Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UPAYA PEMERINTAH DAERAH KUDUS DALAM PENCEGAHAN STUNTING Mubaroq, Muhammad Husni; Wachid, Abdul
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 12, No 1 (2024): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v12i1.2147

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah yang banyak dialami oleh penduduk di Indonesia, untuk saat ini Indonesia menempati posisi peringkat ke lima di dunia untuk permasalahan stunting pada anak. Stunting lebih dikenal dimasyarakat dengan tubuh dengan kondisi pendek, Stunting diartikan sebagai gangguan pertumbuhan fisik dan otak yang dialami oleh anak anak. Karakteristik stunting antara lain tinggi yang yang tidak sebanding jika dibandingkan dengan anak anak dengan usia yanbg sebaya, penyebab stunting adalah penyakit kronik yang disebabkan masalah nutrisi yang dikonsumsi oleh anak anak. Pada 1000 hari pertama sejak kelahiran merupakan waktu rawan terjadi stunting, kejadian stunting banyak dipengaruhi oleh faktor faktor antara lain adalah faktor sosial, ekonomi, faktor kadar asupan makanan, infeksi, faktor statusYgizi, faktor penyakit menular, faktor kekuranganYmikro nutrient danYfaktorYlingkungan. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif dan kajian pustaka. Stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor terhadap angka kejadian stunting pada anak, angka kejadian stunting secara langsung banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor penyakit infeksi dan faktor kurangnya kadar asupan gizi yang baik ditinjau dari kualitas maupun kuantitasnya. Pemerintah kabupaten Kudus telah melakukan upaya pencegahan stunting malalui kebijakan yang tertulis dalam Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2021 tentang Peran Desa/keluarahan dalam Penurunan stunting secara Terintegrasi. Kebijakan tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 dan implementasinya secara ideal dilakukan dengan koordinasi yang baik baik terkait aturan teknis pada ditingkat pusat dan tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai pelaksana sebagai garda terdepan. Untuk Diseminasi informasi dan advokasi memerlukan koordinasi teknis pada stake holder lintas sector dan pemangku kepentingan lain pada tingkatan yang sama. Peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan perlu membuat kebijakan tentang akses pangan bergizi, akses mendapatkan air bersih dan sarana sanitasi serta perlu melakukan monitoring dan evaluasi dan memperkuat suvailans gizi sehingga dapat menanggulangi permasalahan gizi yang dialami oleh masyarakat
Edukasi Pencegahan Stunting Pada Ibu Balita di Posyandu Dahlia Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Listyarini, Anita Dyah; Pujiati, Eny; Mubaroq, Muhammad Husni; Arsy, Gardha Rias; Rahmawaty, Annis; Wijaya, Hasty Martha; Pratiwi, Yulia; Palupi, Dian Arsanti; Setyoningsih, Heni; Sugiarti, Lilis; Yudanti, Gendis Purno; Susiloningrum, Dwi; Fitrianingsih, Sri; Hidayati, Rahmi; Sari, Dessy Mugita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i1.418

Abstract

Masalah stunting di Indonesia merupakan salah satu ancaman yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat. Para pemerintah sudah menanggulangi terjadinya stunting pada balita di Indonesia dengan menargetkan program penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Tujuan: Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami dan mengerti tentang stunting dan cara mengatasinya. Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab mengenai Pencegahan Stunting pada Balita. Hasil : Pendidikan Kesehatan dengan melakukan penyuluhan merupakan intervensi yang tepat dilakukan pada orang tua balita karena akan memberikan pola pikir yang baik yang berdampak pada setiap pengambilan keputusan dan dalam berperilaku. Pembahasan: Audien yang hadir dalam acara ini ada 20 orang anak balita beserta orang tuanya, audien tampak responsif dan aktif dalam berdiskusi saat penyuluhan berlangsung. Simpulan: Ada perbedaan hasil pre test dan post test jawaban pertanyaan peserta mengenai pengertian stunting, penyebab stunting, tanda dan gejala stunting, dampak stunting, pencegahan stunting.
Sosialisasi dan Pencegahan Bullying di Posyandu Remaja Desa Tumpang Krasak Arsy, Gardha Rias; Listyarini, Anita Dyah; Mubaroq, Muhammad Husni; Budi, Ilham Setyo; Fitrianingsih, Sri; Wijaya, Hasty Martha; Setyoningsih, Heni; Khayati, Yulia Nur; Widyastuti, Erna
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i2.432

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pemaknaan bullying pada remaja penindas (the bully). Subjek dalam penelitian ini yaitu dua remaja berusia 16-18 tahun yang pernah melakukan perilaku bullying pada teman sebaya atau teman satu sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Analisis dilakukan dengan metode analisis tematik theory driven. Dari kesimpulan diperoleh hasil bahwa perilaku bullying seperti memukul dan mengganggu korban bullying pada makna tingkat rendah dimaknai remaja penindas (the bully) sebagai kepuasan diri dan kesenangan diri yang didapatkan dari salah satu sumber pemaknaan yaitu hubungan personal. Perilaku bullying seperti memukul dan memperolok atau mengejek korban bullying pada makna tingkat tinggi dimaknai remaja penindas (the bully) sebagai langkah untuk menjadi “penguasa” dan sebagai proses pencarian jati diri yang didapatkan dari menggabungkan dan mengintegrasikan sumber-sumber pemaknaan seperti memenuhi kebutuhan dasar, hubungan personal, dan aktivitas bersenang-senang.
ANALISIS KONDISI PASAR SEHAT DI KABUPATEN JEPARA Wachid, Abdul; Prasetyo, Eko; Pratama, Muhammad Bintang; Mubaroq, Muhammad Husni
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2024): J-KESMAS Volume 10 Nomor 2, November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v10i2.5912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan survei pasar sehat di Kabupaten Jepara berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2020, menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasar di Kabupaten Jepara belum sepenuhnya memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan dalam peraturan tersebut. Faktor-faktor seperti kebersihan, sanitasi, dan manajemen limbah menjadi tantangan utama dalam mencapai pasar sehat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan kesadaran dan kerja sama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan pasar yang lebih sehat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Edukasi dan Pendampingan Keluarga dalam Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Pencegahan Covid-19 Dewi, Ervi Rachma; Mubaroq, Muhammad Husni; Puspitasari, Febriana
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2: Juli 2021
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v1i2.269

Abstract

Pemerintah Indonesia menerapkan gerakan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, serta menerapkan (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehatyang bertujuan untuk mencegah penularan Corona Virus. Namun, budaya masyarakat Kabupaten Kudus yang menyukai silaturahim dan kurangnya pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat menyebabkan Kapubaten Kudus menjadi tertinggi di kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan mengalami zona merah. Pencegahan penularan Covid-19 membutuhkan peran dalam hal ini ibu rumah tangga untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan pemenuhan nutrisi keluarga yang cukup. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan edukasi dan pendampingan kepada ibu rumah tangga di Desa Bakalan Krapyak Kabupaten Kudus sebanyak 20 orang. Hasil dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melalui kegiatan edukasi dan pendampingan masyarakat meningkat pengetahuannya baik pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat maupun pemahaman tentang penularan Covid-19. Simpulan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pengetahuan masyarakat tentang pencegahan Covid-19 di kelurahan mitra sudah baik namun sikap dan tindakan masih perlu ditingkatkan. Perlu adanya faktor-faktor pendukung untuk meningkatkan sikap positif dan tindakan yang baik.
Pemanfaatan Media Sosial dalam Upaya Meningkatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi Masyarakat Kabupaten Kudus: Pemanfaatan Media Sosial dalam Upaya Meningkatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi Masyarakat Kabupaten Kudus Dewi, Ervi Rachma; Ulfa, Maria; Caesar, David Laksamana; Prasetyo, Eko; Wachid, Abdul; Mubaroq, Muhammad Husni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Terkini Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Terkini
Publisher : Ruang Ide Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58516/7cdb8h62

Abstract

Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) tertuang pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK 01.07/Menkes/33/2025 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun. Program ini dilaksanakan serentak di seluruh puskesmas di Indonesia mulai bulan Februari 2025. Sasaran kegiatan PKG adalah bayi baru lahir (2 hari), balita, dan anak usia pra sekolah (1-6 tahun), usia sekolah dan remaja (7-17 tahun), dewasa (18-59 tahun), dan usia lanjut (>60 tahun). Program ini diinisiasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kemampuan untuk mendeteksi masalah sejak dini. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk memperluas informasi tentang PKG sehingga dapat meningkatkan cakupan PKG di Kabupaten Kudus. Metode yang digunakan adalah koordinasi dengan puskesmas, pemetaan media sosial dan target sasaran, serta penyusunan media dan penyebaran informasi PKG, dengan target seluruh warga Kabupaten Kudus. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah telah disusun media poster digital dan video edukasi PKG, selanjutnya media tersebut dipublikasikan melalui media sosial WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Youtube.
Optimalisasi Peran Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) pada Pekerja Sektor Informal di Kabupaten Kudus Prasetyo, Eko; Ulfa, Maria; Mubaroq, Muhammad Husni
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i1.11

Abstract

K3 merupakan salah satu perlindungan tenaga kerja di segala jenis kegiatan usaha baik sector formal maupun informal.  Bentuk upaya untuk mendekatkan dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada usaha sektor informal ialah dengan adanya Pos UKK. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya K3 dan penerapan prinsip K3 serta mengoptimalkan peran Pos UKK dalam rangka mengembangkan Budaya K3 pada pekerja sektor informal di Kabupaten Kudus. Metode pengabdian masyarakat dalam kegiatan ini dalam bentuk Pelatihan. Pelaksanaan kegiatan meliputi pelatihan, penyuluhan dan diskusi tentang pentingnya K3 dan penerapan prinsip-prinsip K3, Budaya K3, Pos UKK Terintegrasi, dan optimalisasi peran Pos UKK dalam rangka mengembangkan Budaya K3 pada pekerja sektor informal dengan jumlah peserta 45 orang. Hasil pengabdian menunjukan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah program optimalisasi peran Pos UKK di Kabupaten Kudus. Tingkat Pengetahuan dengan kategori baik sebelum pelatihan dengan prosentase 62,3% meningkat dengan tingkat pengetahuan sesudah pelatihan kategori baik dengan prosentase 84,4%. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang optimalisasi peran Pos UKK berlangsung sangat efektif. Optimalisasi Peran Pos UKK penting dilakukan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk meminimalkan faktor risiko ditempat kerja, sehingga akan tumbuh kesadaran dan Budaya K3 pada masyarakat pekerja sektor informal.