Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Krim Pemutih Wajah Tidak Terdaftar Yang Beredar Di Pasar Inpres Kota Palu: Analysis of The Content of Mercury (Hg) In Unregistered Facial Whitening Creams Circulating In The Inpres Market Palu Upik Rohaya; Nurlina Ibrahim; Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 3 No. 1 (2017): (March 2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.975 KB) | DOI: 10.22487/j24428744.2017.v3.i1.8143

Abstract

Whitening cream is a mixture of chemicals and other materials to eliminate the the black spots on the skin. The purpose of this research was to determine whether unregistered facial whitening creams that contain mercury (Hg) and to determine the amount of mercury (Hg) levels of the facial whitening creams have circulated in the Inpres Market Palu. There are 10 samples were examined of facial whitening cream by using Purposive Sampling method. The testing of mercury content is divided into two stages first stage is qualitative testing (color test) and the second stage is quantitative testing atomic absorption Spectrophotometry using additional tools MVU (Mercury Vaporizer Unit). The result of the research show that all of 10 the samples contained mercury (Hg) with an average content of each sample A = 67,27 µg/g , B = 5349,47 µg/g, C = 137,49 µg/g, D = 159,25 µg/g, E = 90,22 µg/g, F = 33,61 µg/g, G = 31,87 µg/g, H = 32,36 µg/g, I = 3,63 µg/g and J = 3,52 µg/g.
Vitamin C Ikan Sidat (Anguilla Marmorata) Asal Sungai Palu dan Danau Poso Jamaluddin Jamaluddin; Agustinus Widodo; Anita Tri Damayanti
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2018): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v2i1.2

Abstract

Pendahuluan & Tujuan: Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, protein, mineral, dan asam lemak yang baik bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan kadar vitamin C ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel asal danau Poso dan muara sungai Palu. Bahan dan Metode: Pengujian kadar vitamin C menggunakan bahan berupa daging ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel dengan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dengan teknik Purposive Sampling yang berdasarkan ukuran, tempat dan fase ikan sebagai syarat untuk pengambilan sampel. Hasil: Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) pada fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel asal danau Poso dan muara sungai Palu tidak terdeteksi adanya kandungan vitamin C. Kesimpulan: Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) tidak mengandung vitamin C
Vitamin A Ikan Sidat (Anguilla Marmorata) Asal Sungai Palu Dan Danau Poso Jamaluddin Jamaluddin; Agustinus Widodo; Nurul Mufliha
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2018): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v2i1.4

Abstract

Pendahuluan & Tujuan: Ikan sidat (Anguilla marmorata) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti protein, mineral, asam lemak dan salah satunya yaitu vitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jumlah kadar vitamin A ikan sidat (Anguilla marmorata) fase glass eel, yellow eel , silver eel asal Sungai Palu dan Danau Poso. Bahan dan Metode: Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu Ikan sidat (Anguilla marmorata) berukuran Glass eel, Yellow eel, Silver eel yang berasal dari Sungai Palu dan Danau Poso, Ethanol, KOH, n-Hexane, BHT (Butil Hidroksil Toluen), Methanol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling melihat berdasarkan jenis berat, ukuran dan lokasi pengambilan. Metode yang digunakan yaitu Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dimana sebelumnya dilakukan uji saponifikasi (penyabunan) pada sampel ikan sidat. Hasil: Vitamin A pada ikan sidat asal Sungai Palu fase glass eel sebesar 4,01 mg/kg (1336,67 IU/100 gram), yellow eel sebesar 7,26 mg/kg (2420 IU/100 gram), silver eel sebesar 9,73 mg/kg (3243,34 IU/100 gram). Vitamin A pada ikan sidat asal Danau Poso fase glass eel sebesar 0,22 mg/kg (73,34 IU/100 gram), yellow eel 7,16 mg/kg (2386,67 IU/100 gram), silver eel sebesar 11,3 mg/kg (3766,67 IU/100 gram). Kesimpulan: Kadar vitamin A ikan sidat fase glass eel asal Sungai Palu dan Danau Poso berbeda signifikan.
Analisis Kandungan Vitamin B Pada Ikan Sidat (Anguilla Marmorata (Q.) Gaimard) Fase Elver Asal Danau Poso Fenti Fenti; Agustinus Widodo; Jamaluddin Jamaluddin
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v2i2.8

Abstract

Latar Belakang & Tujuan : Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil, umumnya tidak dapat disintetis oleh tubuh tetapi penting dalam proses metabolik salah satunya adalah vitamin B. Vitamin B terdiri dari vitamin B1, B2, B3, B6, B9 danB12. Sidat merupakan salah satu ikan yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi salah satunya vitamin B. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar vitamin B (B1, B2, B3, B6, B9, B12) pada ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase elver asal danau Poso . Bahan dan Metode : Penentuan kadar vitamin B1, B2, B3, B6, dan B9 menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi), dan pada vitamin B12 menggunakan metode LC-MS (Liquid Chromatography–Mass Spectrometry). Hasil : Vitamin B2 dengan kadar 0,133 mg/100g, vitamin B3 dengan kadar 1,895 mg/100g, dan vitamin B12 dengan kadar 0,017mg/100g sedangkan pada vitamin B1, B6, dan B9 tidak terdeteksi adanya kadar. Kesimpulan : Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase elver asal danau Poso dapat dijadikan sumber vitamin B2, B3, dan B12.
Vitamin A Ikan Sidat (Anguilla Bicolor) Asal Danau Poso Sulawesi Tengah Nur Pita Sari; Jamaluddin Jamaluddin; Agustinus Widodo
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3 No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v3i2.24

Abstract

Ikan sidat (Anguilla bicolor) memiliki nilai gizi yang sangat tinggi antara lain vitamin larut air (B dan C) dan larut lemak A, D, E, dan K. Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh untuk membantu pembentukan jaringan tubuh, tulang, meningkatkan penglihatan dan ketajaman mata, memelihara kesehatan kulit dan rambut, meningkatkan kekebalan tubuh, anti kanker dan katarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kandungan vitamin A pada fase glass eel, yellow eel dan silver eel asal Danau Poso Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling berdasarkan kriteria seperti jenis (Anguilla bicolor) umur (4,5 – 10 tahun) dan panjang (55 mm – 30 cm ) asal Danau Poso Sulawesi Tengah. Pengujian vitamin A dilakukan dengan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi). Kadar vitamin A ikan sidat fase Glass eel sebanyak 24,36 mcg/100g, Yellow eel 204,53 mcg/100g, dan Silver eel 59,92 mcg/100g. Hasil statistik uji anova menunjukkan bahwa kadar vitamin A ikan sidat Anguilla bicolor fase Glass eel, Yellow eel, dan Silver eel berbeda signifikan (P=0,000). Ikan sidat (Anguilla bicolor) fase Glass eel, Yellow eel dan Silver eel asal Danau Poso Sulawesi Tengah dapat dijadikan sumber vitamin A baik dalam bentuk olahan makanan maupun produk
Studi Perbandingan Kandungan Vitamin B Ikan Sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) Fase Yellow Eel dan Silver Eel Asal Sungai Palu Sulawesi Tengah Jamaluddin Jamaluddin; Agustinus Widodo; Natasha Setiawan
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v4i2.36

Abstract

Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) memiliki keunggulan gizi atau nutrisi yang tinggi seperti protein, asam lemak, dan vitamin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12) pada ikan sidat fase yellow eel dan silver eel asal Sungai Palu Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan yaitu purposive sampling berdasarkan pada tempat, ukuran, dan fase ikan. Hasil pengujian vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, dan B9) menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra menunjukkan bahwa vitamin B2 fase yellow eel sebesar 0,07 mg/100 g; silver eel sebesar 0,05 mg/100 g; vitamin B3 fase yellow eel sebesar 0,3 mg/100 g; silver eel sebesar 1,16 mg/100 g; dan untuk vitamin B1, B5, B6, dan B9 tidak terdeteksi kadarnya. Sedangkan pengujian vitamin B7 dan B12 menggunakan Kromatografi Cair-Spektrometri Massa menunjukkan bahwa vitamin B7 fase yellow eel sebesar 58,35 µg/100 g; silver eel sebesar 10,61 µg/100 g; vitamin B12 fase yellow eel sebesar 0,52 µg/100 g; dan silver eel sebesar 0,27 µg/100 g. Kesimpulan yaitu vitamin B7 dengan menggunakan Kromatografi Cair-Spektrometri Massa memiliki kadar vitamin tertinggi sebesar 58,35 µg/100 g pada fase yellow eel dan untuk vitamin B3 (Nicotinamide) menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra memiliki kadar vitamin terendah sebesar 0,3 mg/100 g pada fase yellow eel.
Kadar Albumin Pada Ikan Sidat Anguilla marmorata Q Gaimard dan Anguilla bicolor Asal Sungai Palu dan Danau Poso Jamaluddin Jamaluddin; Gugun Gunawan; Siti Nurhafsah; Padhlun A Jerni; Dytha Okvhyanitha; Ade Fazliana Mantika; Jessica Jessica; Asty Ivon Samaliwu; Yusriadi Yusriadi; Agustinus Widodo
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2020): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v4i1.37

Abstract

Ikan sidat termasuk ikan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti vitamin A, vitamin B, DHA(Docosahexaenoic acid), EPA(Eicosapentaeonic acid), dan protein albumin. Albumin memiliki peranan penting sebagai sarana pada proses transportasi dalam darah, pembentukan jaringan tubuh yang baru pada masa pertumbuhan, senyawa proteksi hati dan juga bermanfaat dalam proses penyembuhan luka pada pasien pasca operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar albumin ikan sidat Anguilla marmorata dan Anguilla bicolor pada fase glass eel, elver, yellow eel dan silver eel asal Sungai Palu dan Danau Poso. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling berdasarkan pada jenis, berat, ukuran, dan lokasi pengambilan. Pengujian kadar albumin ditentukan dengan menggunakan metode Bromocresol green dengan alat fotometer dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar albumin tertinggi terdapat pada fase silver eel, yakni sebanyak 1,62 gram / 100 gram pada Anguilla marmorata asal Danau Poso dan kadar paling rendah terdapat pada fase elver sebanyak 0,24 gram / 100 gram pada Anguilla bicolor asal Danau Poso. Hal ini menunjukkan bahwa spesies Anguilla marmorata memiliki kadar albumin yang lebih tingi dari Anguilla bicolor.
COMPARATIVE STUDY OF MINERAL CONTENT OF SIDAT FISH MEAT (ANGUILLA MARMORATA QUOY GAIMARD) ON YELLOW EEL PHASE FROM PALU RIVER AND LAKE POSO Jamaluddin Jamaluddin; Widodo Agustinus
Journal of Islamic Pharmacy Vol 3, No 1 (2018): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v3i1.4992

Abstract

Eel fish (Anguilla marmorata Quoy Gaimard) is one of the strategic commodities to be developed because it has high nutritional value such as protein, fatty acid, vitamins and minerals. Minerals are one of the nutrients the body needs for the body's physiological processes. This study aims to determine the amount and mineral content of eel meat Anguilla marmorata Quoy Gaimard) originating from the river Palu and lake Poso. Sampling was done by Purposive sampling method based on type, weight 35-40 gram, size 300-450 mm and location of taking. Mineral testing on eel meat using laboratory experimental with Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). The results showed that the mineral content contained in yellow eel fish from Palu river contains potassium 1,519 mg/kg, magnesium 203 mg/kg, zinc 11,2 mg/kg, and mercury 0,129 mg/kg; and from the  Poso lake contains potassium 1,360 mg/kg, magnesium 179 mg/kg, and strontium 1.32 mg/kg. Based on this study  can be concluded that there is influence the location against the amount of mineral content.
Comparative Study of Nutritional Content and Amino Acid Profile on Rono Poso Fish (Adrianichthys oophorus) and Rono Lindu Fish (Oryzias sarasinorum) Endemic of Central Sulawesi Jamaluddin Jamaluddin; Meita Meita; Syariful Anam; Agustinus Widodo; Pitriani Pitriani
Pharmaceutical Reports Vol 1, No 1 (2022): (March) Pharmaceutical Reports
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.147 KB) | DOI: 10.33096/pharm rep.v1i1.152

Abstract

Rono Poso fish (Adrianichthys oophorus) originating from Lake Poso and  Rono Lindu fish (Oryzias sarasinorum) from Lake Lindu, is central Sulawesi endemic fish that consumed the communities around the lake, but it is not known nutritional content. This study aims to determine the nutrient content and amino acid profile in Rono Poso and Rono fish Lindu. Ash content analysis testing using the dry ashing method, testing the moisture content using the oven method, using soxhlet fat, and protein content using the method and the testing Kjeldhal amino acid profile using Chromatography Hight Performance Liquid (HPLC). The results showed that several nutrients and amino acid profiles differ between the two samples. In Rono Poso fish containing ash 11:00%, water 6:11%, 58.88% protein,  fat, and carbohydrates 22.68% 1:33%. In Rono Lindu containing ash 18.84%, water 9.77%, 58.97% protein, fat, and carbohydrate 10:35% 2:07%.
Pemberian Makanan Tambahan Pada Balita Berisiko Stunting Di Desa Rerang Kecamatan Dampelas Jamaluddin; Jaya I. Madina; Nur Saida; Ega Ayu Andari; Nurul Mujahida; Nur Fahmi; Rosmala Nur; Pitriani
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.043 KB) | DOI: 10.56303/jppmi.v1i2.51

Abstract

Stunting merupakan kegagalan tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak mencukupi yang ditandai dengan tinggi badan berada dibawah standar deviasi pada kurva tinggi menurut usia. salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting yaitu asupan nutrisi. Anak dengan pemberian nutrisi yang kurang secara terus menerus dapat memicu kekurangan gizi kronis yang berakibat balita menjadi pendek. kegiatan ini bertujuan untuk ikut berkontribusi dalam percepatan penurunan angka kejadian stunting serta membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terutama ibu rumah tangga mengenai pentingnya komponen asupan nutrisi dalam pertumbuhan anak. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu metode observasi, studi dokumen dan metode dokumentasi. Hasil dari data yang didapatkan menunjukkan adanya perbedaan berat badan dan tinggi badan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan pada balita yang berisiko terkena stunting. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai asupan gizi mengakibatkan kurangnya asupan nutrinya yang didapatkan oleh balita. Pemberian makanan tambahan menjadi salah satu cara dalam pencegahan stunting yang cukup efisien agar dapat menurunkan angka stunting di Indonesia khususnya di Desa Rerang Kecamatan Dampelas