S.S. M.Pd Ida Ayu Sukma Wirani .
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 100 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

STRUKTUR FORMAL DALAM GEGURITAN JAMBE NEGARA Ida Ayu Sukma Wirani
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol. 8 No. 15 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.904 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v8i15.8955

Abstract

The main objective of this study is to determine the formal structure in Geguritan Jambe Negara, and to contribute to the community in an effort to develop a literary treasures of Bali. This is a descriptive study with the method of observation and literature with the help of recording and translation techniques. Objects in this study is Geguritan Jambe Negara-owned Puri Gede Krambitan Tabanan. Disclosure of the contents of Geguritan Jambe Negara is the formal structure geguritan. In the formal structures of the Geguritan Jambe Negara language code that contains a wide variety of Bali Alus language, and Bali Kasar language Coarse language and style found in Geguritan Jambe Negara is such a style; hyperbole, litotes, oxymoron, eponym, antonomasia. The second result is a distortion in the literary code GJN occurred on the last syllable vocals, and deviations wilaiyin teacher. The deviation is a creative writer to retain the meaning or story in the geguritan.Keywords: formal structure, geguritan, and literary Bali
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NASKAH TANTRI KAMANDAKA Ida Ayu Sukma Wirani
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol. 11 No. 01 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2333.301 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v11i01.10972

Abstract

ABSTRACT  Classic story or satua Bali already started to fall behind and replaced by a more modern story theme. To revive the classic stories in Bali, researchers conduct studies on Kamandaka Tantric texts. As for the objectives of the present study, namely, 1) To know the stories in the script Tantric Kamandaka. 2) To determine the values of character education in Tantric texts Kamandaka. The method used in this research is the method of documentation. There are two results obtained in this study, namely (1) the stories in the script TANTRI Kamandaka 11 title story consists of 35 parts of the story, namely 1) Friendship Kura-Kuran premises Geese (3-part story), 2) Ticks with bedbug (5-part story), 3) the Sewanggara death without a witness, 4) Papaka, Tiger and Monkey (12-part story), 5) Tiger Run Because Goat Betina (2-part story), 6) Gajah Mati in Kroyok By Bird Palatuk , Crow, Flies and Frogs (4-part story), 7) Takshaka Dead By Parents Village (2 part story), 8) Naga Sitara Dead Because Budi Worse, 9) story Three Fish, 10) the King Aridarma Know the language of animals not Come said She Wrong, (3 part story), 11) Death of the Candapinggala with the Nandaka. (2) there are 20 values of character education (religious values, honesty, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, curiosity , respect for others, friendship, solidarity, love of peace, environmental care, social care, responsibility, courtesy, mutual help, democratic, recognize excellence and unyielding) Kamandaka Tantric story can be embedded in each individual as the basis for the formation of character.Key words: value character, Tantri KamandakaABSTRAK Cerita klasik atau satua  Bali sudah mulai tertinggal dan tergantikan oleh cerita yang temanya lebih modern. Untuk membangkitkan kembali cerita-cerita klasik yang ada di Bali, peneliti mengadakan kajian tentang naskah Tantri Kamandaka.adapun tujuan daripada peneltian ini yaitu, 1) Untuk mengetahui cerita-cerita yang ada dalam naskah Tantri Kamandaka. 2) Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter dalam naskah Tantri Kamandaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.Ada dua hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, yaitu (1) cerita-cerita yang ada dalam naskah Tantri Kamandaka 11 judul cerita yang terdiri dari 35 bagian cerita yaitu 1)Persahabatan Kura-Kuran denga Angsa (3 bagian cerita), 2) Kutu dengan Kepinding (5 bagian cerita), 3) Sang Sewanggara mati tanpa saksi, 4) Papaka, Harimau dan Kera (12 bagian cerita), 5) Harimau Lari Karena Kambing Betina (2 bagian cerita), 6) Gajah Mati di Kroyok Oleh Burung  Palatuk, Gagak, Lalat, dan Katak (4 bagian cerita), 7) Taksaka Mati Oleh Orang Tua Desa (2 bagian cerita), 8) Naga Sitara Mati Lantaran Budi Buruknya, 9) Cerita Tiga Ikan, 10) Sang Raja Aridarma Tahu Bahasa BInatang tidak Ikut Kata Istrinya yang Salah,(3 bagian cerita), 11) Matinya Sang Candapinggala dengan Sang Nandaka.(2) ada 20 nilai pendidikan karakter (nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai orang lain, bersahabat, setia kawan, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, sopan santun, tolong menolong, demokratis, menghargai prestasi dan pantang menyerah) Cerita Tantri Kamandaka dapat ditanamkan dalam setiap individu sebagai dasar pembentukan karakter.Kata-kata kunci: nilai karakter, tantri kamandaka
SESELEH WIDYA KAWI SASTRA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA BALI UNDIKSHA EDISI IV WARSA 2013 MANUT RING EYD BAHASA BALI Luh Gede Meriati .; Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd .; Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4550

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: pertama menjelaskan tentang tulisan yang ada di dalam Majalah Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Undiksha edisi IV tahun 2013, kedua menjelaskan tentang kesalahan yang ada di dalam Majalah Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Undiksha edisi IV tahun 2013, dan yang ketiga menjelaskan keadaan Majalah Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Undiksha edisi IV tahun 2013 jika dianalisis berdasarkan EYD bahasa Bali. Subjek dalam penelitian ini adalah Majalah Jurusan Pendidikan Bahasa Bali dan sebagai objeknya adalah analisis Majalah Jurusan Pendidikan Bahasa Bali berdasarkan EYD bahasa Bali. Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan kepustakaan. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu metode dokumentasi. Data Majalah Jurusan Pendidikan Bahasa Bali dianalisis menggunakan analisis kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: pertama tulisan yang ada di dalam Majalah Jurusan Pendidikan Bahasa Bali terdiri dari: Bale Piasan, Bale Gong, Meru, Penampen, Bebainan, dan Bale Perantenan. Kedua kesalahan yang ada di dalam Majalah Jurusan Pendidikan Bahasa Bali berdasarkan EYD bahasa Bali yaitu: huruf kapital kesalahan sebanyak 125 (13%), tanda koma kesalahan sebanyak 7 (3%), tanda penghubung kesalahan sebanyak 8 (21%), kruna lingga kesalahan sebanyak 34 (15%), dan kruna tiron kesalahan sebanyak 63 (17%). Majalah Jurusan Pendidikan Bahasa Bali jika dianalisis berdasarkan EYD bahasa Bali sudah sangat baik dengan persentase 89%. Karena skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa Bali menggunakan bahasa Bali, maka kami lampirkan abstrak menggunakan bahasa Bali. KUUB Tetilik puniki tetujonnyane: anggen nguningayang sesuratan sane wenten ring Widya Kawi Sastra Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Undiksha edisi IV warsa 2013, anggen nguningayang keiwangan ring sesuratan Widya Kawi Sastra Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Undiksha edisi IV warsa 2013 manut ring EYD bahasa Bali, lan anggen nguningayang kawentenan Widya Kawi Sastra Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Undiksha edisi IV warsa 2013 yening selehin manut ring EYD bahasa Bali. Jejering ring tetilik puniki Widya Kawi Sastra Jurusan Pendidikan Bahasa Bali lan objeknyane seseleh Widya Kawi Sastra Jurusan Pendidikan Bahasa Bali manut ring EYD bahasa Bali. Palihan sane kanggen palihan kepustakaan. Kramaning mupulang data sane kanggen kramaning dokumentasi. Data seseleh Widya Kawi Sastra Jurusan Pendidikan Bahasa Bali manut ring EYD bahasa Bali katureksa manut ring data tureksa kualitatif. Pikolih sane kapolihang ring tetilik puniki inggih punika: kapertama sesuratan sane wenten ring Widya Kawi Sastra Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Undiksha inggih punika: Bale Piasan, Bale Gong, Meru, Penampen, Bebainan, Magis, lan Bale Perantenan. Keiwangan sane wenten ring Widya Kawi Sastra Jurusan Pendidikan Bahasa Bali manut ring EYD minakadi: aksara ageng/huruf kapital, tanda titik, tanda koma, tanda penghubung, kruna lingga, lan kruna tiron. Kawentenan Widya Kawi Sastra Jurusan Pendidikan Bahasa Bali yening selehin manut EYD bahasa Bali sampun pinih becik antuk 89%. Kruna jejaton: seseleh, Widya Kawi Sastra, lan EYD bahasa Bali Kata Kunci : analisis, majalah, dan EYD bahasa Bali Abstract This study aims to: the first describes the existing posts in the Magazine of Balinese Education Language Department of UNDIKSHA in the fourth edition in 2013, the second describes the error in the Magazine of Balinese Education Language Department of UNDIKSHA in the fourth edition in 2013, and the third describes the state of Magazine Balinese Education Language Department of UNDIKSHA in the fourth edition in 2013 when analyzed by EYD Balinese language. Subject in this study is the Magazine of Balinese Education Language Department and as its object is the analysis of the Magazine of Balinese Education Language Department by EYD Balinese language. The design of this research is the design of the literature. The method used to collect the data that is the method of documentation. The data in the Magazine of Balinese Education Language Department was analyzed using qualitative analysis. The results obtained from this study are: first writing in the Magazine of Balinese Education Language Department namely: Bale Piasan, Bale Gong, Meru, Penampen, Bebainan, and Bale Perantenan. The second error in the Magazine of Balinese Education Language Department is by EYD Balinese languages namely: letters capital of 125 (13%), comma 7 (3%), hyphen as much as 8 (21%), basic word as much as 34 (15%), and derivatives were 63 (17%). The third state of Magazine Balinese Education Language Department is when analyzed by EYD Balinese language has to be said very well with the percentage of 89%. Keywords: analysis, magazines, and EYD Balinese language. keyword : analysis, magazines, and EYD Balinese language.
TETILIKAN STRUKTUR FORMA, INSTRINSIK LAN NILAI-NILAI RING GEGURITAN JAYAPRANA Putu Riska Zanela .; Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd .; Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) struktur forma yang terdapat dalam geguritan Jayaprana, (2) unsur intrinsik yang terdapat dalam geguritan Jayaprana, dan (3) nilai-nilai yang terdapat dalam geguritan Jayaprana. Subjek penelitian ini adalah geguritan Jayaprana. Objek dalam penelitian ini adalah struktur forma, instrinsik dan nilai-nilai yang terdapat dalam geguritan Jayaprana. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kapustakaan dan menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu : metode dokumentasi dan teknik baca catat. Analisis data yang digunakan adalah identifikasi data, reduksi data, klasifikasi data, deskripsi data, interpretasi, lan penyimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) struktur forma yaitu : kesalahan dalam guru wilangan dan guru dingdong, (2) unsur instrinsik yang terdapat dalam geguritan Jayaprana yaitu : judul, tema, alur, tokoh dan wataknya, latar, basa basita dan gaya bahasa, dan amanat. (2) Nilai-nilai yang terdapat dalam geguritan Jayaprana, yaitu : nilai filsafat, nilai etika, nilai estetika dan nilai pendidikan karakter, yaitu : jujur, toleransi, disiplin, rasa ingin tahu, cinta damai dan tanggung jawab. karena skripsi jurusan Pendidikan Bahasa Bali menggunakan Bahasa Bali, maka kami sertakan abstrak yang menggunakan bahasa Bali. KUUB Tetilik puniki matetujon anggen nlatarang indik (1) struktur forma sane wenten ring geguritan Jayaprana, (2) unsur instrinsik sane wenten geguritan Jayaprana, lan (3) nilai-nilai sane wenten ring geguritan Jayaprana. Jejering tetilik puniki inggih punika geguritan Jayaprana. Panandang tetiliknyane inggih punika struktur forma, unsur instrinsik lan nilai-nilai sane wenten ring geguritan Jayaprana. Tetilik puniki nganggen palihan tetilik Kapustakaan santukan tetilik puniki ngeninin indik daging cakepan. Ring tetilik puniki nganggen kalih kramaning mupulang data inggih punika kramaning dokumentasi lan teknik baca catat. Data tureksa sane kaanggen minakadi: identifikasi data, reduksi data, klasifikasi data, deskripsi data, interpretasi, lan penyimpulan. Pikolih ring tetilik puniki inggih punika (1) struktur forma sane marupa kaiwangan indik guru wilangan lan guru guru dingdong, (2) unsur instrinsik sane wenten ring geguritan Jayaprana wenten papitu, minakadi: murda, unteng, lelintihan, pragina, setting, basa basita lan gaya basa, lan piteket. (3) nilai-nilai sane wenten ring geguritan Jayaprana wenten patpat (4) minakadi : nilai filsafat, nilai etika, nilai estetika lan nilai pendidikan karakter sane wenten nem (6) minakadi: jujur,toleransi, disiplin, rasa ingin tahu, cinta damai lan tanggung jawab. Kruna anceng : struktur forma, instrinsik, nilai-nilai, geguritan. Kata Kunci : struktur forma, instrinsik, nilai-nilai, geguritan. This study aimed at describing (1) the forma structure contained in geguritan Jayaprana, (2) the intrinsic elements contained in geguritan Jayaprana, and (3) the values contained in geguritan Jayaprana. The subject of this study was geguritan Jayaprana. The objects of this study were the forma structure, intrinsic and values contained in geguritan Jayaprana. This study was designed using research literature because this study aimed at describing the contents of geguritan. This study used three methods of data collection those were: documentation method and read note techniques. The data analysis used were (1) data identification, (2) data reduction, (3) data classification, (4) data description, (5) interpretation, (6) inference. The results of this study were (1) the forma structure found in geguritan Jayaprana, (2) there were seven (7) intrinsic elements found in geguritan Jayaprana, namely: title, theme, plot, character and characteristic, background, basa basita and style of language, and mandate. (2) There were four (4) values found in geguritan Jayaprana (4), namely: the philosophical value, ethical value, aesthetic value and educational characters value which consist of six (6), namely: honesty, tolerance, discipline, curiosity, love peace and responsibility. keyword : forma structure, intrinsic values, geguritan
SESELEH WANGUN INSTRINSIK LAN ASPEK SOSIOKULTURAL PARAJANA BALI RING PUPULAN SATUA BAWAK “WARISAN JAGAL” RERIPTAN IDA BAGUS WAYAN WIDIASA KENITEN K. DEDY INDRAWAN .; Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd .; I Nyoman Yasa, S.Pd., M.A. .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4561

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) unsur instrinsik cerpen pada antologi cerpen “Warisan Jagal” karya Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten dan (2) aspek sosiokultura masyarakat Bali pada antologi cerpen “Warisan Jagal” karya Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah antologi cerpen “Warisan Jagal” karya Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten. Objek penelitiannya adalah unsur instrinsik dan aspek sosiokultural masyarakat Bali pada antologi cerpen “Warisan Jagal” karya Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kartu data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) unsur instrinsik antologi cerpen “Warisan Jagal” karya Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten terdiri dari adanya tema, alau cerita, penokohan dan perwatakan, latar (setting), sudut pandang, dan amanat. (2) aspek sosiokultural masyarakat Bali pada antologi cerpen “Warisan Jagal” karya Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten adalah sosiokultural Bali tentang pola waris, Pura Kawitan, subak, trehan balian, nyastra, soca atau kayu les, canang sari, kasta, tari Bali, dan omed-omedan.. Adapun saran dari penelitian ini agar isi cerpen “Warisan Jagal” ini bisa berguna dalam kehudupan masyarakat BaliKata Kunci : Unsur instrinsik, sosiokultural, dan cerpen. The purpose of this observation is to describe (1) the intrinsic elements of the short story in an anthology of short stories "Warisan Jagal" by Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten and (2) aspects of Balinese people’s sosiokultural at the anthology of short story "Warisan Jagal" by Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten. This observation was designed as a qualitative descriptive observation. The subjects of this observation is an anthology of short stories "Warisan Jagal" by Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten. The object of observation is intrinsic elements and socio-cultural aspects of Balinese People on the anthology of short story "Warisan Jagal" by Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten. The accumulation of the file is by using a file card method. The results of this observation show that (1) the intrinsic elements of the anthology of short story "Warisan Jagal" by Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten,it is consists of the theme, plot, characterization and disposition, background (setting), viewpoints, and mandate. (2) aspects of Balinese People sociocultural on the anthology of short story "Warisan Jagal" by Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten is the sociocultural of Bali on inheritance pattern, Pura kawitan, subak, Trehan healers, usada ejection, soca stone or wood les, canang sari, caste, Balinese dance, and traditions omed-omedan. The suggestion from this observstion that the anthology of short story "Warisan Jagal" can clarify the ending in the completion of the story that can be read and understood by clearlykeyword : Elements of intrinsic, Sociocultural, and short story
PANGERESEP KOSA BASA KRUNA ARAN SARANA BALI PURWA RING SISIA KELAS VII SMP N 2 SINGARAJA NI PUTU ERI SUKERNI .; Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd .; Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4571

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui kemampuan siswa dalam pemahaman kosabasa kata benada alat tradisional Bali di SMP N 2 Singaraja dan (2) mengetahui permasalahan-permasalahan siswa kelas VII SMP N 2 Singaraja dalam mempelajari kosabasa kata benda alat tradisional Bali. Subejek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 2 Singaraja dan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pemahaman kosabasa kata benda alat tradisional Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan metode kuesioner dan metode tes. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) pemahaman kosabasa kata benda alat tradisional siswa kelas VII SMP N 2 Singaraja mendapatkan nilai rata-rata 79 dan dapat dikategorikan sedang dan (2) permasalah-permasalah siswa kelas VII SMP N 2 Singaraja dalam mempelajari kosabasa kata benda alat tradisisonal Bali berupa kendala teknis dan non teknis. Permasalahan dalam segi teknisnya berupa (1) siswa jarang menggunakan bahasa Bali dalam berbicara, (2) sering mengunakan bahasa Indonesia dalam berbicara, (3) siswa jarang mendengarkan kosabasa Bali, (4) siswa tidak memahami pengertian kata dalam kosabasa Bali, (5) siswa susah mengapalkan kosabasa bali, (6) siswa susah memahami kosabasa yang diajarkan guru, dan (7) dalam mengajar, lebih banyak guru menjelaskan menggunakan bahasa Indonesia. Permasalahan dalam non teknisnya berupa (1) pelajaran bahasa Bali membosankan, (2) waktu dalam memepelajari bahasa bali sedikit, dan (3) keberadaan buku dan kamus yang masih sedikit di sekolah. Kata Kunci : kosabasa bahasa bali, alat tradisional bali The aimed of this study are (1) to determine the ability of the students in understanding traditional nout of Balinese tool in SMP N 2 Singaraja and (2) determining the problems of seventh grade students of SMP N 2 Singaraja in studying traditional noun of Balinese tool. The subjects of this study were seventh grade students of SMP N 2 Singaraja and the object of study was the understanding traditional noun of Balinese tool. The research design of this study used a qualitative descriptive and quantitative descriptive. The method of the study used questionnaires and test. The results of this study (1) an understanding traditional noun of Balinese tool of seventh grade students of SMP N 2 Singaraja got 79 as an average value and it can be categorized as medium and (2) the problems of seventh grade students of SMP N 2 Singaraja in studying traditional noun of Balinese tool was the form of technical and non-technical constraints. The problem in technical terms such as (1) the students rarely use the Balinese in speaking, (2) the student always use Indonesian in speaking, (3) students rarely listen Balinese vocabulary, (4) the students were difficult to understand the meaning of the word in Balinese vocabulary, (5) students were difficult to remember Balinese vocabulary, (6) the student was difficult to understand vocabulary that was taught by the teachers, and (7) in teaching, teachers always explained using Indonesian. The problem in non-technical were (1) Balinese language lessons was boring, (2) the time in studying Balinese language was limited, and (3) the existence of books and dictionaries were limited in school. keyword : balinese vocabulary, traditional balinese tools
SESELEH STRUKTUR NARATIF LAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER RING GEGURITAN PARTHA YADNYA DRUWEN I NYOMAN JEGOG PUTU NANIK KUSUMA D .; Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd .; I Nyoman Yasa, S.Pd., M.A. .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4572

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) struktur naratif, (2) peristiwa-peristiwa naratif, dan (3) Nilai pendidikan karakter yang ada dalam geguritan Partha Yadnya milik I Nyoman Jegog. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif-kualitatif. Subjek penelitiannya adalah geguritan Partha Yadnya milik I Nyoman Jegog. Objek penelitiannya yaitu struktur naratif, peristiwa-peristiwa naratif dan nilai pendidikan karakter yang ada dalam geguritan Partha Yadnya milik I Nyoman Jegog. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan teknik baca catat. Hasil pelelitiannya yaitu (1) Struktur naratif geguritan Partha Yadnya milik I Nyoman Jegog, seperti bagian pendahuluan, bagian perkembangan, dan bagian peleraian, (2) Peristiwa-peristiwa naratif dalam geguritan Partha Yadnya milik I Nyoman Jegog, seperti peristiwa naratif kriminal, sosial keagamaan, kepahlawanan dan keagamaan, dan (3) Nilai pendidikan karakter dalam geguritan Partha Yadnya ada 12, yaitu Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Mandiri, Rasa Ingin Tahu, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Peduli Sosial, dan Tanggung Jawab.Kata Kunci : struktur naratif, nilai pendidikan karakter, geguritan Partha Yadnya This research aims to describe (1) the narrative structure, (2) the narrative events, and (3) educational value character in geguritan Partha Yadnya owned Nyoman Jegog .This research used a descriptive-qualitative research design. Subject of research is Geguritan Partha Yadnya owned I Nyoman Jegog. The research object is the structure of the narrative, the narrative events and educational value character in Geguritan Partha Yadnya owned I Nyoman Jegog. Collecting data using the method of documentation and record the reading techniques .Results research namely (1) the narrative structure in Geguritan Partha Yadnya owned I Nyoman Jegog, such as deeds, character and characterization, setting and point of view, (2) The narrative events in Geguritan Partha Yadnya owned I Nyoman Jegog, such as criminal narrative events, religious social narrative events, and religious narrative events, and (3) value of character education in Geguritan Partha Yadnya owned I Nyoman Jegog there are 12 , that is religious, honest, Tolerance, Discipline, Hard Work, Self, Curiosity, Rewarding Achievement, Friendly/communicative, Love Peace, Social Care, and Responsibility.keyword : Narrative Structure, The Value of Character Education, Geguritan Partha Yadnya
KAWENTENAN SATUA BALI RING WAWIDANGAN DESA PENGLATAN KOTA SINGARAJA NI NYOMAN AYU LAKSMI .; Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd .; Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4573

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu (1) dapat mengetahui satua Bali yang diketahui oleh masyarakat Desa Penglatan Kota Singaraja (2) dapat mengetahui amanat-amanat satua Bali yang sudah dimengerti oleh masyarakat Desa Penglatan Kota Singaraja, dan (3) mengetahui perkembangan satua Bali di lingkungan Desa Penglatan Kota Singaraja. Sampel atau pratiwimba yang dipakai dalam penelitian ini hanya 100 orang, sampel dipilih menurut usia, masing-masing diwakili oleh 25 orang : anak-anak berusia 5-12tahun, remaja berusia 13-17tahun, dewasa berusia 18-35tahun, dan orang tua berusia 36-80tahun. Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Desa Penglatan Kota Singaraja. Metoda yang dipakai pada saat mengumpulkan data yaitu menggunakan metoda kuisioner atau angket dan wawancara. Hasil penelitian yang di dapat dari keberadaan satua Bali di Desa Penglatan yaitu: (1) satua yang diketahui oleh masyarakat Desa Penglatan hanya 28 judul satua, seperti Siap Selem, Timun Mas, Tuung Kuning, Bawang Kesuna, I Lutung teken I Kekua, Men Tiwas Men Sugih, Cicing Gudig, I Bojog teken I Kambing, I Lubdaka, Prabu Singa, I Pucung, Kambing takutin Macam, Nang Bangsing teken I Belog, Pan Balang Tamak, Nang Cubling, Rare Angon, Anak Ririh, I Lara, Tuma teken Titih, I Lutung dadi Pecalang, Cupak teken Grantang, I Lacur, Sampik Ingtai, dan I Belog. (2) dari 100 orang, hanya 10 judul satua saja yang bisa dijawab amanatnya, dan (3) satua Bali di lingkungan Desa Penglatan termasuk dalam kategori kurang berkembang, yaitu skornya 26-50. Kata Kunci : satua bali, amanat, perkembangan The purpose of this research is (1) That it can know the story of Bali is known by villagers Penglatan Singaraja city (2) Can find out the mandates of the Bali the story has been understood by the villagers Penglatan Singaraja city, and (3) Determine the development of the story in the Penglatan village of Bali Singaraja city. Sample or pratiwimba used in this study is only 100 people, the sample is selected according to age, each represented by 25 people : children aged 5-12 years, adolescents aged 13-17 years, adults aged 18-35 years, and 36-80 years old man. The population in this research that the villagers Penglatan of Singaraja city. The method used at the time of collecting the data that is using questionnaires and interviews. The results obtained from the presence in the village Bali story Penglatan is : (1) story know to the public village Penglatan only 28 title story, such as Siap Selem, Timun Mas, Tuung Kuning, Bawang Kesuna, I Lutung teken I Kekua, Men Tiwas Men Sugih, Cicing Gudig, I Bojog teken I Kambing, I Lubdaka, Prabu Singa, I Pucung, Kambing takutin Macam, Nang Bangsing teken I Belog, Pan Balang Tamak, Nang Cubling, Rare Angon, Anak Ririh, I Lara, Tuma teken Titih, I Lutung dadi Pecalang, Cupak teken Grantang, I Lacur, Sampik Ingtai, and I Belog. (2) of the 100 people only 10 titles only story that can be answered mandate, and (3) story Bali village environment Penglatan included in the category of less developed, is this score 26-50. keyword : the story of bali, mandate, development.
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERBAHASA BALI DENGAN SIKAP BERBAHASA BALI DI KALANGAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 SINGARAJA I Putu Eka Indra Praja .; Drs. I Wayan Rasna,M.Pd .; Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4758

Abstract

Sikap bahasa (language attitude) pada umumnya dianggap sebagai Perilaku terhadap bahasa. Berbagai aspek bahasa Bali mulai dari struktur bahasanya sampai pada masalah variasi dan sejarahnya telah mendapat perhatian para peneliti. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kemampuan berbahasa Bali di kalangan siswa kelas XII, (2) sikap berbahasa Bali di kalangan siswa kelas XII, (3) hubungan antara kemampuan berbahasa Bali dengan sikap berbahasa Bali di kalangan siswa kelas XII SMA Negeri 2 Singaraja. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelas XII di SMA N 2 Singaraja dengan jumlah Populasi sebanyak 222 Orang. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer berupa penyebaran kuesioner dan data sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari arsip guru. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi, analisis regresi linear berganda, uji T-Test dan uji F-Test dengan bantuan program SPSS versi 21.00 Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) rata-rata kemampuan berbahasa bali di kalangan Siswa kelas XII sebesar 73,62% dengan kategori cukup, (2) rata-rata Sikap Berbahasa Bali siswa Kelas XII sebesar 41,98% dengan kategori sangat kurang, (3) Kemampuan berbahasa Bali memiliki hubungan yang positif dan sangat kuat dengan sikap berbahasa Bali di kalangan siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Singaraja koefisien korelasi sebesar 0,995. Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis secara parsial maupun simultan dengan uji T-Test dan F-Test didapatkan bahwa T-hitung dan F-hitung > T-tabel dan F-tabel sehingga hipotesis diterima. Kata Kunci : Kemampuan dan Sikap Berbahasa Bali Language attitude is generally regarded as the behavior of the language. Various aspects of Balinese language ranging from the structure of the language to the problem of variation and its history has got the attention of researchers. Accordingly, this study aims to determine (1) the ability to speak Bali among students of class XII, (2) the attitude of Balinese language among students of class XII, (3) the relationship between language skills speaking Bali with attitude Bali among the students of class XII SMA Negeri 2 Singaraja. The research was conducted in Class XII at SMA N 2 Singaraja Alt population of 222 people. Source of data in this study are primary data in the form of questionnaires and secondary data such as documents obtained from the archives of teachers. Data collection method used is the method of documentation and questionnaire method. Data were analyzed using correlation analysis, multiple linear regression analysis, test T-test and F-test Test with SPSS version 21:00 The results showed that (1) the average proficiency in bali among students of class XII at 73.62% with enough categories, (2) the average attitude Speak Bali Class XII student of 41.98% with very poor category, (3) The ability to speak Bali has a positive and very strong with Balinese language attitudes among students of class XII at SMAN 2 Singaraja correlation coefficient of 0.995. This result is proved by the results of hypothesis testing partially and multiple with the T-Test test and F-test showed that the T-test and F-count > T-table and the F-table so that the hypothesis is accepted. keyword : Ability and Attitude Speak Bali
KAWENTENAN ANGGAH UNGGUHIN BASA BALI RING ASPEK MABEBAOSAN SISIA KELAS IX A1 SMP NEGERI 1 SINGARAJA Komang Suburna .; Ida Ayu Sukma Wirani, S.S. M.Pd .; Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa Bali Undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbb.v2i1.4785

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan penggunaan anggah ungguhin basa dalam aspek berbicara siswa kelas IX A1 SMP Negeri 1 Singarajadan (2) mendeskripsikan kendala-kendala yang dialami dalam menggunakan anggah ungguhin basa oleh siswa Kelas IX A1 SMP Negeri 1 Singaraja. Metode penelitin ini menggunakan deskriftif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX A1 SMP Negeri 1 Singaraja. Objek penelitiannya adalah penggunan anggah ungguhin basa dalam aspek berbicara. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, dan metode wawancara. Hasil penelitan ini menunjukan bahwa penggunan anggah ungguhin basa dalam aspek berbicara oleh siswa kelas IX A1 SMP Negeri 1 Singaraja, masih menggunakan bahasa bali umum dengan persentase 52%. Kendala-kendala yang di alami siswa dalam menggunakan anggah ungguhin basa adalah susahnya siswa membedakan antara bahasa singgih dan bahasa kasar, siswa mengatakan pada saat apa dan bagaimana menggunakan bahasa singgih dan bahasa sor. karena kami jurusan bahasa bali dan penelitian ini menggunakan bahasa bali sehingga saya melampirkan abstrak bahasa bali. Tetilikan puniki matetujon nlatarang (1) kawentenan anggah-ungguhin basa ring aspek mabebaosan sisia kelas IX SMP Negeri 1 Singaraja lan (2) nlatarang kapiambeng sane karasayang ritatkala mabebaosan nganggen anggah-ungguhin basa olih sisia kelas IX A1 SMP Negeri 1 Singaraja.Tetilikan puniki nganggen palihan tetilik deskriftif kualitatif. Sane dados jejering ring tetilikan puniki inggih inggih punika sisia kelas IX A1 SMP Negeri 1 Singaraja, Penandang tetilik ring tetilikan puniki kawentenan anggah-ungguhin basa ring aspek mabebaosa. Rikala mupulang data piranti sane keanggen penilik inggih punika metode observasi, lan Wawancara. .Pikolih sane penilik polihang rikalaning nilik kawentenan anggah ungguhin basa olih sisia kelas IX A1 SMP Negeri 1 Singaraja ngangen basa kepara 52% nika kabaoskantun ajeg, punika kapolihang saking bebaosan guru sareng sisia lan bebaosan sisia pantaraning sisia. Pikobet sane karasayang olih sisia kelas IX A1 SMP Negeri 1 Singaraja inggih punika Indik kaweruhan “minayang undagan-undagan anggah ungguhin basa”Para sisia taler maosang durung midep ngenenin indik minayang undagan-undagan angah-unguhin basa sakadi, basa singgih lan basa sor. Para sisia durung uning ritatkala napi ngangen basa singgih lan ritatkala napi ngangen basa sor. Kata Kunci : penggunaan anggah ungguhin basa, kendala This study aims to (1) describe the use of bases in the aspect anggah ungguhin talking A1 class IX students of SMP Negeri 1 Singaraja and (2) describe the constraints experienced in the use of language by students anggah ungguhin IX Class A1 SMP Negeri 1 Singaraja. This experiment method uses descriptive qualitative. Subjects in this study were students of class IX A1 SMP Negeri 1 Singaraja. The object of research is the use of language in the aspect anggah ungguhin speak. Collecting data in this study using the methods of observation, and interviews. The results of this research showed that the use of anggah ungguhin languages spoken by students in aspects of class IX A1 SMP Negeri 1 Singaraja, Bali still use a common language with a percentage of 52%. Constraints on the student experience in using anggah ungguhing language is difficult to distinguish between language students singgih and coarse language, the students say at what time and how to use the language and the language singgih sor.keyword : anggah unguhin use alkaline, constraints
Co-Authors , I Kadek Suastika Adnyana ., I Kt Agus Adi Putra ., I Putu Agus Erman Pradnyana ., I Wayan Eskayasa ., I Wyn Pasek Eka Yasa ., Kadek Desy Suartoni ., Kadek Moni Ratningsih ., Luh Putu Novyta Handayani ., Ni Ketut Ayu Heruwati Utami ., Ni Luh Putu Yogi Indus Pratiwi ., NI NYOMAN AYU LAKSMI ., Nurjaya Putra Mahardika I Made ., Putu Eka Perdiana Dewi Adilia, Kadek Dwik Agustini, Kadek Indah ayu widiastini, Kadek Danuarta, Made Gede Yuli Sutrawan . Gede Yuli Sutrawan ., Gede Yuli Sutrawan I Gusti Agung Ayu Weli Supriyanti . I Gusti Agung Ayu Weli Supriyanti ., I Gusti Agung Ayu Weli Supriyanti I Kadek Eka Muliana I Kadek Justiawan I Ketut Paramarta I Kt Agus Adi Putra . I Made Restu Adi Putra I Nengah Martha I Nyoman Yasa I Putu Agus Erman Pradnyana . I Putu Eka Indra Praja . I PUTU EKA PRAYUDA . I Wayan Artika I Wayan Eskayasa . I Wayan Gede Wisnu I Wayan Kuntara . I Wayan Kuntara ., I Wayan Kuntara I Wyn Pasek Eka Yasa . Ida Ayu Mega Utami Ida Ayu Putu Purnami Ida Ayu Putu Widiantari Ida Bagus Made Ludy Paryatna Ida Bagus Made Ludy Paryatna Ida Bagus Purwa Ida Bagus Putra Manik A. Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putrayasa Ida Bagus Rai, S.S., M.Pd . K. DEDY INDRAWAN . Kadek Desy Suartoni . Kadek Dina Rusmita Kadek Dwik Adilia Kadek Moni Ratningsih . Kadek Sukreni Riawati Karmini Kadek . Karmini Kadek ., Karmini Kadek Komang Erna Wati Komang Hendri Purwanata Komang Suburna . Luh Gede Meriati . Luh Putu Novyta Handayani . Luh Sukertiasih . Luh Sukertiasih ., Luh Sukertiasih M.Pd S.S. Ida Bagus Rai . Made Puja Adnyana . Made Puja Adnyana ., Made Puja Adnyana Made Sri Indriani Maharani, Ni Putu Andina Putri Ni Gusti Ayu Nyoman Santiari Ni Kadek Desy Bintang Maharani Ni Ketut Ayu Heruwati Utami . Ni Komang Nelly Tri Astari Ni Luh Putu Ekayanti Savitri . Ni Luh Putu Ekayanti Savitri ., Ni Luh Putu Ekayanti Savitri Ni Luh Putu Yogi Indus Pratiwi . Ni Made Aryastuti . Ni Made Aryastuti ., Ni Made Aryastuti Ni Made Ayu Sutrisna Wati Ni Nyoman Adi Tria Wirantini NI NYOMAN AYU LAKSMI . NI PUTU ERI SUKERNI . Ni Wayan Susmayuri Nita, Ni Ketut Ayu Nita Trisnayanti Nurjaya Putra Mahardika I Made . Nyoman Mei Resmianti Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. I Wayan Rasna,M.Pd . Purwanata, Komang Hendri Putra Manik A., Ida Bagus Putu Dewi Merlyna Yuda Pramesti Putu Eka Perdiana Dewi . PUTU NANIK KUSUMA D . Putu Riastari Putu Riska Zanela . Riastari, Putu Ricani, Ni Komang Sang Ayu Putu Sriasih Sukreni Riawati, Kadek Susmayuri, Ni Wayan Widiantari, Ida Ayu Putu Wisnu, I Wayan Gede