Enny Adelina
Study Program Of Agrotechnology Faculty Of Agriculture Tadulako University

Published : 61 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

VIABILITAS MANGGA DODOR (Mangifera indica L.) ASAL KABUPATEN PARIGI MOUTONG Widita Putri; Henry Barus; Ichwan Madauna; Enny Adelina
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 5 (2019): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangga (Mangifera indica L.) merupakan salah satu tanaman buah terpilih dari daerah tropis dan subtropics dunia, terutama Asia. Produksi buah yang tinggi di tentukan oleh kualitas bibit yang digunakan, Kualitas bibit unggul ditentukan oleh viabilitas dan vigor benih. Tujuan penelitian adalah untuk menguji viabilitas benih mangga Dodor dari Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Universitas Tadulako dan di Balai Benih Induk Hortikultura Sidera Provinsi Sulawesi Tengah, dari April sampai Desember 2017. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada uji viabilitas dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada uji vigoritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal benih mangga yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap daya viabilitasnya. Uji vigor menunjukkan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, segitiga stamina dan indeks vigor hipotetik. Pohon induk mangga asal Desa Pombalowo (PBL 5) menunjukkan daya vigoritas yang terbaik. Oleh karena itu pohon induk PBL 5 berpotensi dijadikan sebagai sumber benih yang berkualitas.
Pertumbuhan Bibit Manggis (Garcinia mangostana L.) Dari Sumber Benih Yang Berbeda Pada Berbagai Kosentrasi IBA Jemi Patangke; Enny Adelina; Yohanis Tambing
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 1 (2020): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan komoditas buah ekspor. Indonesia mampu mengekspor manggis pada tahun 1999 sebanyak 4.743 Ton kemudian meningkat sebanyak 7.182 Ton pada tahun 2000. Mengetahui berbagai manfaat manggis maka dipandang perlu untuk mengkaji perbaikan budidaya melalui teknik mempercepat pertumbuhan dalam perbanyakan tanaman. Perakaran tanaman manggis sifatnya sangat lemah, akibatnya pertumbuhannya sangat lambat, oleh sebab itu perlu dicari upaya untuk mempercepat pertumbuhan dan memperbaiki sistem perakarannya. Usaha mempercepat dan memperbanyak tumbuhnya akar, perlu ditambahkan dengan Zat Pengatur Tumbuh pada media tanam salah satunya adalah jenis auksin yaitu IBA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan bibit manggis dari sumber benih yang berbeda dengan pemberian IBA pada berbagai kosentrasi. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2016 sampai dengan bulan Januari 2017 bertempat di BBH Sidera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Bibit manggis yang digunakan dalam penelitian ini berumur 5 bulan. Penelitian ini menggunaka Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan dua faktor, yakni faktor pertama sumber benih yaitu Desa Labean (S1) dan Desa Tamarnja (S2) dan faktor kedua yaitu konsentrasi IBA yang terdiri atas 5 taraf yaitu 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm dan 200 ppm. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua sumber benih tersebut tidak memperlihatkan adanya perbedaan pertumbuhan. Pengaruh perlakuan terbaik terdapat pada pada IBA dengan kosentrasi 150 ppm (I3).
Pengaruh Suhu Air Panas Dan Lama Perendaman Giberelin Terhadap Pematahan Dormansi Palem Putri (Veitchia Merrilli) Siti Asyi’ah; Enny Adelina; Usman Made
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 6 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suhu air yang tepat pada setiap lama perendaman giberelin terhadap pematahan dormansi benih palem putri.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap2 faktor. Faktor pertama adalah suhu air panas dengan 3 taraf yaitu 400C, 500C dan 600C dan Faktor kedua yaitu lama perendaman Giberelin dengan 3 taraf yaitu 6 jam, 12 jam dan 18 jam.Hasil penelitian menunjukkan bahwapeningkatan suhu air hingga 600C dan lama perendaman giberelin sampai 18 jam akan mempercepat waktu berkecambah, memperpanjang plumula dan akar kecambah palem putri. Perendaman benih dengan suhu air 600C dapat meningkatkan daya berkecambah benih palem putri. Lama perendaman giberelin 18 jam dapat meningkatkan bobot kering kecambah hingga 3,48g.
Analisis Kemunduran Benih Cengkeh (Eugenia aromaticum L.) Berdasarkan Lama Pengeringan Irawati Irawati; Sakka Samudin; Enny Adelina
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 6 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cengkeh (Eugenia aromaticum L.) merupakan salah satu tanaman rempah asli Indonesia yang berasal dari kepulauan Maluku. Saat ini permintaan akan produk cengkeh terus meningkat tetapi produksi dan mutu cengkeh yang dihasilkan justru cenderung menurun. Benih cengkeh merupakan benih rekalsitran dengan kandungan kadar air yang tinggi dan tidak memiliki masa dorman. Kemunduran benih rekalsitran akan sangat dipengaruhi oleh kadar air benih, karena air merupakan faktor utama dalam proses fisiologi benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemunduran benih cengkeh setelah pengeringan dan mengkaji hubungan lama pengeringan terhadap kadar air kritikal benih. Penelitian ini dilakukan dua tahap, tahap pertama uji viabilitas kecambah di pesemaian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu perbedaan lama waktu pengeringan, tahap kedua yaitu uji viabilitas bibit menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu lama waktu pengeringan, benih yang dipindahkan adalah benih yang berkecambah normal pada tahap pertama. Hasil penilitian menujukkan bahwa benih cengkeh tanpa pengeringan tidak mengalami kemunduran tetapi dengan pengeringan benih yang semakin lama mengakibatkan mutu benih semakin menurun, ditandai dengan persentase daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, luas segitiga stamina dan indeks vigor hipotetik yang semakin menurun. Pengeringan benih cengkeh selama 15 jam menyebabkan penurunan kadar air sampai 41,1%, dan pada kondisi tersebut benih cengkeh mencapai kadar air kritikal.
Karakteristik Morfologi Dan Anatomi Daun Manggis (Garcinia mangostana L.) Di Kecamatan Pamona Utara Muhammad Ikbal; Enny Adelina; Jeki Jeki
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 6 No 6 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) mempunyai nilai ekonomis tinggi terutama untuk ekspor dan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor unggulan.Sulawesi Tengah memiliki potensi pengembangan manggis yang menjanjikan, namun terdapat beberapa kelemahan yang harus diperbaiki terlebih dahulu diantaranya aspek budidaya, produksi, panen dan pasca panen.Pengadaan bahan tanam yang bermutu yang bersumber dari calon pohon induk yang berkualitas merupakan langkah awal yang perlu ditempuh guna memperbaiki budidaya manggis di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Poso.Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Petirodongi dan Kelurahan Sawidago Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso. Analisis anatomi daun dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Telah dilaksanakan dari bulan Desember 2016 sampai Februari 2017 dengan menggunakan metode eksploratif, data yang diperoleh menggunakan cluster analysis.Hasil penelitian menunjukkan di Kelurahan Petirodongi terdapat dua aksesi yang beragam yaitu PD6dan PD14 di Kelurahan Sawidago terdapat empat aksesi yang beragam yaitu SD4, SD9, SD10 dan SD14 sedangkan gabungan Kelurahan Petirodongi dan Sawidago diperoleh dua aksesi manggis yang beragam yaitu PD6 dan SD4.
ANALISIS KEMUNDURAN BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.) BERDASARKAN LAMA PENGERINGAN Dewi Anjarwati; Enny Adelina; Maemunah Maemunah
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang terus mendapat perhatian untuk dikembangkan. Benih kakao termaksud rekalsitran yaitu benih yang tidak tahan dikeringkan peka terhadap suhu dan kelembaban rendah. Viabilitas benih rekalsitran hanya dapat dipertahankan sampai beberapa minggu atau beberapa bulan saja, meskipun disimpan pada kondisi optimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemunduran benih kakao setelah pengeringananginan dan mengkaji hubungan lama pengeringanginan terhadap kadar air kritikal benih. Penelitian ini dilakukan dua tahap, tahap pertama uji viabilitas benih kakao di pesemaian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu perbedaan lama waktu pengeringan, tahap kedua yaitu uji viabilitas bibit menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu lama waktu pengeringan, benih yang dipindahkan adalah benih yang berkecambah normal pada tahap pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringanginan pada benih kakao mempengaruhi viabilitas kecambah yaitu semakin lama benih dikeringanginankan maka kadar air benih, persentase daya berkecambah, persentase potensi tumbuh semakin menurun dan persentase kecepatan berkecambah benih semakin lambat. Pengeringanginan benih juga mempengaruhi viabiltas pembibitan indeks vigor hipotetik yaitu semakin lama benih dikeringanginkan makan indeks vigor hipotetik semakin menurun. Pengeringanginan pada kakao klon S1 dengan kadar air 55,62% dan kakao klon S2 dengan kadar air 48,64% diperoleh selama 30 jam, merupakan batas kadar air kritikal benih kakao klon S1 dan klon S2.
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI GIBERELIN (GA3) DALAM PEMATAHAN DORMANSI BENIH SALAK (Salacca zalacca Gaertner.) Idamusdalifa Oktavianti; Enny Adelina
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 1 (2021): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi giberelin yang tepat dalam mempercepat proses pemecahan dormansi benih salak (Salacca zalacca Gaertner). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan terdiri dari kontrol (P0), konsentrasi GA3 30 ppm (P1), konsentrasi GA3 40 ppm (P2), konsentrasi GA3 50 ppm (P3) dan konsentrasi GA3 60 ppm (P5). Variabel yang diamati yaitu daya berkecambah, kecepatan berkecambah, panjang plumula, panjang radikula, waktu munculnya aksis embrio dan bobot kering kecambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perendaman benih salak dalam larutan giberelin (GA3) pada konsentrasi 60 ppm dan 50 ppm optimal dalam pematahan dormansi benih salak pada pengamatan panjang plumula dan waktu munculnya aksis embrio.
VIABILITAS EMPAT AKSESI MANGGIS LOKAL SULAWESI TENGAH BERBEDA GENOTIPE TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN CEKAMAN KEKERINGAN Enny Adelina; Nuraeni Nuraeni; Yohanis Tambing; Magfira Magfira; Rafit Y Krisna
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 4 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan komoditas ekspor hortikultura penting Indonesia, namun laju pertumbuhannya lambat disebabkan sistem perakarannya minim sehingga masa juvenilnya panjang dan Sulawesi Tengah yang didominasi lahan kering merupakan salah satu daerah yang pembudidayaannya belum optimal. Hasil penelitian sebelumnya telah ditemukan empat aksesi manggis berbeda genotipe yaitu aksesi Timbong08, Pamona03, Labean02 dan Berdikari11 yang berpotensi dijadikan sumber benih bermutu. Penelitian ini bertujuan mengkaji viabilitas terhadap pemberian IBA (Indol Butirat Acid) dan terhadap cekamankekeringan. Metode penelitian masing-masing menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor, untuk percobaan pemberian IBA: aksesi manggis (Timbong08, Pamona03, Labean02 dan Berdikari11) sebagai faktor pertama dan konsentrasi IBA: 0, 200, 250 dan 300 ppm sebagai faktor ke dua, untuk percobaan cekaman kekeringan: empat aksesi manggissebagai faktor pertama dan pemberian air: 100%, 85% dan 70% sebagai faktor ke dua, masing-masing percobaan diulang tiga kali, aplikasi IBA diberikan pada sebanyak 5 ml/ bibit, bibit manggis yang digunakan pada dua percobaan ini berumur 7 minggu setelah berkecambah (seedling) data dianalisis dengan analisis ragam dan uji BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas bibit aksesi manggis Timbong08 dan Berdikari11 memberikan viabilitas terbaik pada pemberian IBA 250 sampai 300 ppm pada peubahamatanpertambahan tinggi bibit, diameter batang dan jumlah daun, hasil yang sama diperoleh pada percobaan viabilitas cekaman kekeringan yaitu aksesi Berdikari11 menunjukkan viabilitas yang tinggi pada 70% dan 85% pemberian air tidak berbeda dengan kapasitas lapang pada peubahamatan pertambahan tinggi tanaman,diameter batang, luas segitiga stmina, kandungan air relatif daun dan kandungan prolin pada daun.
UJI KETAHANAN TERHADAP CEKAMAN SALINITAS PADA BERBAGAI KULTIVAR PADI GOGO (Oriza sativa L.) LOKAL SULAWESI TENGAH Bayu Dahono; Enny Adelina; Iskandar Lapanjang
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 4 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu, Untuk mengetahui respon perkecambahan padi (Oryza sativa L.) lokal Sulawesi Tengah terhadap cekaman salinitas, dan Untuk mengetahui batas toleran Kultivar padi lokal terhadap NaCl. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu dan Teknologi Benih dan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah kultivar padi lokal (K). Faktor kedua adalah konsentrasi NaCl (S). Dengan demikian didapatkan 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga didapatkan 36 unit percobaan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkatnya pemberian konsentrasi NaCl maka akan menurunkan kemampuan benih untuk dapat tumbuh. Kultivar Bansa Buo memiliki potensi tumbuh dan daya berkecambah terbaik dibandingkan kultivar lainnya, sedangkan kultivar Pulut Tas memiliki panjang akar, bobot kering kecambah dan respirasi terbaik dibandingkan kultivar lainnya. Ketahanan salinitas pada berbagai kulitivar padi lokal berada pada konsentrasi NaCl 1% yang ditunjukkan dengan daya perkecambahan benih diatas 80%. Terdapat interaksi antara Kultivar dan NaCl pada waktu berkecambah, kecepatan berkecambah dan bobot kering kecambah.
PERTUMBUHAN BIBIT NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk ) DARI SUMBER BENIH YANG BERBEDA PADA PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR Ardan Ardan; Nuraeni Nuraeni; Enny Adelina
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 5 (2020): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan bibit nangka dari sumber benih berbeda.Penelitian ini telah dilaksanankan pada bulan Juni sampai September 2017, bertempat di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih dan Kebun Akademik Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan Analisis Of Variance (ANOVA). Apabila terdapat perlakuan yang berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian bibit nangka Desa Tulo pertumbuhannya lebih baik dari Desa Sidondo dan Desa Daenggune dan dosis 6 cc POCL-1airmemberikan pertambahan tinggi tanaman sampai 2,85 mm serta pengaruhnya lebih baik dari dosis yang lain.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adelina, Surya Oktafia Adrianton A. Agustin Tiwow Akbar, Alfian Alfian Akbar Andi Ete Andi Ete Andi Ete Andri Andri Ardan Ardan Ardiwansyah, Ardiwansyah Arwin Ilyasi Bayu Dahono Darius Batarian T.L Dewi Anjarwati ENDANG MURNIATI Faizal Faizal Frisca Nanda Bulo Frisca Nanda Bulo Hamadi Hamadi Hamlisa Hamlisa Hasriyanty Hasriyanty Hasriyanty Hasriyanty Hawalina Hawalina Hawalina Kasim Hawalina Kasim, Hawalina Henry Barus I.Y. Daniel Iban Iban Iban, Iban Ichwan Madauna Ichwan Madauna Ida Musdalifa Idamusdalifa Oktavianti Indrawati Noho Indrianto Kadeko Irawati Irawati Irsam Irsam Iskandar Lapanjang Jeki Jeki Jeki Jeki Jeki Jeki Jeki Jeki Jeki, Jeki Jemi Patangke Kabir, Kasran Kasran Kabir Maemunah Maemunah Magfira Magfira Mahfudz Mahfudz Moh Fahri Moh. Hatta Moh. Sadri Muhammad Anshar Muhammad Ikbal Muhammad Ikbal Muhammad Nur Rokhim Muhammad Salim Saleh Muslim Mahda Mustakim Mustakim Ni Putu Lilis H.W Nirwan Sahiri Nirwan Sahiri Nirwan Sahiri Nur Afni Aprilia Nuraeni Nuraeni Nuraeni Nuraeni Nuraeni Nuraeni Nuraeni Nuraeni Nurlaela Nurlaela Nuryanti Nuryanti Purnawirawan, Sandi Rafit Y Krisna Ramal Yusuf Retno Ayu Ningrum Rismayani Rismayani Ruslan Ruslan Ryan Wijaya, Ryan Sakka Samudin Salmiati Salmiati, Salmiati Sandi Purnawirawan Sartika Sartika Siti Asyi’ah Siti Gamaria Supardy Supardy Supardy, Supardy Surya Oktafia Adelina Syamsiar, Syamsiar Tati Budiarti Usman Made Usman Made Usman Made Usman Made Vanny M A Tiwow Widita Putri Widya Tri Wulandari Widya Tri Wulandari Yohanis Tambing Yohanis Tambing Yohanis Tambing Yohanis Tambing Yohanis Tambing Yusran Yusran Yusran Yusran Yustiono, Doni Zainuddin Basri Zainuddin Basri