN LOKAL BALI DALAM MATERI PEMBELAJARAN BAHASA BALI DI SMA KELAS X SE-KOTA SINGARAJA Sukma Wirani, Ida Ayu; Purnami, Ida Ayu Putu
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol 9, No 18 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.675 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v9i18.8946

Abstract

This study was conducted to determine the language learning materials Bali containing the values of local wisdom and to know the types of local wisdom contained in Balinese language learning material in high school Class X in Singaraja. This study used a qualitative descriptive analysis, the results of this study indicate that the material in the book that is used in Bali to discuss learning in high school Class X in Singaraja basically about four language skills. The fourth aspect of the language skills developed in the collection of material that is as discourse, basic vocabulary, and Crete bases. Of whole language learning material in Bali, local moral values exist in the material discourse. Through discourse material that contains the values of local wisdom will provide extensive knowledge, imparting of knowledge, broaden your horizons, and transform values in students, so it can be said that the values of local wisdom in Balinese language learning materials related to values education character in Balinese language discourse material. Key words: local moral values, character education, language learning materials Bali.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NASKAH TANTRI KAMANDAKA Wirani, Ida Ayu Sukma
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol 11, No 01 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2333.301 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v11i01.10972

Abstract

ABSTRACT  Classic story or satua Bali already started to fall behind and replaced by a more modern story theme. To revive the classic stories in Bali, researchers conduct studies on Kamandaka Tantric texts. As for the objectives of the present study, namely, 1) To know the stories in the script Tantric Kamandaka. 2) To determine the values of character education in Tantric texts Kamandaka. The method used in this research is the method of documentation. There are two results obtained in this study, namely (1) the stories in the script TANTRI Kamandaka 11 title story consists of 35 parts of the story, namely 1) Friendship Kura-Kuran premises Geese (3-part story), 2) Ticks with bedbug (5-part story), 3) the Sewanggara death without a witness, 4) Papaka, Tiger and Monkey (12-part story), 5) Tiger Run Because Goat Betina (2-part story), 6) Gajah Mati in Kroyok By Bird Palatuk , Crow, Flies and Frogs (4-part story), 7) Takshaka Dead By Parents Village (2 part story), 8) Naga Sitara Dead Because Budi Worse, 9) story Three Fish, 10) the King Aridarma Know the language of animals not Come said She Wrong, (3 part story), 11) Death of the Candapinggala with the Nandaka. (2) there are 20 values of character education (religious values, honesty, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, curiosity , respect for others, friendship, solidarity, love of peace, environmental care, social care, responsibility, courtesy, mutual help, democratic, recognize excellence and unyielding) Kamandaka Tantric story can be embedded in each individual as the basis for the formation of character.Key words: value character, Tantri KamandakaABSTRAK Cerita klasik atau satua  Bali sudah mulai tertinggal dan tergantikan oleh cerita yang temanya lebih modern. Untuk membangkitkan kembali cerita-cerita klasik yang ada di Bali, peneliti mengadakan kajian tentang naskah Tantri Kamandaka.adapun tujuan daripada peneltian ini yaitu, 1) Untuk mengetahui cerita-cerita yang ada dalam naskah Tantri Kamandaka. 2) Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter dalam naskah Tantri Kamandaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.Ada dua hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, yaitu (1) cerita-cerita yang ada dalam naskah Tantri Kamandaka 11 judul cerita yang terdiri dari 35 bagian cerita yaitu 1)Persahabatan Kura-Kuran denga Angsa (3 bagian cerita), 2) Kutu dengan Kepinding (5 bagian cerita), 3) Sang Sewanggara mati tanpa saksi, 4) Papaka, Harimau dan Kera (12 bagian cerita), 5) Harimau Lari Karena Kambing Betina (2 bagian cerita), 6) Gajah Mati di Kroyok Oleh Burung  Palatuk, Gagak, Lalat, dan Katak (4 bagian cerita), 7) Taksaka Mati Oleh Orang Tua Desa (2 bagian cerita), 8) Naga Sitara Mati Lantaran Budi Buruknya, 9) Cerita Tiga Ikan, 10) Sang Raja Aridarma Tahu Bahasa BInatang tidak Ikut Kata Istrinya yang Salah,(3 bagian cerita), 11) Matinya Sang Candapinggala dengan Sang Nandaka.(2) ada 20 nilai pendidikan karakter (nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai orang lain, bersahabat, setia kawan, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, sopan santun, tolong menolong, demokratis, menghargai prestasi dan pantang menyerah) Cerita Tantri Kamandaka dapat ditanamkan dalam setiap individu sebagai dasar pembentukan karakter.Kata-kata kunci: nilai karakter, tantri kamandaka
Pengenalan Bahasa Bali menggunakan Media Gambar pada Anak Usia Dini Wirani, Ida Ayu Sukma; Paramarta, I Ketut; Rai, Ida Bagus; Paryatna, Ida Bagus Made Ludy
LOKABASA Vol 10, No 2 (2019): Vol. 10, No. 2, Oktober 2019
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v10i2.21333

Abstract

From the results of preliminary observations made at the Banjar Kindergarten, found problems regarding learning of the Balinese language at the Banjar Kindergarten and the availability of instructional media in class, to support the learning process is less supportive. One of the solutions offered is to conduct Balinese language learning training with drawing media at PAUD Teachers in Banjar Kindergarten. Based on the training that has been carried out, it can be concluded that the implementation of Balinese language learning training with drawing media for PAUD teachers in Banjar Kindergarten is going well and smoothly and has achieved the targets set previously. In addition, the teacher's response to the implementation of Balinese language learning training with drawing media on the teachers was very good, namely the teachers were very enthusiastic because they were seen to be very helpful in supporting Balinese language learning in PAUD. AbstrakDari hasil observasi awal yang di lakukan di TK Negeri Banjar, ditemukan permasalahan mengenai pembelajaran bahasa Bali di TK negeri Banjar dan ketersediaan media pelajaran di kelas, untuk mendukung proses pembelajaran kurang mendukung. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan mengadakan pelatihan pembelajaran bahasa Bali dengan media gambar Pada Guru-Guru PAUD di TK Negeri Banjar. Berdasarkan pada pelatihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan pembelajaran bahasa Bali dengan media gambar pada guru-guru PAUD di TK Negeri Banjar berjalan dengan baik dan lancar serta telah mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, respon guru-guru terhadap pelaksanaan pelatihan pembelajaran bahasa Bali dengan media gambar pada guru-guru sangat baik, yaitu guru-guru sangat antusias karena dipandang sangat membantu dalam menunjang pembelajaran bahasa Bali di PAUD.
SESELEH CAMPUR KODE RING NOVEL SENTANA CUCU MAREP PAKARDIN I MADE SUGIANTO ., I Wayan Kuntara; ., Dra. Sang Ayu Putu Sriasih,M.Pd; ., Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.5358

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bentuk campur kode pada novel Sentana Cucu Marep, dan (2) faktor yang mempengaruhi munculnya campur kode pada novel Sentana Cucu Marep. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan satu metode yaitu metode dokumentasi dengan teknik Baca, Simak, Catat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) bentuk campur kode dalam novel Sentana Cucu Marep terdapat 5 bentuk yaitu: bentuk kata berjumlah 34, bentuk frasa berjumlah 13, bentuk idiom berjumlah 13, bentuk baster berjumlah 8, dan bentuk kata ulangan berjumlah 1. (2) faktor yang mempengaruhi munculnya campur kode dalam novel Sentana Cucu Marep terdapat 5 faktor yaitu: faktor nilai sosial berjumlah 13, faktor perkembangan dan perkenalan dengan budaya baru berjumlah 12, faktor menggunakan kata yang lumrah berjumlah 5, faktor kekurangan kosa kata berjumlah 14, dan faktor hasil yang ingin diharapkan berjumlah 24. Kata Kunci : campur kode, novel Bali This research of this study were to know (1) the code mixing form in “Sentana Cucu Marep” novel and (2) factors that effect the appearance of code mixing in ‘Sentana Cucu Marep” novel. The kind of data that used in this study is qualitative data. In collecting the data, the research used documentation method with reading technique, observasing, and noting. The analyzing data that used in this study were: (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) conclusion. The results of this study showed that (1) the code mixing form in “Sentana Cucu Marep” novel. Consists of 5 forms, they where: the word forms were 34, phrase forms were 13, idiom forms were 13, baster forms were 8, and replay word form was 1. (2) the factors that affect the appearance of code mixing in “Sentana Cucu Marep” novel consisted of 5 factors, such as: the social value factors were 13, the factors with the development from other culture were 12, the factor that used common words were 5, factors the less of vocabulary factors were 14, and factors that had purpose, goal and meaning were 24. keyword : code mixing, Balinesse novel
SESELEH TATA WANGUN JRONING KRIYA SASTRA LAN SOSIOLOGI PANGAWI RING NOVEL SING JODOH RERIPTAN I MADE SUGIANTO ., Ni Luh Putu Ekayanti Savitri; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd; ., Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.5124

Abstract

Tetilikan puniki madue tetujon mangda prasida uning indik (1) tata wangun jroning sane wenten ri sajeroning novel Sing Jodoh miwah (2) paiketan sosiologi pangawi novel Sing Jodoh. Tetilikan puniki kalaksanayang antuk palihan tetilikan deskriptif kualitatif. Sane dados jejering ring tetilikan puniki inggih punika buku novel “Sing Jodoh” reriptan I Made Sugianto. Sane dados panandang inggih punika wangun jroning lan sosiologi pangawi novel “Sing Jodoh”. Ring tetilikan puniki nganggen tiga kramaning mupulang data, inggih punika kramaning studi pustaka, kramaning wicara lan dokumentasi. Ring pamargi tetilik deskriptif kualitatif kalaksanayang petang dudonan data tureksa inggih punika reduksi data, panyorohan, nelatarang data, miwah pamicutet. Pikolih saking tetilikan puniki nyantenang indik (1) wangun jroning sane wenten ring novel Sing Jodoh inggih punika unteng, lelintihan, rerawatan, pragina lan pangabah-abahnyane, basa basita, sudut pandang, miwah piteket. (2) Paiketan sosiologi pangawi novel Sing Jodoh wenten tigang paiketan inggih punika latar belakang sosial budaya pengawi, krama pangwacen sane jagi katuju, lan geginan pangawi.Kata Kunci : wangun jroning, sosiologi pangawi, novel This research purposed (1) intrinsic element in the novel Sing Jodoh and (2) Sing Jodoh sociology novelist relationship. This research used qualitative descriptive research program plan. The subject of this research is a novel book Sing Jodoh by I Made Sugianto. The object of this research is intrinsic elements and sociology novelist Sing Jodoh. This research used three data collection methods, that is method of literature study, interview method, and documentation method. In the research qualitative descriptive using four data analysis, that is data reduction, data classification, data description, and inference. The result in this research was (1) intrinsic element in the novel Sing Jodoh is the theme, plot, setting, character and characterization, style of language, point of view, and mandate. (2) The relationship of sociology novelist Sing Jodoh there are three, namely socio-cultural background of the author, the reader addressed, and the livelihood of authors.keyword : intrinsic elements, sociology author
KAWENTENAN DIALEK BALI AGA RING DESA DAUSA KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI ., I Kt Agus Adi Putra; ., Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd; ., Ida Ayu Putu Purnami, S.S., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v4i2.7846

Abstract

Tetilik puniki madue tetujon nlatarang indik (1) kawentenan Dialek Bali Aga ring Desa Dausa, kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, miwah (2) wentuk kruna sane kaanggen ring dialek Bali Aga sane kaanggen olih krama Desa Dausa (3) sane ngaawinang Desa Pakraman Dausa kari ngangge dialek Bali Aga sajeroning mabebaosan. Panandang tetiliknyane inggih punika dialek Bali Aga sane wenten ring Desa Dausa, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Tetilik puniki nganggen palihan tetilik deskriptif-kualitatif. Tetilik puniki nganggen tetiga kramaning mupulang data inggih punika praktiasa, dokumentasi lan sadu wicara. Data tureksanyane : (1) transkrip data (2) klasifikasi data, (3) penyajian data, (4) tetingkesan. Pikolih ring tetilik puniki inggih punika: (1) kawentenan Dialek Bali Aga ring Desa Dausa, kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli sane kari kaanggen ngantos mangkin yadiastun wenten kruna-kruna saking luar sane sampun karesep lan kaanggen pinaka basa sarahina-rahina (2) wenten nenem soroh wentuk kruna sane wente ring dilaek Bali Aga sane kaanggen olih para krama Desa Dausa. Wentuk kruna dialek Bali Aga sane kaanggen, marupa kruna kahanan, kruna pitaken, Kruna pagentos, kruna katerangan, kruna panguuh, lan kruna kria. (3) sane mawinan Desa Pakraman Dausa nglestariang dialek Bali Aga sajeroning mabebaosan inggih punika mawinan dialek punika sampun pinka basa ibu ring desa Dausa taler sampun dados tetamian lelengit utawi warisan leluhur sane patut kalestariang ngantos kawekas.Kata Kunci : dialek, Bali Aga, Desa Dausa This study aimed to describe: (1) the existence of dialects Bali Aga of Dausa village, Kintamani, Bangli, and (2) Kind of dialect words used in the Bali Aga village of Dausa (3) why in Dausa village residents dialect of Bali Aga preserve. Objects of this research is a dialect Bali Aga in Dausa, Kintamani, Bangli. This study used a descriptive qualitative research design. This study used three research methods, namely observation, documentation and interviews. The data analyisis used in this study were (1) data identification (2) data reduction, (3) data classification, (4) conclusion. The results of this study were (1) the existence of dialects Bali Aga in Dausa village still used until now although there are words uptake of languages outside but the dialect still used in everyday life (2) There are six types of words used in the dialect of the Bali Aga village of Dausa in which nouns, question words, pronouns, adverbs, verbs and exclamations. (3) the reason for the villagers Dausa preserve the dialect Bali Aga because the dialect is mother tongue in Dausa village besides Bali Aga dialect is a legacy of ancestors who must always be preserved.keyword : Dialects, Bali Aga, Dausa village
NGAWIGUNAYANG APLIKASI PATIK BALI ANGGEN NINCAPANG KAWAGEDAN NYURAT PUPUH DURMA ANTUK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) SISIA KELAS XI BDPM C SMK NEGERI 1 SINGARAJA WARSA 2018/2019 Widiantari, Ida Ayu Putu; Rai, Ida Bagus; Wirani, Ida Ayu Sukma
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 6, No 1 (2019): JPBB
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v6i1.20236

Abstract

Tetilikan puniki matetujon nelatarang (1) tata cara ngawigunayang model pembelajaran kooperatif tipe TPS antuk aplikasi PaTik Bali ring palajahan nyurat pupuh Durma sisia XI BDPM C SMK Negeri 1 Singaraja (2) kawagedan sisia XI BDPM C SMK Negeri 1 Singaraja sawusan ngawigunayang model pembelajaran kooperatif tipe TPS antuk aplikasi PaTik Bali ring palajahan nyurat pupuh durma, lan (3) panampen sisia XI BDPM C SMK Negeri 1 Singaraja indik kawentenan model pembelajaran kooperatif tipe TPS ring paplajahan nyurat durma. Tetilikan sane kamargiang puniki nganggen data deskriptif kualitatif lan kuantitatif. Jejering ring tetilikan puniki inggih punika guru basa Bali lan sisia kelas XI BDPM C SMK Negeri 1 Singaraja nglantur panandang tetilikan inggih punika pangajahan antuk model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Kramaning mupulang data inggih punika kramaning pratiaksa, tes miwah angket/kuesioner. Pikolih sajeroning tetilikan puniki inggih punika (1) tata cara guru ngawigunayang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS antuk Aplikasi Patik Bali ring palajahan nyurat pupuh durma sampun nganutin pangrencana paplajahan, (2) ngawigunayang model pembelajaran kooperatif tipe TPS prasida nincapang kawagedan sisia nyurat pupuh durma antuk Aplikasi PaTik Bali sisia kelas XI BDPM C SMK Negeri 1 Singaraja inggih punika nicap 4,97%, (3) ngawigunayang model pembelajaran kooperatif tipe TPS prasida nglimbakan panampen becik saking sisia majeng ring pamlajahan nyurat pupuh durma antuk Aplikasi PaTik Bali sisia kelas XI BDPM C SMK Negeri 1 Singaraja inggih punika nincap 4,07%. Wenten ius sane becik lan signifikan ri sajeroning ngawigunayang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS antuk Aplikasi PaTik Bali anggen nincapang kawagedan sisia nyurat pupuh durma. Kruna Jejaton : Model, kooperatif, TPS, aplikasi, aksara
KAWENTENAN LAN GUNA SARAT SASTRA GANTIAN RING DESA TERUNYAN ., I Wayan Eskayasa; ., Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v3i1.6869

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) cerita lisan di Desa Terunyan, (2) nilai yang ada di cerita lisan Desa Terunyan, dan (3) keberadaan cerita lisan di Desa Terunyan. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah cerita lisan di Desa Terunyan. Objek penelitiannya adalah jenis-jenis, nilai dan keberadaan cerita lisan di Desa Terunyan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian dokumentasi dibantu dengan menggunakan kartu data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) jenis-jenis cerita lisan di Desa Terunyan didapatkan 13 cerita lisan yaitu 10 legenda, 2 mitos, 1 dogeng. (2) Keberadaan cerita lisan yang didapatkan cerita lisan yang paling banyak diketahui oleh masyarakat Desa Terunyan yaitu legenda dalem solo, legenda Kebo Iwa membatu masyarakat Terunyan membuat jalan batu gede, dan mitos Barong Brutuk. (3) nilai di cerita lisan Desa Terunyan didapatkan 12 yaitu keindahan, kultural , filosofis, 9 nilai pendidikan karakter yaitu, agama, toleransi, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, bersahabat, peduli lingkungan, tanggung jawab. Adapun saran dari penelitian ini agar melestarikan dan mengembangkan kesusastraan Bali khususnya cerita lisan. Kata Kunci : cerita lisan, nilai This research aimed to describe (1) the oral story in Terunyan Village, (2) the value of oral story in Terunyan village, and (3) the existence of oral story in Terunyan village. This study was designed as descriptive qualitative study. The subject of this study was the oral story in Terunyan village. The objects of this study were the types of oral story, the value of the oral story, and the last the existence of oral story in Terunyan village. Data collection was done by using observation method, interview, and documentation. The process of documentation was supported by using data card. According to the results of this study, (1)There are thirteen types of oral story in Terunyan village, ten legends, two myths, and one fairytale. (2) The types of oral stories which are most widely known by the people in Terunyan village are the legends of Dalem Solo, the legend of Kebo Iwa where the people believe that this story helped the people in Terunyan made jalan batu gede, and the last is the myth of Barong Brutuk. (3) The values in oral stories which found are twelve, namely beauty, cultural, philosophical, also there are nine characters of education namely religion, tolerance, hard work, creative, independent, curiosity, friendly, caring environment, and the last responsibility. The suggestions from this study are to preserve and develop Bali literary especially oral story in Bali.keyword : story, values
KAWENTENAN SATUA BALI RING WAWIDANGAN DESA PENGLATAN KOTA SINGARAJA ., NI NYOMAN AYU LAKSMI; ., Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd; ., Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4573

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu (1) dapat mengetahui satua Bali yang diketahui oleh masyarakat Desa Penglatan Kota Singaraja (2) dapat mengetahui amanat-amanat satua Bali yang sudah dimengerti oleh masyarakat Desa Penglatan Kota Singaraja, dan (3) mengetahui perkembangan satua Bali di lingkungan Desa Penglatan Kota Singaraja. Sampel atau pratiwimba yang dipakai dalam penelitian ini hanya 100 orang, sampel dipilih menurut usia, masing-masing diwakili oleh 25 orang : anak-anak berusia 5-12tahun, remaja berusia 13-17tahun, dewasa berusia 18-35tahun, dan orang tua berusia 36-80tahun. Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Desa Penglatan Kota Singaraja. Metoda yang dipakai pada saat mengumpulkan data yaitu menggunakan metoda kuisioner atau angket dan wawancara. Hasil penelitian yang di dapat dari keberadaan satua Bali di Desa Penglatan yaitu: (1) satua yang diketahui oleh masyarakat Desa Penglatan hanya 28 judul satua, seperti Siap Selem, Timun Mas, Tuung Kuning, Bawang Kesuna, I Lutung teken I Kekua, Men Tiwas Men Sugih, Cicing Gudig, I Bojog teken I Kambing, I Lubdaka, Prabu Singa, I Pucung, Kambing takutin Macam, Nang Bangsing teken I Belog, Pan Balang Tamak, Nang Cubling, Rare Angon, Anak Ririh, I Lara, Tuma teken Titih, I Lutung dadi Pecalang, Cupak teken Grantang, I Lacur, Sampik Ingtai, dan I Belog. (2) dari 100 orang, hanya 10 judul satua saja yang bisa dijawab amanatnya, dan (3) satua Bali di lingkungan Desa Penglatan termasuk dalam kategori kurang berkembang, yaitu skornya 26-50. Kata Kunci : satua bali, amanat, perkembangan The purpose of this research is (1) That it can know the story of Bali is known by villagers Penglatan Singaraja city (2) Can find out the mandates of the Bali the story has been understood by the villagers Penglatan Singaraja city, and (3) Determine the development of the story in the Penglatan village of Bali Singaraja city. Sample or pratiwimba used in this study is only 100 people, the sample is selected according to age, each represented by 25 people : children aged 5-12 years, adolescents aged 13-17 years, adults aged 18-35 years, and 36-80 years old man. The population in this research that the villagers Penglatan of Singaraja city. The method used at the time of collecting the data that is using questionnaires and interviews. The results obtained from the presence in the village Bali story Penglatan is : (1) story know to the public village Penglatan only 28 title story, such as Siap Selem, Timun Mas, Tuung Kuning, Bawang Kesuna, I Lutung teken I Kekua, Men Tiwas Men Sugih, Cicing Gudig, I Bojog teken I Kambing, I Lubdaka, Prabu Singa, I Pucung, Kambing takutin Macam, Nang Bangsing teken I Belog, Pan Balang Tamak, Nang Cubling, Rare Angon, Anak Ririh, I Lara, Tuma teken Titih, I Lutung dadi Pecalang, Cupak teken Grantang, I Lacur, Sampik Ingtai, and I Belog. (2) of the 100 people only 10 titles only story that can be answered mandate, and (3) story Bali village environment Penglatan included in the category of less developed, is this score 26-50. keyword : the story of bali, mandate, development.
MODEL PAPLAJAHAN INOVATIF MASERANA KARTU AKSARA KAANGGEN NINCAPANG KAWAGEDAN NGWACEN AKSARA BALI SISIA KELAS VII C SMP NEGERI 3 SINGARAJA ., Putu Eka Perdiana Dewi; ., Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd; ., Ida Ayu Putu Purnami, S.S., M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol 4, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v4i2.7746

Abstract

Tetilik puniki matetujon nelatarang indik (1) pamargin paplajahan ngwacen aksara Bali nganggen model paplajahan inovatif masarana kartu aksara ring sisia kelas VII C SMP Negeri 3 Singaraja, (2) kawagedan ngwacen aksara Bali sisia kelas VII C SMP Negeri 3 Singaraja lan (3) penampen sisia indik ngawigunayang model paplajahan inovatif masarana kartu aksara. Palihan tetilikan puniki inggih punika penelitian tindakan kelas (PTK). Jejering tetilikan puniki inggih punika sisia lan guru basa Bali kelas VII C SMP Negeri 3 Singaraja. Panandang tetilikan puniki inggih punika model paplajahan inovatif masarana kartu aksara lan kawagedan sisia ngwacen aksara Bali. Tetilik puniki nganggen tigang piranti mupulang data minakadi piranti pratiyaksa anggen nguningin pamargin paplajahan, lan piranti tes anggen nguningin pikolih ngwacen aksara Bali, lan piranti angket/kuisioner anggen nguningin penampen sisia indik model paplajahan inovatif masarana kartu aksara. Tetilikan puniki katureksain nganggen kalih teknik analisis data inggih punika deskriptif kualitatif lan deskriptif kuantitatif. Pikolih tetilik puniki inggih punika: (1) pamargin paplajahan ngwacen aksara bali nganggen model paplajahan inovatif masarana kartu aksara, (2) pikolih tes kawagedan sisia ring siklus I ngamolihang 2.635 (36,11% ) nincap dados 2934 (88,88%) ring siklus II. (3) rerata penampen sisia indik kawentyenan model paplajahan inovatif masarana kartu aksara inggih punika 14,89. Prasida kacutetang ngawigunayang model paplajahan inovatif masarana kartu aksara prasida nincapang kawagedan sisia ngwacen aksara Bali lan penampen sisia becik pisan ri kala nyarengin paplajahan antuk model paplajahan inovatif masarana kartu aksara. Kaaptiang tetilik puniki mawiguna majeng ring para guru, para sisia miwah penilik-penilik siosan.Kata Kunci : paplajahan inovatif, ngwacen, aksara Bali. This study aimed at describing (1) the implementation of innovative learning model called AksaraCard in the learning process of reading aksara Baliin SmpNegeri 3 Singaraja Class VII C. (2) the students’ability of reading aksara Bali, in SmpNegeri 3 Singaraja Class VII C and (3) students responses about the implementations of Aksara Card. This study was action research study (PTK). The subjects of this study were the students and teacher Bali languange of Smp Negeri 3 Singaraja Class VII C. The object was the implementation of Aksara Card and the students’ ability in reading aksara Bali. This study used three kinds of data collection methods namely observation to realized the learning activity, reading test to determine the students‘ ability in reading aksara Bali and questionnaire to find out the students’ responses about the implementation of Aksara Card. This study employed two analysis data techniques namely descriptive qualitative and quantitative techniques. The finding showed that: (1) The implementation of innovative learning model called Aksara Card in the process of learning reading aksara Bali. (2) The result of students’ ability in reading aksara Bali at the first circle showed that 2.635 (36, 11%) increasedin the second circle become 2.934 (88, 88%). (3) The average responses of the students about the implementation of Aksara Card is 14, 89. From these findings, it can be conclude that the implementation of Aksara Card could increase the students’ ability in reading aksara Bali. Moreover the students’ responses were very supported in the learning process. Based on the study above, the writer could expect that, this study will had a significant effect toward the teachers, students and other researchers.keyword : Innovative learning, reading, aksara Bali
Co-Authors , I Kadek Suastika Adnyana ., I Kt Agus Adi Putra ., I Putu Agus Erman Pradnyana ., I Wayan Eskayasa ., I Wyn Pasek Eka Yasa ., Kadek Desy Suartoni ., Kadek Moni Ratningsih ., Luh Putu Novyta Handayani ., Ni Ketut Ayu Heruwati Utami ., Ni Luh Putu Yogi Indus Pratiwi ., NI NYOMAN AYU LAKSMI ., Nurjaya Putra Mahardika I Made ., Putu Eka Perdiana Dewi Adilia, Kadek Dwik Agustini, Kadek Indah ayu widiastini, Kadek Danuarta, Made Gede Yuli Sutrawan . Gede Yuli Sutrawan ., Gede Yuli Sutrawan I Gusti Agung Ayu Weli Supriyanti . I Gusti Agung Ayu Weli Supriyanti ., I Gusti Agung Ayu Weli Supriyanti I Kadek Eka Muliana I Kadek Justiawan I Ketut Paramarta I Kt Agus Adi Putra . I Made Restu Adi Putra I Nengah Martha I Nyoman Yasa I Putu Agus Erman Pradnyana . I Putu Eka Indra Praja . I PUTU EKA PRAYUDA . I Wayan Artika I Wayan Eskayasa . I Wayan Gede Wisnu I Wayan Kuntara . I Wayan Kuntara ., I Wayan Kuntara I Wyn Pasek Eka Yasa . Ida Ayu Mega Utami Ida Ayu Putu Purnami Ida Ayu Putu Widiantari Ida Bagus Made Ludy Paryatna Ida Bagus Made Ludy Paryatna Ida Bagus Purwa Ida Bagus Putra Manik A. Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putrayasa Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd . K. DEDY INDRAWAN . Kadek Desy Suartoni . Kadek Dina Rusmita Kadek Dwik Adilia Kadek Moni Ratningsih . Kadek Sukreni Riawati Karmini Kadek . Karmini Kadek ., Karmini Kadek Komang Erna Wati Komang Hendri Purwanata Komang Suburna . Luh Gede Meriati . Luh Putu Novyta Handayani . Luh Sukertiasih . Luh Sukertiasih ., Luh Sukertiasih M.Pd S.S. Ida Bagus Rai . Made Puja Adnyana . Made Puja Adnyana ., Made Puja Adnyana Made Sri Indriani Maharani, Ni Putu Andina Putri Ni Gusti Ayu Nyoman Santiari Ni Kadek Desy Bintang Maharani Ni Ketut Ayu Heruwati Utami . Ni Komang Nelly Tri Astari Ni Luh Putu Ekayanti Savitri . Ni Luh Putu Ekayanti Savitri ., Ni Luh Putu Ekayanti Savitri Ni Luh Putu Yogi Indus Pratiwi . Ni Made Aryastuti . Ni Made Aryastuti ., Ni Made Aryastuti Ni Made Ayu Sutrisna Wati Ni Nyoman Adi Tria Wirantini NI NYOMAN AYU LAKSMI . NI PUTU ERI SUKERNI . Ni Wayan Susmayuri Nita, Ni Ketut Ayu Nita Trisnayanti Nurjaya Putra Mahardika I Made . Nyoman Mei Resmianti Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. I Wayan Rasna,M.Pd . Purwanata, Komang Hendri Putra Manik A., Ida Bagus Putu Dewi Merlyna Yuda Pramesti Putu Eka Perdiana Dewi . PUTU NANIK KUSUMA D . Putu Riastari Putu Riska Zanela . Riastari, Putu Ricani, Ni Komang Sang Ayu Putu Sriasih Sukreni Riawati, Kadek Susmayuri, Ni Wayan Widiantari, Ida Ayu Putu Wisnu, I Wayan Gede